Modul 8: Penjadwalan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan 6: Manajemen Waktu.
Advertisements

Manajemen Waktu Proyek
Project Time Management
PERTEMUAN X PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK DENGAN CPM
PENJADWALAN PROYEK DENGAN CPM/PERT
Proyek.
INISIASI PROYEK Kuliah ke 6.
MANAJEMEN WAKTU.
Manajemen Proyek (Perencanaan Proyek)
Mata Kuliah MANAJEMEN KONSTRUKSI
MANAJEMEN WAKTU PROYEK
METODE JALUR KRITIS Kuliah Ke 10.
MANAJEMEN WAKTU.
Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U
JARINGAN KERJA Kuliah ke 25.
suatu sistem kontrol proyek
MANAJEMEN WAKTU.
Jaringan CPM, PERT dan Program Dinamik
Manajemen Proyek 1.
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
BAB 9 CPM dan PERT.
MANAJEMEN WAKTU.
PRODI SISTEM INFORMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL KAMAL
Pertemuan 4: Manajemen Waktu.
PENJADWALAN Pengelolaan Sistem Informasi.
Arta Rusidarma Putra, ST., MM
PENJADWALAN PROYEK Penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta.
RENCANA KERJA (SCHEDULLING)
Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan.
NETWORK SCHEDULING TECHNIQUES
Jaringan Kerja (Network Schedule)
Analisis jadwal Metode CPM dan PERT
Precedence Diagram Method (PDM)
Materi Manajemen Proyek Smt 5 – S 1 Kesmas
PERENCANAAN / PENJADWALAN
PROGRAM EVALUATION and REVIEW TECHNIQUE (PERT)
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
Tutorial 5 ANALISIS JARINGAN.
Teknik Analisa Jaringan: Critical Path Method (CPM)
Manajemen Proyek Pertemuan XIII
PERENCANAAN PROYEK.
METODE PRESEDEN DIAGRAM
Muhammad Rachmadi, S.T., M.T.I.
TEKNIK PENAJADWALAN PROYEK : PERT
PENJADWALAN.
“S” CURVE SCHEDUL (SKEDUL KURVE “S”
MANAJEMEN PROYEK Pertemuan 24
Perencanaan Proyek (Modul 3).
Time Management Pertemuan 6 PPSI.
Mata Kuliah : Analisa Disain Sistem Pertemuan VIII Manajemen Proyek
PENJADWALAN.
PRECEDENCE NETWORK Sumber: Ir. Faisol AM, MS IV
Tutorial 6: ANALISIS JARINGAN KERJA
DIAGRAM BALOK JARINGAN KERJA
Nama Anggota Kelompok :. Deka Rachmana Putra
METODE CPM - PERT MINGGU keempat.
DIAGRAM BALOK JARINGAN KERJA
ANALISIS NETWORK RISET OPERASI.
DIAGRAM BALOK JARINGAN KERJA
PENJADWALAN PROYEK Pengukuran Masa Pekerjaan Proyek
Fajrin Nurman Arifin, S.T., M.Eng
NETWORK PLANNING 2 BUDI SULISTYO.
Operations Management
Operations Management
Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan.
Project Time Management
Muhammad Rachmadi, S.T., M.T.I.
Arta Rusidarma Putra, ST., MM
Project Time Management
PENJADWALAN PROYEK MATERI MANAJEMEN PROYEK S 1 KESMAS.
Transcript presentasi:

Modul 8: Penjadwalan

Perkiraan Durasi Kegiatan Pengembangan Jadwal Bar Chart CPM PDM ISI MODUL 8: Jadwal Proyek Definisi Kegiatan Pentahapan Kegiatan Perkiraan Durasi Kegiatan Pengembangan Jadwal Bar Chart CPM PDM Perbandingan CPM dan PDM Penjadwalan

Daur Hidup Proyek (review) Penjadwalan Project formulation process Planning process Engineering and design process Construction process Use management process Disposal process Need Awareness of need Project Concept formulation Scope definition Full Project description Completion and Acceptance For use Fulfillment Of need User Requirements Feasibility And scope Engineering And design Field engineering And construction Facility use and management demolition Or conversion

Jadwal Proyek Sebagai alat untuk menjelaskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk penyelesaian suatu proyek berikut tahapan dan durasi untuk tiap kegiatan yang ada dalam proyek. Tahapan serta durasi untuk penyelesaian tiap kegiatan bertujuan untuk mendapatkan penyelesaian proyek yang tepat waktu dan ekonomis.

Fungsi Jadwal Proyek Memperkirakan waktu penyelesaian proyek, diperlukan bagi pelaksana untuk mengatur penggunaan sumber daya proyek untuk mempercepat atau memperlambat kemajuan pelaksanaan proyek. Memperkirakan waktu mulai dan selesai tiap kegiatan yang ada dalam proyek, bagi pelaksana proyek hal ini berguna untuk pengaturan tenaga kerja, alat, dan material yang dibutuhkan. Mengelola cash flow proyek. Pemilik dapat merencanakan pembayaran bulanan pada pelaksana, sebaliknya kemajuan pelaksanaan yang terlihat dalam jadwal dapat digunakan pelaksana untuk menagih biaya pelaksanaan proyek pada pemilik. Mengevaluasi pengaruh dari perubahan waktu penyelesaian proyek dan biayanya. Melalui perkiraan adanya perubahan jadwal, pemilik dapat mengevaluasi adanya potensi tambahan biaya pelaksanaan apabila nantinya terjadi permintaan perubahan jadwal. Sebagai catatan kemajuan pelaksanaan proyek. Jadwal yang selalu di update dapat digunakan sebagai alat untuk klaim atau untuk permintaan tambahan waktu.

Definisi Kegiatan Bertujuan untuk memberikan gambaran detail tentang kegiatan-kegiatan yang ada di dalam suatu proyek, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur, dianggarkan, dijadwalkan dan dikendalikan dengan baik. Teknik yang umum digunakan untuk mendefinisikan kegiatan proyek adalah WBS (Work Breakdown Structure).

Pentahapan Kegiatan Didasarkan atas logika ketergantungan Ketergantungan Alamiah Sebagian besar ketergantungan disebabkan oleh sifat kegiatan itu sendiri, misalnya pemasangan formwork balok dilaksanakan setelah pemasangan perancah karena meskipun tersedia cukup sumber daya, bila perancah belum selesai pemasangannya maka pelaksanaan pekerjaan formwork balok belum dapat dimulai Ketergantungan Sumber Daya Sebagai contoh kegiatan pengecoran balok tidak dapat dilakukan bersamaan dengan fabrikasi rangka baja atap karena kurangnya tenaga kerja dan dana, sehingga kegiatan tersebut dilaksanakan berurutan.

Contoh Tahapan Kegiatan No Kegiatan Predecessor Successors A Setting Out START B1 E Balok   B Tie Beam 1. Perancah D5 E2,F1 1. Formwork B3,C1 2. Formwork E1 E4,F2 2. Fabrikasi Tulangan B3 3. Fabrikasi Tulangan E4 3. Penulangan B1,B2 B4,C3 4. Penulangan E3 E5,F4,F5 4. Pengecoran B3,C3 B5 5. Pengecoran E4,F4 E6,F6 5. Pembongkaran Bekisting B4 D3 6. Pembongkaran Bekisting E5,F5 H1,G3 C Pelat Lantai 1 F Pelat Lantai 2 C3 F2 F4 B3,C1,C2 B4,C4 B5,C5 E4,F2,F3 D Kolom Lantai 1 D4 G Kolom Lantai 2 G3 G4 B5,C5,D2 D1 E6,F6,G2 G1 G5 I1

Perkiraan Durasi Kegiatan Durasi (waktu) yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan proyek dari awal sampai akhir. Durasi kegiatan umumnya dinyatakan dalam jam, hari, atau minggu. Dapat dihitung berdasarkan volume kegiatan dibandingkan dengan produktivitas alat dan tenaga kerja, yang dirumuskan sebagai berikut :

Contoh Durasi Kegiatan No Kegiatan Produktivitas (orang/hari) Jumlah Pekerja Produktivitas/ hari Volume Pekerjaan Durasi (hari) A Setting Out LS 1 B Tie Beam   1. Formwork 15 m2 8 120 240.56 2 2. Fabrikasi Tulangan 200 kg 16 3200 9423.38 3 3. Penulangan 50 m2 150 4. Pengecoran 5 m3 5 25 23.32 5. Pembongkaran Bekisting C Pelat Lantai 1 9 135 538.22 4 28 5600 32723.79 6 200 20 100 98.86 D Kolom Lantai 1 30 25.67 18 3600 3532.47 5 kolom 27 10 Catatan: Tidak semua produktivitas pekerjaan berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja.

Pengembangan Jadwal Teknik yang biasa dipakai untuk pengembangan jadwal proyek konstruksi adalah : Bar Chart/Gantt Chart Critical Path Method (CPM) Precedence Diagram Method (PDM)

Bar Chart (1) Bar chart merupakan kumpulan kegiatan yang termuat pada kolom vertikal dengan durasi yang direpresentasikan pada skala horizontal. Setiap batang (bar) pada bar chart menjelaskan kapan suatu kegiatan dimulai dan kapan suatu kegiatan selesai.

Bar Chart (2) Langkah pembuatan bar chart : Menentukan kegiatan apa saja yang akan dimuat dalam bar chart Melakukan perkiraan durasi untuk tiap kegiatan yang dimuat dalam bar chart Menentukan keterkaitan (tahapan) antar kegiatan Melakukan plotting bar pada bar chart

Contoh Bar Chart

Sifat Bar Chart Keunggulan bar chart : Sederhana sehingga mudah dibaca dan dimengerti Dapat memantau dan mengendalikan kemajuan proyek bila digabungkan dengan metode lain, seperti kurva S Kelemahan bar chart : Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang lain Sukar untuk mengadakan perbaikan atau pembaharuan (updating), karena umumnya harus dilakukan dengan membuat bar chart baru Untuk proyek berukuran sedang dan besar, terutama yang bersifat kompleks, penggunaan bar chart akan menghadapi kesulitan.

Kurva S Memberikan gambaran kemajuan pekerjaan dengan waktu yang direpresentasikan terhadap bobot penyerapan biaya. Pada Kurva S, diasumsikan bahwa biaya setiap item kegiatan terdistribusi secara merata selama durasinya, penyesuaian distribusi biaya harus dilakukan jika dipandang perlu. panjang batang pada bar chart menggambarkan durasi kegiatan dapat dikonversikan kepada biaya (dalam bentuk % bobot biaya) yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. Setiap satuan waktu (hari, minggu atau bulan) dapat dijumlahkan vertikal ke bawah yang berarti biaya yang harus dikeluarkan pada waktu yang bersangkutan. Biaya-biaya ini dijumlahkan secara kumulatif untuk satuan waktu berikutnya sehingga total jumlah keseluruhan pada akhir proyek mencapai 100%. Titik-titik tersebut dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk kurva S.

Contoh Aplikasi Bar Chart dan Kurva S MS-Visio MS-Excel MS-Project GnomePM

Jaringan Kerja (Network Schedule) Teknik yang dipakai : Critical Path Method (CPM) atau Activity on Arrow (AOA) Precedence Diagram Method (PDM) atau Activity on Node (AON) Informasi yang diberikan Network Schedule : Perkiraan durasi penyelesaian proyek Kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis dan hubungannya dengan penyelesaian proyek Pengaruh kelambatan dari suatu kegiatan terhadap jadwal penyelesaian proyek

CPM Merupakan AOA (Activity on Arrow) karena kegiatan digambarkan sebagai anak panah yang menghubungkan dua lingkaran yang mewakili dua peristiwa

Terminologi CPM Terminologi dan rumus-rumus perhitungan ES : Earliest Start Time adalah waktu paling awal suatu kegiatan (earliest start) EF : Earliest Finish Time adalah waktu selesai paling awal suatu kegiatan (earliest finish) LS : Latest Allowable Start Time adalah waktu paling akhir suatu kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan (latest start) LF : Latest Allowable Finish Time adalah waktu paling akhir suatu kegiatan boleh selesai tanpa memperlambat penyelesaian proyek (latest finish) D : adalah durasi dari suatu kegiatan.

Forward Pass Mulai dari kegiatan yang paling awal sampai ke kegiatan paling akhir, dirumuskan : EF = ES + D atau EF(i-j) = ES(i-j) + D(i-j) Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai paling awal ditambah durasi kegiatan yang bersangkutan. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

Backward Pass Mulai dari ujung kanan (waktu terakhir penyelesaian proyek). LS = LF – D atau LS(i-j) = LF(i-j) – D(i-j) Waktu mulai paling akhir adalah sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi durasi kegiatan yang bersangkutan. Bila suatu kegiatan memiliki (memecah menjadi) dua atau lebih kegiatan berikutnya, maka waktu selesai paling akhir (LF) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.

Jalur Kritis Menunjukkan urutan kegiatan yang mempunyai jumlah waktu penyelesaian terlama dan jumlah waktu tersebut merupakan waktu proyek yang tercepat. Ciri-ciri: Pada kegiatan pertama : ES = LS = 0 Pada kegitan terakhir : LF = EF Total Float : TF = 0

Total Float Menunjukkan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan TF = LF – EF = LS – ES TF = L(j) – E(i) – D(i-j)

Free Float Besarnya Free Float suatu kegiatan adalah sama dengan sejumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan tersebut dapat ditunda tanpa mempengaruhi waktu mulai paling awal dari kegiatan berikutnya ataupun semua peristiwa yang lain pada network schedule. Free Float kegiatan A : FF(1-2) = ES(2-3) – EF(1-2)

Dummy Untuk memperlihatkan adanya hubungan ketergantungan antara dua peristiwa. Tidak memerlukan waktu (durasi) dan digambarkan sebagai garis putus-putus.

Contoh Perhitungan CPM (1) Kegiatan Durasi (D) Paling Awal Paling Akhir Float Nama i - j ES EF LS LF TF FF a 1 -- 2 3 b 2 -- 3 2 5 7 c 2 -- 4 4 d 2 -- 6 8 11 6 14 1 e 3 -- 5 9 f 4 -- 7 13 g 5 -- 6 12 h 6 -- 8 18 20 i 7 -- 8 j 8 -- 9 24

Contoh Perhitungan CPM (2) Jaringan Kerja berdasarkan Tabel :

Contoh Perhitungan CPM (3) Forward Pass Jalur Kritis Backward Pass

Latihan 1 Kegiatan Durasi (D) Predecessor Successor A 10 - B 2 C B,E D 5 F,E E 20 F 9 I G 4 H 12 7 H,F Berdasarkan tabel tersebut, buatlah suatu diagram CPM dan tentukanlah nilai ES,EF, LS, LF, Total Float, Free Float untuk masing-masing kegiatan.

PDM Merupakan Activity on Node (AON) karena kegiatan proyek direpresentasikan dalam node yang berbentuk kotak.

Lead dan Lag Positive lag (disebut lag saja), digunakan pada situasi dimana suatu kegiatan berikutnya (succeeding activities) dapat dimulai setelah waktu lag habis Negative lag (bisa juga disebut lead), digunakan pada situasi dimana suatu kegiatan berikutnya (succeeding activities) dapat dimulai sebelum kegiatan yang mendahuluinya (preceding activities) selesai

Logika Ketergantungan Logika Ketergantungan (Logical Relationship) PDM : Finish to Start (FS) Start to Start (SS) Finish to Finish (FF) Start to Finish (SF)

Finish to Start Kegiatan yang mengikuti (succeeding activities) hanya dapat dimulai jika kegiatan yang mendahului (preceding activities) telah selesai. FS dengan Zero Lag dan Positive Lag FS dengan Negative Lag

SS dengan Positive Lag dan Zero Lag Start to Start Menjelaskan hubungan antara dua kegiatan yang dapat dimulai secara bersamaan SS dengan Positive Lag dan Zero Lag

FF dengan Positive Lag dan Zero Lag Finish to Finish Menunjukkan hubungan penyelesaian antara dua kegiatan FF dengan Positive Lag dan Zero Lag

Start to Finish Menjelaskan hubungan antara selesainya kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu. Sebagian porsi dari kegiatan terdahulu harus selesai sebelum bagian akhir kegiatan yang dimaksud boleh diselesaikan SF logical relationship

Forward Pass (1) Diambil angka ES terbesar bila lebih dari satu kegiatan bergabung Notasi (i) bagi kegiatan terdahulu (predecessor) dan (j) bagi kegiatan yang sedang ditinjau Waktu awal dianggap nol Waktu mulai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau ES(j) adalah sama dengan angka terbesar dari jumlah angka kegiatan terdahulu ES(i) atau EF(i) ditambah konstrain yang bersangkutan

Forward Pass (2) ES(j) = pilih angka terbesar dari ES(i) + SS(i-j) atau ES(i) + SF(i-j) – D(j) atau EF(i) + FS(i-j) atau EF(i) + FF(i-j) – D(j) Waktu selesai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau EF(j) EF(j) = ES(j) + D(j)

Backward Pass (1) Bila lebih dari satu kegiatan bergabung maka diambil angka LS terkecil Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang ditinjau sedangkan (j) adalah kegiatan berikutnya LF(i) adalah waktu selesai paling akhir kegiatan (i) yang sedang ditinjau yang merupakan angka terkecil dari jumlah kegiatan LS dan LF ditambah konstrain yang bersangkutan

Backward Pass (2) LF(i) = pilih angka terkecil dari LF(j) – FF(i-j) atau LS(j) – FS(i-j) atau LF(j) – SF(i-j) + D(i) atau LS(j) – SS(i-j) + D(j) Waktu mulai paling akhir kegiatan yang sedang ditinjau LS(i) LS(i) = LF(i) – D(i)

Jalur Kritis dan Float Syarat jalur kritis pada PDM adalah : ES = LS EF = LF LF – ES = D Float pada PDM adalah : Total Float (TF) = LS – ES Free Float (FF) : untuk konstrain FS atau SS, FF = (ES of succeeding activity) – (EF of the constraint) untuk konstrain SF atau FF, FF = (EF of succeeding activity) – (EF of the constraint)

Perhitungan PDM (1) No Nama Kegiatan Durasi (D) Konstrain Paling Awal Paling Akhir Float ES EF LS LF 1 A 5 - 2 B 6 SS(1-2)=3 3 9 C FS(1-3)=2 7 13 8 14   FF(2-3)=2 4 D SF(2-4)=11 E FS(2-5)=1 11 17 SF(3-5)=9 SS(4-5)=4 F SS(5-6)=5 16 24

Forward Pass untuk menentukan ES dan EF Perhitungan PDM (2) Forward Pass untuk menentukan ES dan EF

Backward Pass untuk menentukan LS dan LF Perhitungan PDM (3) Kegiatan Kritis Backward Pass untuk menentukan LS dan LF

Latihan 2 Buatlah diagram PDM dan hitunglah ES, EF, LS, dan LF. No Nama Kegiatan Durasi (D) Konstrain 1 Project Start - 10 A 3 FS (1-10) = 0 20 B 4 FS (1-20) = 0 30 C 2 FS (10-30) = 1 40 D FS (20-40) = 0   FF (30-40) = 3 50 E FS (20-50) = 0 60 F 6 SS (50-60) = 2 70 G FS (60-70) = 0 80 H FS (40-80) = 0 FS (50-80) = 0 SF (70-80) = 1 90 I FS (80-90) = 0 100 Project Complete FS (90-100) = 0 FS (70-100) = 0 Buatlah diagram PDM dan hitunglah ES, EF, LS, dan LF.

Perbandingan CPM dan PDM (1) Keunggulan PDM : Mampu menyajikan hubungan antar kegiatan secara lebih sederhana Tidak memerlukan dummy dan tambahan detail untuk menunjukkan kegiatan yang tumpang tindih (overlap) Sesuai untuk digunakan pada kegiatan yang bersifat reperitif (berulang) seperti pada konstruksi jalan raya atau konstruksi gedung bertingkat Keunggulan CPM : Mampu menyajikan hubungan yang berlangsung di antara dua kegiatan yang secara parsial berlangsung bersamaan, Lebih mudah untuk mengukur keterlambatan (delay) serta mengetahui akibat yang ditimbulkannya.

Perbandingan CPM dan PDM (2) Kegiatan konstruksi pipa di bawah tanah dalam format CPM Kegiatan konstruksi pipa di bawah tanah dalam format PDM

Contoh Aplikasi PDM MS-Visio MS-Project

Pustaka lebih lanjut… Abduh, M., Rosyad, A.Y., Hadi, S., dan Yudha, R. (2007) “Spreadsheet Application for Small Enterprises in Managing Construction Projects”. Proceedings of the 1st International Conference of European Asian Civil Engineering Forum, UPH, September 26-27, Tangerang, Indonesia.

Tugas 5 Kerjakan Latihan 2 dalam modul ini Tugas kelompok (4 orang). Waktu 1 minggu.