Manajemen Perkotaan Pemahaman tentang Urban Management
Outline Hakekat kota, perkotaan Pengertian Manajemen Perkotaan Ragam manajemen perkotaan Prinsip-prinsip manajemen perkotaan Model-model manajemen perkotaan Pembagian tugas kelompok
Tujuan Instruksional Mahasiswa mampu memahami pengertian, konsep, prinsip- prinsip, model dari manajemen perkotaan
Literature Pramono, Widodo. 2002, Manajemen Perkotaan, Diktat Kuliah, Magister Perencanaan Kota dan Daerah (MPKD) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Van Dijk, Maine. 2006, Managing Cities in Developing Countries: The Theory and Practice of Urban Management, Edward Elgar Publisihing Integrated Urban Management, Concept Reader 5 of Institute for Housing and Urban Development Studies, Erasmus University Rotterdam, The Netherland
Hakekat Kota (1) Cara pandang terhadap “Kota”: Demografis Sosiologis Fisis Ekonomis
Hakekat Kota (2) Demografis: kumpulan penduduk dalam suatu wilayah ruang yang relatif terpadu Kota kecil: 20rb-100rb penduduk Kota sedang: 100rb-500rb penduduk Kota besar: 500rb-1 juta penduduk Metropolitan: > 1 juta penduduk Struktur demografis penduduk kota: heterogen (suku, agama, rasa, dan mata pencaharian)
Hakekat Kota (3) Sosiologis: keunggulan penguasaan kebudayaan (seni, iptek, dll) Fisik: area padat bangunan dan infrastruktur Ekonomi: Transformasi dari sektor primer ke sekunder (manufaktur) menuju sektor tersier (perdagangan dan jasa layanan)
Kota dan Perkotaan Daerah kota (city region) wilayah dengan batasan administratif dinyatakan sebagai kota dan dilengkapi dengan kelengkapan fungsi pemerintahan Kawasan perkotaan (urbanized area): wilayah yang secara fungsional menunjukkan ciri-ciri kota (padat, dominasi non-pertanian, infrastruktur lengkap)
Manajemen Perkotaan Apa itu Manajemen Perkotaan??
Pengertian Manajemen Perkotaan Manajemen Perkotaan merupkan istilah yang diterjemahkan dari Urban Management merupakan salah satu program dari UNHCS (United Center for Human Settlements), sebuah orgnisasi PBB yang mengkaji masalah perkotaan dan permukiman Istilah ini relatif baru, mulai muncul dalam report UNHCS sekitar tahun 1960-an.
Pengertian Manajemen Perkotaan Pada dasarnya mengadopsi dan mengembangkan pengertian dan prinsip-prinsip manajemen yang berkembang dalam disiplin ilmu ekonomi perusahaan dan ekonomi pembangunan
Pengertian Manajemen Perkotaan Manajemen Perkotaan adalah suatu upaya mobilisasi sumber daya perkotaan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, pengendalian, secara efisien dan efektif guna mewujudkan visi, misi, dan tujuan dari suatu kawasan perkotaan dengan tetap mempertahankan lingkungan strategis.
Pengertian Manajemen Perkotaan Urban Management is the effort to coordinate and integrate public as well as private actions to tackle the major problems the inhabitants of cities are facing and to make more competitive, equitable and sustainable city (Van Dijk, 2000)
Manajemen Perkotaan Jumlah kota besar di dunia terus meningkat → urban managers menghadapi tantangan untuk bisa membuat kota-kota besar tersebut kompetitif secara ekonomi dan tetap nyaman untuk ditinggali
A Theorical Framework for urban Management 3 Teori Utama terkait Manajemen Perkotaan: Teori tentang desentralisasi Teori tentang kompetisi kota (competitiveness of cities) Teori baru manajemen publik
Ragam Manajemen Perkotaan Ragam manajemen perkotaan didasarkan pada tujuan pokoknya: Manajemen kota sebagai manajemen implementasi rencana pembangunan Manajemen kota sebagai manajemen pengembangan fungsi layanan kota Manajemen pertumbuhan (spasial) kota/ urban growth management
Manajemen kota sebagai manajemen implementasi rencana Merupakan perkembangan reaktif dari kegagalan praktik perencanaan kota, terutama di dalam masyarakat negara berkembang Master plan sebagai produk rencana banyak sekali mengalami hambatan dalam perwujudannya Banyak dinamika yang tidak selalu dapat diprediksi dalam mencapai tujuan Memerlukan reaksi cepat dan fleksibel
Manajemen kota sebagai manajemen implementasi rencana Perencanaan kota mulai dikembangkan sebagai kompetensi manajerial yang memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan berbagai profesi dalam rangka menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Lingkup pengertian tugas manjemen perkotaan→ tidak lagi bekerja pada hanya untuk “persiapan pembangunan” tetapi sampai kepada proses implementasi rencana pembangunan tersebut
Manajemen kota sebagai manajemen implementasi rencana Rencana (plan) kemudian hanyalah bagian dari langkah MANAGEMEN → hanya merupakan salah satu alat dari manajemen perkotaan Manajemen: planning (programming and budgeting), actuating (pelaksanaan), controlling (pengendalian), dan evaluating (evaluasi)
Manajemen kota sebagai manajemen pengembangan fungsi kota Manajemen juga dikenal sebagai upaya sistematis melalui POAC (planning, organizing, actuating, controlling) Manajemen perkotaan: tahapan sistematis POAC untuk mencapai tujuan yang didukung oleh pemanfaatan sumberdaya secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kapasitas fungsi kota Merupakan upaya mengkonstruksi visi, misi, dan tujuan dari suatu kawasan perkotaan, dan upaya menjamin terwujudnya visi misi dan tujuan tersebut secara efektif dan efisien
Manajemen kota sebagai manajemen pengembangan fungsi kota Visi: gambaran mental berdasar kemampuan penalaran mengenai kondisi masa depan yang “diimpikan” Misi: jabaran dari visi kondisi/situasi yang ingin diwujudkan pada akhir kurun waktu tertentu yang menyiratkan tujuan-tujuan yang harus dicapai sebagai prasyarat terwujudnya misi Rumusan dari serangkaian hasil upaya ke arah statement perwujudan kondisi akhir yang ingin dicapai suatu misi Suatu organisasi dapat mengemban beberapa paket misi
Manajemen kota sebagai manajemen pengembangan fungsi kota Tujuan akhir MP: kesejahteraan warga Sasaran lain: peningkatan kapasitas layanan fungsi kota (primer dan sekunder) dan pertumbuhan kota dengan pemanfaatan ruang yang optimal Tugas MP: mengelola daerah perkotaan agar dapat berfungsi sebagai kawasan layak huni (liveable) serta berperan dalam peningkatan kinerja sistem perkotaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan wilayah, serta memantapkan ketahanan nasional melalui pengembangan sistem kota-kota yang mantap dan terpadu
Manajemen pertumbuhan kota (Urban Growth Management) Urban growth management: upaya untuk mengarahkan skala dan arah perkembangan kota agar sesuai dengan tata ruang yang terbaik yang sesuai dengan potensi dan permasalahan daya dukung lingkungan, serta sesuai dengan karakter fungsional yang dituju Apa itu tata ruang???
Manajemen pertumbuhan kota (Urban Growth Management) Tata ruang: wujud struuktural dan pola pemanfaatan lahan (hierarki pusat pelayanan:pusat kota, pusat lingkungan pusat lingkungan, prasarana jalan (jalan arteri,kolektor,lokal)) Pola pemanfaatan ruang: bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran fungsi serta karakter kegiatan manusis dan atau kegiatan alam Wujud pola pemanfaatan ruang: pola lokasi, sebaran pemukiman, tempat kerja, industri dan pertanian, serta pola penggunaan tanah perdesaan dan perkotaan
Manajemen pertumbuhan kota (Urban Growth Management) Urban growth management: upaya mengendalikan pola perkembangan ruang kota berdasarkan rencana tata ruang yang ditetapkan Rencana tata ruang: perencanaan, pemanfaatan dna pengendalian penataan ruang kota
Prinsip-prinsip Manajemen Perkotaan Manajemen kota: gambaran dari perilaku/sikap/tindakan/administrasi pemerintah kota dalam melaksanakan tugas atau fungsi pemerintahan Manajemen kota harus mendukung dan merupakan bagian dari penyelenggaraan pemerintahan Prinsip-prinsip penyelenggaraan → Good governance Masyarakat menjadi hal utama dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan → harus memberikan sebesar-besar manfaat bagi peningkatan masyarakat
Prinsip-prinsip Manajemen Perkotaan Prinsip-prinsip dasar Good Governance dalam rangka mewujudkan Manajemen Perkotaan: Peran serta setiap warga negara kota Penegakan hukum; kerangka hukum yang adil Keterbukaan (transparansi); kebebasan hak dan tanggung jawab perwujudan informasi yang terbuka Ketanggapan (peka); seluruh lembaga pemerintahan menyelenggrakan tugas/fungsinya untuk memuaskan semua pihak terkait Keadilan: setiap orang mempunyai kesempatan yang sama dalam memelihara, mengembangkan hidup dan kehidupannya
Prinsip-prinsip Manajemen Perkotaan Prinsip-prinsip dasar Good Governance dalam rangka mewujudkan Manajemen Perkotaan: Efektifitas dan efisiensi; lembaga-lembaga bersama masyarakat dalam proses penyelenggaraan pembangunan dapat melakukan secara efisien dan menghasilkan pengeluaran yg efektif Akuntabilitas Visi: Pemimpin masyarakat memiliki pandangan yang luas Keterjangkauan: setiap warga berhak dapat menjangkau setiap proses kebijakan
Model Manajemen Perkotaan Beberapa model-model manajemen perkotaan: Model manajemen strategis (strategic management) Model manajemen dengan sasaran (management by objectives) Model PPBS (Planning Programming and Budgeting System) Model Manajemen Keunggulan kompetitif (competitive advantage Management)
Model Manajemen Strategis Dikembangkan guna mengantisipasi perkembangan kota yang bersifat pesat dan terus berubah Manajemen strategis memiliki ciri-ciri: Perumusan suatu misi dan nilai organisasi yang jelas dan tegas Pengenalan terhadap kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) lingkungan internal, terutama yang menyangkut sumber daya strategis saat ini serta kinerja internal Pengenalan terhadap peluang (opportunity), tantangan (challenge) dan ancaman (threats) dari lingkungan strategis eksternal, yang dilanjutkan dengan menyusun alternatif skenario perkembangan lingkungan strategis dan implikasi terhadap lingkungan internal Perumusan suatu isu strategis antara lain meliputi: alternatif praktis, tindakan serta program kerja Merumuskan suatu gambaran kinerja suatu organisasi dimasa mendatang (pandangan keberhasilan vision of success)
Model Manajemen dengan Sasaran Definisi tujuan dan sasaran dengan jelas, tegas, dan sederhana Inventarisasi dan mobilisasi sumberdaya yang tersedia serta batas waktu pelaksanaan Mobilisasi kegiatan untuk perwujudan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
Model PPBS (planning, programming, and budgeting system) Merupakan model manajemen bertahap dan sistematis yang melibatkan kegiatan-kegiatan: Perencanaan yang bersifat hierarkis (makro-mikro), menyeluruh (comprehensive), dan terpadu (integrated) Penyusunan program, misalnya untuk prasarana kota disusun suatu prioritas yang didasarkan pada kesesuaian terhadap aspek perencanaan Penganggaran dari program yang telah ditetapkan yang meliputi kegiatan mobilisasi sumber daya (revenue generation) serta rencana pembiayaan (expenditure plan)
Model Manajemen Keunggulan Kompetitif Diasumsikan suatu kota dengan kota lainnya saling berkompetisi dalam mengelola pembangunan kota (rivalry among urban areas) Adanya distorsi dalam pasar sempurna yang menyebabkan titik temu atau titik singgung antar permintaan (demand) dan penawaran (supply) jasa pelayanan kota sulit untuk diwujudkan
Model Manajemen Keunggulan Kompetitif Suatu manajemen kota pelu mengembangkan suatu keunggulan kompetitif kota yang paling tidak ditentukan oleh 4 faktor utama: Faktor produksi: SDM, sarana dan prasarana kota, modal, IPTEK Faktor permintaan: kemampuan masyarakat (purchasing power parity) serta diversifikasi permintaan kota Struktur kegiatan ekonomi kota: mempunyai keterkaitan yang tinggi (backward and forward linkages) Strategi, struktur, dan kemampuan bersaing dari suatu daerah perkotaan
Perangkat pelaksanaan sistem MP Secara umum perangkat pelaksanaan sistem MP adl: Sistem penganggaran dan pembiayaan Sistem kelembagaan (pranata organisasi) Sistem regulasi (pranata perundangan)
Objek-objek/sektor Manajemen Perkotaan → tugas kelompok Presentasi: Jumat, 23 Maret 2012 libur → Rabu 21 Maret 2012, 09.10 WIB Kelompok 1 : Inovasi Manajemen Perkotaan Kelompok 2 : Manajemen keuangan daerah Presentasi: Rabu, 28 Maret 2012, 09.10 WIB Kelompok 3 : Manajemen Transportasi perkotaan Kelompok 4 : Manajemen sampah perkotaan Presentasi: Jumat, 30 Maret 2012 Kelompok 5 : Manajemen sosial kependudukan (pertumbuhan, penyebaran, kualitas) Kelompok 6 : Manajemen lahan dan pertanahan Presentasi: Jumat 6 April 2012 libur → Rabu, 4 April 2012 Kelompok 7 : Manajemen infrastruktur (prasarana, sarana, fasilitas, bangunan) Kelompok 8 : Manajemen air (air bersih, limbah, drainase) UTS 2-14 April 2012, Manajemen Perkotaan UTS: 13 April 2012