Membangun Solusi kegiatan bisnis secara elektronik 6 Membangun Solusi kegiatan bisnis secara elektronik JOSEPHINE PURBA, S.KOM
Pendekatan sistem dalam pemecahan masalah Design the Solution Define Problem Develop Alternative Solutions Select Implement Monitor and Evaluate Results
Pendekatan sistem dalam pemecahan masalah Pendekatan Sistem memandang suatu proses bisnis sebagai sistem yang mempunyai 5 komponen: masukan, proses, keluaran, umpan balik dan pengendalian. Pendekatan Sistem dalam memecahkan masalah menggunakan orientasi sistem dalam memandang masalah secara konsepsional. Dalam orientasi sistem, semua unsur-unsur dari suatu masalah saling berhubungan satu sama lain. Sebagai konsekuensinya, pendekatan sistem harus mempertimbangkan masing-masing " langkah" untuk pengaruh dan umpan balik dari dan atas semua langkah yang lain. Pendefinisian Masalah . Masalah adalah suatu kondisi dasar penyebab tidak tercapainya hasil yang diinginkan. Kesempatan adalah suatu kondisi dasar yang menyediakan potensi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Tugas pokok pada langkah ini adalah untuk memisahkan gejala - tanda adanya suatu masalah - dari permasalahan yang sebenarnya. Mengembangkan Alternatif Solusi . Adalah benar bahwa setiap masalah atau kesempatan mempunyai lebih dari satu tindakan yang efektif. Sebagai seorang penyelesai masalah yang baik, kita harus menghindari adanya kecenderungan untuk melakukan solusi yang yang paling cepat terfikirkan. Dalam praktek manajemen, lebih baik membuat beberapa alternatif dan kemudian lakukan pemilihan atas dasar kriteria penilaian yang tergambar dengan jelas.
Memilih Solusi . Berdasarkan kriteria penilaian yang ditentukan adalah mudah untuk membandingkan alternatif satu dengan alternatif lainnya. Pemilihan adalah langkah sangat penting karena disini harus ada komitmen penuh dari perusahaan terhadap alternatif yang dipilih, sebelum sumber daya organisasi digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Merancang Solusi . Dari alternatif Solusi yang terpilih untuk menyelesaikan suatu masalah, dalam Sistem Informasi langkah berikutnya adalah melakukan kegiatan perancangan solusi . Pada langkah ini adalah merupakan suatu gagasan yang baik untuk bertemu dengan para pemakai akhir (end user) bisnis dan staff teknis untuk mengembangkan spesifikasi rancangan dan rencana implementasi. Menerapkan Solusi . Bila sudah siap, maka solusi tersebut harus diterapkan. Pada langkah Ini adalah suatu sangat baik untuk memonitor kegiatan implementasi secara hati-hati sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap solusi, rancangan , dan penggunaan logistik dalam pelaksanaan secara obyektif.
Daur Hidup Pengembangan Sistem (tradisional) Investigasi Sistem Product: Studi kelayakan Pahami masalah Dan peluang Bisnis Analisis sistem Product: Persyaratan fungsional Kembangkan Solusi sistem Informasi Design sistem Product: Spesifikasi sistem Implementasikan Solusi sistem Informasi Implementasi sistem Product: Sistem operasional Pemeliharaan sistem Product: Sistem yang diperbaiki
Daur Hidup Pengembangan Sistem (tradisional) Daur Hidup Pengembangan Sistim informasi secara tradisional dilakukan berdasarkan langkah-langkah pendekatan sistem dalam memecahkan masalah, di mana masing-masing langkah saling tergantung pada langkah yang sebelumnya: Penyelidikan Sistem. Langkah ini dimulai dengan proses perencanaan sistim informasi secara formal untuk membantu memilih berbagai peluang yang ada. Khususnya berkaitan dengan biaya yang diperlukan untuk pengembangan sistim informasi, dalam langkah ini antara lain dilakukan analisa cost/benefit sebagai bagian dari suatu studi kelayakan. Analisa Sistem. Langkah ini meliputi analisa kebutuhan informasi bagi para pemakai akhir, lingkungan organisasi, dan berbagai sistem sekarang digunakan, yang mungkin perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan fungsional suatu sistem baru.
Disain Sistim. Pada langkah ini dikembangkan spesifikasi untuk perangkat keras, perangkat lunak, orang-orang, jaringan, dan sumber daya data . Ditetapkan produk Informasi yang diharapkan akan dihasilkan oleh sistem . Implementasi Sistem. Pada langkah ini organisasi mungkin dikembangkan atau diperlukan penambahan perangkat keras dan lunak untuk mengimplementasikan sistem yang telah dirancang tersebut. Uji coba sistem dan pelatihan kepada orang-orang yang akan mengoperasikan dan menggunakan sistem adalah juga merupakan bagian dari langkah ini. Akhirnya, organisasi harus melakukan kegiatan konversi kepada sistem yang baru tersebut. Pemeliharaan Sistem. Di dalam langkah ini, manajemen menggunakan suatu proses peninjauan ulang pasca implementasi untuk memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi sistem tersebut, jika dibutuhkan
Penyelidikan Sistem (Investigasi) Organizational Feasibility Is it a good fit? Operational Will it be accepted? Economic Can we afford it? Technical Does the capability exist?
Penyelidikan Sistem (Investigasi) Seperti diuraikan dimuka, semua metodologi pengembangan sistem dapat mengunakan aktivitas umum tertentu. Selanjutnya kita akan mendiskusikan aktivitas ini. Kita akan mulai dengan diskusikan kegiatan penyelidikan sistem. Tahap Penyelidikan merupakan awal dari studi terhadap usulan solusi sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan e-business . Fokusnya adalah untuk mencari untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut : Apa peluang yang kita miliki, apa prioritas kita, dan apakah Sistem Informasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan ini? Karena proses pengembangan aplikasi adalah cukup mahal, baik dari segi waktu maupun sumber daya, tahap penyelidikan sistem dimulai dengan kegiatanStudi Kelayakan. Tujuan kegiatan studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi alternatif sistem dan untuk mengusulkan sistem yang yang paling diinginkan dan dimungkinkan. Kelayakan ditaksir berdasarkan empat kategori utama: Kelayakan Organisatoris. Fokus pada seberapa baik suatu usulan sistem informasi akan dapat mendukung pencapaian sasaran organisasi . Kelayakan Teknis. Memastikan apakah perangkat keras dan perangkat lunak dipercaya akan mampu memenuhi kebutuhan sistem yang diusulkan untuk dikembangkan.
Kelayakan Operasional Kelayakan Operasional. Mengacu pada kemampuan dan kesediaan manajemen, karyawan, pelanggan, para penyalur, dan orang lain untuk mengoperasikan, menggunakan, dan mendukung sistem yang diusulkan tersebut. Kelayakan Ekonomi. Disini terkait dengan apakah manfaat Sistem Informasi yang diusulkan apakah lebih besar dari biaya-biaya nya. Area ini terutama sekali terkait dengan aspek keuangan-- apakah perusahaan mampu membayar untuk pengembangan sistem . Suatu analisa cost/benefit digunakan untuk mempertimbangkan total biaya untuk membuat suatu sistem baru dibandingkan total manfaat yang diantisipasi akan diperoleh. Meliputi penentuan biaya-biaya terukur ( seperti pembelian perangkat keras dan lunak dan gaji karyawan) dan biaya-biaya tak terukur seperti efek pada moril karyawan dan gangguan terhadap produktivitas selama instalasi sistem yang baru . Manfaat juga ada yang terukur ( seperti penurunan biaya gudang dan inventori atau tak terukur berupa kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.
Analisa Sistem Key Areas of Systems Analysis Organizational Functional Mendeskripsikan apa yang harus dilakukan oleh sistem utk memenuhi Kebutuhan informasi pemakai. Key Areas of Systems Analysis Organizational Functional Requirements Present System
Analisa Sistem Tujuan kegiatan Analisis Sistem adalah untuk menentukan apa yang perlu dilakukan oleh sistem. Ini adalah suatu studi yang mendalam tentang informasi fungsional yang diperlukan oleh pemakai akhir yang akan digunakan untuk kegiatan disain. Analisa Sistem melibatkan tiga kegiatan pokok: Analisa Organisasi. Suatu Sistem Informasi yang efektif hanya dapat dirancang bila disadari sepenuhnya fungsi layanan dari organisasi tersebut. Kegiatan Analisa Sistem dimulai dengan analisa yang seksama terhadap organisasi, struktur manajemen , orang-orang yang terkait, aktivitas bisnis , lingkungan sistem , dan sistim informasi yang sekarang digunakan. Analisa Sistem saat ini. Jika suatu sistem telah ada, adalah sangat berguna bila dilakukan studi untuk menilai apakah masih dapat ditingkatkan atau harus digantikan dengan sistem yang akan diusulkan . Khususnya, dalam kegiatan analisa perlu diidentifikasi bagaimana berbagai hal saat ini dilaksanakan (misalnya pemakaian metoda penghubung pemakai=user interface) dan menentukan bagaimana mereka harus melaksanakannya pada sistem yang akan dirancang.
Analisa Kebutuhan Fungsional Analisa Kebutuhan Fungsional. Kebutuhan fungsional menetapkan kemampuan sistim informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi para pemakai.Kebutuhan fungsional harus menetapkan: Kebutuhan Alat penghubung Pemakai. Apa masukan yang diperlukan dari pemakai ? Kebutuhan Input/Output pemakai akhir harus didukung oleh Sistem Informasi tersebut. Kebutuhan Proses . Analisa fungsional harus menetapkan proses yang diperlukan untuk melaksanakan semua aktivitas yang melibatkan kegiatan mengubah masukan menjadi keluaran. Sasaran adalah untuk menentukan apa yang harus dilakukan; bukan bagaimana dilaksanakan. Kebutuhan Penyimpanan. Data apa yang harus disimpan dan didapat kembali? Organisasi, Isi, dan besar database serta prosedur untuk pemeliharaan harus ditetapkan. Kebutuhan Pengendalian. Apa laporan pengendalian yang harus dibuat? Pengendalian data masukan apa yang diperlukan? Masalah ketelitian, kebenaran, keselamatan, keamanan, dan kemampuan beradaptasi harus ditetapkan.
Proses Pembuatan Prototipe Gunakan dan pelihara Sistem bisnis yang Diterima. Identifikasi kebutuhan Bisnis pemakai akhir Kembangkan prototipe Sistem bisnis Revisi prototipe agar Memenuhi kebutuhan Para pemakai akhir Prototyping Cycle Maintenance
Proses Pembuatan Prototipe Pembuatan prototip adalah suatu cara pengembangan dan pengujian yang cepat dari suatu model atau aplikasi baru . Pembuatan prototip adalah suatu proses pengulangan atau iteratisi, proses interaktip yang mengkombinasikan langkah-langkah pengembangan sistem secara tradisional beredar dengan meningkatkan keterlibatan pemakai akhir yang diharapakan akan memberikan umpan balik yang baik, sehingga dapat meningkatkan mutu prototipe itu dan pada akhirnya akan meningkatkan mutu Sistem Informasi yang dihasilkan. Langkah-langkah proses pengembangan aplikasi berdasarkan prototip : Mengidentifikasi Kebutuhan. Disini pemakai akhir mengidentifikasikan kebutuhan informasi mereka dan menilai kelayakan dari beberapa alternatif solusi sistem informasi .
Pengembangan Prototipe Pengembangan Prototipe. Di sini pemakai akhir dan/atau analis sistem menggunakan paket pengembangan aplikasi, untuk secara interaktip mendisain dan menguji prototipe komponen sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakai akhir. Memperbaiki Prototipe. Selama langkah ini, prototipe sistem informasi digunakan, dievaluasi, dan dimodifikasi berulang-kali sampai bisa diterima oleh pemakai akhir. Gunakan dan Pelihara. Sistem yang sudah diterima tersebut akan dapat dimodifikasi dengan mudah karena dokumentasi sistim disimpan dalam disk
Disain / Merancang Sistem Data Design User Interface Process Screen, Form, Report and Dialog Design Data Element Structure Design Program and Procedure Design
Disain Sistem Disain sistim menetapkan bagaimana sistem akan dapat memenuhi sasaran kebutuhan informasi para pemakai akhir seperti diuraikan dalam langkah analisa sistem. Aktivitas Disain menghasilkan spesifikasi kebutuhan sistem secara fungsional . Spesifikasi ini kemudian digunakan untuk pengembangan sistem atau pengadaan komponen yang diperlukan untuk menerapkan sistem tersebut. Konsep Disain sistim berpusat pada tiga produk atau deliverables utama: Disain Alat penghubung Pemakai. Aktivitas ini berpusat pada interaksi antara pemakai akhir dan sistem komputer. Di dalam e-business, para perancang sistem berkonsentrasi pada merancang format yang efisien dan menarik untuk masukan dan keluaran bagi pemakai pada tampilan intranet . Membuat prototip sering digunakan pada langkah ini untuk melibatkan para pemakai akhir dalam mengembangkan alat penghubung yang bisa diterima. .
Disain Data . Aktivitas ini berpusat pada perancangan struktur database dan file yang akan digunakan oleh suatu sistem informasi yang diusulkan. Mendisain data menghasilkan suatu kamus data, yang berisi katalog rinci tentang atribut data ( object, orang-orang, tempat, peristiwa) yang harus dipelihara oleh Sistem Informasi. Kamus Data juga menetapkan hubungan antar data entitas satu sama lain, elemen data yang spesifik untuk masing-masing entitas, dan aturan integritas yang mengatur bagaimana elemen data masing-masing ditetapkan dan digunakan oleh Sistem Informasi. Disain Proses. Aktivitas ini berpusat pada perancangan sumber daya perangkat lunak-- program dan prosedur yang diperlukan oleh Sistem Informasi yang diusulkan. Spesifikasi Sistem. Sesudah kegiatan disain sistem selesai, perlu dibuat suatu spesifikasi sistem yang jelas tentang : Alat penghubung , Database, Perangkat lunak, Perangkat keras Dan Fasilitas, serta unsur Personil dari Sistem Informasi
Pengembangan oleh pemakai akhir Controls What controls are needed? Input What data is required? Processing What operations on the input Output What information is needed? Storage Will the application need to store data?
Pengembangan oleh pemakai akhir Tersedianya peralatan pengembangan aplikasi bagi para pemakai akhir membuat para pemakai akhir bisa mengembangkan sendiri solusi berbasiskan-komputer mereka sendiri. Pengembangan sendiri oleh Pemakai akhir mengakibatkan aplikasi dan pengembangan aplikasi yang lebih cepat dan mungkin lebih dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Di dalam pengembangan aplikasi oleh pemakai, para profesional Sistem Informasi berperan sebagai konsultan, memberi bantuan atau pelatihan bagi pemakai dalam penggunaan paket aplikasi atau membuat prototip. Adalah penting untuk diingat bahwa pengembangan aplikasi oleh pemakai akhir perlu memperhatikan segala aktivitas pokok dalam sistem informasi . Seperti terlihat dalam tayangan ini pengembang perlu memperhatikan hal-hal berikut: Keluaran. Apa keluaran yang perlu untuk dihasilkan? informasi apa yang perlu disiapkan oleh Sistem ? Bagaimana karakteristik keluaran itu, seperti bagaimana formatnya? Masukan. Apa masukan yang perlu disediakan untuk aplikasi? Data ada yang tersedia? Darimana sumbernya?
Pengolahan. Operasi atau proses perubahan bentuk apa yang akan diperlukan untuk mengkonversi atau mengubah masukan yang tersedia ke dalam keluaran yang diinginkan? Penyimpanan. Apakah keluaran, atau beberapa data tertentu perlu untuk disimpan? Jika demikian, file atau database apa yang akan digunakan untuk menyimpan data itu? Mengendalikan. Apa yang perlu dikendalikan untuk melindungi data tersebut? Akses kepada data sangat perlu untuk dikendalikan? Bagaimana cara kita melindungi dari hilangnya data?
Proses Implementasi Aplikasi implementasi yang dibutuhkan untuk mengubah sistem informasi yang baru dikembangkan menjadi sistem operasional bagi pemakai akhir Konversi Dokumentasi Sistem Pelatihan Pemakai Akhir pengembangan Dan modifikasi software Pembelian Hardware, Software, dan layanan Aktivitas implementasi Testing sistem
Proses Implementasi Proses Implementasi sistem mencakup kegiatan transformasi sistem informasi yang baru ke dalam kegiatan operasional bagi para pemakai akhir. Aktivitas yang penting meliputi: Pengadaan Perangkat keras,Perangkat lunak dan Jasa. Beberapa organisasi besar membeli perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan. Terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang membeli perangkat keras dan perangkat lunak dari pengecer atau pabrikan peralatan yang asli. Dalam tayangan berikut kita akan membahas topik ini secara lebih detil. Pengembangan atau Modifikasi Perangkat Lunak. Beberapa perusahaan membuat sendiri perangkat lunak mereka secara in-house (didalam perusahaan). Bahkan bila perusahaan membeli paket perangkat lunak , seringkali masih perlu melakukan modifikasi ( tentu saja, umumnya terdapat fleksibilitas untuk memodifikasi perangkat lunak yang ada).
Aktivitasi implementasi internet Bulan 1 2 3 5 Dapatkan dan install software dan hardware dan software Latih administrator Dapatkan dan install software browser Dapatkan dan instal publikasi Latih karyawan untuk menggunakan software publikasi Konversi manual tunjangan dan tambahankan revisi Buat tutorial berbasis web untuk internet Adakan pertemuan
Pengujian Sistem . Termasuk menguji pemakaian website atau kinerja aplikasi/sistem. Juga termasuk aktivitas pengujian dan debugging terhadap perangkat lunak dan pengujian perangkat keras baru. Pelatihan Pemakai Akhir. Ini adalah suatu aktivitas yang sangat penting. Ketentuan dan Sumber daya untuk pelatihan penggunaan sistem yang baru oleh pemakai akhir harus ditetapkan dan dialokasikan. Dokumentasi Sistem. Bagaimana cara menggunakan dan memelihara sistem harus disajikan dalam wujud Buku Pedoman Kerja (Manual) dan bisa ditingkatkan menjadi bantuan secara online. Sebagai tambahan, suatu catatan yang terperinci mengenai disain sistem adalah penting bila ada masalah dimasa depan, untuk memudahkan melakukan diagnostik atau membuat perubahan. Usaha ini dapat disederhanakan melalui penggunaan peralatan CASE (Computer Aided Software Engineering) Konversi Sistem. Kegiatan ini mencakup pengalihan kegiatan kepada pengunaan sistem yang baru tersebut. Ada empat metoda yang dapat digunakan seperti terlihat pada tayangan yang akan datang.
Penilaian Perangkat Lunak, P. Keras & S.I Hardware Evaluation Factors Performance Cost Reliability Compatibility Technology Ergonomics Connectivity Scalability Software Support Software Evaluation Factors Quality Efficiency Flexibility Security Connectivity Language Documentation Hardware
Penilaian Perangkat Lunak, P. Keras & S.I IS Evaluation Factors Performance Systems Development Maintenance Conversion Training Backup Accessibility Business Position Hardware Software
Penilaian Perangkat Lunak, P. Keras & S.I Di dalam lingkungan e-business saat ini, pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, dan jasa Sistem Informasi adalah suatu bagian penting dari kegiatan pengembangan e-application . Bagaimana caranya perusahaan memilih yang terbaik? Proses apa yang perlu mereka gunakan untuk memilih penjual? Pada bisnis yang lebih besar penyalur perlu mengajukan penawaran dan proposal berdasarkan pada spesifikasi sistem yang telah dikembangkan dalam tahap disain sistem. Banyak perusahaan e-businesses yang menyusun kebutuhan ini ke dalam suatu dokumen yang disebut RFP ( permintaan proposal). Proses pemilihan kadang-kadang melibatkan suatu demo atau test perangkat lunak atau kemampuan perangkat keras, atau suatu test benchmark, yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja atau capaian sistem melalui suatu simulasi pelaksanaan tugas. Dalam penilaian terhadap setiap perangkat keras dan perangkat lunak, perlu digunakan suatu faktor penilaian.
Ketika memperoleh jasa Sistem Informasi, faktor penilaian lain yang perlu untuk dipertimbangkan adalah: Kinerja masa lampau. Referensi dari pelanggan sebelumnya adalah penting. Posisi Bisnis. Apakah kondisi keuangan penjual baik, prospek dalam industri juga baik? Layanan Dan Kemampuan. Layanannya seperti apa yang dapat mereka tawarkan? Peralatan seperti apa yang mereka punyai ? Kemampuan Akses. Apakah penjual menyediakan dukungan regional atau lokal? Pemeliharaan Dan Jaminan. bagaimana jaminan pemeliharaan/perawatan produk mereka?
Implementasi Sistem Baru Implementation Activities Acquisition Software Development Training Testing Documentation Conversion
Metode konversi Sistem Old System New System Parallel Pilot Phased Plunge
Metode Konversi Sistem Bila suatu sistem yang telah dikembankan akan menggantikan sistem sekarang yang ada , diperlukan suatu proses konversi . Metoda Konversi digunakan untuk mengelola perubahan sistem dan mengelola biaya dan resiko yang berhubungan dengan kemungkinan kegagalan penerapan suatu sistem yang baru. Ada empat metoda dalam konversi sistem yaitu: Paralel. Dengan metoda Ini sistem yang lama dan sistem yang baru beroperasi pada waktu yang sama selama beberapa periode, sampai tim pengembangan proyek dan manajemen serta pemakai akhir setuju untuk beralih sepenuhnya kepada sistem yang baru tersebut. Ini adalah pendekatan yang paling sedikit mengandung resiko tetapi paling mahal, karena pada saat beroperasi sumber daya harus digunakan baik untuk sistem yang baru maupun sistem yang lama. Pilot. Dengan metoda ini, satu departemen atau sering juga suatu unit kerja diminta menggunakan sistem yang baru sebagai suatu langkah uji coba untuk melihat bagaimana sistem itu bekerja dan menangkap permasalahan yang bisa timbul bila sistem baru diterapkan keseluruh perusahaan. Ini adalah suatu pendekatan yang sedikit lebih mahal. Resiko kegagalan terisolasi pada departemen atau yang unit kerja yang mencoba sistem yang baru tersebut saja.
Bertahap. Dengan metoda ini sistem yang baru akan diterapkan secara bertahap ke seluruh unit organisasi menurut urutan rencana tertentu, misalnya per departemen , per bagian , atau per lantai . Pendekatan ini dapat mengurangi resiko bagi organisasi, tetapi adalah lebih sedikit mahal. Seketika. Pendekatan “ekstrem” terakhir ini, meninggalkan secara seketika sistem yang lama dan mulai menggunakan sistem yang baru sebagai penggantinya. Pendekatan ini mempunyai resiko yang paling tinggi, tetapi biayanya paling rendah. Dapat dipertimbangkan dipakai pada aplikasi yang tidak kritis, atau bila peningkatan aplikasi dilakukan secara marginal.
Mengelola Perubahan Manajemen Design organisasi perubahan Pengukuran Dan Penghargaan. Design organisasi Kemampuan Inti Visi organisasi Dan peraturan Mendesign Kembai pekerjaan
Mengelola Perubahan Mengelola Perubahan memerlukan komitmen dan keterlibatan manajemen puncak dan merupakan suatu proses yang resmi atau perlu kegiatan disain organisasi. Suatu perubahan proses akan menimbulkan penolakan dari beberapa orang yang akan terpengaruh/terkait. Untuk dapat mengimplementasikan perubahan organisasi dengan dengan baik, manajer perlu mengindahkan aktivitas berikut: Visi Eksekutip. Perubahan strategis harus timbul sebagai penjabaran dari pernyataan visi manajemen puncak yang terlafalkan dengan jelas, bersih serta terkoordinasi dengan baik. Manajemen Perubahan. Adanya rencana yang menerangkan dengan jelas bagaimana cara mencapai adanya perubahan dan keuntungan-keuntungan karena adanya perubahan serta bagaimana cara mengurangi resiko dan biaya karena adanya perubahan, terutama berhubungan dengan biaya yang terkait kepada pribadi yang takut denga adanya perubahan. Pengukuran dan Penghargaan. Perubahan yang berhasil atau sukses memerlukan adanya ketentuan ukuran capaian/kinerja pada awal kegiatan. Untuk memudahkan implementasi dan adopsi/penerimaan, manajemen perlu menyiapkan program ganti-rugi dan motivasi inovatif yang dihubungkan dengan perubahan di dalam perilaku karyawan.
Disain Organisasi. Perubahan menjadi mudah jika ada suatu rencana yang jelas dan terarah dan adanya rancangan struktur organisasi, dengan gambaran area wewenang dan tanggung-jawab yang jelas. Kemampuan Inti. Manajemen harus mengidentifikasikan hubungan antara organisasi dengan usulan perubahan dan menggambarkan kemampuan inti yang diperlukan untuk melengkapi perubahan itu, termasuk bagaimana cara mengembangkan atau memperoleh kemampuan yang belum yang dikuasai oleh perusahaan saat ini. Mendisain kembali Pekerjaan. Bila lima area diatas secara konseptual sudah jelas , maka proses kerja kunci dapat dikenali dan didisain kembali (reengineered) untuk memenuhi kebutuhan perubahan yang diusulkan. Suatu komitmen adanya kemajuan yang berkelanjutan diperlukan untuk memastikan bahwa perubahan yang direncanakan, yang dilakukan secara dinamis , tidak akan menjadi suatu keadaan yang statis lagi di kemudian hari.
Terima Kasih