OPTIK METEOROLOGI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : ARJENA FAIZAL N,S.Pd.
Advertisements

BIO OPTIK KELOMPOK 10 Indah Suci Anzarkusuma Indah Puji Lestari
Created By : Joko Suratno
MI MUHAMMADIYAH 25 SURABAYA
CAHAYA dan LENSA Cahaya.
Surface Rendering dan Warna
Pembiasan dan Pemantulan sempurna pada kehidupan sehari-hari Pembiasan sinar bintang Karena cahaya bintang merambat dari ruang hampa ke atmosfer yang kerapatannya.
FISIKA OPTIK GEOMETRI.
GELOMBANG C A H A Y A (The Light Wave)
CAHAYA.
Difraksi Bragg & Polarisasi
KELAS : XII SEMESTER 1 OLEH : FARIHUL AMRIS A,S.Pd
Teori Cahaya Pendekatan Geometris Gelombang Elektromagnetik
Interferensi lapisan tipis dan cincin newton
CAHAYA.
CAHAYA ( OPTIKA GEOMETRIS ) Oleh : Annalisa Prastica Megawati
Pembiasan Cahaya Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya. Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat dari suatu medium menembus ke medium.
PEMANTULAN CAHAYA HARDO
Presentasi Kelompok 5 Robi AbrahamH Thithin Umi RH Tri Ratna JuniatiH Wahyu ArdiyantoH Yudhi PramudyaH
OPTIKA GEOMETRIK A. SK : Konsep dan perinsip gejala gelombang dan optik dalam menyelesaikan masalah B. KD : Mengenal sifat cahaya, dan memformulasikanbesaran-besaran.
OPTIKA GEOMETRI.
TEROPONG Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Ada.
Gelombang Elektromagnetik (Cahaya)
PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd
CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam.
KELOMPOK X OPTIKA GEOMETRI GUNAWAN ( D )
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Pertemuan 21-22
GELOMBANG CAHAYA PERTEMUAN 04-05
CAHAYA.
Annida Melia Zulika Fadhilatul Ulya Santika Purnama Dewi Tika Suryani FISIKA II A.
OPTIKA GEOMETRI.
CAHAYA PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
CAHAYA CAHAYA.
Cahaya dan Optik Oleh Meli Muchlian, M.Si.
Penulis: Tuti Purwoningsih, S.Pd., M.Sc.
CAHAYA.
CAHAYA.
CAHAYA Fandi Susanto.
OPTIK GEOMETRI.
SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
n1 2 Modul 13 Fisika Dasar II I. Pembiasan dan Pemantulan
CAHAYA dan LENSA Cahaya.
Cahaya dan Optik Oleh Meli Muchlian, M.Si.
“PROPAGASI CAHAYA” TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK
DISPERSI CAHAYA Irnin Agustina D.A., M.Pd..
INTERFERENSI Irnin Agustina D.A., M.Pd
Media Pembelajaran Interaktif
CAHAYA PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
SIFAT-SIFAT CAHAYA SECARA GEOMETRI
BAHAN AJAR FISIKA GELOMBANG MEKANIK Hj. Tien Kartina, S.Pd, MM
Difraksi Bragg & Polarisasi
SELAMAT DATANG DI PRESENTASI NURUL MAULIDA
LATIHAN UAS EKO NURSULISTIYO.
OPTIK Standar Kompetensi
REFRAKSI Irnin Agustina D.A.,M.Pd.
PEMBIASAN CAHAYA r < i
Interferensi lapisan tipis dan cincin newton
POLARISASI Gelombang cahaya adalah gelombang transversal dengan medan magnet B dan medan listrik E yang saling tegak lurus. Gelombang cahaya yang merupakan.
PEMANTULAN CAHAYA By : Fitriani Wati.
Teori Gelombang Cahaya
KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA
KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA
uraian fenomena dapat dijelaskan dalam teks eksplanasi kompleks.
CAHAYA.
Unversitas Esa Unggul CAHAYA DAN ALAT-ALAT OPTIK PERTEMUAN KE - VIII
GELOMBANG CAHAYA SMA KELAS XII SEMESTER GASAL. GELOMBANG CAHAYA SMA KELAS XII SEMESTER GASAL.
Sifat Cahaya Cahaya sebagai gelombang Cahaya dihasilkan dari getaran-listrik dan getaran magnet yang merambat sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Sumber : pixabay.com/Manseok CAHAYA DAN ALAT OPTIK BAB 12.
MEDIA PEMEBELAJARAN TEKS EKSPLANASI DISUSUN OLEH SATRIA EFENDI, S.Pd.
Transcript presentasi:

OPTIK METEOROLOGI

GEOMETRI SINAR Pada saat cahaya monokromatik mencapai bidang pertemuan antara dua media berbeda seperti udara dan air, maka ada bagian cahaya yang dipantulkan kembali (reflection), ada bagian yang dibiaskan (refraction), ada pula bagian yang diserap dan diubah menjadi panas (Stull, 2000). Perlakuan tersebut akan bergantung pada jenis medium yang dilalui apakah udara dan air, atau udara dan kristal es, juga udara dan bentuk padatan lain di atmosfer seperti partikel.

ci adalah kecepatan cahaya melalui medium i, Sumber cahaya Batas medium Medium A (Udara) Medium B (Air) Garis normal Sinar pantul Sinar bias 1 3 2 ci adalah kecepatan cahaya melalui medium i, ni adalah indeks pembiasan (refractive index). Hukum Snell Cahaya memasuki medium yang lebih rapat akan dibelokkan mendekati normal Cahaya memasuki medium lebih renggang akan dibelokkan menjauhi normal

FENOMENA OPTIK Fenomena optik dapat dikelompokkan berdasar bentuk medium yang dilalui, yaitu : butir air (liquid drop optics) kristal es (ice-crystals optics), molekul-molekul udara, partikel pencemar debu butiran awan, pemencaran(scattering) difraksi (diffraction)

Liquid drop optics (optik butiran cair) Pelangi merupakan fenomena optik yang terbentuk akibat adanya cahaya matahari yang menimpa butir air di udara. Teori dasar yang mengawali: teori refraksi yang secara matematis ditemukan ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell (Greenler, 1980). Snell tidak sempat mempublikasikan teorinya secara resmi. Beberapa ilmuwan yang mengetahuinya menyebut teori tersebut dengan Hukum Snell. Di Perancis hukum ini dikenal sebagai Hukum Descartes, karena adanya ilmuwan lain (René Descartes) yang menemukan hal yang sama 16 tahun kemudian, dipublikasikan secara resmi dan lebih dikembangkan.

TEORI DESCARTES René Descartes adalah orang pertama yang memberikan penjelasan yang cukup memuaskan pada saat itu, mengenai pelangi (rainbow) yang dipublikasikan pada tahun 1637 Percobaannya menunjukkan bahwa pelangi primer (primary rainbow, bright rainbow) adalah hasil dari cahaya matahari yang memasuki butiran air, dipantulkan oleh sisi bagian dalam, dan kemudian keluar kembali Descartes menyimpulkan bahwa berkas cahaya lebih banyak keluar pada sudut 41o-42o daripada interval lain, dan konsentrasi berkas cahaya di sekitar sudut maksimum tersebut yang menyebabkan tampaknya pelangi. Pelangi dapat terlihat jika pengamat melihat ke arah langit dengan sudut sekitar 42o terhadap titik antisolar Titik antisolar (antisolar point) adalah titik yang berada satu garis lurus dengan matahari dan pengamat, yang ditandai dengan adanya bayangan pengamat atau kamera.

PELANGI PRIMER Antisolar point pengamat Sinar dari matahari Sketsa perkiraan tampaknya pelangi yang berpusat pada titik antisolar (modifikasi dari Greenler, 1980) Berkas sinar pada pembentukan pelangi primer (modifikasi dari Greenler, 1980)

PELANGI SEKUNDER Beberapa pelangi terkadang muncul bersamaan dengan lengkungan sekunder yang terlihat di luar pelangi primer. Descartes : cahaya yang masuk ke dalam butiran air yang lain pada sudut tertentu sehingga mengalami 2 kali pemantulan di dalamnya, baru dikeluarkan pada sudut 51o terhadap titik antisolar

PELANGI TERTIER Pelangi dengan orde yang lebih tinggi jarang diketemukan di alam Percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa pelangi tertier dapat terlihat dengan sudut 40o20’, tetapi lengkungannya sangat dekat dengan matahari sehingga kemungkinan di alam tidak tampak karena kondisi langit yang sangat terang. Percobaan di laboratorium telah dilakukan oleh Jearl D. Walker tahun 1976 dan ditemukan orde pelangi hingga ke-13.

FENOMENA PELANGI interference atau supernumerary bows pelangi putih (white rainbow) pelangi merah (red rainbow) pelangi dari cahaya yang dipantulkan (reflected-light rainbow) pelangi yang dipantulkan (reflected rainbow) pelangi dari cahaya bulan pelangi cahaya inframerah pelangi di atas permukaan air

Reflected rainbow Pelangi yang dipantulkan permukaan lain yang ada di hadapan pengamat (mis. air) Pengamat akan melihat pelangi di langit, dan di permukaan air.

Reflected-light rainbow sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan air; menimpa butiran air di udara kemudian terbentuk pelangi yang terlihat oleh pengamat Pengamat membelakangi permukaan air

SUPERNUMERARY BOW

Ice-crystals optics cahaya matahari jatuh di permukaan kristal es, sebagian akan masuk ke dalam kristal dan mengalami refraksi dan sebagian lagi akan dipantulkan (refleksi). Masing-masing peristiwa itu akan membawa fenomena sendiri. Hal lain yang akan mempengaruhi jenis fenomena optik kristal es ini adalah bentuk kristal. Di atmosfer bentuk kristal es yang paling sederhana adalah bentuk pensil (prisma) dan bentuk lempeng (plate). Refraksi : halo, arcs dan spots Refleksi : pillar dan parhelic circle

Ice-crystals optics

Halo 22 derajat 60o

46° halo or supra-/infralateral arc

pillars

Scattering langit cerah terlihat biru awan putih warna langit malam awan hitam warna-warni awan crepuscular ray anticrepuscular ray twilight

Diffraction (difraksi) Fenomena : Corona cloud iridescence Heiligenschein glory

Diffraksi cahaya yang membentuk corona Sun corona Lunar corona

GLORY

Heiligenschein Iridescent cloud

Refraction (refraksi) cahaya melalui medium yang sama tetapi berbeda kerapatannya, akibat perubahan tekanan antar ketinggian ?? Superior dan inferior mirage; towering

MIRAGE

Debu di atas S. Mosel 28 Sept 2003

GREENFLASH GREENFLASH