RURAL COMMUNITIES THROUGH SOCIAL ENTERPRISES Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia LAPORAN KUNJUNGAN KERJA WORKSHOP ON THE DEVELOPMENT OF PRODUCTIVE RURAL COMMUNITIES THROUGH SOCIAL ENTERPRISES Oleh: Saptono Jenar, SH.,MH Kepala Sub Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu
PROGRAM YANG DIIKUTI Kunjungan Kerja ke Phnom Penh, Kamboja dalam rangka menghadiri Program WORKSHOP ON THE DEVELOPMENT OF PRODUCTIVE RURAL COMMUNITIES THROUGH SOCIAL ENTERPRISES tanggal 6 – 10 Februari 2017 berdasarkan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor S.054/KDPDTT/SJ/KLN.03/01/2017 perihal Permohonan Surat Persetujuan Kunjungan Kerja ke Kamboja terkait atas Final Circular Letter of Asian Productivity Organization (APO) Project Code 5-AG-ll-GE-WSP-B tanggal 22 Desember 2016 perihal Workshop On The Development Of Productive Rural Communities Through Social Enterprises, through National Productivity Organization (NPO) Indonesia at Ministry of Manpower Indonesia.
RUANG LINGKUP WORKSHOP 1 Success models of social Enterprise Programs in Asia 2 Key components of a social enterprise project and project cycle management 3 Role of Entreprenuers in Rural Development 4 Manage and Funds
FIELD VISIT @KAMPOT PROVINCE
RENCANA AKSI Adapun rencana aksi yang akan dilakukan setelah kunjungan kerja mengikuti workshop ini adalah : 1 Melakukan identifikasi dan analisis ekperimentasi pelaksanaan Usaha Sosial yang ada di Indonesia terutama di daerah tertinggal yang masuk ke dalam cakupan 122 (seratus dua puluh dua) kabupaten berstatus daerah tertinggal; 2 Memberikan input atau masukan kepada Unit Kerja Eselon I Kemendes untuk model stimulan pengembangan ekonomi lokal yaitu Fokus kepada Pengembangan Produksi Potensi Lokal Kabupaten di Kabupaten yang menjadi Lokasi Prioritas Pengentasan Daerah Tertinggal dan/atau di desa (pengembangan OVOP) .
TANTANGAN 1 Belum tersedia akses ke instansi daerah kabupaten tertinggal yang memiliki data usaha-usaha sosial 2 Perlu adanya penelitian yang secara khusus mengkaji keberadaan usaha sosial yang ada di daerah tertinggal 3 Masih rendahnya kemampuan sumber daya manusia di daerah tertinggal dalam mengembangkan potensi lokalnya
PELUANG 1 Kebijakan Pemerintah yang mendukung usaha sosial khususnya pembinaan masyarakat di desa-desa melalui program kewirausahaan 2 Dukungan Kementerian Desa PDTT dalam pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di desa
MANFAAT PROGRAM WORKSHOP Peserta mendapatkan gambaran bentuk dan model pengembangan usaha sosial berupa kegiatan ekonomi kewirausahaan di level mikro, kecil dan menengah yang ada di beberapa negara yang di jadikan bahan pelajaran (lesson learn) 1 Peserta belajar mendapatkan cara-cara dalam melakukan analisa sosial terhadap potensi-potensi lokal yang dapat dikembangkan secara kreatif oleh wirausaha-wirausaha lokal 2 Peserta mendapatkan jejaring internasional di negara-negara asia untuk saling bertukar pikiran dan saling mendiskusikan masalah-masalah dalam pengembangan usaha sosial di negaranya masing-masing 3
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: 1. Program workshop ini perlu dilaksanakan secara rutin dengan lebih mendalami teknik pengembangan ekonomi lokal di daerah perdesaan khususnya melalui pengembangan usaha sosial dan pemberdayaan masyarakat lokal perdesaan di beberapa daerah asia yang memiliki karakteristik masyarakat tropis; 2. Membangun perspektif daya kreatif terhadap model pembangunan perdesaan melalui usaha sosial yang lebih humanis, kekeluargaan dan dinamis khususnya di pembangunan perdesaan melalui usaha sosial di negara-negara Asia Saran: 1. Dalam pelaksanaan workshop berikutnya perlu juga di berikan benchmarking terhadap pengembangan ekonomi perdesaan melalui usaha sosial masyarakat lokal dari hulu hingga hilir, sehingga kendala-kendala yang ada disaat proses pengembangan awal di lahan pertanian hingga distribusi pemasaran produk hasil pertanian dapat dijadikan bahan pelajaran bagi peserta; 2. Untuk bahan materi workshop yang disampaikan oleh para praktisi dan ahli kewirausahaan melalui usaha sosial perlu ditingkatkan komunikasi secara intensif dengan para peserta yang telah mengikuti workshop sebagai tindaklajut rencana aksi
Terima Kasih