By Drs. J A Y A MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd HIGH PRESSURE CONTROL By Drs. J A Y A MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL PROGRAM SMKN 1 CIREBON Visit us on : ptu.smkn1-cirebon.sch.id
HIGH PRESSURE CONTROL Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tekanan sistem terlalu tinggi diantaranya : Temperatur udara sekitar yang tinggi Banyak gas yang tidak mengembun di condenser. Pengisian refrigeran terlalu banyak Tekanan kondensasi sistem pendingin tidak sama bergantung jenis refrigeran yang dipakai karena itu pengaturan jarum petunjuk untuk cut out dan differential bergantung dari jenis refrigeran yang dipakai mesin pendingin tersebut. Pada skala bagian kiri menunjukkan lajur skala batas tekanan (range) dan differential. Differential adalah perbedaan tekanan antara membuka dan menutupnya kontak kompresor. Ex. Setting cut out suatu HPC 380 psi dengan differential 30 psi. Maka compressor akan mati ketika tekanan sistem naik sampai mencapai 380 psi dan compressor akan kembali bekerja pada tekanan 350 psi (380-30).
HIGH PRESSURE CONTROL
HIGH PRESSURE CONTROL
Mekanisme kerja HPC Ex. Asumsi tekanan normal sistem 350 psi. Sistem kita pasang HPC dengan cut out 370 psi dengan differential 20 K. Ketika tekanan sistem normal yaitu 350 psi maka terjadi perimbangan antara tekanan out put condenser dengan tekanan pegas pengatur range tekanan, sehingga kontak compressor dalam posisi masuk sehingga compressor bekerja normal
Ketika terjadi gangguan pada sistem dimana tekanan sistem turun sampai 30 psi, maka tekanan suction line akan lebih rendah dari tekanan pegas pengatur renge tekanan sehingga akan membuat bellow mengkerut dan membuat kontak compressor keluar sehingga compressor mati. Setelah compressor mati maka tekanan sistem akan naik perlahan karena sistem mati dan tidak ada supply refrigeran ke evaporator akibatnya temperatur evaporator akan naik sehingga menaikkan tekanan suction pula, hingga mencapai 60 psi (30+30) compressor akan kembali bekerja