Mutu Sistem S-R KesMas Kuliah FETP, 23 Sept 2011.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE EPIDEMIOLOGI UNTUK MENILAI DIAGNOSIS PADA SECRINING
Advertisements

Surveilans – Response KM
Sutjipto Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK) FK UGM
Dalam Era Desentralisasi Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM
Prinsip Dasar Pemilihan Pemeriksaan Penunjang
Materi 7 Bias, Error, Non Response dan Survei Pasca Pencacahan
MANAJEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Reijn, E., Swaan, C.M., Kretzschmar, M.E.E., & van Steenbergen, J.E. (2011). Analysis of timeliness of infectious disease reporting in the Netherlands.
SKRINING dr. Fazidah A Srg Mkes.
Prodi Kesehatan Masyarakat
Buletin S-R FETP 1 Maret Buletin = ? Laporan singkat/berita ringkas terkini yang harus segera disampaikan kepada pihak2 yg berkepentingan spy direspons.
Mugi Wahidin, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa unggul 2014/2015.
Analisis Sistem Kuliah M-4.
INVENTORI AUM Disusun Oleh : Vivie Widayati
Feedback SPSS Advance Naldo Sofian LPP – BEM IKM FKUI.
Penulisan Topik Skripsi 10
STUDI PENDAHULUAN Oleh Nugroho Susanto.
Ria Hartini Sitompul G1B011054
STUDI EPIDEMIOLOGI.
SKRINING.
Surveilans Epidemiology
Perencanaan dan Evaluasi
Prinsip Dasar Dan Konsep
Surveilans Epidemiology
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
3. Standart Layanan Kesehatan
UKURAN EPIDEMIOLOGI DAN INTEPRETASI DATA
Pengukuran Pencegahan
PEDOMAN MENILAI SISTEM SURVEILANS
Metodologi Penelitian Kesehatan
PENEMUAN PENYAKIT DENGAN ‘SCREENING’
METODOLOGI PENELITIAN
DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
Surveilance Epidemiologi
SKRINING.
Sistem surveilans Oleh Nugroho.
METODE EPIDEMIOLOGI UNTUK MENILAI DIAGNOSIS PADA SECRINING
Webinar 6 Rancangan & Metoda Penelitian
Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi OLEH : FEBRINA.
KONSEP DASAR TEKNOLOGI PERKANTORAN
PH Surveillance: Conceptual Frameworks
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Kebijakan & Manajemen Kesehatan
PH Surveillance – Conceptual Frameworks
SCREENING By: Nurul Hidayah, S.KM.
Epidemiologi & Aplikasinya
SCREENING By: Nurul Hidayah, S.KM.
Epidmiologi & Aplikasinya
TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM (Pertemuan Ke-12)
Kemampuan suatu fasilitas penyaringan dapat memproses 1000 orang perminggu. Dengan asumsi bahwa prevalensi suatu penyakit sebesar 4 %, saudara diminta.
Epidemiologi & Aplikasinya
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
MonEv Sistem2 Surveilans & Respons
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Sistem surveilans Oleh Nugroho.
Penyusunan Instrumen.
PENGUJIAN HIPOTESIS MENGUMPULKAN DATA
Chapter 07 Desain Pengukuran Sikap dan Teknik Pembuatan Skala
EVALUASI SISTEM SURVEILANS
Pelatihan Penggunaan IT dalam Upaya Kesehatan
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
White Box Testing.
Epidemiologi & Aplikasinya
Surveilans Epidemiologi Pemberantasan Penyakit
PENYELENGGARAAN SISTEM SURVEILANS PERTEMUAN KEEMPAT.
Mutu Sistem S-R KesMas Kuliah FETP, 21 Sept 2012.
UJI DIAGNOSTIK.
Skrining Pengertian Usaha untuk mengidentifikasi penyakit- penyakit yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan pemeriksaan tertentu atau prosedur.
Perencanaan Dalam Surveilans Epidemiologi
SURVEILANS KESMAS Kejadian Penyakit Malaria.
Transcript presentasi:

Mutu Sistem S-R KesMas Kuliah FETP, 23 Sept 2011

Jumlah pengguna data surveilens Usefulness: Jumlah pengguna data surveilens Jumlah keputusan yg dibuat berdasarkan data surveilens untuk respons cepat & respons terencana 2. Timeliness Waktu yg diperlukan dari saat deteksi kasus sampai saat respons diadakan. Sistem yg sederhana memerlukan waktu yg lebih singkat.

3. Simplicity Metoda deteksi kasus memerlukan keahlian/pelatihan khusus? Dibatasi oleh UU/peraturan2 tertentu? Jarak peringkat/antar organisasi antara petugas deteksi kasus dan pembuat keputusan repons dekat/jauh? Sumber daya yang diperlukan banyak/ sedikit?

4. Sensitivity & Specificty Konfirmasi Ya Tidak True Positive A False Postive B False Negative C True Negative D Ya A + B Deteksi Kasus Tidak C + D A + C B + D Sensitivity = A/(A+C) = Proporsi kasus positif yg dapat dideteksi surveilans Specificity = D/(B+D) = Proporsi kasus negatif yg dapat dideteksi surveilans.

Tergantung: - Subyek yang dideteksi: kunjungan ke sarana kesehatan, kepemilikan alat komunikasi, kesediaan dan kemampuan melaporkan/ diperiksa. - validitas deteksi kasus: kemampuan pemeriksa, cara/alat yg valid, reliabilitas pelaporan data surveilans. - Perubahan dalam minat/kesadaran akan suatu penyakit, cara deteksi kasus dan cara pelaporan. Surveilans pasif kurang spesifik.

5. Positive Predictive Value Konfirmasi Ya Tidak True Positive A False Postive B False Negative C True Negative D Ya A + B Deteksi Kasus Tidak C + D A + C B + D PVP= A/(A+B) = Proporsi subyek yg dideteksi sebagai kasus oleh surveilans yg betul positif.

Membutuhkan sumberdaya utk konfirmasi Membutuhkan sumberdaya utk konfirmasi. Sistem surveilans yang rendah PVP (banyak positif palsu) boros sumberdaya dan menimbulkan kekhawatiran yg tidak perlu. Tergantung specificity dan prevalensi.

6. Flexibility Kemampuan adaptasi thd kebutuhan informasi dan kondisi operasional (e.g., penyakit baru/timbul kembali, perubahan definisi kasus, dan perubahan sumber yg melapor) dengan penambahan minimal sumberdaya. Tergantung simplicity & acceptability

7. Acceptability Kesediaan individu dan organisasi utk berpartisipasi dalam sistem surveilans. Tergantung: a. Kepentingan penyakit - prioritas? b. Hak dan kewajiban individu & organisasi c. Keterbukaan sistem thd saran & kritik d. Perundangan yg membatasi pengumpulan data dan menjamin kerahasiaan. f. Perundangan & peraturan (e.g., IHR) yg mewajibkan pelaporan.

8. Representativeness Mampu menggambarkan dengan tepat distribusi penyakit menurut waktu, tempat dan ciri2 populasi. Tergantung: a. completeness and validity. b. data dari sumber lain untuk denominator.

Completeness: Proporsi butir register/rekam/ laporan yang kosong atau yang isiannya tidak dapat digunakan