TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL By: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
Pendahuluan Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Jepang misalnya, masih mengimpor gas alam cair (liquid natural gas) dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk keperluan pembangunan industri. Kesenjangan antara sumber daya yang dimiliki dengan kemampuan pemenuhannya, telah mendorong negara-negara untuk melakukan perdagangan.
Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih negara di pasar dunia. Definisi tersebut melahirkan beberapa manfaat bagi negara-negara yang melakukan transaksi perdagangan yang dijelaskan melalui beberapa teori.
Teori Klasik Kemanfaatan Absolut Tokohnya Adam Smith (Absolute Advantage) Tokohnya Adam Smith Teori yang memusatkan perhatian pada variabell riil (ex: nilai barang diukur dg banyaknya tenaga kerja). Teori ini menganggap bahwa tenaga kerja homogen.
Teori Klasik 2. Kemanfaatan Relative Tokohnya J.S. Mill (Comparative Advantage) Tokohnya J.S. Mill Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan mengekspor barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang mengalami comparative disadvantage.
Teori Klasik 3. Biaya Relatif (Comparative Cost) Tokohnya David Ricardo Titik pangkalnya ada pada teori tentang nilai/value. Perdagangan internasional akan timbul apabila masing-masing negara memiliki comparative cost terkecil.
Hubungan comparative advantage & Comparative Cost Comparative advantage berbicara ttg sejumlah tertentu tenaga kerja di msing-masing negara. Comparative cost berbicara ttg sejumlah output tertentu dan waktu yang berbeda antar negara.
Asumsi teori perdagangan klasik Terjadi hanya antara 2 negara. 2 barang Full employment Persaingan sempurna Mobilitas yang tinggi
Kelemahan Teori Klasik Tenaga kerja heterogen. Mobilitas tenaga kerja tidak seperti yang diasumsikan. Nilai suatu barang hanya diukur berdasarkan banyaknya tenaga kerja.
Teori Modern Faktor Proporsi Tokohnya Heckser & Ohlin Teori ini menyatakan bahwa perdagangan internasional akan terjadi jika terjadi perbedaan faktor produksi. Ex: Negara A memiliki tenaga kerja lebih banyak dari negara lainnya dan negara lainnya memiliki kapital lebih banyak dari negara A.
Teori Modern 2. Kesamaan Harga Faktor Produksi (Factor Price Equalization) Perdagangan internasional mengakibatkan harga faktor- faktor produksi sama di beberapa negara.
Teori Modern 3. Teori Permintaan & Penawaran Perdagangan internasional akan terjadi jika ada permintaan dan penawaran terhadap produk barang/jasa di antara negara.
Asumsi teori permintaan & penawaran Persaingan sempurna Faktor produksi tetap Tidak ada ongkos angkut Kesempatan kerja penuh Tidak ada perubahan teknologi Produksi dengan ongkos yang menaik Tidak ada capital flight
Teori Modern 4. Kurva kemungkinan produksi dan perbedaan Ekonomi internasional terjadi tergantung anggapan tentang ongkos alternatif yang digunakan. 2 kondisi yang diperhatikan: a. Constant cost b. Increasing cost
Teori Modern 5. Kurva permintaan (offer curve) Tokohnya James Meade Berkaitan dengan teori keseimbangan.