MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Soal :Tekanan Hidrostatis
Advertisements

Kerja dan Energi Dua konsep penting dalam mekanika kerja energi
Aplikasi Hukum Newton.
TUGAS 2 INDIVIDU bagian (c)
SISTEM KOORDINAT.
TKS 4008 Analisis Struktur I
FLUID STATICS Ver
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar Menformulasikan hubungan.
. Penerapan Integral lipat Tiga pada :
Berkelas.
BAB III. STATIKA BENDA TEGAR DALAM DUA DIMENSI
SISTEM KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG
Assalamualaikum Wr Wb PERSAMAAN GARIS LURUS BY Yanuar Kristina P
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Kesetabilan benda terapung
GERAK LURUS Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan konsep.
Terapan Integral Lipat Dua
4. DINAMIKA.
Pertemuan 4 Momen Inersia
DINAMIKA ROTASI Pertemuan 14
Terapan Integral Lipat Dua
Hidrostatika Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang tidak bergerak. Fluida ialah zat yang dapat mengalir. Seperti zat cair dan gas. Tekanan.
ROTASI Pertemuan 9-10 Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
10. TORSI.
SISTEM GAYA 2 DIMENSI.
17. Medan Listrik (lanjutan 1).
5. USAHA DAN ENERGI.
MEKANIKA BAHAN ‘mechanics of materials’
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Pertemuan 15
DINAMIKA tinjauan gerak benda atau partikel yang melibatkan
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
TORSI (PUNTIR)  .
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
TUGAS 2 INDIVIDU bagian (b)
DINAMIKA FLUIDA.
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
MEKANIKA ZAT PADAT DAN FLUIDA
MOMEN PUSAT BERAT Gambar 5/3
Pertemuan 21 Pergerakan air tanah
Kuliah III KONSEP KESEIMBANGAN.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 7-8-9
Mekanika Fluida Statika Fluida.
Mekanika Pembukaan PokokBahasan SK dan KD Materi Ajar Soal-Soal
Dinamika Rotasi (a) Sebuah benda tegar (rigid) sembarang bentuk yg berputar terhadap sumbu tetap di 0 serta tegak lurus bidang gambar. Garis 0P, garis.
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN
HIDROSTATISTIKA.
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum.
GERAK TRANSLASI, ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
FLUKS LISTRIK, RAPAT FLUKS LISTRIK, HK. GAUSS
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 6-7-8
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
SISTEM KOORDINAT SILINDER
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
FLUIDA DINAMIS j.
Terapan Integral Lipat Dua
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
KESETIMBAGAN Pertemuan 10.
Kelompok 4 Gerak Rotasi dan Kesetimbangan benda Tegar
MOMEN GAYA DAN MOMENTUM SUDUT PARTIKEL TUNGGAL
Analisis Penampang Pertemuan – 12, 13, 14, 15
PENDAHULUAN KALKULUS yogo Dwi prasetyo, m. SI. prodi teknik industri dan rpl [ref : calculus (Purcell, Varberg, and rigdon)]
Kesetimbangan (Equlibrium)
BAB 7 HUKUM NEWTON KOMPETENSI DASAR 3.7Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus benda serta penerapannya dalam.
Transcript presentasi:

MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT HMKK 325 Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT

TEKANAN HIDROSTATIK PADA PERMUKAAN BIDANG DATAR Ketika sebuah permukaan tenggelam dalam sebuah fluida, gaya-gaya akan bekerja pada permukaan karena fluida tersebut. Penentuan gaya-gaya adalah hal yang sangat penting dalam hal perancangan : Tangki-tangki penyimpanan Kapal laut Bendungan Dan struktur-struktur hidrolik yang lain Pada sebuah permukaan datar, seperti dasar dari sebuah tangki yang terisi suatu cairan (gambar 1), besarnya gaya resultan adalah : Dimana: p= tekanan seragam pada permukaan dasar A= luas dasar tangki Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

Untuk tangki yang terbuka seperti pada gambar maka berlaku : Karena tekanan konstan dan terdistribusi seragam di seluruh permukaan dasar, maka gaya resultan tersebut bekerja melalui pusat massa (centroid) dari bidang permukaan tersebut Gambar 1. Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

Gambar 2. Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

Untuk kasus yang lebih umum, dimana permukaan datar yang tenggelam dalam keadaan miring, seperti pada gambar 2, penentuan gaya resultan yang bekerja pada permukaan lebih sedikit rumit. Pada suatu kedalamam h gaya yang bekerja pada luas dA (luas differensial gambar 2) adalah dF= γhdA dan tegak lurus terhadap permukaan. Jadi besarnya gaya resultan dapat ditemukan dengan menjumlahkan gaya-gaya differensial ini, yang meliputi seluruh permukaan bidang yang dirumuskan: Untuk h= y sin θ dan γ dan θ yang konstan maka: Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

Integral yang terdapat pada persamaan diatas adalah momen pertama dari luas bidang terhadap sumbu x, jadi bisa dituliskan: Dimana yc adalah koordinat-y dari pusat massa yang diukur dari sumbu-x yang melalui 0. Jadi persamaan diatas dapat ditulis sebagai: Dimana hc adalah jarak vertikal daripermukaan fluida ke pusat massa bidang. Perlu diperhatikan bahwa besarnya gaya tidak tergantung pada sudut θ dan tergantung hanya pada berat jenis fluida, luas total bidang dan kedalaman dari pusat massa bidang di bawah permukaan fluida. Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

Momen dari gaya resultan harus sama dengan momen dari gaya tekan yang terdistribusi atau: Dan oleh karena FR= γAyc sinθ Integral dalam pembilang disebut momen kedua dari luas bidang (momen inersia) Ix, terhadap sumbu –x yang dibentuk oleh perpotongan bidang yang memuat permukaan dengan permukaan bebas (sumbu-x). Jadi kita dapat menuliskan: Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

Dengan teorema sumbu sejajar dapat dinyatakan : Dimana Ixc adalah momen kedua dari luas bidang terhadap sebuah sumbu yang melewati pusat massanya dan sejajar dengan sumbu-x, jadi: Koordinat x, xR, dari gaya resultan dapat ditentukan melalui cara yang sama dengan menjumlahkan momen terhadap sumbu-y. Jadi: Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

Oleh karena itu: Dimana Ixy adalah produk inersia terhadap sumbu-sumbu x dan y. Dengan teorema sumbu sejajar kita dapat menuliskan Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

Gambar 3. Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

CONTOH SOAL Sebuah pintu air bundar dengan diameter 4 m seperti yang ditunjukan gambar terlatak pada dinding miring dari sebuah bak penampung besar yang berisi air (γ= 9,80 kN/m³). Pintu air tersebut dipasangkan pada sebuah poros sepanjang diameter horizontalnya. Jika kedalaman air sampai ke poros adalah 10 m, tentukan : Besar dan letak gaya resultan dari air yang bekerja pada pintu air tersebut Momen yang harus diberikan pada poros untuk membuka pintu air tersebut Gambar 4. Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

Penyelesaian Untuk menemukan besarnya gaya dari air kita dapat menerapkan persamaan: Dan karena jarak vertikal dari permukaan fluida ke pusat massa bidang adalah 10 m, maka : FR= (9,80 x 10³ N/m³) (10m)(4πm²) = 1230 x 10³ N= 1,23 MN Untuk menentukan titik (pusat tekanan) yang dilewati oleh FR yang bekerja, kita gunakan persamaan: Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

(a) Untuk sistem koordinat yang ditunjukan, xR= 0 karena bidangnya simetri dan pusat tekanan pasti berada di sepanjang diameter A-A. Untuk memperoleh yR dari gambar 3. kita dapatkan: Dan yc ditunjukan pada gambar 4b. Jadi, = 0,0866 m+11,55 m= 11,6 m Dan jarak (sepanjang pintu air) dibawah poros sampai ke pusat tekanan adalah Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT

(b) Momen Yang dibutuhkan untuk membuka pintu air dapat diperoleh dengan bantuan diagram benda bebas seperti gambar 4c. Pada diagram ini W adalah berat pintu air dan Ox dan Oy adalah gaya-gaya reaksi horizontal dan vertikal pada porosnpintu air. Sekarang kita dapat menjumlahkan momen terhadap poros. Dan oleh karena itu: = (1230 x 10³)(0,0866 m) = 1,07 x 10⁵ N.m Statika Fluida/ Rachmat Subagyo,MT