METODE ILMIAH DAN PENELITIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERTEMUAN: 1 I. PENULISAN KARYA ILMIAH
Advertisements

METODE PENELITIAN HUKUM
Pertemuan 5 Langkah-langkah Penelitian :
Konsep Dasar Penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN
MEMILIH METODE PENELITIAN
Penelitian Kualitatif
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (…lanjutan...) IV – 1e
PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH
METODE ILMIAH DAN PENELITIAN
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN.
PENELITIAN (Metode Pengumpulan dan Analisis)
Dr. Gatot Sugeng Purwono, M.S. NIP
MEMILIH METODE PENELITIAN
Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
IDENTIFIKASI VARIABEL DAN DATA PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN SESSI-1
JENIS-JENIS PENELITIAN
4.7 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
PENELITIAN (Identifikasi Variabel, Skala Pengukuran
TUJUAN DAN PENDEKATAN PENELITIAN (Sebagai Dasar-Dasar Penelitian)
Pengertian Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta2 atau prinsip2 (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan.
JENIS PENELITIAN, STRATEGI DAN METODENYA
4.10 Metode Pengumpulan Data
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN I - 1 INDEX
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
III METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN III - 1 SILABUS
4.10 Metode Pengumpulan Data
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN.
BAB II DASAR-DASAR PENELITIAN II. DASAR - DASAR PENELITIAN II - 1
4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
TUJUAN DAN PENDEKATAN PENELITIAN (Sebagai Dasar-Dasar Penelitian)
III METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN III - 1 SILABUS
Chapter 7 Perancangan & Metode Pengumpulan Data
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN I - 1 INDEX
METODOLOGI PENELITIAN
TUGAS FILSAFAT ILMU.
JENIS PENELITIAN, STRATEGI DAN METODENYA
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
4.11 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling)
4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
III METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN III - 1 SILABUS
III METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN III - 1 SILABUS
II. DASAR - DASAR PENELITIAN
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN PERTEMUAN KE-1
4.7 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
LOGO METODE PENULISAN ILMIAH RR.. cara orang mencari jawaban pemecahan masalah Pengalaman Keahlian Penalaran deduktif Penalaran Induktif.
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
4.12 Pengolahan dan Analisis Data
4.11 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling)
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN I - 1 INDEX
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
4.10 Metode Pengumpulan Data
4.7 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
III METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN III - 1 SILABUS
4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN I - 1 INDEX
4.12 Pengolahan dan Analisis Data
BAB II DASAR-DASAR PENELITIAN II. DASAR - DASAR PENELITIAN II - 1
4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (Kesimpulan)
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
BAB II DASAR-DASAR PENELITIAN II. DASAR - DASAR PENELITIAN II - 1
TUGAS FILSAFAT ILMU 1 APA ILMU ITU? 2 Cabang-cabang Filsafat 3 Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat: 1.Apa yang disebut benar dan apa yang disebut.
Transcript presentasi:

METODE ILMIAH DAN PENELITIAN BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN

Ada kesenjangan antara fakta dan teori, fenomena problem Rasa ingin tahu Ada kesenjangan antara fakta dan teori, fenomena Metode Non Ilmiah Solusi I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Pendekatan Non Ilmiah Mencari Jawaban Pendekatan Ilmiah Ilmu Pengetahuan Solusi Metode Ilmiah Penelitian

Fungsi Ilmu Pengetahuan : Untuk menerangkan gejala Untuk memahami hakekat gejala Untuk meramalkan kejadian yang akan datang Untuk mengendalikan gejala Ciri Ilmu Pengetahuan : Mempuyai obyek kajian Mempunyai metode pendekatan Disusun secara sistematis Bersifat “universal” (legitimated)

I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Pendekatan Ilmiah : Perumusan masalah jelas dan spesifik Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris Jawaban permasalahan didasarkan pada data Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain Contoh : Penggunaan Metode Ilmiah Pendekatan Non Ilmiah : Perumusan kabur atau abstrak Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat Supranatural/dogmatis Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan dan analisis data secara logis Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain Contoh : Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan dan coba-coba,pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN

What Is The Science ? Ilmu Pengetahuan : Akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang sejarah perkembangan pengetahuan manusia  Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “produk”  Contoh : Einstien dengan teori relatifitasnya Newton dengan teori tentang gaya dll Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah (Metode Ilmiah) Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “proses”, diperoleh secara logis (dasar & alasan yang deduktif rasional) untuk menjelaskan suatu gejala dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka Contoh : Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer

Sifat Metode Ilmiah : Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu) Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja) Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan) Pola Pikir dalam Metode Ilmiah : Induktif Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum Deduktif Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus

Sarana Berpikir Ilmiah Logika Matematika Deduksi Ramalan (Hipotesis) Khasanah Ilmu Dunia Rasional Dunia Empiris Pengujian Induksi Fakta Metodologi Penelitian Statistika

Tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian : 1. Mencandra/mengadakan deskripsi Menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan 2. Menerangkan/Eksplanasi Menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa- peristiwa/gejala 3. Menyusun Teori Mencari dan merumuskan hukum-hukum mengenai hubungan antara kondisi yang satu dengan yang lain atau hubungan peristiwa yang satu dengan yang lain 4. Membuat Prediksi/Peramalan Membuat ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa- peristiwa yang bakal terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul 5. Melakukan Pengendalian Melakukan tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala

BAB II DASAR-DASAR PENELITIAN

Pengertian Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta2 atau prinsip2 (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat & menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah)

TUJUAN PENELITIAN Penelitian bertujuan untuk : Menemukan fakta/prinsip/produk yang baru dari suatu Pengetahuan (Eksploratif) Menguji kebenaran atas fakta/prinsip/produk dari suatu pengetahuan yang sudah ada (Verifikatif) Mengembangkan fakta/prinsip/produk dari suatu pengetahuan yang sudah ada (Development) Eksploratif Development Verifikatif Daur Hidup Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang tidak pernah berhenti

Contoh …. Mobil kijang kotak Mobil kijang grand Eksploratif Kijang kapsul 2000 an Kijang kapsul Generasi 90an Identifikasi Kekurangan dan Kelebihan (Keunggulan) Verifikatif Development Eksploratif Kijang kapsul VV-Ti Development Eksploratif Verifikatif Kijang inova Development Eksploratif Verifikatif alphard Development Eksploratif Verifikatif

Macam-macam Penelitian :  Menurut Tujuan 1. Penelitian Eksploratif 2. Penelitian Verifikatif 3. Penelitian Development  Menurut Proses 1. Penelitian Dokumenter 2. Penelitian Eksperimen  Menurut Taraf Kesimpulan 1. Penelitian Deskriptif 2. Penelitian Inferensi  Menurut Tempat 1. Penelitian Laboratorium 2. Penelitian Perpustakaan 3. Penelitian Lapangan  Menurut Pemakaian 1. Penelitian Murni 2. Penelitian Terapan  Menurut Metode Pendekatan 1. Penelitian Kuantitatif 2. Penelitian Kualitatifa

Kebijaksanaan Penelitian di Perguruan Tinggi :  Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS)  Pengembangan Kelembagaan/Organisasi (Perguruan Tinggi)  Menunjang Pembangunan Dosen : Penelitian merupakan salah satu kegiatan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Mahasiswa : Penelitian pemula yang diwujudkan dalam Karya Ilmiah (Skripsi/Proyek Akhir)

Kebutuhan Dasar Peneliti (bersifat teknis) :  Kemampuan Keilmuan Peneliti mempunyai kemampuan di bidang ilmu tertentu  Masalah Peneliti mempunyai permasalahan yang akan diteliti  Sumber Daya Pendukung Peneliti mempunyai cukup sumber daya pendukung : Biaya, Tenaga, Waktu dan Sarana/fasilitas  Metodologi Penelitian Peneliti mampu memilih/menggunakan metodologi penelitian yang tepat - Jenis dan sumber data - Sampling - Metode dan alat pengumpulan data - Metode analisis data

Etika Penelitian (non teknis) : Selain didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah (metode ilmiah), pelaksanaan penelitian harus mengikuti etika penelitian. Etika Penelitian berkaitan dengan norma-norma : Norma Sopan-santun Peneliti memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat Norma Hukum Bila terjadi pelanggaran maka Peneliti akan dikenakan sanksi Norma Moral Peneliti mempunyai itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian  Peneliti harus mempunyai etika penelitian

Contoh Pelanggaran Etika Penelitian : Pengubahan data/informasi (manipulasi data/informasi) Penyalahgunaan data/informasi Pengakuan dan penggunaan data/informasi tanpa ijin Publikasi hasil penelitian penugasan tanpa ijin Tidak merahasiakan sumber data yg semestinya dirahasiakan Tidak menghormati responden Menjiplak hasil penelitian orang lain tanpa ijin (plagiat) Tidak menyusun laporan hasil penelitian

Kriteria Seorang Peneliti :  Kompeten - Menguasai dan mampu melakukan penelitian - Bidang Ilmu sesuai dengan bidang penelitian  Obyektif - Tidak mencampuradukkan pendapat sendiri dengan kenyataan  Jujur - Tidak memaksakan unsur subyektifitas ke dalam fakta  Faktual - Bekerja berdasarkan fakta  Terbuka - Bersedia menerima masukan dari orang lain - Bersedia diuji kebenaran hasil penelitiannya oleh orang lain

METODOLOGI PENELITIAN : Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian Merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian Merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum Beberapa aspek dalam pemilihan metodologi penelitian : Tujuan Penelitian Sifat masalah yang akan diselesaikan Tergantung jenis penelitiannya Beberapa aspek dalam menyusun rancangan penelitian : Cara pendekatan apa yang digunakan ? Metode apa yang akan dipakai ? Strategi apa yang kiranya paling efektif ?

Macam - macam Metodologi Penelitian  Didasarkan pada jenis penelitiannya Beberapa Jenis Penelitian : Penelitian Historis Penelitian Deskriptif Penelitian Perkembangan Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan Penelitian Korelasional Penelitian Eksperimental Penelitian Tindakan

1. Penelitian Historis Tujuan Untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesakan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat Ciri-ciri Data yang diolah biasanya data yang diobservasi orang lain (data sekunder) sehingga keaslian, ketapatan dan sumber data perlu diperhatikan. Dimungkinkan pula adanya data primer. Bila ada, harus diberikan prioritas. Untuk memeriksa bobot data dilakukan dengan kritik Internal dan Eksternal Kritik internal : menguji motif, kejujuran dan keterbatasan peneliti dalam pengumpulan data Kritik eksternal : relevansi, keaslian dan akurasi data

III. METODOLOGI PENELITIAN 1. Penelitian Historis Langkah-langkah Pokok Definisikan masalah Rumuskan tujuan penelitian dan hipotesis (jika mungkin) Kumpulkan data (primer maupun sekunder) Evaluasi data (kritik internal dan eksternal) Tuliskan laporan Contoh Penelitian Historis Studi mengenai praktek “ijon” petani cengkih di daerah pedesaan Jawa Tengah Untuk memahami dasar-dasarnya diwaktu lampau Menguji apakah sistem ijon masih relevan di masa sekarang Menguji apakah nilai-nilai sosial tertentu serta solidaritas memainkan peranan penting dalam berbagai kegiatan ekonomi pedesaan

2. Penelitian Deskriptif Tujuan Untuk membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu Ciri-ciri Tidak ada : pengujian hipotesis, peramalan, pencarian implikasi hubungan antar variabel penelitian (korelasional) Memerlukan data yang benar-benar representatif/mewakili obyek penelitian Proses pengambilan sampel penelitian harus hati-hati  Penelitian Deskriptif sering disebut dengan Penelitian Survei

Contoh Penelitian Deskriptif Langkah-langkah Pokok Definisikan tujuan secara jelas dan spesifik Rancang metode pendekatannya : Data apa yang akan dikumpulkan ? Bagaimana cara pengumpulannya ? Alat apa yang digunakan untuk pengumpulan data ? Siapa sumber datanya ? Siapa yang bertugas mengumpulkan data ? Dsb …. Kumpulkan data Tuliskan laporan Contoh Penelitian Deskriptif Studi Pembinaan Guru Fisikadi Kabupaten Kutai Timur tahun 2012 Survei tentang pendapat mahasiswa FKIP terhadap rencana perubahan kurikulum 2013

3. Penelitian Perkembangan Tujuan Untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu obyek atau gejala sebagai fungsi waktu Ciri-ciri Penelitian ini menuntut pengamatan yang berkelanjutan (kontinu) Dapat dilakukan secara longitudinal (fungsi waktu) maupun ross-sectional

3. Penelitian Perkembangan Langkah-langkah Pokok Definisikan masalah dan rumuskan tujuan Lakukan telaah pustaka Rancang metode pendekatannya Kumpulkan data Evaluasi data Susun laporan hasil evaluasi Contoh Penelitian Perkembangan Studi mengenai perkembangan tingkah laku anak umur 0 - 10 tahun Kajian Status Ekonomi masyarakat sebagai pengaruh bantuan Langsung Tunai di masyarakat pedesaan Kaltim Penelitian mengenai pengaruh kepesertaan program KB terhadap penekanan angka kematian Ibu/anak

4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan Tujuan Untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial : individu, kelompok, lembaga atau masyarakat Ciri-ciri Obyek penelitian berupa unit sosial tertentu Sampel sedikit tetapi variabel pengamatan banyak Kesimpulannya terbatas pada unit sampel tertentu dan tidak dapat digeneralisasi pada tingkat populasinya (cenderung subyektif)

4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan Langkah-langkah Pokok Rumuskan tujuan yang akan dicapai Rancang metode pendekatannya Kumpulkan data Organisasikan data dan informasi menjadi sebuah rekonstruksi yang terpadu Susun laporan dan diskusikan hasilnya Contoh Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan Studi lapangan mengenai kebudayaan petani nelayan di wilayah pesisir Studi kasus mengenai kehidupan anak-anak jalanan di kota Semarang Penelitian tentang tipologi pedagang kaki lima di seputar simpang lima

5. Penelitian Korelasional Tujuan Untuk mengetahui hubungan (korelasional) antara variabel-variabel penelitian Ciri-ciri Cocok digunakan jika variabel yang diteliti rumit dan tidak dapat diteliti dengan metode eksperimen (tidak dapat dimanipulasi/dikontrol) Memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistisnya Output dari penelitian ini adalah taraf/tinggi rendahnya hubungan dan bukan ada atau tidaknya adanya saling hubungan secara kausal Pola hubungan sering tidak menentu dan kabur Sering memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih (dipaksakan) Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel bebas

5. Penelitian Korelasional Langkah-langkah Pokok Definisikan masalah Lakukan telaah pustaka Rancang cara pendekatannya Kumpulkan data Analisis data dan buat interpretasinya Susun laporan Contoh Penelitian Korelasional Studi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa Hubungan antara skor test masuk perguruan tinggi dengan indeks prestasi Peramalan tingkat permintaan barang berdasarkan tingkat harga barang

6. Penelitian Eksperimental Tujuan Untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental suatu kondisi/perlakuan dan membandingkannya dengan kelompok eksperimental yang tidak dikenai kondisi/perlakuan Ciri-ciri Menuntut pengaturan variabel dan kondisi/perlakuan eksperimen Menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimental Menggunakan hipotesis tertutama tentang akibat perbedaan perlakuan

6. Penelitian Eksperimental Langkah-langkah Pokok Lakukan survei kepustakaan/studi pustaka Identifikasi dan definisikan masalah Rumuskan hipotesis berdasarkan studi pustaka Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel utama Susun rancangan penelitian Laksanakan eksperimen Organisasikan data hasil eksperimen Analisis data dan lakukan pengujian hipotesis Interpretasi hasil analisis, diskusikan dan susun laporan Contoh Penelitian Eksperimental Pengaruh penambahan dosis pupuk A terhadap peningkatan hasil panen padi

7. Penelitian Tindakan (Action Research) Tujuan Untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual (lapangan) Ciri-ciri Praktis dan langsung relevan dengan situasi aktual di lapangan (empiris) Menyediakan kerangka kerja/sistematika yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan baru yang lebih baik Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan-perubahan selama selalu menuntut adanya hipotesis dan kontrol variabel

Langkah-langkah Pokok Definisikan masalah dan tetapkan tujuan 7. Penelitian Tindakan Langkah-langkah Pokok Definisikan masalah dan tetapkan tujuan Lakukan telaah/studi pustaka Rumuskan hipotesis atau strategi pendekatan yang spesifik Susun rancangan penelitian & jelaskan prosedur-prosedur serta kondisinya Tentukan kriteria evaluasi dan teknik pengukuran untuk umpan balik Laksanakan eksperimen Analisis data, evaluasi dan susun laporan Contoh Penelitian Tindakan Penelitian-penelitian di bidang pemanfaatan teknologi komputer Penelitian mengenai program pencegahan kecelakaan lalu lintas bagi pengemudi (pelatihan/pendidikan pengemudi) Pemberdayaan tenaga putus sekolah pada kewirausahaan

Metodologi Penelitian : Kesimpulan. Metodologi Penelitian : Menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian Tidak ada satu format yang baku tentang metodologi penelitian, tetapi setiap metodologi penelitian tidak terlepas dari kerangka metode ilmiah Pemilihan metodologi penelitian lebih tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan Perkembangan ilmu pengetahuan memungkinkan munculnya metodologi penelitian yang baru (dinamis)

BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Secara Umum :  Merupakan penjabaran dari metode ilmiah Pemilihan tema, topik dan judul penelitian Identifikasi kebutuhan obyektif (latar belakang) penelitian Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah Studi Pustaka/Telaah Teori Perumusan hipotesa Identifikasi variabel dan data penelitian Pemilihan alat pengumpul data Perancangan pengolahan data Penentuan sampling Pengumpulan data Pengolahan dan analisis data Penarikan kesimpulan Penyusunan laporan penelitian  Merupakan penjabaran dari metode ilmiah dalam menerapkan pola pikir induktif dan deduktif

4.1 Pemilihan Tema, Topik dan Judul Penelitian Tema Penelitian diperlukan untuk mengarahkan ruang lingkup dan bidang telaah yang akan dipelajari oleh peneliti (berkaitan dengan bidang ilmu) Topik Penelitian berkaitan dengan garis pembahasan (bersifat spesifik) Dasar Pemilihan Tema dan Topik Penelitian : Daya tarik bagi peneliti Ada kemampuan utuk melaksanakan (keilmuan, sumber daya, fisik) Data dapat diamati (termasuk tersedianya alat pengumpul data) Berkaitan dengan kebutuhan masyarakat (berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah praktis)

Judul Penelitian dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup dan bidang telaah dari tema dan topik penelitian Dalam membuat judul penelitian : Singkat, jelas dan logis Tampak ruang lingkup dan metode pembahasannya Tampak ruang lingkup obyek penelitiannya (populasi/sampel) Berkaitan dengan tema dan topik penelitian

Identifikasi Kebutuhan Obyektif Penelitian (Latar Belakang) Memberikan deskripsi/gambaran mengenai hal-hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian Dalam mendeskripsikan kebutuhan obyektif/latar belakang penelitian ini perlu dipaparkan : Fakta/kondisi/masalah yang ada atau terjadi saat ini Apa arti pentingnya penelitian yang akan dilakukan Bagaimana kaitannya dengan tuntutan kebutuhan saat ini dan tuntutan perkembangan di masa yang akan datang Hal-hal strategis yang akan dicapai berkaitan dengan dilakukannya penelitian tersebut

4.3 Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Pengertian Masalah : Suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan memerlukan solusi Suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan atau antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia atau antara harapan dengan kenyataan dsb. Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi Penelitian dilakukan oleh karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan penelitian harus menentukan terlebih dulu : apa masalahnya ?

Suatu masalah berbeda dengan fakta Contoh Fakta  mengarah pada adanya kebutuhan obyektif/latar belakang File data di komputer banyak yang terkena virus Masalah  mengarah pada adanya upaya untuk pemecahan Bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar bagi sekolah di daerah terpencil? Suatu masalah ini membutuhkan penelitian untuk mencari solusinya

Identifikasi Masalah Upaya untuk melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas . Pencarian masalah dapat dilakukan dari sumber-sumber masalah : Bacaan Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan Pengalaman Pribadi Pertemuan Ilmiah : Seminar, Diskusi, Lokakarya dll Pernyataan Pemegang Otoritas Perasaan Intuitif Pribadi

Pemilihan Masalah 1. Dari Arah Masalahnya 2. Dari Arah Penelitinya Setelah masalah-masalah diidentifikasi, belum menjadi jaminan bahwa semua masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Sehingga perlu dipilih salah satu atau beberapa masalah yang paling baik dan layak untuk diteliti. Pertimbangan pemilihan masalah ini dapat dilakukan dengan 2 arah : 1. Dari Arah Masalahnya Pertimbangan kelayakan berdasarkan arah masalah atau sudut obyektifnya atau nilai penelitiannya. Apakah penelitian memberikan sumbangan kepada pengembangan dan penerapan IPTEKS atau pemecahan masalah praktis ? 2. Dari Arah Penelitinya Pertimbangan berdasarkan kelayakan dan kesesuaian penelitinya menyangkut kelayakan biaya, waktu, sarana, kemampuan keilmuan

Perumusan Masalah Masalah perlu dirumuskan dengan tujuan agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keragu-raguan atau tafsir yang berbeda-beda sebab masalah tsb nantinya akan digunakan sebagai dasar : pengajuan teori dan hipotesis, pengumpulan data, pemilihan metode analisis dan penarikan kesimpulan Teknik merumuskan masalah : Dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan Singkat, jelas dan padat Memberi petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya metode pemecahannya

Masalah Yang Baik Mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari segi manfaat dan kontribusinya Fisibel/dapat dipecahkan (konkrit) dimana ada data dan metode pemecahannya Menarik bagi peneliti yang didukung kemampuan keilmuan Spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya) Berguna untuk mengembangkan suatu teori Sekali lagi : suatu masalah berbeda dengan fakta Fakta/Latar Belakang : Hasil belajar siswa pada kelas berkapasitas banyak pada umumnya rendah. Perumusan Masalah : Bagaimana pengembangan model pembelajaran untuk kelas berkapasitas banyak agar pembelajaran berlangsung, efektif, efisien hasil belajar siswa tinggi?

4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian : Untuk menjelaskan tujuan akhir yang akan dicapai oleh peneliti setelah penelitian selesai dilakukan Untuk memberikan gambaran yang tegas tentang sasaran dan ruang lingkup penelitian Teknik merumuskan tujuan penelitian : Singkat dan spesifik Diarahkan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan Contoh : Latar belakang masalah Judul : Perumusan Masalah : Tujuan Penelitian :

Manfaat Penelitian : Untuk menjelaskan manfaat/kontribusi yang akan diperoleh dari hasil penelitian dan siapa pihak yang akan mendapatkan manfaat tersebut Teknik merumuskan manfaat penelitian : Disebutkan secara detail siapa saja yang mendapatkan manfaat dan apa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian Manfaat dapat dikaitkan dengan orientasi penelitian, apakah mempunyai kontribusi pada pengembangan dan penerapan IPTEKS, pengembangan kelembagaan/organisasi atau untuk pemecahan masalah-masalah praktis/menunjang pembangunan dsb.

Buatlah Contoh : Judul : Perumusan Masalah : Tujuan Penelitian : Manfaat Penelitian :

Studi Pustaka/Telaah Teori Tujuan : Untuk mencari teori/konsep/generalisasi yang dapat digunakan sebagai landasan teori/kerangka bagi penelitian yang akan dilakukan Untuk mencari metodologi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan Untuk membandingkan antara fakta di lapangan dengan teori yang ada  dilakukan dengan membaca sumber-sumber pustaka Sumber Pustaka/Bacaan : Sumber Acuan Umum : Buku Teks, Ensiklopedi, Monograph dll (Sumber teori-teori dan konsep-konsep) Sumber Acuan Khusus : Jurnal, Buletin, Tesis, Disertasi, Majalah Ilmiah, Laporan Penelitian, Makalah Seminar, Internet dll (Sumber generalisasi)

Sumber Pustaka Yang Baik : Relevan dengan tema dan topik penelitian Mutakhir/Uptodate (bukan sumber pustaka yang sudah usang) Berbobot ilmiah Kualitas Penelitian tidak ditentukan oleh berapa jumlah pustaka yang dipakai Perlu diperhatikan : Dalam mengutip/mencuplik bahan dari sumber pustaka hendaknya memegang etika keilmiahan (mencantumkan sumber, nama pengarang, tahun dsb) Peneliti hendaknya menghindari praktek-praktek plagiat Ingat : Tidak semua sumber bacaan dapat dijadikan acuan penelitian

Pengertian Hipotesis : 4.6 Perumusan Hipotesis Hipotesis :  Dugaan/Kesimpulan Sementara/Kesimpulan Awal Pengertian Hipotesis : jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris melaui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan) Kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan perlu diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan) Fungsi Hipotesis : Untuk memberikan batasan serta memperkecil ruang lingkup penelitian Untuk mempermudah pengumpulan dan pengolahan data Untuk mengetahui macam, jumlah dan hubungan variabel penelitian Untuk mengetahui variabel tak bebas yang harus di kontrol

Tidak Semua Penelitian Memerlukan Hipotesis : Hipotesis Yang Baik : Dirumuskan dari teori/konsep yang sudah ada, sehingga relevan dengan fakta Dirumuskan dalam bentuk pernyataan (statement) singkat dan sederhana Berlaku dalam tingkat populasi sehingga mempuyai daya ramal yang tinggi Mencerminkan tentang hubungan antar variabel Dapat diuji untuk membuktikan kebenaran/kesalahannya Tidak Semua Penelitian Memerlukan Hipotesis : Penelitian Deskriptif, Eksploratif, beberapa penelitian eksperimen/tindakan dsb. Tidak Semua Peneliti Mampu Merumuskan Hipotesis : Tidak adanya kerangka teori/konsep yang relevan dengan tema penelitian Peneliti tidak mampu menggunakan kerangka teori yang ada Peneliti tidak mampu menguasai metodologi penelitian yang sesuai

Tidak Semua Hipotesis Terbukti/Dapat diterima : Teori sudah usang dan tidak relevan Alat pengumpul data utuk uji empiris tidak valid Data sudah usang dan tidak reliabel Penarikan sampel tidak tepat atau terlalu kecil Perumusan masalah tidak sejalan dengan teori yang mendasarinya Rancangan pengolahan data tidak memenuhi asumsi Kesalahan penafsiran atas hasil pengolahan data Fakta tidak sesuai dengan teori yang dipakai sebagai acuan, dll

Sumber Hipotesis : dapat disusun/dirumuskan dari Telaah teori Fakta berdasarkan pengamatan atau pengalaman peneliti Dugaan dan pengetahuan Peneliti Hasil penelitian pendahulu/sebelumnya yang relevan Contoh Hipotesis : Terdapat hubungan yang berarti antara jumlah kendaraan dengan kadar timbal di udara. Tidak ada perbedaan kecepatan pengurutan data menggunakan metode Bubble Sort dengan metode Shell Teknik Pengujian Hipotesis : Dengan menggunakan uji-uji statistik (uji t, uji F, uji 2, uji Z dll)

4.7 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian Secara Umum Variabel :  Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap  Contoh : IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll Data :  Nilai tertentu dari suatu variabel  Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Akses Data = 56 bps Kondisi Badan=Sehat dll Variabel Penelitian : Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik Faktor-2 yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti

Kegunaan Variabel Penelitian : Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data Untuk pengujian hipotesis Variabel Penelitian Yang Baik : Relevan dengan tujuan penelitian Dapat diamati dan dapat diukur Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasi dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian hipotesis

Identifikasi Variabel Penelitian : Untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian Untuk menetapkan variabel-variabel utama yang akan dibahas Contoh : Suatu penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas air di teluk Balikpapan. Variabel penelitian yang berpengaruh ditetapkan, misalnya : Industri tambak aktivitas nelayan faktor masyarakat di sekitar teluk Bpp Kebijakan pemerintah kota Bpp

Klasifikasi Variabel Penelitian : Untuk menentukan jenis variabel Untuk menentukan alat dan metode pengumpulan data Jenis Klasifikasi Variabel dan Data Penelitian : 1. Menurut Skala Pengukurannya Variabel Data Keterangan • Nominal : Jenis Kelamin Pria, Wanita Tidak ada tingkatan/jenjang • Ordinal : Juara I, II, III Terdapat tingkatan/jenjang • Interval : Suhu Ruangan 5oC– 10oC Tidak mengenal nilai mutlak • Rasio : Berat Badan 76 kg Mengenal nilai mutlak

2. Menurut Sifat Fisik : Variabel Data Keterangan • Kualitatif : Selera Suka, Tidak Suka Bukan Angka • Kuantitatif : Harga Rp. 1.750.000,- Angka 3. Menurut Cara Pengukurannya • Diskrit : Jumlah anak 3 orang Dari pencacahan • Kontinu : Luas Ruangan 102,34 m2 Dari pengukuran 4. Menurut Cara Pengumpulan • Primer : Jumlah komputer yang rusak di Lab. Secara langsung (pendataan langsung di lab. Komputer) • Sekunder : Jumlah penduduk Balikpapan thn 2006 Tidak langsung (dokumentasi data di Kantor BPS)

Definisi Operasional Variabel Penelitian : 5. Menurut Sumber Data Variabel Data Keterangan • Intern : Mahasiswa mendata jumlah mahasiswa Di dalam lembaga aktif di kampusnya • Ekstern : Mahasiswa mengumpulkan data tentang Dari luar lembaga jumlah penduduk dari dokumen di BPS Definisi Operasional Variabel Penelitian : Untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut Untuk memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti bias Contoh : Penghasilan Karyawan adalah pendapatan yang diterima oleh karyawan dari komponen gaji tetap ditambah upah lain yang berlaku di Perusahaan Prestasi Akademik Mahasiswa adalah ukuran keberhasilan studi mahasiswa yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa

4.8 Pemilihan Alat Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data (instrumen penelitian) sangat menentukan kualitas data yang dapat dikumpulkan sekaligus akan menentukan kualitas penelitian itu sendiri Kriteria alat pengumpulan data yang baik : Reliabilitas atau Keterandalan Validitas atau Kesahihan Apa komentar Anda tentang alat ukur di bawah ini ? Sikap petani terhadap program kerja bakti diukur melalui wawancara dengan Lurah dan perangkat desanya Tingkat kesabaran seseorang hanya diukur melalui pengisian angket Berat surat diukur dengan timbangan beras

Reliabilitas alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan keajegan hasil pengukuran (konsistensi) apabila digunakan untuk pengukuran pada waktu yang berbeda dan tidak tergantung siapa yang menggunakannya Reliabilitas dapat dilihat dari besarnya simpangan baku dari hasil pengukuran yang berulang-ulang atau dari besarnya tingkat kesalahan (error) pengukuran Validitas alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan kesesuaian atau kecocokan antara alat ukur dengan apa yang diukur Contoh : Thermometer untuk mengukur/mengamati suhu Ujian Tertulis untuk mengukur prestasi belajar mahasiswa Test IQ untuk mengukur tingkat kecerdasan/kecakapan seseorang Timbangan Elektronika untuk mengukur berat suatu barang/benda

Pertimbangan Pemilihan Alat Ukur : Kesesuaian dengan variabel yang akan diamati Kualitas alat dari segi reliabilitas dan validitas Biaya Pengadaan dan Pemakaian Pengguna Alat Tingkat kesukaran pemakaian Alat ukur tidak harus berupa suatu peralatan secara fisik yang mempunyai skala pengukuran tetap (misal timbangan, stopwatch, thermometer, penggaris dll) tetapi dapat berupa suatu peralatan tertentu yang bersifat non fisik dengan skala pengukuran tertentu yang dapat ditetapkan atau dikembangkan secara khusus (misal test, ujian, wawancara, kuesioner dll). Konsep alat ukur lebih mengacu kepada bagaimana data dapat digali dari alat ukur yang digunakan tersebut

4.10 Metode Pengumpulan Data Kualitas data tidak hanya ditentukan oleh reliabilitas dan validitas dari alat ukurnya saja, tetapi juga ditentukan oleh bagaimana cara pengumpulannya Beberapa Aspek dalam Proses Pengumpulan Data : Data apa yang dikumpulkan (What) Dengan apa data itu dikumpulkan (With) Darimana data akan dikumpulkan (Where) Kapan data tersebut dikumpulkan (When) Bagaimana cara mengumpulkan (How) Metode Pengumpulan Data : Observasi (Pengamatan Langsung) Survei Interview (Wawancara) Eksperimen (Percobaan/Pengukuran Langsung)

Observasi Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian Sifat : Tidak ada interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data Contoh : Observasi tentang jumlah kendaraan yang lewat di jalan raya Kota Samarinda untuk menganalisis tingkat kepadatan lalu lintas Observasi tentang jumlah pengunjung swalayan Lembuswana untuk menganalisis minat konsumen dalam dalam menentukan pilihan tempat berbelanja Observasi pada pertandingan sepak bola untuk menentukan pemain dan kesebelasan terbaik dalam suatu turnamen Liga Sepak Bola Indonesia

Kelebihan Data yang diperoleh uptodate (terbaru) karena diperoleh dari keadaan yang terjadi pada saat itu (pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut) Data lebih obyektif dan jujur karena obyek yang diteliti atau responden tidak dapat mempengaruhi pengumpul data (menutup kemungkinan manipulasi) Observasi : Kelemahan Observasi : Memerlukan banyak waktu Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data masa lalu dan masa mendatang Tidak dapat digunakan utuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap dan motivasi serta perilaku responden

Persiapan Observasi : Isi pengamatan  data apa yang akan diamati ? Obyek Pengamatan  apa/siapa yang diamati ? Alat Pengamatan  pengamatan langsung atau menggunakan alat bantu ? Waktu Pengamatan  kapan pengamatan akan dilakukan ? Dokumentasi Pengamatan  pencatatan langsung atau menggunakan alat bantu ?

Survei Pengumpulan data melalui permintaan keterangan/jawaban kepada sumber data dengan menggunakan daftar pertanyan/kuesioner/angket sebagai alatnya Cara Pemakaian Kuesioner : Tatap muka dengan sumber data/responden secara kelompok atau perorangan Melalui Telepon Melalui Pos (surat) Sifat : Terdapat interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/ pengumpul data Contoh : Survei mengenai merk sabun cuci yang paling diminati oleh ibu rumah tangga Survei mengenai sistem pengelolaan persediaan barang di Apotik “Sehat Tanjung Batu” Samarinda

Kelebihan Survei : Data yang diperoleh autentik, obyektif dan jujur karena berasal dari sumber data (responden) secara langsung Dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas Dalam hal tertentu, efisien dalam penggunaan waktu pengumpulan data Kelemahan Survei : Ada informasi terselubung dari responden khususnya untuk informasi yang berkaitan dengan sifat, motivasi atau perilaku responden Responden terkadang tidak menjawab apa adanya tetapi apa yang sebaiknya. Responden terlalu dibatasi pada jawaban-jawaban tertentu Responden sering tidak mengembalikan kuesioner Sering muncul jawaban-jawaban yang tidak diinginkan dan tidak sesuai dengan yang diinginkan

Perancangan kuesioner Persiapan Survei : Perancangan kuesioner  deskripsikan maksud dari kuesioner kepada responden  buat materi/daftar pertanyaan  buat kode jawaban  buat petunjuk menjawab pertanyaan Uji coba kuesioner  lakukan uji coba kuesioner dan analisis kekurangan/kelemahan kuesioner Perbaikan/Penyempurnaan kuesioner  lakukan perbaikan dan penyempurnaan kuesioner dari hasil uji coba Pemilihan responden  tetapkan secara jelas kriteria dan siapa responden yg akan diberi kuesioner Pelaksanaan  lakukan pembagian kuesioner dan tetapkan tehnis pelaksanaannya

Pembuatan Kuesioner yang baik : Ada petunjuk jelas mengenai maksud diberikannya kuesioner Ada petunjuk jelas mengenai cara pengisian kuesioner Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak bias arti Menghindari pertanyaan yang tidak jelas, tidak perlu dan tidak relevan Menghindari pertanyaan yang sugestif, bernada menekan/ mengancam dll Menggunakan urutan pertanyaan yang logis dan sistematis Merahasiakan identitas responden agar responden obyektif dalam menjawab

Interview / Wawancara Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawan cara (pengumupul data) dengan responden (sumber data) Sifat : Terdapat interaksi dan komunikasi antara pewawancara dengan responden Sebelum Wawancara dimulai : Menerangkan maksud wawancara dikaitkan dengan tujuan penelitian Menjelaskan mengapa responden dipilih untuk diwawancarai Menjelaskan identitas dan asal usul pewawancara Menjelaskan sifat wawancara : terbuka atau tertutup (rahasia)

SITUASI PEWAWANCARA RESPONDEN MATERI Komponen dan Faktor yang mempengaruhi dalam suatu Wawancara : Pewawancara : karakteristik sosial, kemampuan, motivasi, rasa aman Responden : karakteristik sosial, kemampuan, motivasi, rasa aman Materi Wawancara : kepekaan pertanyaan, kesukaran pertanyaan, substansi Situasi Wawancara : waktu, tempat, kehadiran orang lain, sikap masyarakat SITUASI PEWAWANCARA RESPONDEN MATERI

Eksperimen/Percobaan Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari percobaan/pengukuran Sifat : Terdapat penggunaan alat ukur atau metode eksperimen tertentu Tahapan Eksperimen/Percobaan : Identifikasi semua variabel yang relevan Identifikasi variabel non eksperimen yang mungkin mengganggu eksperimen Tentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai Tentukan rancangan dan metode eksperimen yang akan dilakukan Tentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk eksperimen Lakukan eksperimen/pengukuran Catat data hasil eksperimen/pengukuran Untuk mendapatkan eksperimen yang baik, perlu dilakukan eksperimen yang berulang-ulang

4.11 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling) Pengertian Populasi dan Sampel Populasi : Kumpulan / keseluruhan anggota dari obyek penelitian dan memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan dalam penelitian Penelitian yang melibatkan populasi sebagai obyek penelitian disebut Sensus Sampel : Bagian tertentu dari unit populasi Penelitian yang melibatkan sampel sebagai obyek penelitian disebut Sampling Sampel Populasi

Kelebihan dan Kelemahan dari Populasi dan Sampel Populasi : Kelebihan : ¤ Data dijamin lebih lengkap ¤ Pengambilan kesimpulan/generalisasi lebih akurat Kelemahan : ¤ Membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu) ¤ Tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan Sampel : Kelebihan : ¤ Efisien penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, ¤ Anggota sampel lebih mudah didata/dilacak di lapangan Kelemahan : ¤ Membutuhkan ketelitian dalam menentukan sampel ¤ Pengambilan kesimpulan/generalisasi perlu analisis yang teliti dan dilakukan secara hati-hati

Dalam prakteknya, sangat jarang penelitian yang menerapkan sensus dalam upaya pengumpulan datanya karena keterbatasan dalamoperasionalnya. Sehingga penelitian lebih sering menggunakan teknik sampling. Namun perlu diperhatikan hal-hal penting berkaitan dengan pemilihan sampel yang baik. Sampel Yang Baik : Representatif (harus dapat mewakili populasi atau semua unsur sampel) Batasan sampel harus jelas Dapat dilacak di lapangan Tidak ada keanggotaan sampel yang ganda (di data dua kali atau lebih) Harus uptodate (terbaru dan sesuai dengan keadaan saat dilakukan penelitian)

Untuk mendapatkan sampel yang baik maka diperlukan metode pemilihan atau pengambilan sampel (sampling) yang baik. Metode Pengambilan Sampel Yang Baik : ¤ Prosedurnya sederhana dan mudah dilakukan ¤ Dapat memilih sampel yang representatif ¤ Efisien dalam penggunaan sumber daya ¤ Dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sampel Berapa jumlah anggota sampel yang baik ? Pada prinsipnya tidak ada ketentuan yang baku mengenai ukuran sampel. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya sampel : ¤ Derajat keseragaman/heterogenitas dari populasi ¤ Metode analisis yang akan digunakan ¤ Ketersediaan sumber daya ¤ Presisi yang dikehendaki

Macam-macam Metode Sampling : Probability Sampling Contoh : ¤ Simple Random Sampling ¤ Stratified Random Sampling ¤ Cluster Sampling Non Probability Sampling ¤ Quota Sampling ¤ Accidental Sampling ¤ Saturation Sampling ¤ Snowball Sampling

Simple Random Sampling Semua unsur dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Anggota sampel dipilih secara acak dengan cara : Pengundian menggunakan nomor anggota sebagai nomor undian Menggunakan tabel angka random (bilangan acak) berdasarkan nomor anggota Syarat Penggunaan Metode Simple Random Sampling : Sifat populasi adalah homogen Keadaan anggota populasi tidak terlau tersebar secara geografis Harus ada kerangka sampling (sampling frame) yang jelas Kebaikan : Prosedur penggunaannya sederhana Kelemahan : Persyaratan penggunaan metode ini sulit dipenuhi

Stratified Random Sampling Dari masing-masing sub populasi selanjutnya diambil sebagian anggota secara acak dengan komposisi proporsional atau disproporsional Total anggota yang dipilih ditetapkan sebagai jumlah anggota sampel penelitian Contoh : Dari 1000 populasi pemilih pada PILKADA akan diambil 100 orang (10%) sebagai sampel berdasarkan usia pemilih secara proporsional Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi berdasarkan kriteria tertentu yang dimiliki unsur populasi. Masing-masing sub populasi diusahakan homogen Usia Pemilih Jumlah Proporsi Sampel Jumlah Sampel 17 - 26 th 100 10 % 10 27 - 36 th 200 10 % 20 37 - 47 th 400 10 % 40 > 47 th 300 10 % 30 1000 100

Syarat Penggunaan Metode Stratified Random Sampling : Populasi mempunyai unsur heterogenitas Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratifikasi/lapisan sesuai dengan unsur heterogenitas yang dimiliki Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota sampel yang akan dipilih (secara proporsional atau disproporsional) Kebaikan : Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili Kelemahan : Memerlukan pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti untuk menentukan ciri heterogenitas yang ada pada populasi

Cluster Sampling Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergrombol (cluster) Dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel penelitian Contoh : Akan dipilih sampel penelitian untuk meneliti rata-rata tingkat pendapatan buruh bangunan di Kota Samarinda Kota Samarinda di bagi menjadi 13 Kecamatan Dari 13 Kecamatan dipilih 2 Kecamatan sebagai Populasi dari sampling I Dari 2 Kecamatan masing-2 dipilih 2 Kelurahan sebagai Populasi dari sampel II Dari 2 Kelurahan masing-2 dipilih 50 buruh bangunan sebagai sampel penelitian Sehingga akan terpilih 100 buruh bangunan sebagai sampel penelitian Sesuai jumlah tahapan pemilihannya, sampel dari Cluster sampling dapat dipilih melalui One Stage Cluster Sampling, Two Stage Cluster Sampling dst

Quota Sampling Metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau quota yang diinginkan Contoh : Akan diteliti mengenai manfaat penggunaan internet pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar pada mata kuliah tertentu Peneliti menentukan quota untuk masing-masing sampel : jumlah mahasiswa = 50 orang jumlah dosen = 5 orang jumlah mata kuliah = 3 mata kuliah Sehingga diperoleh 150 mahasiswa dan 15 dosen sebagai sampel penelitian untuk 3 mata kuliah yang memanfaatkan internet dalam proses belajar mengajarnya Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan Kelemahan : Penentuan sampel cenderung subyektif bagi peneliti

Accidental Sampling Metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada/dijumpai Contoh : Akan diteliti mengenai minat ibu rumah tangga berbelanja di swalayan Peneliti menentukan sampel dengan menjumpai ibu rumah tangga yang kebetulan berbelanja di suatu swalayan tertentu untuk dimintai pendapat/motivasinya Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan Kelemahan : Jumlah sampel mungkin tidak representatif karena tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu

Saturation Sampling Metode pengambilan sampel dengan mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian Contoh : Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa PPs Ilmu Lingkungan terhadap pemberlakuan kurikulum baru di Universitas Mulawarman Peneliti menentukan sampel dengan menambil seluruh mahasiswa aktif di PPs Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman sebagai sampel penelitian Kelebihan : Memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel Kelemahan : Tidak cocok untuk populasi dengan anggotanya yang besar (hanya cocok untuk kelompok populasi kecil)

Snowball Sampling Metode pengambilan sampel dengan secara berantai (multi level). Sampel awal ditetapkan dalam kelompok anggota kecil Masing-masing anggota diminta mencari anggota baru dalam jumlah tertentu Masing-masing anggota baru diminta mencari anggota baru lagi, dst. Contoh : Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan kurikulum baru di Universitas Mulawarman. Sampel ditentukan sebesar 100 mahasiswa Peneliti menentukan sampel awal 10 mahasiswa. Masing-masing mencari 1 orang mahasiswa lain untuk dimintai pendapatnya. Dan seterusnya hingga diperoleh sampel dalam jumlah 100 mahasiswa Kelebihan : Mudah digunakan Kelemahan : Membutuhkan waktu yang lama

4.12 Pengolahan dan Analisis Data Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan Pengolahan dan Analisis Data. Kegiatan analisis data dimaksudkan untuk memberi arti dan makna pada dataserta berguna untuk memecahkan masalah dalam penelitian yang sudah dirumuskan. Sebelum analisis data dilakukan maka data perlu diolah terlebih dulu. Pengolahan data meliputi : Editing Coding Tabulating

Editing : adalah Kegiatan untuk memeriksa data mentah yang telah dikumpulkan, meliputi : Melengkapi data yang kurang/kosong Memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangjelasan dari pencatatan data Memeriksa konsistensi data sesuai dengan data yang diinginkan Memeriksa keseragaman hasil pengukuran (misalnya keseragaman satuan dsb) Memeriksa reliabilitas data (misalnya membuang data-data yang ekstrim dsb) Coding : adalah Kegiatan untuk membuat peng-kode-an terhadap data sehingga memudahkan untuk analisis data. Biasanya dilakukan untuk data-data kualitatif. Dengan koding ini, data kualitatif dapat dikonversi menjadi data kuantitatif (kuantifikasi). Proses kuantifikasi mengikuti prosedur yang berlaku, misalnya dengan menerapkan skala pengukuran nominal dan ordinal.

Contoh Data Agama Responden Skala Nominal (sekedar label) Islam 1 Kristen 2 Katolik 3 Hindu 4 Budha 5 Untuk keperluan tertentu, koding dalam jumlah yang banyak, perlu dibuatkan buku kode sebagai petunjuk peng-kode-an yang berguna bagi bagian analisis data. Misalnya pada pengisian data formulir pendaftaran SNMPTN, dibuat buku petunjuk pengisian tersendiri secara terpisah untuk memudahkan pengisian.

Tabulating Kegiatan untuk membuat tabel data (menyajikan data dalam bentuk tabel) untuk memudahkan analisis data maupun pelaporan. Tabel data dibuat sesederhana mungkin sehingga informasi mudah ditangkap oleh pengguna data maupun bagi bagian analisis data. Analisis Data Kegiatan analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian. Pemecahan masalah penelitian dan penarikan kesimpulan dari suatu penelitian sangat tergantung dari hasil analisis data ini. Sehingga perlu dilakukan dengan teliti dan hati-hati sehingga tidak memberikan salah penafsiran terhadap hasil penelitian. Seorang peneliti (bagian analisis data) harus menguasai kemampuan keilmuan secara teknis dalam menerapkan metode analisis yang cocok

Metode analisis data yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis penelitiannya. Pertimbangan pemilihan metode analisis dapat dilihat dari : Tujuan dan jenis penelitian Model/jenis data Tingkat/taraf kesimpulan Contoh : Judul : Studi tentang pengaruh pemilihan media promosi terhadap peningkatan penjualan barang di PT “Prega Lestari” Samarinda ---> analisis statistika (deskriptif/inferensi) Judul : Sistem Informasi Akademik FKIP Universitas Mulawarman ---> analisis non statistika (analisis dan design sistem) Judul : Pengaruh penggunaan pupuk “bio-xx” terhadap peningkatan hasil panen lada petani desa Loa Janan ---> analisis statistika (eksperimen design)

4.13 Penarikan Kesimpulan Adalah kegiatan untuk memberikan pernyataan umum terhadap hasil analisis data. Pada penelitian yang menggunakan pengujian hipotesis penelitian,kesimpulan dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis. Kesimpulan Penelitian harus sesuai dengan : Tema, topik dan judul penelitian Pemecahan permasalahan penelitian Hasil analisis data Pengujian hipotesis (bila ada) Teori/ilmu yang relevan Kesimpulan hendaknya dibuat secara singkat, jelas dan padat.

Pelaporan Tahapan akhir dalam kegiatan penelitian adalah pembuatan laporan penelitian. Laporan ini berguna untuk kegiatan publikasi hasil penelitian maupun untuk pertanggungjawaban secara ilmiah kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Dalam laporan penelitian, dituliskan secara sistematis semua tahapan yang telah dilakukan mulai dari tahap perencanaan hingga penarikan kesimpulan penelitian (termasuk didalamnya lampiran-lampiran yang diperlukan). Sistematika pelaporan disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga/institusi/sponsor yang akan mengelola hasil penelitian tersebut.