Infrastruktur.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Advertisements

SAINS DAN PERTANIAN Tujuan Instruksional Khusus :
Kepadatan Populasi Manusia
KEBUTUHAN MANUSIA SABARIAWATI MANURUNG, S.Pd KELAS X SEMESTER I.
BAB I PENGERTIAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN
ANEKA WARNA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
MASYARAKAT KOTA DAN MASYARAKAT DESA
KEBUTUHAN MANUSIA KELAS X SEMESTER I. KEBUTUHAN MANUSIA KELAS X SEMESTER I.
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
Perencanaan Tata Guna Lahan
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA
Kegiatan ekonomi masyarakat
ANTROPOLOGI Pertemuan 4 : Aneka Ragam Kebudayaan
Anita Sisilia Silitonga Hilda Oktavia Simbolon Febri Firsandi Putra
KULIAH 5 SOSIOLOGI PERTANIAN
KOMPONEN ABIOTIK DALAM BIOSFER
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
Sumber Daya Ekonomi, Kebutuhan Manusia, Barang dan Jasa
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
SEJARAH INDONESIA.
BATASAN TEORI SOSIOLOGI PERDESAAN
ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI
MKI TUGAS AKHIR.
Oleh : Astuti Setyowati
KEARIFAN LOKAL SUKU ASMAT
SEJARAH PERTANIAN.
09 SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Sistem Kemasyarakatan
----Perubahan Sosial----
IBD, IAD, ISD (MASALAH INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT)
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
Sistem agroforestri.
Ruang lingkup antropologi
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
PERTANIAN DAN SEJARAHNYA
ETNOGRAFI.
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
Lutvia Resta Setyawati
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
ETNOGRAFI Disusun Oleh : Dicky ( NIM : )
BAB I PENGERTIAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN
Proses Perkembangan Sosial Manusia Purba di Indonesia
Pertemuan IV oleh : Ilham Martadona S.P M.Si. Klasifikasi usaha tani menurut awal perkembangannya Pengumpulan hasil tanaman (Collecting) –Sebagai awal.
Diluvium (Pleistosen)
Evi Nur Miftahul Jannah
Permasalahan Agronomi, Persepsi dan Berbagi permasalahan yang timbul
Prof Barlow mengelompokkan SDA : 1.Sumberdaya alam yang tak pulih
INFRASTRUKUR Culture, People, Nature: An Introduction to General Anthropology (Marvin Harris. )
MANUSIA & LINGKUNGAN HIDUPNYA
PENGERTIAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN
DARI BEBRBURU MERAMU SAMPAI BERCOCOK TANAM
Rek.irigasi SKS 2 oleh Jurusan Sipil FT UNDIP S a l a m u n
SISTEM KEKERABATAN Dasar kekerabatan masyarakat Asmat adalah keluarga inti monogami, atau kadang-kadang poligini, yang tinggal bersama- sama dalam rumah.
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
KEBUTUHAN MANUSIA KELAS X SEMESTER I ANISAK NURUL MUVIT A
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
Bab.4 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Kelompok 4. X-6 Nama Anggota : 1. Firizki Rahayu Maharani 2. Febri Nuryadi 3. Fredrik Ariel.O 4. Erlando 5. Widya.
1 Pertemuan 1 Seni Rupa Pra Sejarah Matakuliah: U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun: 2005 Versi: 1.
BIOSFER.
----Perubahan Sosial----
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA Oleh : Deydra B.A Rifka A.F Inge M.W Miranti A.G.
Pertanian di Indonesia
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
RUMAH ADAT HONAI PAPUA AHMAD HUSEN K ARS 18 C
Transcript presentasi:

infrastruktur

Adalah dasar dari sistem dan mode produksi masyarakat agar ia tetap mampu bertahan hidup dan terus mengembangkan keberadaan dirinya.

1. Mode Produksi Berburu dan Meramu Ungkapan Marshal Sahlin dalam “Stone Age Economic” mengenai dasar mode produksi : masyarakat pemburu dan peramu adalah masyarakat makmur sejati. Marvin Harris dalam “Cannibal and Kings” bahwa masyarakat pemburu dan peramu sangat menikmati kehidupan mereka. Mereka menikmati standar kenyamanan dan keamanan hidup yang tinggi. Contoh: penemuan arkeologis di Rusia menunjukkan bahwa masyarakat pemburu dan peramu sudah mampu menciptakan tempat peristirahatan yang nyaman di gua-gua yang dilengkapi dengan selimut dari bulu binatang yang tebal untuk perlindungan di musim dingin.

Menurut J. Steward : masyarakat ini bersifat patrilineal hunting band  di sebabkan binatang buruan hidup terpencar tidak dalam kawanan dan tidak mengembara menurut musim. Kelompok pemburu peramu hidup dalam kelompok-kelompok berjumlah kurang lebih 50 orang. Keanggotaan di tetapkan menurut garis dari pihak ayah dengan mengikuti adat perkawinan eksogam.

Composite hunting band  disebabkan binatang yang diburu hidup dalam kawanan yang besar, mengembara pada jarak-jarak yang jauh menurut musim. Kelompok pemburu ini terdiri dari kelompok-kelompok besar sekitar 100 individu, keanggotaan tidak patrilineal, perkawinan tidak bersifat eksogam.

Masyarakat pemburu dan peramu bersifat mobil  hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan pangan alamiah, sumber air dan musim. Untuk menjaga keseimbangan antara carrying capacity dan density of social relation, Kelompok ini menjaga agar kepadatan penduduk tetap rendah.

Marvin Harris, Teknik Kendali Populasi : Aborsi  meminum ramuan yang dapat merusak kandungan Mengikat peru kuat-kuat dengan selendang Naik turun dari tangga kayu sambil melompat sampai mengalami pendarahan Pembunuhan bayi (infanticide) Sengaja tidak memberikan gizi yang cukup pada anak Anak dijatuhkan dari gendongan, ditenggelamkan, dibenturkana pada batu geronticide

Pembagian kerja ditentukan oleh perbedaan karakteristik biologis. Perbedaan fisik dan fungsi reproduktif wanita dianggap kurang mendukung aktifitas berburu. Kaum wanita bertugas untuk pengumpulan tumbuh-tumbuhan liar dan penyiapan untuk di makan. Bahan pangan sebagai hasil perburuan (daging) menjadi sumber utama protein utama yang bermutu.

Berburu dan meramu merupakan dua sistem mata pencaharian hidup yang erat bersangkut paut  suku-suku bangsa yang berburu biasanya juga melakukan pengumpulan terhadap tumbuh-tumbuhan dan akar-akaran yang bisa di makan. Mencari ikan merupakan sistem pencaharian hidup yang khusus. Demikian dalam ilmu antropologi, ketiga sistem mata pencaharian hidup sering di sebut dengan satu sebutan “ekonomi pengumpulan pangan” atau “food gathering economics”.

Aneka warna masyarakat berburu Menurut para ahli antropologi, faktor penting teknik berburu adalah aneka warna mengenai bentuk-bentuk masyarakat suku- suku bangsa berburu serta teknik-teknik berburu. Mereka saling memperhitungkan ikatan hubungannya secara patrilineal dari seorang nenek moyang tertentu. Mereka kawin secara exogam. Penguasaan kelompok terhadap wilayahnya bersifat penguasaan secara hak ulayat.

Senjata-senjata dan Teknologi yang dipakai Metode memotong Senjata pukul Senjata lempar Senjata tusuk Tenaga manusia untuk melempar dan menusuk Metode umpan Menggiring Pembunuhan dengan racun

2. Mencari ikan Merupakan mata pencaharian hidup mahluk manusia yang amat tua. Di samping itu juga bertani dan berkebun. Mata pencaharian nelayan lebih banyak tergantung pada perkembangan teknologi. Mereka harus memiliki pengetahuan mengenai ciri-ciri dan cara hidup dari berbagai macam jenis ikan, sifat-sifat laut, angin, arus-arusnya dan bintang-bintang di langit untuk menjadi pedoman dalam mengemudikan perahunya. Sistem upah biasanya menggunakan sistem bagi hasil.

3. Bercocok tanam Muncul setelah berburu. Verre Gordon Childe mengungkapkan bahwa penemuan kepandaian bercocok tanam merupakan peristiwa hebat dalam proses perkembangan kebudayaan manusia, sehingga peristiwa itu disebut suatu revolusi kebudayaan. Dari pekerjaan ini manusia terinspirasi untuk melakukan observasi.

Tujuan: 1. semula hanyalah keinginan untuk mempertahankan tumbuh- tumbuhan terhadap serangan binatang-binatang. 2. Membersihkannya dari rumputan-rumputan yang merusak.

Bercocok tanam di ladang Sekelompok manusia yang hidup dari bercocok tanam di ladang dalam hutan rimba memiliki pengetahuan luas dan tajam tentang keadaan hutan di sekitarnya.

Mereka membagi hutan ke dalam 5 golongan: Hutan rimba primer, hutan yang umurnya lebih dari 15 tahun, terdiri dari pohon-pohon tinggi besar, mempunyai sedikit tumbuh-tumbuhan dan belukar bawah. Sekunder, umurnya 12-13 tahun, mempunyai tumbuh-tumbuhan belukar bawah yang tebal. Sekunder muda, umurnya kurang dari 12 tahun, terdiri dari pohon-pohon muda kecil tetapi mempunyai tumbuh-tumbuhan belukar bawah yang tebal. Hutan belukar yang umurnya kira-kira 6 bulan, terdiri dari belukar bawah yang tebal dg beberapa pohon muda. Padang alang-alang

Hal-hal yang harus diperhatikan petani dalam berladang: Hak milik ladang Jarak dari tempat tinggal Jenis hutan Kualitas dan keadaan tanah Tanda-tanda ghaib

Bercocok tanam menetap Di lakukan oleh masyarakat pedesaan secara lokal bukan bercocok tanam yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan besar. Bercocok tanam menetap yang dilakukan rakyat tidak terbatas pada teknik dan lingkungan alam sebagaimana dalam teknik bercocok tanam di ladang, tetapi telah berkembang di berbagai macam lingkungan alam  disebabkan karena teknik manusia sudah mencapai taraf sedemikian rupa sehingga manusia dapat mengatasi berbagai macam rintangan alam.

Aneka warna bercocok tanam menetap men. Para ahli antropologi: Bercocok tanam tanpa bajak. dlm ilmu antropologi di sebut hand agriculture. Dalam sistem ini petani mengolah tanah sebelum di tanam dengan cangkul. 2. Bercocok tanam dengan bajak ilmu antropologi menyebutnya sebagai plough agriculture. Dalam sistem ini sebelum ditanam, petani mengolah tanah dengan bajak yang ditarik oleh binatang atau manusia – lebih efisien dan lebih intensif dari pada menggunakan cangkul.

Secara ekologis Marvin Harris membagi jenis pertanian dalam dua varian: Pertanian tadah hujan Pertanian irigasi

4. Mode produksi beternak Pola kehidupan beternak dilakukan dengan pemeliharaan binatang- binatang yang telah dijinakkan. Masyarakat penggembala adalah pengembara musiman, berpindah- pindah dengan kawanan ternak di daerah yang luas sesuai dengan lingkaran iklim tahunan. Terkait dengan populasi, kapasitas reproduksi sebagian besar masyarakat telah diatur  mekanisme kultural.

Mekanisme kultural: Teknik kontrasepsi : Clitorodectomy dan infibulation Teknik post konsepsi : aborsi dan infanticide