Balada Tambak Udang Di Lampung Timur

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSERVASI TANAH DAN AIR
Advertisements

PENCEMARAN AIR SUDENDI SUHENDI
KONDISI USAHA PERIKANAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
GEOGRAFI kelas XI IPS Semester II
DEGRADASI TANAH PERTANIAN
 OLEH:  TUTIK HANDAYANI (6066)  ADITYA HR (6188)  ANDHIKA S (6076)  YANUAR T.W. (6086)  AGUNG HADI (6072)  WAHYUDI(6181)  NURINA (6158)  YAN SUNARYA(6185)
SILVIKULTUR HUTAN MANGROVE
Tugas power point Ilmu Tanah Hutan kelompok: FIQRI YUDA ADAM /05960 AGUSTIAN VIRGI /06022 mengenai: ABRASI TANAH.
PENGELOLAAN MANGROVE Oleh: Windarti.
KONSERVASI MANGROVE Oleh : DR. WINDARTI, MSc.
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
Mitigasi Laut.
Potensi Sumber Daya Air
AKTIFITAS ILLEGAL DI DALAM KAWASAN HUTAN
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
PRESENTASI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
Masalah Pembangunan dan Lingkungan
Penyelamatan dan pelestarian sumber daya air
KONSERVASI TANAH DAN AIR
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
KEANEKARAGAMAN HAYATI PEAIRAN
Silabi Pengertian Lingkungan Hidup (Ekologi) dan Masalahnya
Konservasi Sumber Daya Air Konservasi Sumber Daya Tanah
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
SUB SEKTOR PERIKANAN.
BALADA TAMBAK UDANG DI LAMPUNG TIMUR
Faktor Utama pertumbuhan mangrove :
Tercemarnya Sungai Barito Sebuah sungai di Provinsi Kalimantan Selatan
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
Pencemaran Sungai XI IPS 2 Di Susun Oleh : Ardya Ulviana (04)
Penertiban Tambak Liar dan Perbaikan Hutan Mangrove di Lampung Timur
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
EUTROPHICATION DISUSUN OLEH :
Balada Tambak Udang di Lampung Timur
BALADA TAMBAK UDANG DI LAMPUNG TIMUR
BALADA TAMBAK UDANG. DI LAMPUNG TIMUR Disusun Oleh Annisa Safitri
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
REVOLUSI HIJAU.
BALADA TAMBAK UDANG MENGENAI PENDIDIKAN MASYARAT
Pencemaran Lingkungan
Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai
RONA LINGKUNGAN.
STUDI POTENSI SUMBERDAYA ALAM DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN MINAHASA SELATAN JANNATUN NAIYM G2L JURUSAN KIMIA KONSENTRASI BIOLOGI PROGRAM PASCA.
“PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR SECARA TERPADU BERBASIS MASYARAKAT “
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Pelestarian Lingkungan Hidup
Penambakan Udang di Lampung Timur
Oleh: Abdurrohman Rasyid ( ) Chandra Tri Permana ( )
KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBUKAAN TAMBAK UDANG DI LAMPUNG TIMUR
MAKALAH GAGALNYA TAMBAK UDANG AKIBAT HILANGNYA HUTAN MANGROVE
Permasalahan Agronomi, Persepsi dan Berbagi permasalahan yang timbul
Tujuan, Sasaran, dan Aplikasi pengelolaan lingkungan hidup
GLOBAL WARMING NAMA ANGGOTA KELOMPOK : RIKI JUNI KRISMIADI
BALADA TAMBAK UDANG DI PESISIR LAMPUNG TIMUR
Pencemaran Lingkungan
DISUSUN OLEH : Harist Oktavian Ponco Prastyo Anisa Nurdianti Ariya Desti S Ayu Miranda Umar Rinda Harijuliatri Widya Ekasari.
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia
Geography Presentation ASSALAMMUALAIKUM WR. WB
Pengelolaan Sumberdaya Pertanian dan Kualitas Lingkungan
Definisi Iptek Lingkungan
KEANEKARAGAMAN HAYATI PEAIRAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran air Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah danausungailautan.
HUTAN MANGROVE. Pengertian Hutan Mangrove Hutan mangrove adalah hutan yang berada di daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
1. Pengolahan Lahan 2. Persiapan Benih dan Tanaman 3. Pemupukan 4. Pemeliharaan 5. Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) 6. Panen dan Pascapanen.
DISUSUN OLEH KELAS VII I :  ANGTA HIDAYAT  DEVINA KYLA SABRINA  DINDA HALIILAH AFLAH PUTRI JUNAEDI  ENKA MELANI RAHMADINA  KEYLA NAFISAH  MUHAMAD.
Transcript presentasi:

Balada Tambak Udang Di Lampung Timur ( Sains Dasar Biologi ) ANGGOTA KELOMPOK : ANNISA MAWADDAH 1517011032 ASTI DWI RIMAWANTI 1517011098 EKA PUTRI LESTARI 1517011030 MUHAMMAD TRI JATMIKO 1517011022 ROSYIDATUL LUTFIAH 1517011018 SILVANA CITRA 1517011086 VALENTINO BUDI PRATAMA 1517011052 2015-2016 FMIPA – KIMIA B

Kesimpulan Pendahuluan Pembahasan

Latar Belakang Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

Latar Belakang Masalah Pantai timur Provinsi Lampung mempunyai garis pantai sepanjang 270 km merupakan wilayah pesisir dengan beragam potensi yang dapat menunjang pembangunan. Saat ini pantai timur Lampung mengalami degradasi lingkungan yang cukup parah, terutama akibat adanya kerusakan habiat mangrove yang diperparah dengan terjadinya abrasi pantai. Kerusakan lingkungan pantai timur Sumatra, khususnya yang berada di Provinsi Lampung, ternyata semakin parah. Kini kerusakan itu menggerus bibir pantai sampai ratusan meter. puluhan rumah penduduk dan ratusan hektare tambak rakyat digerus air laut. Tingkat kerusakan hutan bakau di pesisir timur Lampung sulit ditekan. Rehabilitasi hutan bakau sulit dilakukan karena kesadaran masyarakat untuk menanami hutan bakau yang gundul dan memelihara kawasan rehabilitasi sangat rendah. Selain itu, dipengaruhi faktor alam.

Lebih dari 80% hutan mangrove telah hilang akibat berbagai aktivitas manusia, antara lain pertambakan, pemukiman, urbanisasi, pencemaran pesisir, pengambilan kayu mangrove untuk berbagai kepentingan, dan lain-lain. Hal ini juga diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan mangrove dan juga ditambah lagi dengan tambak udang yang muncul pada decade 1980-an. Ribuan hutan mangrove dibabat habis menjadi lahan pertambakan udang. Namun memasuki pertengahan decade 1990-an petambak banyak merugi dan era millennium ketiga, praktis tidak ada lagi tambak udang rakyat yang berproduksi. Penyebabnya macam-macam mulai dari faktor lingkungan sampai faktor si udang itu sendiri. Hingga akhirnya petambak terpaksa beralih ke budidaya perikanan non udang demi untuk menyambung hidup.

Rumusan Masalah Bagaimana dampak yang terjadi bagi lingkungan akibat adanya tambak udang tradional di pesisir timur Lampung? Bagaimana upaya penanggulangan kerusakan lingkungan?

Tujuan dan Manfaat Penelitian Menyadarkan masyarakat akan pentingnya hutan mangrove di pesisir. Memberikan solusi bersama kepada masyarakat agar hutan mangrove dapat ditanami kembali. Memberikan saran yang tepat guna jika ingin membuat tambak udang di pesisir. Tujuan Penelitian: Mengetahui dampak kerusakan bagi lingkungan yang diakibatkan oleh tambak udang tradisional di pesisir timur Lampung. Mengetahui upaya penanggulangan kerusakan lingkungan akibat tambak udang tersebut.

Kondisi Pesisir Pantai Lampung Timur PEMBAHASAN Pengertian Tambak Kondisi Pesisir Pantai Lampung Timur Penyebab Pencemaran Pesisir Timur Lampung Upaya Penanggulangan Kerusakan Air Laut & Hutan Mangrove

Pengertian Tambak Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur).Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang. Penyebutan “tambak” ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang.Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir. Secara umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu, walaupun sebenarnya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak misalnya ikan bandeng, ikan nila, ikan kerapu, kakap putih dan sebagainya. Tetapi tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu. Udang windu (Penaeus monodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi berorientasi eksport. Tingginya harga udang windu cukup menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak udang.

Kondisi Pesisir Pantai Lampung Timur Kerusakan hutan bakau di pesisir timur Lampung sudah berlangsung sejak 1980. Saat itu, penduduk menebang bakau untuk dijadikan arang. Dengan kegiatan itu, kerusakan hutan bakau masih terkendali karena penduduk melakukan tebang pilih. Kerusakan itu mulai parah sejak 1985, tepatnya sejak bisnis udang mulai bangkit. Pemaksaan atau eksploitasi lahan secara terus menerus oleh sebagian besar komponen yang membudidayakan lahan tambak. Mulai dari petambak yang memiliki lahan pribadi sampai industri-industri petambak besar, baik yang mengelola secara tradisional sampai intensif. Kecenderunganya adalah lahan dipaksa terus berproduksi tanpa diselangi dengan jarak antara dalam setiap musimnya (lahan tidak sempat istirahat). Ditambah lagi dengan pengolahan lahan tambak yang jelek, khususnya pada saat persiapan lahan. Karena mengejar situasi sesaat, misalnya harga jual yang tinggi, sehingga tanpa mempertimbangkan kondisi lahanya, mereka langsung melakukan budidaya untuk musim atau siklus berikutnya. Di sini biasanya beberapa hal yang menyangkut upaya perbaikan lahan. Misalnya pengeringan, pengangkutan lumpur hitam, pengapuran, dan pembajakan tidak dilakukan. Hal tersebutlah yang menjadi pemicu rusaknya perairan dan hutan bakau di pesisir timur Lampung.

Penyebab Pencemaran Pesisir Timur Lampung Buangan limbah air budidaya selama operasional yang mengandung konsentrasi tinggi dari limbah organik dan nutrien sebagai konsekuensi dari masukan bahan-bahan yang ditambahkan dalam budidaya udang atau bandeng yang menghasilkan sisa pakan dan faeces yang terlarut dalam air untuk kemudian dibuang ke perairan sekitarnya. Limbah-limbah pabrik yang bermuara ke laut, disini yang perlu dikritisi adalah dengan semakin banyaknya areal industri yang dekat dengan laut dan sungai, maka akan semakin besar resiko dan pengaruh limbah yang yang terbuang untuk mencemari lahan-lahan dan perairan laut kita. Residu pestisida dari areal pertanian. Dengan ketergantungan terhadap pemakaian pestisida yang cukup tinggi untuk memberantas hama, penyakit dan gulma oleh petani di lahan-lahan pertanian kita sampai saat ini, maka secara akumulatif seiring dengan waktu yang berjalan akan semakin memperbesar tingkat pencemaran lahan-lahan dan perairan tambak kita. Bahan-bahan kimia sebagai desinfektan (sterilisasi) air tambak dan untuk tujuan lain (contohnya membunuh pemakaian ikan dan plankton). Memang untuk tujuan jangka pendek guna mengejar produksi sesaat, cara-cara ini sangat membantu, tetapi dalam jangka panjang kedepanya, kita semua sering tidak menyadari bahwa cara ini sangatlah berbahaya. Efek yang ditimbulkanya jauh lebih berbahaya jika dibandingkan dengan tujuan jangka pendek tersebut, karena jika kondisi lahan-lahan sudah rusak, perlu energi, waktu, dan dana yang cukup besar untuk merehabilitasi lagi.

Upaya Penanggulangan Kerusakan Air Laut & Hutan Mangrove Pendidikan lingkungan Hilangnya hutan mangrove dan terjadinya abrasi di wilayah pantai timur disebabkan oleh masih kurangnya pemahaman mengenai ekosistem hutan mangrove dan manfaatnya bagi kehidupan manusia dan lingkungannya. Untuk mengatasi masalah ini dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan yang diberikan kepada para siswa disekitar daerah tersebut. Kegiatan pendidikan lingkungan dapat dilakukan dengan mengadakan perkemahan untuk mengisi liburan siswa. Dalam perkemahan dilaksanakan kegiatan untuk melakukan pengamatan biota dan kondisi lingkungan di sepanjang rute. Siswa diberikan penjelasan mengenai ekosistem mangrove dan manfaatnya bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Dengan melihat langsung kondisi lingkungan diharapkan dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap ekosistem mangrove dan manfaatnya bagi kelestarian lingkungan kehidupan mereka sendiri.

2. Rehabilitasi Mangrove Masalah yang harus dihadapi untuk penanaman mangrove tersebut adalah adanya tambak-tambak yang berada tepat di tepi pantai. Untuk itu, perlu dilaksanakan penentuan batas lahan tambak yang dapat direlakan oleh petambak untuk ditanami bakau. Kemudian dilakukan penanaman bibit-bibit tanaman mangrove di area lahan yang telah ditentukan.   3. Memperbaiki kualitas tanah dasar tambak Kualitas tanah dasar tambak dapat diperbaiki dengan cara pengeringan dan penjemuran tanah dasar tambak, pembuangan lumpur hitam, pengapuran tanah dasar tambak, pemupukan tanah dasar tambak, dan pemberantasan ikan – ikan liar yang termasuk ke dalam kategori predator dan kompetitor bagi udang.

4. Pengolahan tambak ramah lingkungan Masalah lain yang sangat berkaitan dengan pengelolaan wilayah pesisir adalah pengelolaan tambak. Pola pengelolaan yang saat ini dilakukan oleh para petambak masih kurang memperhatikan dampak penggunaan obat-obatan terhadap kesuburan lahan dan lingkungan hidup di sekitarnya yang dapat berakibat buruk pada keberlanjutan usahanya di masa yang akan datang. Dalam pengelolaan tambak ramah lingkungan ini diupayakan untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia yang diperkirakan dapat menurunkan kesuburan lahan. Selain itu diupayakan pula pengelolaan kualitas air sesuai kondisi setempat dimana tidak tersedia sumber air tawar dan salinitas yang tinggi. Kondisi tanah dasar tambak dapat diperbaiki dengan menggunakan produk – produk bioteknologi. Apabila digunakan secara tepat guna, produk ini dapat meningkatkan nilai survival rate udang. Selain itu, laju pertumbuhan udang akan menjadi lebih cepat sehingga masa produksi dapat dipersingkat, kualitas air menjadi lebih stabil dan populasi bakteri patogen juga dapat lebih terkontrol.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan diskusi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Pemaksaan atau eksploitasi lahan secara terus menerus oleh sebagian besar kelompok pembudidaya lahan tambak udang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hutan mangrove dan perairan di pesisir timur Lampung. Perlunya kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem hutan mangrove menjadi kunci utama terwujudnya upaya penaanggulangan kerusakan hutan mangrove. Upaya penanggulangan hutan mangrove dapat dilakukan dengan pendidikan lingkungan, rehabilitasi mangrove, memperbaiki kualitas dasar tanah tambak, dan pengolahan tambak ramah lingkungan.