SISTEM PAKAR SEPTI EKA H (11140356) SRIWAHYUNI (11141077) Kelas 11.8C.11 PERTEMUAN 10
TEKHNIK INFERENSI Tekhnik Inferensi adalah proses yang digunakan dalam sitem pakar untuk menghasilkan informasi baru yang diperoleh dari informasi yang telah diketahui sebelumnya. Proses Inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut inference engine yang berisi program-program tentang bagaimana mengendalikan proses reasoning. Proses Reasoning adalah proses bekerja dengan pengetahuan, fakta, dan strategi pemecah maaslah untuk mengambil suatu kesimpulan. Metode reasoning terbagi menjadi :
TEKHNIK INFERENSI 1. Deduktif Reasoning untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui. Contoh : Implikasi : Saya akan basah kuyup jika berdiri ditengah-tengah hujan deras Aksioma : Saya berdiri di tengah-tengah hujan deras Konklusi : Saya akan basah kuyup IF A is True AND IF A IMPLIES B is True, Then B is True Implikasi : Saya akan terlambat jika ban motor saya bocor Aksioma : Ban motor saya bocor Konklusi : Saya akan terlambat Implikasi : Saya akan mendapat teguran manager HRD jika tidak membuat laporan overtime Aksioma : Saya tidak membuat laporan overtime Konklusi : Saya akan mendapatkan teguran manage HRD
TEKHNIK INFERENSI 2. Induktif Reasoning untuk mengambil kesimpulan umum dari sejumlah fakta khusus tertentu. Dibutuhkan minimal 2 buah premis , lebih banyak premis lebih bagus. Premis : Monyet di kebun binatang ragunan makan pisang Premis : Monyet di kebun raya bogor makan pisang Konklusi : Semua monyet makan pisang Premis : Ayam bertelur Premis : Itik bertelur Premis : Bebek bertelur Konklusi : Semua unggas bertelur
TEKHNIK INFERENSI Premis : Jeruk mengandung vitamin C Premis : Wortel mengandung vitamin A Premis : Strowberi mengandung vitamin C Konklusi : Semua buah mengandung vitamin Penalaran deduktif adalah jika untuk memperoleh inferensi tertentu dengan menggunakan premis umum (Kebenaran umum dianggap benar) Logika argument : kumpulun dari pernyataan-pernyataan yang telah dinyatakan untuk dibenarkan sebagai dasar dari rantai penalaran (chain of reasoning) salah satu jenisnya adalah silogisme. Contoh silogisme : Premis mayor : Siapapun yang dapat membuat program adalah pintar Premis minor : Arief dapat membuat program Konklusi : Oleh karenanya Arief adalah pintar
TEKHNIK INFERENSI Karakteristik yang penting dari penalaran deduktif adalah kebenaran konklusi harus mengikuti kebenaran premis-premisnya. Premis mayor : Semua makhluk hidup perlu makan untuk memepertahankan hidup Premis minor : Anton adalah seorang makhluk hidup Koklusi : Anton perlu makan untuk mempertahankan hidup Premis mayor : Semua manusia akan mati Premis minor : Amin adalah manusia Koklusi : Amin akan mati Premis mayor : Semua hewan terbang memiliki sayap Premis minor : Burung memiliki sayap Koklusi : Burung terbang