MANAJEMEN KOTA I Oleh: Al ‘ Aswad, ST, MT
2 LISME PEMBANGUNAN PERKOTAAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA MANAJEMEN
GLOBAL TRANSFORMATION FOR URBANIZATION 4 DRAMATICS OF GLOBAL TRANSFORMATION FOR URBANIZATION RURAL TO URBAN NORTH TO SOUTH GLOBAL URBANIZA- TION FORMAL TO INFORMAL CITIES TO MEGACITIES
PERCENTAGE OF POPULATION LIVING IN URBAN AREA IN DEVELOPING COUNTRIES World Population lived in Urban Area : a. Year of 1800 : 3,00% b. Year of 1950 : 29,00% c. Shortly after 2000 : 50,00% 1. RURAL TO URBAN Figure 1 PERCENTAGE OF POPULATION LIVING IN URBAN AREA IN DEVELOPING COUNTRIES
a. 1950 – 2050 The Urban population in third world countries will have increase 16 times : - 200 million to 3,15 billion. - Grow 140.000/day. c. 2000 – 2005 The urban in Developing Countrie will be almost Twice that of Developed Nations 2. NORTH TO SOUTH Figure 2 PROJECTED URBAN POPULATION INCREASE IN DEVELOPED AND DEVELOPING COUNTRIES, 1950 - 2025
URBANIZATION AND PER CAPITA GNP a. Migrants : They live in Squatter settlement, Shantytowns, Sub divisions illegal or Tenements in deteriorated and Peripheral neighborhoods. b. Formal city is growing: 3 – 4%/year and Informal city is growing twice that rate. c. 1/3 – 2/3 urban population lived in Illegal Settlements 3. FORMAL TO INFORMAL Figure 3 URBANIZATION AND PER CAPITA GNP
a. 1970 : 4 Megacities only. b. 2000 : 23 Megacities 4. CITIES TO MEGACITIES Figure 4 CITIES WITH POPULATIONS OF OVER 10 MILLION IN THE YEAR 2000
PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN PSP. 2000 - 2020 TAHUN 2000 (us.$ Trillion) Negara-negara Industri Baru sebesar 65,17 Asia Timur : 7,08 Asia Tenggara : 19,04 China, Mongolia dan negara-negara Asia Tengah : 28,82 Negara-negara di Kep. Pasific : 0,01 Total : 120,12 (2000) 147,22 (2001) 269,62 (2010) TAHUN 2020 (us.$ Trillion) Negara-negara Industri Baru sebesar 212,39 Asia Timur : 34,76 Asia Tenggara : 99,45 China, Mongolia dan negara-negara Asia Tengah : 237,13 Negara-negara di Kep. Pasific : 0,02 Total : 583,74 (2000) Total : 6.400,70(2001 – 2020)
TOTAL ESTIMATE FOR URBAN INFRASTRUCTURE INFRASTRUCTUR IN URBAN AREA METHODOLOGY Forcasting-smoting Approach A simple method has been used by The World Bank. A strong relation beetwen Infrastructure and Percapita Gross Domestic Preoduct. Income Approach In general for every one percent growth in percapita income, countries need to increase infrastructure stock by one percent of GDP. At the same time, the compo sition of infrastructure stock changes significantly as income rises TOTAL ESTIMATE FOR URBAN INFRASTRUCTURE PERIOD ON 2020 US $ 6,400.70 (trillion)
MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA DUALISME PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH KEBUTUHAN PSP. AKAN TERUS MENINGKAT SELARAS DENGAN PERTAMBAHAN PENDUDUK PERKOTAAN. KEMAMPUAN PEMKOT. DALAM PENYEDIAAN DANA INVESTASI PEMBANGUNAN PSP. TERBATAS. DIPERLUKAN TEROBOSAN BARU MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA
MANAJEMEN PEMBANGUNAN POSISI MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH DALAM PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOTA/WILAYAH IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH DIS- EQUILIBRI UM DIPERLUKAN APA YANG DIHARAPKAN APA YANG TERJADI MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH RUANG KOTA/ WILAYAH UNSUR PLANNING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH VARIABEL YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI YANG DIHARAPKAN INCREMENTAL CAPITAL OUTPUT RATIO (ICOR) INVESTASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
GROWTH AND DEVELOPMENT CONTOH PERHITUNGAN DATA : KOTA BATAM LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI YANG DIHARAP KAN : 9,63% ICOR : 4,70 PRODUK DOMESTIK RE GIONAL BRUTO Rp. 4,469 TRILYUN PENDUDUK 12,87% KEBUTUHAN INVESTASI PEMKO BATAM 2005 (LPE x ICOR) PDRB (9,63% x 4,70)Rp. 4,469 Trilyun = Rp. 2,023 Trilyun. Misalnya Pemkot hanya memiliki dana investasi sebesar Rp. 350 Milyar dan PMA 3,690 trilyun serta PMDN sebesar Rp. 334 milyar, total sebesar Rp. 4,374 trilyun, maka : LPE meningkat menjadi 20,82%, LPE (20,82%) yang lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk (12,87%) ada DEVELOPMENT. SEBAGAI PENYEBAB UTAMA MEMBESARNYA KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN KOTA YANG BERLEBIHAN GROWTH AND DEVELOPMENT