You are waiting for my presentation, just wait a minute, please tsaradiksi@hotmail.com
WHO IS THE PRESENTER? Name Al Bachri Husin Member Asian Federation of Therapeutic Communities, World Federation of Therapeutic Communities, Academy of American Addiction Psychiatry, International Society of Addiction Medicine, Ikatan Dokter Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia, Indonesian Society of Addiction Medicine (President), Wisma Adiksi – Drug Addiction Recovery Center (Founding Father) Position PNS (retired), Staf Divisi Psikiatri Adiksi Departemen Psikiatri FKUI/RSCM Jakarta & Chief of Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Tarumanagara
REHABILITASI MEDIS & SOSIAL PENANGANAN MASALAH SOSIAL STKS Bandung REHABILITASI MEDIS & SOSIAL dalam PENANGANAN MASALAH SOSIAL tsaradiksi@hotmail.com
ISI PRESENTASI PAGI INI 1. Pendahuluan 2. Adiksi Napza: Perubahan Otak dan Perilaku serta Jalan Kepada Pemulihan 3. Pekerja Sosial Professional di Abad-XXI 4. Peran Pekerja Sosial Professional 5. Kolaborasi Inter-Professional 6. Rintangan dan Hambatan 7. Konklusi tsaradiksi@hotmail.com
1. Pendahuluan Sejak tahun 1971, istilah rehabilitasi selalu dikaitkan dengan pasien/klien ketergantungan dan penyalahgunaan napza (narkotik, psikotropik dan zat adiktif lain) Sebelumnya istilah rehabilitasi sering digunakan untuk mantan2 tentara atau serdadu yang cacad setelah berperang dan persiapan pasien2 mental yang akan di-reintegrasi ke masyarakat Munculnya istilah rehabilitasi medik dan sosial terkesan membagi “porsi atau pekerjaan” antar-departemen di pemerintahan (berdasarkan Undang RI Tahun 1971 ttg Narkotika) tsaradiksi@hotmail.com
1. Pendahuluan Rehabilitasi Medik merupakan cabang dari Ilmu Kedokteran yang berkait dengan restorasi fungsi organ, khususnya anggota gerak. Kita mengenal proses amputasi, pembuatan protesa dan proses pemulihan anggota gerak melalui latihan2 Seorang yang telah menderita stroke, kemudian menjalankan program pemulihan melalui rehabilitasi medik Di Rumah Sakit Jiwa, pemulihan pasien mental dikaitkan dengan latihan2 okupasional dan dukungan reintegrasi sosial di masyarakat tsaradiksi@hotmail.com
1. Pendahuluan Pada sentra2 pemulihan pasien/klien ketergantungan napza diluar-negeri, pekerja sosial memegang peran penting Peran peksos tersebut meliputi rehabilitasi medik: assesment, terapi detoksifikasi, membangun dan mempertahankan motivasi (melalui MI dan MET) Dan dalam rehabilitasisosial meliputi: menyelenggarakan konseling kelompok (pasien/klien dan keluarga), mencari dukungan sosial, keluarga dan masyarakat, pencegahan relaps, pendampingan kasus, mikro-konseling, terapi adherens , terapi vokasional, memantau bakat dan pekerjaan, aktif dalam riset dan pengembangan tsaradiksi@hotmail.com
2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan Rasa ingin tahu yang menebal dan tekanan kelompok sebaya, sering dijadikan alasan utama kenapa seseorang menggunakan napza Penggunaan sekali umumnya tidak menimbulkan reaksi yang berat, namun penggunaan berulang akan menyebabkan fungsi otak terganggu menimbulkan disfungsi (yang akhirnya damage atau kecacadan anatomi) Perubahan pada otak tercermin dari perilaku pasien/klien sehari2 dan berbagai fungsi otaknya (memori, mood, cara bicara dan anggota gerak berespon) tsaradiksi@hotmail.com
Research in drug addiction field was more than a half century 2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan Research in drug addiction field was more than a half century
BAGAIMANA NAPZA MASUK KEDALAM TUBUH? 2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan 5/26/2018
2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan "Adiksi napza, adalah gangguan jiwa yang disebabkan gangguan otak yang menimbulkan perubahan perilaku" Drug Addiction: A Complex Illness Drug addiction is a complex illness. The path to drug addiction begins with the act of taking drugs. Over time, a person’s ability to choose not to take drugs is compromised. This in large part is a result of the effects of prolonged drug use on brain functioning, and thus on behavior. Addiction, therefore, is characterized by compulsive, drug craving, seeking, and use that persists even in the face of negative consequences.
Opioid meng-aktivasi sistim reward melalui peningkatan neurotransmisi dopamin Globus Pallidus VTA Nucleus Accumbens Slide 30: Summary; addictive drugs activate the reward system via increasing dopamine neurotransmission In this last slide, the reward pathway is shown along with several drugs that have addictive potential. Just as heroin (morphine) and cocaine activate the reward pathway in the VTA and nucleus accumbens, other drugs such as nicotine and alcohol activate this pathway as well, although sometimes indirectly (point to the globus pallidus, an area activated by alcohol that connects to the reward pathway). While each drug has a different mechanism of action, each drug increases the activity of the reward pathway by increasing dopamine transmission. Because of the way our brains are designed, and because these drugs activate this particular brain pathway for reward, they have the ability to be abused. Thus, addiction is truely a disease of the brain. As scientists learn more about this disease, they may help to find an effective treatment strategy for the recovering addict. 2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan 5/26/2018
2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan BRAIN SPECT NORMAL SHABU HEROIN
2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan LOKALISASI OPIOID DALAM OTAK Thalamus Lokalisasi ikatan opiat dalam otak. Bila seseorang menyuntik heroin atau morfin, zat tersebut akan segera berkelana dengan cepat didalam otak. Pada slide tampak daerah otak dimana terdapat konsentrasi opiat. VTA, nucleus accumbens, caudate nucleus dan thalamus merupakan fokus sorotan. Opiat mengikat diri pada reseptor opiat yang berkonsentrasi pada daerah reward system. Aktivitas opiat pada thalamus mengindikasikan kontribusi zat tersebut dalam kemampuannya untuk memproduksi analgesik. Nucleus Accumbens VTA 5/26/2018
tanpa kendali telah membajak fungsi otak*. Otak yang 2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan Penggunaan napza tanpa kendali telah membajak fungsi otak*. Otak yang mengalami cidera karena pembajakan itu tercermin dalam sindrom ketergantungan dan adiksi. * (Hijacked Brain).
2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan Adiksi melibatkan komponen2 biologi dan perilaku yang tidak terpisahkan. Efek napza yang digunakan, karena akibatnya pada otak, tetap berpengaruh pada tingkah laku meskipun mereka telah menghentikan menggunakannya
2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan WARNING SIGNS PADA PENYALAHGUNAAN NAPZA Kejadian2 Tertentu pada Fisik Perubahan dalam Kebiasaan Makan dan Tidur Perubahan Penampilan Perubahan Tingkah laku Perubahan dalam Pertemanan dan Peminatan tsaradiksi@hotmail.com
2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan Jalan kepada Pemulihan memerlukan sejumlah strateji yang menjadi penting untuk mempertahankan agar tetap abstinensia dan mengendalikan daily life sebagai berikut: Terapi perilaku Dukungan sosial, keluarga dan masyarakat Pentingnya keterampilan Makna latihan berkerja Mencegah relaps tsaradiksi@hotmail.com
2. Adiksi Napza: Perubahan Otak & Perilaku dan Jalan Kepada Pemulihan Change is hard tsaradiksi@hotmail.com
3. Visi Pekerja Sosial Professional di Abad-XXI Pada abad-XXI, interaksi sosial dan masyarakat menjadi kompleks, tuntutan terhadap yang disebut demokrasi dan hak asasi manusia meluas Pekerja sosial professional harus menjunjung tinggi public trust dan confidence dalam menjalankan akitivitas professinya Harus memiliki Standards in Social Work Education dan organisasi yang kuat dari pekerja sosial professional (berkait antara lain dengan jenjang karir, kompetensi, salary yang pantas, kebijakan pelayanan) tsaradiksi@hotmail.com
3. Visi Pekerja Sosial Professional di Abad-XXI Pada abad-XXI, interaksi sosial dan masyarakat menjadi kompleks, tuntutan terhadap yang disebut demokrasi dan hak asasi manusia meluas Setiap profesi mengembangkan wawasan pengetahuan dan jangkauan kapasitasnya melalui pembentukan organisasi mapan sesuai dengan profesinya, riset2 ilmiah dan pengembangan aplikasi/pelayanannya di masyarakat tsaradiksi@hotmail.com
4. Peran Pekerja Sosial Professional Dalam menjalankan tugasnya sehari2 seorang peksos professional diharapkan memiliki pengetahuan dan berbagai variasi keterampilan Dalam menjalankan sejumlah keterampilan professional-nya, mereka menyesuaikan peran tertentu dengan klien yang khusus dan lingkungan yang memiliki kekhususan tertentu pula tsaradiksi@hotmail.com
4. Peran Pekerja Sosial Professional contoh peran khusus tsaradiksi@hotmail.com
5. Kolaborasi Inter-Profesional Seorang Pekerja Sosial Profesional dalam menjalankan tugas profesinya, mempertahankan professional relationship dengan kliennya, berperaan sebagai guide, critical friend, atau advisor sesuai dengan asas legalitas profesi yang diemban Setting kerja menjadi semakin luas: hospital, panti2 jompo, bank, sekolah , sektor2 publik dan lembaga2 sosial sukarela Seorang qualified social worker memerlukan asisten dalam menjalankan tugasnya yang rumit tsaradiksi@hotmail.com
5. Kolaborasi Inter-Profesional Dalam banyak hal, Pekerja Sosial Profesional harus bekerja bersama dengan profesi lain, karenanya mereka harus memiliki ketrampilan leadership dan nuansa bekerja bersama dalam tim Peksos profesional memungkinkan melakukan konsultasi dengan profesi lain, menyangkut kepada pemecahan kasus – karena itu organisasi harus membuka akses selebar2nya untuk menjalin kerjasama dengan profesi lain tsaradiksi@hotmail.com
6. Rintangan dan Hambatan Kesalahan strateji pengeembangan ilmu Kurangnya wawasan pengetahuan dan ketrampilan pekerja sosial profesional Tenggelam dalam kesibukan domestik yang berorientasi pada program kegiatan semacam “manajemen pemadam kebakaran“ Tidak memiliki kesatuan institusi yang mumpuni tsaradiksi@hotmail.com
Rehabilitasi tidak perlu dilakukan dikhotomi menjadi medik dan sosial 7. Konklusi Rehabilitasi tidak perlu dilakukan dikhotomi menjadi medik dan sosial Kembangkan wawasan ilmu dan edukasi seluas mungkin dalam bidangnya Open Your Eyes to The World tsaradiksi@hotmail.com
Questions, may be answers Thank you