Bagian 3 Unsur-unsur kode program Borlan C++
Unsur-unsur Program Borlan C++ Variabel Yaitu identifier yang digunakan untuk menam-pung data/informasi Format deklarasi variabel <tipe data> <nama variabel> <tipe data> <nama variabel> = <nilai inisial> Contoh : int a,b,c; float p,q; int x=20; Syarat penulisan variabel : Diawali dengan huruf atau garis bawah dan selanjutnya bisa diikuti oleh huruf atau garis bawah atau angka Panjang variabel maksimum 32 karakter (standar ANSI) Tidak boleh menggunakan keyword Tipe Data Yaitu yang menentukan jenis data yang tersimpan pada variabel.
Tipe data dasar di C adalah : Char; yaitu tipe data character Int ; yaitu tipe data integer, bilangan bulat Float; yaitu tipe data pecahan, bilangan floating point, yang menggunakan titik desimal dan exponen Double; yaitu bilangan double-precision floating point, seperti float tetapi angka signifikannya lebih besar {Informasi lebih detail pada hal. Selanjutnya} Sebenarnya ada dua tipe data dasar lain yang juga sering digunakan, yaitu void yang sering digunakan pada fungsi dan enum yang akan dijelaskan kemudian
Type data dasar Borlan C++ Perhatikan: int dan short int mempunyai jangkauan dan jumlah bit yang sama. Untuk IBM PC memang kedua tipe data ini tepat sama, tetapi pada mesin lain seperti komputer VAX short int adalah 8 bit
Operator Tanda Operasi ! Logik NOT - Komplement bit + Penjumlahan Pengurangan * Perkalian / Pembagian % Sisa (mod) << Shift left >> Shift right < Lebih kecil > Lebih besar <= Lebih kelic atau sama >= Lebih besar atau sama == Jika sama dengan Tanda Operasi != Jika tidak sama dengan & AND bit per bit | OR bit per bit || Logik OR ++ Increment -- Decrement = Dijadikan sama += Tampung jumlah -= Tampung selisih *= Tampung perkalian /= Tampung pembagian %= Tampung sisa &= AND |= OR ^= eXclusive OR
Operator Khusus a+=b sama dengan a=a+b a-=b sama dengan a=a-b c=a+b++ sama dengan c=a+b kemudian diikuti b=b+1 c=a+b-- sama dengan c=a+b kemudian diikuti b=b-1 c=a+++b sama dengan b=b+1 kemudian diikuti c=a+b c=a+--b sama dengan b=b-1 kemudian diikuti c=a+b
Contoh penggunaan operator Operator Arithmatic : + - * / % Contoh : c=a+b; d=5%2; { Note : Pangkat dengan fungsi pow() } Operator Aritmatic Assignment += -= *= /= %= c=5; c+=2; {c=7 dari c=c+2} c-=2; {…………………..} Operator increment/decrement ++ -- Contoh : c=4; c++; {c=5 dari c=c+1} c--; {…………………..} a=5; b=a++; {a=6 b=5} b=++a; {a=6 b=6}
(n!=0) && (k=toupper(‘y’)) A || B Operator pointer & {address of} * {value of} Contoh : { Next discussion } Operator relational < > <= >= == {equal} != {not equal} Contoh : (5>=2) (k==toupper(‘y’)) (n!=0) Operator Logika && {AND} || {OR} ! (Not} (n!=0) && (k=toupper(‘y’)) A || B
pernyataan di atas sama dengan : if (x < y) z = x; else z = y; Operator kondisional ?: Contoh : z = (x < y) ? x : y; pernyataan di atas sama dengan : if (x < y) z = x; else z = y; Operator Pergeseran bit << {Shift Right} >> {Shift left} Contoh : A=1; B=A << 3 {B=8} Operasi-operasi berikut ini valid : c=b=a+5; c=b=(c!=d);
Statemen Input-Output Statemen input dalam hal ini yaitu fungsi yang gunanya untuk menerima data dari keyboard Statemen output yaitu fungsi yang gunanya untuk menuliskan data ke layar monitor Yang termasuk statemen input : getchar() getche() getch() gets() scanf() cin>> Yang termasuk statemen output : puts() putchar() putch() printf() cprintf() cout<<
Statemen Kontrol Yaitu statemen yang dapat mengatur arah/aliran program. Secara umum dapat di-kelompokkan kepada : Kontrol Pengulangan (loop); yaitu statemen yang dapat membuat sebagian kode program dilaksanakan beberapa kali (mengulangi) Kontrol Penyeleksian (decision); yaitu statemen yang dapat memilih apakah sebagian kode program dilaksanakan atau tidak (memutuskan) Yang termasuk kontrol Pengulangan : for while do-while Yang termasuk kontrol Penyeleksian : if if-else switch-case
Token \a nada suara \b backspace \t horisontal Tab \n line number \v vertical tab \r carriage Return \f form feed \\ backslash \’ apostrophe \” double quote \? Tanda tanya
Angka Integer Angka integer terdiri dari angka desimal, angka oktal dan angka hexadesimal, diantaranya: Angka desiamal: -32768 s.d 32767 int atau short konversi format tulis %d 0 s.d 65535 unsigneg konversi format tulis %u 0 s.d 2147483648 long konversi format tulis %l 0 s.d 4294967295 unsigned long konversi format tulis %L Angka Oktal ………… konversi format tulisan %o Angka hexadecimal…… konversi format tulisan %X atau %x Angka Bilangan Riil: float konversi format tulis %e double konversi format tulis %E Konversi format tulis non exponen desimal menggunakan : %f
KONTROL PENGULANGAN : for Format : for (exp1;exp2;exp3) statemen_diulang atau for (exp1;exp2;exp3) { statemen_diulang } Exp1 = ekspresi untuk inisialisasi Exp2 = ekspresi untuk conditional Exp3 = ekspresi untuk decrement Contoh : int i; for (i=0;i<100;i++) printf(“%d\n”,i); for (int=0;i<100;i++) printf(“%d\n”,i); Bandingkan dengan pascal : Var i: integer For i=1 to 100 do writeln(I);
While Pada C memungkinkan untuk membuat statemen for seperti berikut : for(j=1,k=1;j<10 && k<12;j++,k++) { statement1 statement2 … } While Format : while(exp) statement atau while(exp) Statement1; Statement2; Exp = ekspresi boolean yang dapat true atau false, tetapi pada C true berarti tidak 0 dan falsa berarti 0. Statemen akan dilaksanakan berulang-ulang selama exp tidak 0. While
do-while Format : do Statements }while(exp); Contoh : int h=1; while(h<10) { printf(“%d”,h); h++; } Boleh juga menjadi : while(h<10) printf(“%d”,hitung++) do-while Format : do Statements }while(exp); Perbedaannya dengan while yang pertama yaitu do-while pasti akan melaksanakan statemen yang diulang minimal sekali yaitu saat pertama dilalui, sedangkan while ada kemungkinan tidak melaksanakan statemen yang diulang jika exp bernilai 0.
Statemen do-while dapat digunakan seperti repeat-until pada pascal Penyeleksian1 Statemen do-while dapat digunakan seperti repeat-until pada pascal Contoh : char k; do{ … printf(“ingin mengulang ?”); k=getchar(); }while(k==toupper(‘y’)); Bandingkan jika di pascal : repeat write(‘Ingin mengulang ?’); read(k); until (k<>upcase(‘y’));
KONTROL PENYELEKSIAN : if Format : If (exp boolean) statemen atau If (exp boolean) { statements } Jika exp boolean menghasilkan nilai true (bukan0) maka statemen akan dilaksanakan, jika bernilai 0 tidak akan dilaksanakan If (umur<50) printf(“Kerja terus..”); Bandingkan dengan pascal : If umur<50 then writeln(‘kerja terus’); if-else if (exp boolen) statemen1; else statemen2;
atau : {lanjutan format if-else} if (exp boolen) {statemen1; statemen2; } else {statemen3; statemen4; Contoh : if (umur<50){ printf(“kerja terus\n”);} Else{ printf(“anda pensiun\n”);}
Switch-case : Fungsinya seperti case-of pada pascal atau select-case pada basic, yaitu untuk menggantikan if bertingkat. Format : Switch (exp) { case constant1 : statemen1;break; case constant2 : statemen2;break; case constant3 : statemen3;break; default : statemen4; } Jika exp = constant1 maka laksanakan statemen 1, jika exp= constant2 maka laksanakan statemen 2, jika exp=constant3 maka laksanakan statemen 3, jika tidak juga laksanakan statement 4. Penyeleksian2