THE GLOBALIZATION Hubungan Internasional

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kuliah ke 4 Kwn Identitas Nasional.
Advertisements

EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
Pengantar dan Definisi Hukum Perdagangan Internasional
Pendidikan Kewarganegaraan
Keragaman dan Kesetaraan
Business International and Globalization
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KOMUNIKASI INTERNASIONAL
ISTILAH “GLOBAL” :  1890an  terkait travel/perjalanan,  1957an  terkait trade/perdagangan,  1960an  global village oleh McLuhan.
DEPENDENCY THEORY (TEORI KETERGANTUNGAN)
KOMUNIKASI POLITIK GLOBAL
HUBUNGAN TRANSNASIONAL
PERSPEKTIF GLOBAL PERSPEKTIF : - PENDEKATAN, WAWASAN
Sistem Ekonomi Edy Suandi Hamid Tanas Tanas.
Globalisasi Hukum Anang Zubaidy Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.
REALISME.
Seminar Pemasaran Global Marketing.
Pengaruh Lingkungan luar terhadap Perubahan (2)
Konsep dan Teori Hartanto, S.I.P, M.A.
ETNISITAS RESTU RAHMAWATI, MA.
Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik bersumber pada 2 kata yaitu Sosialisasi dan Politik. Menurut Rahman : -Sosialisasi adl Permasyarakatan -Politik.
Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik bersumber pada 2 kata yaitu Sosialisasi dan Politik. Menurut Rahman : -Sosialisasi adl Permasyarakatan -Politik.
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
Komunikasi Massa.
AUDITA NUVRIASARI, SE, MM
KELOMPOK 3 Februdi Akbar ( )
MODUL 2 GLOBALISASI EKONOMI DAN BISNIS INTERNASIONAL
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
GEOSTRATEGI INDONESIA
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
GLOBALISASI Disampaikan pada Pertemuan Ke-10. Oleh :
GLOBALISASI Disampaikan pada Pertemuan Ke-10. Oleh :
GLOBALISASI DAN HUBUNGAN INTERNATIONAL
KOMUNITAS DESA KEBUDAYAAN DALAM KOMUNITAS PERTANIAN / PEDESAAN
Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya
Multikulturalisme dan Demokratisasi di Indonesia
GLOBALISASI Disampaikan pada Pertemuan Ke-10. Oleh :
Sistem Internasional Hartanto, SIP, MA
Globalisasi: Benturan antara Budaya Global & Budaya Lokal
Ekonomi Politik Internasional
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
KOMUNIKASI BUDAYA DALAM BISNIS
GLOBALISASI, APA ITU ? Fakta dan proses, bukan produk akhir
EKOLOGI ADMINISTRASI PENGAMPU: MARDIYONO.
DEMOKRASI INDONESIA.
Perubahan Perubahan Kebudayaan
Pengantar dan Definisi Hukum Perdagangan Internasional
Masyarakat Multikultural
IDENTITAS NASIONAL MASYARAKAT MADANI
STIA LAN Jakarta Semester Gasal 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
IDENTITAS NASIONAL KELOMPOK 2 Ayu Asmira (G )
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
RATIONALISM Hartanto, S. I. P, M. A
Kebudayaan dan Masyarakat - 2
HUBUNGAN TRANSNASIONAL
3 INDENTITAS NASIONAL Pendidikan kewarganegaraan
Pergertian Globalisasi
Bencana Sosial. #materikuliah #unair #universitasairlangga
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
pembangunan ekonomi + tingkah-laku politik – unik  penjajahan
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR IIS DEWI LESTARI, M.Pd
DEMOKRASI INDONESIA.
GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL Materi Sosiologi Kelas XII Bab 2. (Kurikulum Revisi 2016) Bagian 3.
GLOBALISASI. Pengertian Globalisasi berasal dari kata globe/global, yaitu dunia atau bola dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses masuk.
IDENTITAS NASIONAL Pendidikan Kewarganegaraan Disusun Oleh: Asifatun Agustini ( ) Dena Elis Setiawati ( ) Sihwanti ( ) Miftakhul.
1.ADHISTI FEBY ANGGRAENY 2.CAHYANINGTYAS IRNA AUGUSTYN 3.EVA LISWIANINGRUM 4.IFA AFIANTI 5.LI’ANAH KELOMPOK 6.
Transcript presentasi:

THE GLOBALIZATION Hubungan Internasional Dosen: Hartanto, S.I.P, M.A. Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Respati Yogyakarta

Apa itu Globalisasi ?

BIPOLARISME KONSEP GLOBALISASI (Bipolarisme = 2 Kutub) KUTUB INTERDEPENDENSI KUTUB DEPENDENSI (Peter Druckker, Cohen, Giddens) (John Naisbitt, David Ricardo)

Globalization (Pandangan Kutub Interdependensi) Globalization is the process of increasing interdependence among countries and their citizens in all aspect. (Globalisasi adalah proses peningkatan hubungan yang saling bergantung antar negara dan warga negara dalam segala aspek) Economic globalization is the process of increasing economic interdependence among countries and their citizens. (Globalisasi ekonomi adalah proses peningkatan saling kebergantungan ekonomi antar negara dan antar warga negara)

Comparative Advantages Interdependent Flow Comparative Advantages Negara B Negara A Negara C Negara X Negara D Negara H Negara F Negara G

Economic Globalization: International Flows

A BEAUTIFUL IMAGE ……! (Suatu gambaran yang indah…….!) Benarkah indah? Harmonis? Prof. V. Lodge dalam bukunya “the impact of Globalization (1996) justru berpandangan negatif, globalisasi digambarkan sbg: "... a process forced by global flows of people, information, trade and capital. It is accelerated by technology, which is driven by only a few hundred multinational corporations and may be harmful to the environment. There in lies the conundrum of whether it is wise to leave globalization in the hands of these few corporations, or might it not make more sense to seek greater involvement from the global community”. 1. Dunia dikendalikan oleh beberapa perusahaan multinasional 2. Tersirat suatu kebohongan permainan kata, yang tampaknya bijaksana, sehingga keberadaannya diterima setiap orang, agar dunia rela dalam genggaman beberapa perusahaan

The Real Phenomenon (Fenomena Nyata) Globalisasi akan menciptakan “KEBERGANTUNGAN” (dependensi) Bukan “SALING KEBERGANTUNGAN” (interdependensi), bahwa “yang kuat justru akan menindas dan mencengkeram yang lemah”

Negara Satelit Negara Satelit Negara Satelit Negara Satelit Negara Negara Sentral Negara Satelit Negara Satelit Negara Satelit Negara Satelit Negara Satelit

Globalization Dimensions: PESIMISME KUTUB DEPENDENSI Globalization Dimensions: Global capitalist economy & diminishing political power of nation-state governments (Right-wingers) (Terjadinya Ekonomi Kapitalis Global & Penurunan power pemerintahan negara) Social relations- “stretching” (Giddens) (Interaksi Sosial Yang Semakin Melebar) Culture – a sense of “global consciousness” (Robertson) (Kebudayaan – suatu perasaan kesadaran global)

1) Globalization of Economics The rise of neo-capitalism (neo-liberalism) (Bangkitnya kapitalisme baru) 2) Globalization of Politics The end of the nation-state (Berakhirnya negara kebangsaan) 3) Globalization of Social Relations The stretching of social relations (Longgarnya hubungan sosial antar bangsa) 4) Globalization of Culture Homogenization: Cultural imperialism (Homogenisasi: Imperialisme Kebudayaan)

Nation-state IS losing power (Negara Kebangsaan mengalami penurunan kekuasaan) Economically: 1) power of MNC (Kekuasaan Korporat Internasional) 2) forces of world market (Kekuatan Pasar Dunia) Politically: 1) International bodies and law (Persekutuan & Hukum Internasional) e.g. United Nations, European Union Culturally: 1) Cultural influences from all over world (Pengaruh Kebudayaan dari segala penjuru dunia) 2) Trans-national media – public opinion (Media trans-nasional & Opini Publik)

HEGEMONI KAPITALIS BARAT TERHADAP NEGARA LEMAH Negara Periperal INDUSTRI HULU INDUSTRI HILIR (Dependensi) P U B L I K REZIM KAPITALIS

Industrial Regimes in Globalization Technology Interest Interest ACTOR 1 Int. Corporate Regime ACTOR 2 Mass Media Regime WORLD SYSTEM ACTOR 3 Puppet Bureaucracy Regime Commodity Market Information Market Interest POWER DISTRIBUTION

(Imperialisme Kebudayaan) Cultural Imperialism (Imperialisme Kebudayaan) Westernisation / Americanisation of the world Domination of American consumer brands: McDonalds, Nike, Coca-Cola, Gap (“McWorld” - Benjamin Barber) Global cultural homogenisation Same consumer goods everywhere Same ways of thinking everywhere This is bad (left-wing critics e.g. Noam Chomsky) This is good (right-wing critics e.g. Francis Fukuyama)

Cultural Imperialism Dominance of American mass media Oligopoly of big media companies: - Disney, Warner, Sony Imbalance of cultural flows: from ‘core’ to ‘periphery’, not vice versa

Pengaruh Globalisasi bagi Indonesia Positif : Adanya transfer teknologi atau informasi. Negatif : Penjajahan ekonomi (tambal sulam kemiskinan lewat utang, penghancuran ketahanan pangan, penciptaan pasar tanah, penguasaan air minum, mafia utang lewat kredit ekspor, penjarahan kekayaan intelektual masyarakat/komunitas.

TRANSNASIONALISME

Transnasionalisme Asumsi pokok pandangan ini adalah berkurangnya peranan negara sebagai aktor dalam politik dunia dan meningkatnya peranan aktor non-negara. Pendukung pandangan ini, seperti Robert O.Keohane, Joseph S.Nye,Jr., Richard Mansbach, Samuel Huntington, Raymond Hopkins, Richard Falk dan lain-lainnya yakin bahwa batas-batas yang memisahkan bangsa-bangsa semakin kurang relevan. Negara-bangsa seringkali disusupi dan dilompati oleh aktor-aktor lain, baik sama-sama bangsa maupun non-negara. Bagi negara bahkan batas- batas wilayah geografis tidak perlu dihiraukan.

Hubungan transnasional didefinisikan oleh Richard Falk sebagai perpindahan barang, informasi, dan gagasan melintas batas wilayah nasional tanpa partisipasi atau tanpa dikendalikan secara langsung oleh aktor-aktor pemerintah Konsep ini jelas mengurangi makna penting gagasan tentang kedaulatan, batas wilayah nasional, dan interaksi pemerintah-pemerintah dalam sistem dunia. Karena setiap negara begitu mudah disusupi dan begitu terbuka bagi pengaruh dari luar, akibatnya politik dalam negeri tidak bisa dibedakan dari politik intemasional. Pola hubungan penetrasi dan kaitan-kaitan baru ini melibatkan partisipasi besar-besaran dari berbagai jenis aktor non-negara, terutama organisasi non-pemerintah dalam negeri maupun internasional.

Salah satu ciri pokok hubungan transnasional ialah adanya berbagai jenis interaksi yang mem-by-pass pemerintah negara-negara dan yang secara langsung mempengaruhi lingkungan dalam negeri pemerintah-pemerintah nasional itu. Dalam model transnasionalis, aktor-aktor non-negara itu jauh lebih penting daripada yang digambarkan oleh model realis atau state- centric. Aktor-aktor ini bisa berujud kelompok-kelompok suku, etnis atau separatis di dalam negara, berbagai kelompok kepentingan ekonomi dan perusahaan-perusahaan multinasional, dan bahkan bagian- bagian dari birokrasi pemerintah. Seringkali bagian-bagian dari birokrasi pemerintah suatu negara berinteraksi langsung dengan bagian-bagian serupa dari birokrasi pemerintah negara lain tanpa sepengetahuan pucuk pimpinan negara-negara yang terlibat.

MULTIKULTURALISME

Budaya (Culture) Semua idea, praktik, dan obyek material yang diciptakan manusia untuk menangani masalah kehidupan nyata. Budaya dipelajari, dimiliki bersama, dan disebarkan dari satu orang ke orang lain dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya adalah hasil konstruksi atau ciptaan dan karena itu itu luwes dan berbeda-beda.

Sumber Budaya Karena mampu menciptakan budaya, manusia mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Manusia berkembang karena mereka bisa: Menciptakan simbol-simbol Membuat alat-perkakas. Bekerjasama.

“Survival Kit” Budaya Abstraksi: Kemampuan menciptakan gagasan umum, atau cara berpikir yang terlepas dari sesuatu yang khusus Simbol: memungkinkan kita untuk mengklasifikasi pengalaman dan membuat generalisasi mengenai pengalaman itu. Kerjasama: Kemampuan menciptakan kehidupan sosial yang kompleks Norma: Tata-cara yang diterima secara umum (aturan atau patokan baku); adat-istiadat (folkways) dan aturan moral (mores); Nilai (values): Gagasan kolektif dan kriteria. Produksi: Membuat dan menggunakan alat dan teknik yang meningkatkan kemampuan kita untuk memanfaatkan sumberdaya alam. Buaya material: Hanya manusia makhluk pembuat alat.

Unsur Pembentuk Budaya KEMAMPUAN MANUSIA Abstraksi Kerjasama Produksi Unsur Budaya Idea Norma Budaya Material KEGIATAN BUDAYA Bidang keilmuan Teori Eksperimen Penerapam ilmu kesehatan Bidang hukum Nlai Aturan Pengadilan, penjara Bidang religius Merumuskan sabda Tuhan sehingga dimengerti manusia Tatacara Keagamaan Seni & arsitektur rumah ibadah

Memahami Budaya Suatu budaya mudah dimengerti kalau: Anda tidak terlalu dalam terlibat di dalam budaya itu atau terlalu jauh darinya. Untuk memahami budaya jangan: Memandang budaya sendiri secara “taken-for-granted” dan Menilai budaya-budaya lain dengan ukuran-ukuran budaya Anda sendiri (Ethnocentrism)

Menciptakan Satu Identitas Asimilasi? (Etnik mayoritas menyerap minoritas) ATAU Multi-kulturalisme (Masing-2 kelompok etnik berkembang, tetapi diikat oleh ideologi yang sama atau “common denominator”)

Asimilasi Kultural KELOMPOK INTI MONISME KULTURAL ETNIK A ETNIK D ETNIK C ETNIK B MONISME KULTURAL TEORI “MELTING- POT” Kelompok-2 kecil diserap oleh kelompok terbesar

Multi-kulturalisme DUNIA PLURALISME KULTURAL STATE A STATE D STATE C STATE B Berbagai state mempertahankan identitasnya.

Multikulturalisme Menghargai keanekaragaman etnik dan ras. Mengakui bahwa semua kultur memiliki nilai setara. Mendorong munculnya kebanggaan atau kepercayaan-diri (self-esteem) dan keberhasilan ekonomi.

Karakteristik Globalisasi Penciptaan dan Penggandaan : Praktek Politik, Gaya Hidup, Produk (McDonald,Coca Cola, Jeans). Perluasan dan Pemekaran hubungan sosial, aktivitas saling ketergantungan : finansial global, chain stores, kelompok teroris ataupun gerakan-gerakan sipil global. Intensifikasi dan akselerasi dalam pertukaran data dan informasi maupun kaitannya dalam hubungan sosial Kesadaran manusia sebagai bagian dari globalitas.

Globalisasi Multikulturalisme

SEKIAN DAN TERIMAKASIH