ETHYLENE dan ABSCISIC ACID (ABA) KELOMPOK 7 Doddy Kurniawan Devi Nuraini Azizah Dewi Fatmosari
ETHYLENE
Etilen gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. GAS ETILEN Pada tahun 1934, R. Gane, berhasil membuktikan bahwa etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan pematangan buah lebih cepat Etilen gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua.
Jika buah tua diletakkan di tempat tertutup buah akan cepat masak GAS ETILEN Para pedagang sering memeram buah dengan gas etilen (nama dagang=karbit) agar cepat masak. Jika buah tua diletakkan di tempat tertutup buah akan cepat masak Ini disebabkan buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah.
Rumus bangun gas etilen PERAN ETILEN Pemasakan buah Pertumbuhan batang menjadi tebal Menahan pemanjangan batang Menahan pengaruh angin Rumus bangun gas etilen
SIMBIOSIS ETILEN Kombinasi etilen dengan hormon lain dapat memberikan efek yang menguntungkan, diantaranya; Etilen dengan Auksin dapat memacu pembungaan pada mangga dan nanas. Etilen dengan Giberelin dapat mengatur tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.
BIOSYNTHESIS ETHYLENE
BIOSYNTHESIS ETHYLENE Ethylene dapat meningkatkan sintesis enzim Cellulase dan enzim Pectinase yang mendegradasi dinding sel pada lapisan absisi
Grafik Ethylene & Respirasi
Climateric dan Nonclimateric Fruits
ABSCISIC ACID (ABA)
Asam Absisat Senyawa ini pada awalnya disebut dormin, namun kemudian disepakati sebagai asam abisat pada tahun 1967. Nama asam abisat berasal dari kemampuan zat ini untuk mendorong absisi (rontoknya daun, buah, dan bunga pada tumbuhan).
Asam Absisat Selain meningkatkan pertumbuhan, ada juga hormon yang justru menghambat pertumbuhan, misalnya asam absisat.
Asam Absisat Penemuan ini diperoleh F.T Addicott (1963) yang mengamati absisi pada tumbuhan kapas. Selain itu, ada pula P.F Wareing yang meneliti senyawa penyebab dormansi pada tumbuhan berkayu yang meranggas. Dan Van Steveninck yang meneliti senyawa yang memacu pengguguran bunga dan buah Lupinus luteus.
Fungsi Asam Absisat Menghambat pembelahan dan pemanjangan sel Menunda pertumbuhan atau dormansi sehingga membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk Merangsang penutupan mulut daun pada musim kering sehingga mengurangi aktivitas transpirasi (penguapan) Membantu peluruhan daun pada musim kering sehingga tumbuhan tidak kekurangan air melalui transpirasi.
BIOSYNTHESIS Asam Absisat
Asam Absisat ABA terdapat pada semua jenis tanaman, kecuali Algae, Cendawan, dan Bakteri Tanaman yang mengalami cekaman air, panas, dan cekaman salinitas tinggi akan banyak memproduksi ABA merangsang penutupan stomata Pada Short-Day Plants, kandungan ABA 3-4 kali lebih banyak dari pada Long-Day Plants Inaktivasi ABA terjadi melalui 2 cara: Berikatan dengan glucose membentuk ABA-glucose ester Melalui oksidasi dengan O2 membentuk Phaseic Acid dan dihydrophaseic acid
Asam Absisat Gibberellic Acid dapat memecahkan dormansi biji Monocotyl Cytokinin dapat memecahkan dormansi biji Dicotyl Pengaruh ABA dalam permeabilitas membran dapat diatasi dengan pemberian Fusicoccin (merupakan super Auxin) dapat mempercepat pertumbuhan sel Super Auxin tidak dapat dihambat oleh inhibitor
ABA SIGNALING IN STOMATAL GUARD CELL
ABA dan Penutupan Stomata