ESTY ARYANI SAFITHRY, M.Psi, Psi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Advertisements

ANAK CERDAS DAN KREATIF BERKAT ALUNAN MUSIK Musik tidak cuma merupakan materi hiburan yang memanjakan telinga. Alunan suara yang berirama ini bisa dimanfaatkan.
AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.Psi, Psi
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Psikiater Anak
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
PENJAS ADAPTED BAGI TUNAGRAHITA
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
Oleh Kelompok V : 1. Erniyati 5. Sally 2. Delfi Rosmayana 6. Sofia Sitorus 3. Jenni Sihombing 7. Tri Yuniati 4. Retno Utaminingsih 8. Isma Juanita.
Keseimbangan Gizi Buruk
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pertemuan 6 Kurva Pertumbuhan.
MANFAAT MENYUSUI 1/1 MENYUSUI A S I Membantu bonding dan perkembangan
Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Masalah Pangan Ketika Bencana
Periode Bayi (Infancy)
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ‘ABK’
SUSYANI JURUSAN GIZI POLTEKKES PALEMBANG
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KEBUTUHAN DASAR BAYI OLEH:RENA DWI WAHYUNI (151380)
MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja II
Konsep Kebutuhan Personal Hygiene
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
7 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Aplikasi Pemeriksaan Psikologis
Pertemuan 6 Kurva Pertumbuhan.
Asuhan Neonatus,Bayi,Balita dan Pra Sekolah
BINA DIRI untuk Tunagrahita
di SLB Tunas Kasih 1 Leuwiliang-Bogor
Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2009
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
BAB II PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Klinefelter dan turner
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
TUMBANG PReNATAL, NEONATAL, BAYI
kebutuhan dasar pada bayi
PIJAT BAYI.
Nama kelompok: Misra Nurhaironi Rani rahayu Siti hamda
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Y. Joko Dwi N,S.Psi,M.Psi,Psi
Perawatan bayi baru lahir
DEFINITION OF NURSING -VIRGINIA HENDERSON-
Gizi Dalam daur Kehidupan I (GDDK)
KESEHATAN REPRODUKSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DISUSUN OLEH :
Apa itu PHBS ? PHBS adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimana semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran. sehingga anggota keluarga.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Gizi Ibu Hamil 4.
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSIKOLOG
Sikat gigi. Kapan kita sikat gigi ? Sikat 2x sehari Setelah makan Waktu mandi.
Intelectual Disability
Gimana sih cara nya menjadi Dokter Cilik yang baik?
PENILAIAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS AGUSNADI TALAH.
01 Minggu 5 Cerebral Palsy.
O OLEH : DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOJONEGORO. Kenapa kita perlu mencuci tangan dengan Sabun? Kuman penyakit tidak terlihat dengan mata, dan kuman ini.
ADL ACTIVITY DAILY LIVING. ACTIVITY DAILY LIVING PEMERIKSAAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL MERUPAKAN PROSES UNTUK MENGETAHUI KEMAMPUAN PASIEN DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS.
STUNTING KAB. LABUHANBATU UTARA. Pengertian Stunting Keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah (dibawah persentil ke 3 atau
PHBS RUMAH TANGGA (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Oleh : Almayda Anastasia,SKM Puskesmas Cipadu.
MODUL IV PENDALAMAN MATERI
Transcript presentasi:

ESTY ARYANI SAFITHRY, M.Psi, Psi ANAK TUNAGRAHITA ESTY ARYANI SAFITHRY, M.Psi, Psi

Tunagrahita Anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental intelektual jauh dibawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial,dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus

Ciri – Ciri Fisik dan Penampilan Anak Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia Perkembangan bicara/bahasa terlambat Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong) Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali) Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler)

Klasifikasi Tunagrahita 1.Berdasarkan Kapasitas Intelektual (skor IQ) Tubagrahita ringan IQ 50-70 Tunagrahita sedang IQ 35-50 Tunagrahita berat IQ 20-35 Sangat berat memiliki IQ dibawah 20 2. Berdasarkan kemampuan akademik Tunagrahita mampudidik Tunagrahita mampulatih Tungrahita perlurawat

3. Klasifikasi kemampuannya mandiri dimasyarakat   Tunagrahita ringan; tingkat kecerdasan (IQ) mereka berkisar 50-70, dalam penyesuaian social maupun bergaul, mampu menyesuaikan diri pada lingkungan social yang lebih luas dan mampu melakukan pekerjaan setingkat semi terampil.

Tunagrahita sedang, tingkat kecerdasan (IQ) mereka berkisar antara 30-50; mampu melakukan keterampilan megurus diri sendiri(self-helf); mampu mengadakan adaptasi social dilingkungan terdekat; dan mampu mengerjakan pekerjaan rutin yang perlu pengawasan atau bekerja di tempat kerja terlindung (sheltered work-shop) Tungrahita berat dan sangat berat, mereka sepanjang hidupnnya selalu tergantung batuan dan perawatan orang

Faktor-faktor Penyebab Ketunagrahitaan Faktor keturunan Penyebab kelainan yang berkaitan dengan berbagai factor keturunan, meliputi hal-hal berikut. Kelainan kromosom Kelainan gen

Gangguan metabolisme dan gizi Metabolisme dan gizi merupakan factor yang sangat penting dalam perkembangan individual terutama perkembangan sel-sel otak. Kegagal;an metabolism dan kegagalan pemenuhan kebutuhan gizi dapat mengakibatkan terjadinya gangguan fisik dan mental pada individu.

Infeksi dan keracunan Keadaan ini disebabkan oleh terjangkitnya penyakit-penyakit selama janin masih berada dalam kandungan. Trauma dan zat radioaktif Terjadinya trauma terutama pada otak ketika bai dilahirkan atau terkena radiasi zat radioaktif saat hamil dapat mengakibtakan ketunagrahitaan.

Masalah pada kelahiran bayi yang menderita kerusakan otak, kejang, dan nafas pendek. Kerusakan juga dapat disebabkan oleh trauma mekanis terutama pada kelahiran yang sulit. Factor lingkungan kurangnya rangsangan intelektual yang memadai mengakibatkan timbulnya hambatan dalam perkembangan inteligensia sehingga anak dapat berkembang menjadi anak retardasi mental

Kemampuan mempelajari dan melakukan tugas Nama Umur (CA)  IQ Umur kecerdasan (MA) Kemampuan mempelajari dan melakukan tugas Si A 10 th 100 Ia tidak kesulitan mempelajari dan melakukan tugas tugas se umurnya karena CA-nya sama dengan MA-nya Si B 70 - 55 7 - 5,5 th Ia dapat mempelajari materi pembelajaran/tugas anak usis 5,5 sampai 7 tahun Si C 55 - 40 5,5 - 4 th Ia dapat mempelajari materi pembelajaran/tugas anak usis 4 tahun sampai 5,5 tahun Si D 40 - 25 4 - 2,5 th Ia dapat mempelajari materi pembelajaran/tugas anak usis 4 tahun sampai 2,5 tahun Si E 25 ke bawah 2,5 th ke bawah Ia dapat mempelajari materi pembelajaran/tugas anak usis 2,5 tahun kebawah

Tujuan Pendidikan Anak Tunagrahita Mengembangkan potensi yang masih dimiliki secara optimal, agar mereka dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana mereka berada.

KETRAMPILAN HIDUP kerampilan hidup bagi anak berkebutuhan khusus adalah agar anak dapat belajar untuk hidup dan mengembangkan kepercayaan diri, harga diri, kemandirian, kepribadian dan hubungan sosial

Bidang Kemandirian Apa Yang diperlukan anak Tunagrahita? Ketrampilan dasar membaca, menulis, komunikasi, lisan, dan berhitung Ketrampilan perilaku adaptif, yaitu ketrampilan mengurus diri dalam kehidupan sehari-hari dan ketrampilan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Bagaimana Perkembangan Matematika yang diharapkan? Memahami konsep bilangan satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan Memahami bilangan 3 digit Memahami konsep pengurangan 3 digit oleh bilangan 2 digit Memahami konsep perkalian sampai bilangan 3 digit Memahami konsep pembagian secara sederhana Memahami nilai uang dan penggunaannya secara sederhana

KETRAMPILAN PERILAKU ADAPTIF A. KEBERSIHAN BADAN 1. Buang air/Toiletry. 2. Membersihkan mulut. 3. Kebersihan badan B. KEBERSIHAN DAN MENGATUR RUANGAN 1. Membersihkan ruangan. a. Membersihkan perabot ruangan. b. Menyapu lantai. c. Mengepel lantai. 2. Mengatur ruangan secara sederhana.

Buang air/Toiletry. Langkah pertama adalah mencatat kapan anak buang air setiap harinya Langkah kedua, menyusun secara tertulis urut-urutan yang harus dilakukan anak sewaktu buang air besar Langkah ketiga, apabila kotoran sudah keluar semua, tangan kanan mengambil air dengan gayung, sedangkan tangan kiri membersihkan dubur dengan posisi yang betul Langkah keempat, menarik kran kloset atau menyiram jamban dengan air

Langkah kelima, anak disuruh mencuci kedua tangannya dengan sabun, lalu mengeringkan pantat atau bagian-bagian lainnya yang basah dengan handuk, baru celananya dipakai lagi Langkah ke enam, Tulis semua urutan kegiatan , mulai langkah pertama sampai kelima pada selembar kertas dan tempelkan pada kamar mandi

Kebersihan Mulut Membersihkan mulut/gosok gigi dilakukan setiap selesai makan Contoh secara langsung Cara menggosok gigi dengan benar Perhatikan jenis sikat dan kondisi gigi/gusi

Kebersihan Badan Tata cara mandi - membuka pakaian - mandi - mengeringkan badan Berpakaian

B. Membersihkan dan mengatur ruangan. Membersihkan ruangan. a. Membersihkan debu b. Menyapu lantai. c. Mengepel lantai. 2. Mengatur ruangan secara sederhana.