MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Oleh : Roni Kurniawan, S.Sos, M.Si

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 6. Pengujian Hipotesis
Advertisements

GRUP & GRUP BAGIAN.
BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK
DIFERENSIAL Pada dasarnya merupakan proses penarikan limit atas suatu koefisien diferensi dalam hal tambahan variabel bebasnya mendekati nol. Hasil yang.
PENDAHULUAN MATEMATIKA EKONOMI
PERANAN MATEMATIKA DALAM ANALISAS EKONOMI
Bab 4 Pengujian Hipotesis Tentang Rata2
Pertidaksamaan Kuadrat
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012
TATI NOVIATI, ST., MT. UNIVERSITAS GUNADARMA 2012
EKONOMETRIKA Pertemuan 1: Pendahuluan Dosen Pengampu MK:
PENDAHULUAN MATEMATIKA EKONOMI.
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
Induksi Matematika.
KALKULUS I.
Himpunan Sistem Bilangan Pangkat, akar & Logaritma Deret
MATEMATIKA BISNIS & EKONOMI
Silabus Fauziyah, S.E., M.Si.
MATHEMATICS FOR BUSINESS
Sistem Bilangan Real.
PERTIDAKSAMAAN LINIER DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
Bilangan bulat Definisi dan operasi.
EKONOMETRIKA Pertemuan 1: Pendahuluan Dosen Pengampu MK:
Matematika Lanjutan Bilangan Bulat Ke Pokok Pembahasan.
PENDAHULUAN MATEMATIKA EKONOMI.
Pendahuluan.
PERTIDAKSAMAAN.
PENDAHULUAN : SIFAT-SIFAT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS
TATI NOVIATI, ST., MT. UNIVERSITAS GUNADARMA 2012
PERTIDAKSAMAAN.
BAB 6 PERTIDAKSAMAAN.
BAB 5 Induksi Matematika
Modul 7 LIMIT Tujuan Instruksional Khusus:
PERTIDAKSAMAAN LINIER DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
MATEMATIKA I Vivi Tri Widyaningrum,S.Kom, MT.
Sistem Bilangan Riil.
01 SESI 1 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
Pertemuan 1 Sistem Bilangan Real Irayanti Adriant, S.Si, MT.
APA ILMU EKONOMI ITU? DAN ILMU EKONOMI SEBAGAI ILMU SOSIAL
Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag.
Pendahuluan.
BILANGAN CACAH, BILANGAN GENAP, BILANGAN GANJIL
BILANGAN CACAH, BILANGAN GENAP, BILANGAN GANJIL
JENIS - JENIS BILANGAN BULAT
Kontrak Perkuliahan dan Silabus
Logika Matematika Bab 5: Induksi Matematika
RUANG LINGKUP Ekonomi Managerial.
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
PRE UTS Matematika dan Statistik (Ilmu dan Teknologi Lingkungan)
1 1.1 Sistem Bilangan BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK Himp Bil. real Himp Bil. Immaginair Himp Bil. Irrasional Himp Bil. Rasional Himp Bil.
PERTIDAKSAMAAN OLEH Ganda satria NPM :
APA ILMU EKONOMI ITU? DAN ILMU EKONOMI SEBAGAI ILMU SOSIAL
MATEMATIKA I (KALKULUS)
Sistem Bilangan Riil.
Individual decision making
SISTEM BILANGAN REAL.
SISTEM BILANGAN.
Sistem Bilangan Riil.
PERTIDAKSAMAAN LINIER DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
METODE KUANTITATIF Dr. Nuhfil Hanani Nuhfil Hanani
Sistem Bilangan Riil Contoh soal no. 5 susah. Kerjakan juga lat.soal.
BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK
APA ILMU EKONOMI ITU? DAN ILMU EKONOMI SEBAGAI ILMU SOSIAL
Materi KD 4.2 Himpunan MATEMATIKA BAHAN AJAR 1. Himpunan Kosong
PENGANTAR EKONOMETRIKA
Matematika Ekonomi 1. Kontrak Perkuliahan 1, Datang tepat waktu (toleransi keterlambatan 15 menit) 2. Apabila absen (berhalangan) hrs memberitahu/memberi.
PENDAHULUAN Pertemuan 1 MATEMATIKA BISNIS Moraida Hasanah, M.Si.
Pertidaksamaan Linear
BAB 5 Induksi Matematika
Pengantar Metodologi Penelitian
Transcript presentasi:

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Oleh : Roni Kurniawan, S.Sos, M.Si PENGANTAR MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Oleh : Roni Kurniawan, S.Sos, M.Si UMRAH FE-MNJ 2017/2018

MATEMATIKA ASAL KATA Asal kata : MATHEIN artinya mempelajari atau belajar. Dengan mempelajari mate- matika, seseorang akan terbiasa mengatur jalan pemikirannya dgn sistematis. Berpikir matematis: Seseorang yg hendak menem-puh jarak 2 mil akan MEMILIH naik mobil dari pada jalan kaki, kecuali jika waktunya banyak terluang atau sedang berolah raga.

Berpikir matematis: Untuk dapat mengenderai mobil, harus belajar menyupir. Untuk dapat supir mobil yang baik, dia perlu pengetahuan matematika. Matematika, merupakan sarana = pendekatan untuk suatu analisa. Dengan mempelajari matematika, membawa seseorang kepada kesimpulan dalam waktu yang singkat.

Ekonomi dan Matematika Ekonomi Analisis ekonomi tidak berbeda jika menggunakan pendekatan matematis dibanding dengan tanpa pendekatan matematis. Bedanya/keuntungannya: Dengan pendekatan matematis, persoalan atau pokok bahasan menjadi sederhana. Dengan pendekatan matematis, berarti mengaktif-kan logika dengan asumsi-asumsinya. Dapat memakai sebanyak n variabel dalam meng-gambarkan sesuatu (hubungan antar variabel) Mis Qd = f(Pr, Inc, Pi, … ), Pr = harga komoditi ybs Inc = pendapatan, Pi = harga kom. substitusi

Kelemahannya pendekatan matematis: Bahasa matematis tidak selalu mudah dimengerti oleh ahli ekonomi sehingga sering menimbulkan kesukaran. Contoh Y = f(X), dalam ilmu ekonomi bagaimana mengartikan persamaan matematis tersebut, mis dalam: permintaan, produksi, pendapatan nas, dll. sehingga ahli ekonomi sulit memetik keuntungan dari matematika. b. Seorang ahli ekonomi yang memiliki pengetahuan dasar matematika, ada kecenderungan: (1) membatasi diri dengan hanya memecahkan persoalan secara matematis

(2) membuat beberapa asumsi yang kurang tepat demi memudahkan pendekatan matematis atau statistis. Artinya, lebih banyak berbicara matematika dan statistika dari pada prinsip/ teori ekonomi. Kesimpulan dari bahasa adalah: 1. Matematika merupakan pendekatan bagi ilmu ekonomi. 2. Pendekatan matematis merupakan “ mode of transportation” yaitu membawa pemikiran kepada kesimpulan dengan singkat (model)

Mathematics 1. Descriptive Economics 2. Applied Economics 1. Macro Economics 3. Economics Theory 2. Micro Economics Managerial Economics

ECONOMIC METHODOLOGY AREAS OF SPESIALISATION ECONOMIC THEORY INTEGRATION OF ECONOMIC THEORY AND METHODOLOGY WITH ANALYTICAL TOOLS FOR APLICATION TO DECITION MAKING ABOUT THE ALLOCATION OF SCARCE RESOURCES IN PUBLIC PRIVATE INSTITUTIONS ECONOMIC THEORY Micro Economic Theory: Deal with decition making within individual unit: household, business firm, and public institution Macro Economic Theory: concerned with the overali level of ekonomic activity and its cyclical behaviour: deal with broad economic angregate ANALYTICAL TOOLS Mathematical Economics state economic relationship in mathematical form which makes them amenable to empirical testing or other modelling techniques AREAS OF SPESIALISATION Agricultural Economics Comporative economic system Economic Development Foreig Trade Industrial Organisation Managerial Economics Labour Enomics Public Finance Urban Economic Other Econometrics: uses statistical technique to test economic model Descriptive Models: explain how economic variable are related; employ scientifc method of data analysis testing Normative Models: find eficient methd for achieving atated objectives; involve optimisation methods usually recognising given constraint ECONOMIC METHODOLOGY

Matematika Ekonomi dan Ekonometrika Ekonometrika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan penerapan statistika untuk menganalisa data ekonomi. Data Ekonomi Ekonometrika Matematika Deduksi - Model Induksi Mengolah data - Mengambil kesimpulan

Metode Ekonometrika Teori Diterima Teori Ditolak Teori Disempurnakan Teori Ekonomi Fakta deduktif Model atau Hipotesis Data Ekonomi Satu Persamaan Metode Ekonometrika Teori Statistika Simultan induktif Teori Diterima Teori Ditolak Teori Disempurnakan

Bidang Matematika Ekonomi yang dibahas: Menurut “Social Science Research Council, seorang ahli ekonomi harus mengerti matematika : Himpunan (gugus), hubungan dan fungsi, teori matriks, kalkulus (limit fungsi, diferensial, persamaan diferensi, partial differentiation, integrasi multipel).

SISTEM BILANGAN #BILANGAN ASLI Bilangan asli adalah himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol. Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif (integer positif). Contoh : {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ...} #BILANGAN CACAH Bilangan cacah adalah himpunan bilangan asli ditambah dengan nol. Contoh : {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ...}

#BILANGAN NEGATIF Bilangan negatif (integer negatif) adalah bilangan yang lebih kecil/ kurang dari nol. Atau juga bisa dikatakan bilangan yang letaknya disebelah kiri nol pada garis bilangan. Contoh : {-1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, ...} #BILANGAN BULAT Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan asli, bilangan nol dan bilangan negatif. Contoh : {-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, ...}

#BILANGAN PRIMA Bilangan prima adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh : {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, ...} #BILANGAN KOMPOSIT Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil perkalian dua bilangan prima atau lebih. Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua. Contoh : {4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, …}

2. Tanda pertidaksamaan Tanda < melambangkan “lebih kecil dari” Tanda > melambangkan “lebih besar dari” Tanda ≤ “lebih kecil dari atau sama dengan” Tanda ≥ “lebih besar dari atau sama dengan” 3. Sifat Jika a ≤ b, maka –a ≥ -b Jika a ≤ b dan x ≥ 0, maka x.a ≤ x.b Jika a ≤ b dan x ≤ 0, maka x.a ≥ x.b Jika a ≤ b dan c ≤ d, maka a + c ≤ b+ d