SISTEM SARAF TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd. Nita Nuraini, M.Pd.
Hewan mampu merespon rangsangan dengan tiga proses: 1) Menerima stimulus, 2) menghantarkan impuls, dan 3) respon oleh efektor
SIFAT DASAR SEL SARAF IRRITABILITAS KONDUKTIVITAS
SISTEM SARAF HEWAN INVERTEBRATA VERTEBRATA SIMETRI RADIAL BILATERAL
SISTEM SEL JALA BACK
BACK
Sistem Saraf Vertebrata Sistem Saraf Pusat Otak Sum-sum Tulang Belakang Sistem Saraf Tepi Sistem Saraf Aferen Sistem Saraf Eferen Sistem Saraf Otonom Sistem Saraf Simpatik Sistem Saraf Simpatetik Sistem Saraf Somatik
KLASIFIKASI SEL SARAF BERDASARKAN FUNGSINYA BERDASARKAN STRUKTURNYA
Neuron Eferen Neuron Aferen Interneuron BACK
Tipe dasar sel saraf
Resting Membrane Potential Potensial Membran: ketika keadaan istirahat tidak terdapat rangsang, namun bagian ekstraseluler dan intraseluler sel saraf terjadi perbedaan muatan. HARGA POTENSIAL ISTIRAHAT (RESTING MEMBRANE POTENTIAL): angka (dari pengukuran jarum penunjuk voltmeter) yang tercatat ketika tidak ada rangsangan.
Contoh Penyebaran Ion pada Sel Saraf Anjing Na+ 150 mM K+ 5,5 mM Cl- 125 mM A- 0 mM 15 mM Na+ 150 mM K+ 9 mM Cl- 65 mM A- Ekstraseluler Intraseluler
EKSITASI SARAF POTENSIAL AKSI: perubahan potensial yang terjadi secara cepat dan sesaat akibat adanya rangsang dengan intensitas minimal, kemudian kembali ke tingkat semula (keadaan istirahat kembali). Contoh: -70 mvolt +30 mvolt Akson diberi rangsang dengan intensitas minimal
Perubahan muatan dari negatif menjadi positif, akibat adanya ion Na+ yang masuk ke intrasel. Masuknya ion Na+ ke intrasel, akan membuat ion Na+ semakin banyak untuk masuk.
2 hal penyebab potensial membran meningkat terus: Masuknya ion Na+ tidak akan berlangsung terus, pergerakan masuknya ion Na+ akan berkurang sejalan dengan penurunan perbedaan gradient konsentrasi ion Na+, dan sebaliknya akan terjadi pergerakan ion K+ keluar membran akson. Terjadi peningkatan difusi ion K+ keluar membran akson yang akan mengembalikan harga potensial membran menjadi negatif kembali.
RESPONS LOKAL: respon yang terjadi pada katoda akibat rangsang intensitas sangat rendah, sehingga menimbulkan depolarisasi sebanyak +7 mvolt. TINGKAT LETUP (firing level): tingkat mulai terjadinya perubahan listrik.
SINAPS Sinaps adalah persambungan diantara neuron. Neuron Prasinaps: neuron yang mentransmisikan informasi; Neuron Pasca sinaps: neuron yang berada di luar sinaps.
Sinaps antara 2 neuron:
Ciri khas dari sinaps: Hanya menghantarkan impuls ke satu arah Memperlambat perambatan impuls Melanjutkan perambatan impuls dengan perantaraan neurotransmiter Dapat menambah kuat rangsang hingga mencapai nilai ambang perangsangan
Sangat peka terhadap kelelahan Peka terhadap kekurangan kadar O2 Peka terhadap senyawa kimia
RESEPTOR ASAL SUMBER RANGSANG Eksteroseptor (reseptor kontak dan tele) Interoseptor (proprioseptor dan visceroseptor) MACAM RANGSANG Mekanoreseptor Khemoreseptor Termoreseptor Fotoreseptor nosiseptor
RESEPTOR
Merkel disk (sentuhan dan tekanan ringan) Badan Meissner (ujung saraf peraba) Badan Pacinian (tekanan kuat) Free nerve endings (seluruh permukaan tubuh), nociceptors (mendeteksi kerusakan jaringan), thermoreceptors (suhu) Badan Ruffini (panas) Badan Krause (dingin) Neuromuscular spindle (relaksasi otot) Golgi tendon organ (kontraksi otot)
TERIMAKASIH