KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI Oleh : Redy Puja Kesuma

Latar belakang Selama ini sistem pembuangan sampah yang dilakukan masyarakat khususnya didaeerah perkotaan masih mengandalkan TPA sebagai tempat pembuangan akhirnya. Padahal seperti kita ketahui, saat ini luas TPA hampir di seluruh wilayah perkotaan di Indonesia semakin terbatas jumlahnya. Selain itu sebagian besar sampah yang ada di TPA juga tidak dapat di kelola atau di daur ulang dengan baik oleh pemerintah melalui dinas kebersihan dan tata kota sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sistem pembuangan sampah tersebut.

Tujuan . . Kita sebagai masyarakat Indonesia yang mandiri, sudah seharusnya mau dan mampu membantu beban kerja dinas kebersihan selain untuk kepentingan bersama dan pribadi agar lingkungan kita, khususnya masyarakat yang berada diwilayah perkotaan menjadi lebih bersih dan indah.

Konsep Umum Bagaimana caranya? Mudah saja, kita hanya perlu mengelola sampah yang kita hasilkan, baik itu sampah organik maupun sampah anorganik untuk didaur ulang atau dimusnahkan secara mandiri. Dalam konsep ini akan dijelaskan sistem tempat penampungan sampah yang harus dimiliki setiap rumah, dimana tempat penampungan sampah tersebut dapat dijadikan sebagai tempat pemusnahan sampah anorganik dan disatu sisi dapat terintegrasi dengan proses daur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos.

Ketentuan Setiap rumah diwilayah perkotaan, khususnya yang memiliki sisa tanah atau halaman yang cukup luas wajib memilik tempat pengelolaan sampah sendiri. Sedangkan untuk perumahan yang memiliki sisa tanah atau halaman terbatas dapat memanfaatkan sistem pengelolaan sampah secara swadaya dengan lingkungan tempat tinggal sekitar.

Konsep Ide Tempat pengelolaan sampah dalam konsep ini terbagi menjadi dua, yang pertama sebagai tempat pengolahan sampah organik yang selanjutnya menjadi kompos, dan kedua sebagai tempat pemusnahan sampah anorganik yang dilakukan dengan cara pembakaran langsung.

Keterangan Proses pengelolaan sampah secara mandiri cukup sederhana dan mudah dilakukan, sampah yang telah dikumpulan dibagi berdasarkan jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Selanjutnya kedua jenis sampah tersebut dimasukkan kedalam tempat pengolahan sampah seperti gambar diatas dan selanjutnya diolah berdasarkan jenisnya.

Proses Pembuatan Kompos Tempat pembuatan kompos dibuat agak dalam dari tempat pemusnahan sampah, hal ini bertujuan agar proses pembusukan sampah oleh cacing tanah sesuai dengan suhu dan kelembaban tanah yang ideal. Ukuran kelilingnya tidak perlu besar, karena biasanya sampah organik lebih sedikit dari sampah anorganik, selain itu juga dapat menghemat tempat. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah cacing tanah yang harus cukup banyak agar proses pembusukan berjalan lebih cepat dan selalu berganti dengan sampah yang baru. Apbila kompos telah jadi, dapat diletakkan tempat pemusnahan sampah yang lebih luas dan selanjutnya dicampur dengan tanah hitam sisa pembakaran dari tempat pemusnahan sampah dan selanjutnya dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.

2. Pemusnahan Sampah Pemusnahan sampah, khususnya sampah anorganik yang tidak bisa didaur ulang lagi prosesnya cukup mudah, yaitu dengan pembakaran secara langsung. Yang perlu diperhatikan adalah tempat pembakaran ini harus benar-benar aman dan agak jauh dari bangunan rumah atau benda-benda yang mudah terbakar. Sebagai tambahan, lokasi pembakaran sampah tidak harus didalam area halaman rumah. Namun juga dapat dilakukan diluar lingkukngan rumah atau ditepi jalan dengan catatan tidak mengganggu orang lain dan jauh dari tempat atau benda-benda yang mudah terbakar.

penutup Konsep pengelolaan sampah secara mandiri ini bukanlah hal terpenting dalam upaya untuk membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah. Tetapi yang terpenting adalah sampai sejauh mana kepedulian kita sebagai warga negara yang baik dalam menjaga kebersihan lingkungan dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah yang telah kita hasilkan sendiri untuk kita olah atau musnahkan sendiri, salah satu caranya yaitu melalui konsep sederhana ini.