Konsep dasar kelainan presentasi dan posisi Created by DESI SARLI,M.KEB
Kelainan presentasi dan posisi Presentasi Puncak Kepala Apabiladerajat defleksinya ringan, sehingga UUB besar merupakan bagian terendah. Umumnya bersifat sementara kemudian berubah menjadi presentasi belakang kepala
Sama dengan posisi oksiput posterior persisten ( POPP ) Mekanisme persalinan Sama dengan posisi oksiput posterior persisten ( POPP ) Perbedaanya : pada presentasi puncak kepala tidak terjadi fleksi kepaa yang maksimal,sedangkan lingkaran kepala yg melalui jalan lahir adalah sirkumferensia fronto-oksipitalis dengan tititk pemutaran berada di bawah simpisis
Presentasi Dahi Keadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi dan defleksi, sehingga dahi merupakan bagian terendah Denyut jantung janin jauh lebih jelas didengar dibagian dada, yaitu disebelah yang sama dengan bagian-bagian kecil
Etiologi : Panggul sempit Janin besar Multiparitas Kelainan janin : ansefalus
Diagnosis: Pemeriksaan luar seperti pada presentasi muka , tapi bagian belakang kepala tidak seberapa menonjol. DJJ terdengar dibagian dada, disebelah yang sama dengan bagian-bagian kecil janin. Pada persalinan : kepala janin tidak turun ke dalam rongga panggul bila pada persalinan sebelumnya normal.
Next,,, Periksa dalam : meraba sutura frontalis, ujung satu teraba UUB dan ujung lain teraba pangkal hidung dan lingkaran orbita., mulut dan dagu tidak teraba.
Penanganan Presentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin yang normal, tidak dapat lahir spontan pervaginam, jadi lakukan SC (janin hidup). Janin mati pembukaan belum SC, pembukaan lengkaplengkap Kraniotomi.
Komplikasi Ibu :Partus lama dan lebih sulit, bisa terjadi robekan yang hebat dan ruptur uteri Anak: Mortalitas janin tinggi
Mekanisme Persalinan Kepala masuk melalui PAP dengan sirkumferensia maksilo-parietalis dan dengan sutura frontalis melintang / miring.Setelah terjadi moulage dan ukuran terbesar kepala telah melalui PAP ,dagu memutar ke depan. Setelah dagu didepan dengan fosa kanina sebagai hipomoklion terjadi fleksi sehingga UUB,dan belakang kepala melewati perineum
Lanjutan.... Kemudian terjadi dfleksi sehingga mulut dan dagu lahir dibawah simpisis. Yang ,menghalangi presentasi dahi untuk menjadi presentasi muka , biasanya terjadi karena moulage dan kaput sucsedaneum yang besar pada dahi waktu kepala memasuki panggul, sehingga sulit terjadi penambahan defleksi
Presentasi Muka Keadaan dimana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal, sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap kebawah
Periksa dalam meraba dagu, mulut, hidung, pinggir orbita diagnosa Tubuh janin dalam keadaan fleksi, sehingga pada pemeriksaan luar dada akan teraba punggung Bagian kepala menonjol yaitu belakang kepala berada di sebelah yg berlawanan letak dada Di daerah itu juga dapat di raba bagian-bagian kecil janin dan DJJ lebih jelas Periksa dalam meraba dagu, mulut, hidung, pinggir orbita
etiologi Sering di temukan pada janin besar atau panggul sempit Multiparitas, perut gantung Anensefalus,
penatalaksanaan Pada persalinan cek ada atau tidaknya CPD Bila tida CPD, dagu di depan : pesalinan spontan Bila dagu di belakang belakang : beri kesempatan pada dagu untuk memutar kebelakang dengan memasukkan 1 tangan dalam vagina Keadaan tertentu di coba utk merubah presentasi belakang kepala dg memasukkan tangan dalam vagina, kemudian memutar muka pd daerah mulut dan dagu ke atas
next Indikasi ektraksi cunam : bila dagu di depan Indikasi SC apabila : persisiten oksiput posterior, kesempitan panggul, dan kesulitan turunnya kepala dalam rongga panggul
Posisi Persisiten Oksiput Posterior Keadaan dimana UUK tdak berputar ke depan atau tetap di belakang
Posisi oksiput posterior
Posisi oksiput posterior persisten
Etilogi Diameter antero posterior lebih panjang dari diameter tranversa. Contoh : panggul antropoid Segmen depan mnyempit.contoh : panggul android Otot-otot dasar panggulyg lembek pada multipara, Kepalajanin yang kecil dan bulat
penatalaksanaaan Lakukan pengawasan dg seksama dg harapan dapat lahir spontan pervaginam Tindakan baru dilakukan jika kala II terlalu lama/ ada tanda-tanda bahaya terhadap janin Pada persalinan dapat terjdi robekan prineumyg teratur atau ektraksi dari episiotomi
Periksa ketuban Bila posisi kepala > 3/5 diatas PAP maka SC Bila pembukaan belum lengkap dan tdk ada tanda obstruksi lakukan drip Bila pembukaan lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran,ulangi apakah ada obstruksi
next Bila pembukaan lengkap dan kepala masuk sampai tdk kurang 1/5 atau 0 maka ekstraksi atau forcep Bila ada tanda obstruksi / gawat janin maka SC
Konsep Dasar Distosia
Distosia kelainan tenaga / HIS His Hipotonik Kelainan HIS dg kekuatan yg lemah/ tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong anak keluar Disini kekuatan HIS lemah dan frekuensinya jarang
next Sering di jumpai pada penderita dg keadaan umum kurang baik seperti anemia, uterus yg terlalu teregang,misalnya : hidramnion atau kehamilan kembar atau makrosomia, grandemultipara, primipara, serta penderita pada keadaaan emosi kurang baik
Inersia uteri sekunder Macam-macam Inersia uteri primer Terjadi pada permulaan fase laten. Sejak sudah terjadi his yg tdk adekuat ( kelemahanhis yg timbul sejak prmulaan persalinan, sehingga sering sulit untuk memastikan pasien sudah mengalami inpartu atau tidak Inersia uteri sekunder Terjadi pada fase aktif kala I dan Kala II.Permulaan HIS baik, pada keadaan selanjutnya terdapat gangguan /kelainan
penatalaksanaan KU penderita harus di perbaiki Gizi selama kehamilan harus di perhatikan Penderita di persiapkan dalam menghadapi persalinan, dan jelaskan kmungkinaan2 yg akan terjadi
next Teliti keadaan serviks,presentasi dan posisi,penurunan kepala/bokong bila sudah masuk PAP pasien di suruh jalan, bila HIS timbul adekuat dapat dilkukan persalinan spontan, bila tdkberhasil lakukan SC
(tetania Uteri) Hipertonik Kelainan HIS dengan kekuatan cukup besar ( kadang sampai melebihi normal ) namun tdk adakoordinasi kontraksi dari bagian atas,tengah dan bawah uterus,sehingga tdk efisien untuk mendorong janin keluar
Rangsangan pada Uterus etiologi Faktor yg menyebabkan kelainan HIS Misalnya : pemberian oksitosin yg berlebihan, ketuban pecah lama dg disertai infeksi Rangsangan pada Uterus
Penatalaksanaan Dilakukan pengobatan secara simtomatikutkmengurangi tonus otot,nyeri,mengurangi kekuatan, DJJ harus terus di valuasi Bila tdk berhasil lakukan SC
HIS yg tdk terkoordinasi Sifat HIS yg berubah-ubah, tdk ada koordinasi dan sinkronisasi antar kontraksi dan bagian- bagiannya Jadi kontraksi tdk efisien dlm mengadakan pembukaan, apalagi dalam pengeluaran janin
penatalaksanaan Untuk mengurangi rasa takut,cemas,tonus otot berikan obat-obtan anti sakit dan penenang Apabila persalinan sudah berlangsung lama dan berlarut-larut , selesaikan partus dg forsep, vakum,SC
Sukron Kasiron Wassalam