K4 : Identifikasi Stok Perika-nan [morfologi]

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Uji Hipotesis.
Advertisements

DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI
Geographic Information and Spatial Information
MATERI PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL
Pendugaan Parameter.
HIPOTESA : kesimpulan sementara
Pendugaan Parameter.
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
Statistika 2 Pendugaan Topik Bahasan: Universitas Gunadarma
Populasi Lingkungan Populasi :
Statistika 2 Pengujian Hipotesis Topik Bahasan: Universitas Gunadarma
POPULASI,SUB POPULASI DAN UNIT STOK
D0124 Statistika Industri Pertemuan 15 dan 16
PENGUJIAN HIPOTESIS HIPOTESIS: PERNYATAAN TENTANG PARAMETER POPULASI YANG AKAN DILAKUKAN PENGUJIAN. HIPOTESIS DIPERLUKAN KARENA BANYAK KASUS MEMILIKI.
METODOLOGI PENELITIAN
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
BIO STATISTIKA JURUSAN BIOLOGI 2014
created by Vilda Ana Veria Setyawati
PENGUJIAN HIPOTESIS.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
UJI HIPOTESIS.
Pengujian Hipotesis Aria Gusti.
FISH POPULATION DYNAMICS & STOCK ASSESSMENT
Sistem Informasi Geografis
Spesiasi dan biogeografi
Pengujian Hipotesis Kuswanto, 2007.
STATISTIKA Pertemuan 7: Pengujian Hipotesis 1 Populasi
Mortalitas Ledhyane Ika Harlyan MK. DINAMIKA POPULASI
HIPOTESIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
STATISTIKA Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Selisih Rata-rata Dua Populasi Dosen Pengampu MK: Evellin Dewi Lusiana, S.Si, M.Si.
05 STATISTIK Uji Hipotesa Bethriza Hanum ST., MT Teknik
PENGUJIAN HIPOTESIS.
Geographic Information and Spatial Information
STATISTIK Pertemuan 6: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
Statistika dan Penerapannya
STATISTIK Pertemuan 6: Teori Estimasi (Interval Konfidensi)
DR. Dewi Kurniasih.
BAB 14 PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
Statistika Uji hipotesis 1 Populasi & 2 Populasi
Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Populasi
STUDI POTENSI SUMBERDAYA ALAM DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN MINAHASA SELATAN JANNATUN NAIYM G2L JURUSAN KIMIA KONSENTRASI BIOLOGI PROGRAM PASCA.
DINAMIKA POPULASI #2 Markus Sembiring,S.Pi.,M.I.L
HIPOTESIS Hipotesis Penelitian = Hipotesis Konseptual adalah pernyataan yang merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang masih harus diuji.
PENDAHULUAN.
STATISTIKA Pertemuan 7: Pengujian Hipotesis 1 Populasi
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Statistika uji hipotesis (1 populasi)
STATISTIKA INFERENSI STATISTIK
Maximum Sustainable Yield (MSY): [Hasil Tangkap Maksimum Berimbang Lestari] -definisi -definisi overfishing SLIDE 1: Model Schaefer Tujuan: Maximum.
Statistik Dasar Kuliah 8.
DASAR-DASAR UJI HIPOTESIS
PENGUJIAN HIPOTESIS.
Departemen Biostatistika dan Kependudukan
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
Statistika Uji hipotesis 1 Populasi
STATISTIKA 2 5. Pengujian Hipotesis I OLEH: RISKAYANTO
Pengantar Statistik Inferens
UJI HIPOTESIS.
PENGUJIAN HIPOTESIS Pertemuan 10.
PENGUJIAN HIPOTESIS Pertemuan 10.
Statistika Uji hipotesis 1 Populasi & Uji Hipotesis 2 Populasi
ESTIMASI DAN KEPUTUSAN STATISTIK (HIPOTESIS)
UJI HIPOTESIS Indah Mulyani.
UJI HIPOTESIS Indah Mulyani.
UJI HIPOTESIS.
Pendahuluan. Pokok Bahasan Pengertian Statistik Hipotesis Penelitian Macam-macam Statistik Diskriptif & Inferensi Parametrik & Non parametrik Univariat,
Transcript presentasi:

K4 : Identifikasi Stok Perika-nan [morfologi] Definisi & contoh stok ikan; Definisi/batasan stok ikan/perikanan Stok & pengelolaan perikanan Parameter & asimetri parameter stok Parasit, kondisi alometris, morfometri, meristik, genetik Analisis kuantitatif stok ikan CORE MESSAGE: Kuliah ke-4 (K4) membahas identifikasi stok ikan dari pendekatan morfometri; Topik terdiri dari 5 sub-pokok bahasan: (1) definisi & batasan stok, beserta contoh aplikatif; (2) Stok dalam kaitannya dengan pengelolaan perikanan tangkap; (3) parameter & asimetri parameter stok; (4) jenis-jenis parameter stok; (5) metode pendugaan stok secara kuantitatif Kompetensi yang diharapkan didapat dari kuliah ini ialah kemampuan untuk mengidentifikasi stok secara kuantitatif Standar Kompetensi: Mengidentifikasi stok ikan secara kuantitatif

Definisi: Stock - groups of fish of one species that interbreed and share a common gene pool (Shaklee & Salini 1985; Milton & Shaklee 1987); Stock – subset of one species having similar population parameter and inhabiting a particular geographic area (Sparre & Venema, 1989) - discrete groups of animal which show very little mixing with the adjacent group; In terms of fish stock assessment – a group of animal for which the geographical limits can be defined CORE MESSAGE: Ada berbagai definisi tentang stok ikan oleh berbagai ahli seperti disajikan pada slide kata kunci dari stok ialah kelompok organisme yang mempunyai sifat/parameter sama & menempati wilayah geografi tertentu

Places where Sardinella lemuru was found Bali Sardinella = Sardinella lemuru, not others CORE MESSAGE Warna merah dalam peta menunjukkan wilayah di laut, diidentifikasi sebagai tempat-tempat ditemukannya ikan lemuru, Sardinella lemuru (Froese & Pauly, 2011). Peta ini disebut daerah penyebaran atau distribusi ikan lemuru, Sardinella lemuru; Bali Sardinella ialah sebutan dari ikan lemuru yang ditemukan di perairan Selat Bali. Jika dia mempunyai ciri yang sama dengan lemuru yang ditemukan di Laut Taiwan, Bali Sardinella menjadi satu stok dengan yang ditemukan di Taiwan. Sifat atau ciri yang sama menunjukkan bahwa adanya percampuran dari ikan lemuru pada kedua wilayah yang berbeda; kalau memang saling tercampur, mengapa disebut Bali Sardinella, bukan Taiwan Sardinella atau Sardinella saja. Sebaliknya, jika mereka saling tercampur, ketika hasil tangkap lemuru di Bali berkurang, mengapa tidak ada informasi penurunan yang sama terjadi di daerah lainnya? pertanyaannya, apakah ikan lemuru di Selat Bali berbeda dengan ikan yang sama ditemukan di daerah lain. Bagaimana membuktikan

CORE MESSAGE: Hasil penelitian Barber et al (2000) menunjukkan adanya barrier di laut yang menghambat percampuran suatu stok ikan (dibuktikan dari perbedaan karakter udang yang sama ditemukan di Laut Jawa, Selat Makasar, dan Laut Sulawesi); Terpisahnya stok ikan dari stok di dekatnya bisa terjadi karena dua hal utama: (1) isolasi geografis yang mengakibatkan stok tidak bisa saling tercampur dalam waktu lama; dan (2) perbedaan lingkungan ekstrem yang menyebabkan sebagian stok memilih daerah yang lebih sesuai sementara sebagian lagi tetap tinggal dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrem; Garis Wallace di laut (Selat Lombok ke utara) bisa disebut penghalang geografi (geographical barrier) bagi terpisahnya stok ikan di wilayah barat dengan timur Indonesia. Sebaliknya, kondisi aus laut yang sangat ekstrem di bagian timur Indonesia bisa juga menjadi penyebab tidak bercampurnya stok dari dua wilayah yang berbeda tersebut; Isolasi geografis dan kondisi lingkungan yang ekstrem merupakan dua penyebab utama terpisahnya antara stok yang satu dengan stok lokal lainnya Barber, P. H., S.R. Palumbi, M.V. Erdmann, M.K. Moosa (2000). Biogeography: A marine Wallace’s line? Nature 406: 692-693.

CORE MESSAGE: Suatu studi (Travers et al, 2010) yang menunjukkan hubungan antara perbedaan stok dengan arus laut utama Travers, M. J., I.C. Potter, K.R. Clarke, S.J. Newman, & J.B. Hutchins (2010). The inshore fish faunas over soft substrates and reefs on the tropical west coast of Australia differ and change with latitude and bioregion. Journal of Biogeography 37(1): 148-169. Travers et. al., 2010

Stok Ikan & Pengelolaan Perikanan Tangkap Stok perikanan Mengelola perikanan tangkap 1 2 3 CORE MESSAGE: Misalkan, karena isolasi geografis, perairan laut Jawa Timur dibedakan ke dalam 5 sub-area: Utara Jawa, Madura Kepulauan, Selat Madura, Selat Bali, dan Selatan Jawa Timur. Sebagai konsekuensinya stok multi-spesies juga akan terbagi menjadi 5 stok yang berbeda. Masing-masing tidak pernah tercampur satu sama lain karena adanya penghalang geografis (geographical barrier). jika pernyataan tersebut di atas benar: over-fishing yang terjadi pada satu sub-area tidak akan bisa dipulihkan oleh sub-area lainnya. Hal ini disebabkan karena stok multi-spesies dari masing-masing sub-area tidak pernah saling berhubungan. Sebagai akibatnya, perikanan harus dikelola secara lokal, pada masing-masing sub-area. Contoh: ikan lemuru di Selat Bali dinyatakan menghilang dalam beberapa tahun terakhir, sementara hasil tangkapan di tempat lain tidak menunjukkan hal serupa. sebaliknya, jika perairan Jawa Timur terdiri dari satu kesatuan stok, pengelolaan dilakukan secara regional (propinsi). Dengan demikian, pengelolaan perikanan tangkap sangat memerlukan informasi tentang stok ikan 5 4

Bukti persamaan/perbedaan stok Subset spesies – parameter sama: stok mono-spesies Kelompok organisme – wilayah geografi tertentu: stok multi-spesies KATA KUNCI: Parameter sama Wilayah geografi geografi berbeda CORE MESSAGE: Bagaimana membedakan adanya dua atau lebih stok ikan yang berbeda berdasarkan perbedaan wilayah geografis? Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami bahwa definisi stok ikan bisa dilihat dari dua pendekatan. Definisi pertama menyatakan stok ialah subset dari spesies yang mempunyai kesamaan parameter atau sifat atau ciri. Definisi ini menunjukkan stok dalam cakupan mono-spesies. Stok bisa juga didefinisikan sebagai kelompok organisme, menempati wilayah geografis tertentu dan mempunyai parameter yang sama. Dalam cakupan ini, stok ikan dinyatakan sebagai stok multi-spesies. yang perlu dita ketahui ialah bahwa definisi stok mengandung dua kata kunci, ialah: kesamaan parameter (sifat) dan wilayah geografi tertentu.

Pembuktian kuantitatif: Parameter: Faktor kondisi allometris, pertumbuhan, mortalitas Parasit Morfologi: Morfometri, Morfologi: meristik dan penciri lain (warna, bercak) Genetik – susunan basa (base-pair) – analisis DNA CORE MESSAGE: Ada berbagai parameter atau sifat atau penciri yang bisa digunakan sebagai penduga adanya suatu stok ikan atau terpisahnya dua stok ikan dari wilayah geografis yang berdekatan. Diantara parameter tersebut, kita bisa bedakan dalam 5 kategori: (1) kondisi alometris, pertumbuhan dan mortalitas; (2) adanya parasit; (3) sifat morfometri; (4) meristik dan penciri lain (perbedaan warna atau bercak); dan (5) sifat genetik karena perbedaan lingkungan dan ketersediaan makanan, satu kelompok ikan (spesies sama) bisa tumbuh lebih cepat. Hal ini bisa diketahui dari indikator kegemukan (faktor kondisi alometris). Namun perbedaan kondisi alometris ini bersifat sementara sehingga perbedaan kondisi alometris belum tentu menunjukkan adanya perbedaan stok; adanya parasit bisa digunakan indikasi yang kuat adanya stok yang berbeda. Kelompok ikan (spesies tertentu), menempati wilayah tertentu diketahui mengandung parasit (misalnya nematoda) tertentu. Kelompok ikan yang sama di tempat lain, jika tidak ditemukan parasit, maka hampir pasti kedua kelompok tidak saling bersatu. Parasit termasuk indikator yang cukup kuat untuk membedakan stok perikanan. Penciri lainnya ialah morfometri dan meristik. Namun semua penciri tersebut lebih dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Faktor yang lebih kuat ialah adanya perbedaan secara genetik, karena telah terjadi secara turun temurun. Pembuktian kuantitatif:

Photopectoralis bindus – Mayangan & Brondong CORE MESSAGE: Pembuktian perbedaan/persamaan stok dilakukan dengan menggunakan data biologi dari satu jenis ikan peperek, Photopectoralis bindus (foto slide) yang ditangkap pada dua tempat berbeda: Mayangan, Probolinggo (11) dan Brondong, Lamongan (12), dengan jumlah sample masing-masing 79 dan 168 individu. Data hasil pengukuran tersimpan dalam file excel Photopectoralis_bindus.xlsx. Silahkan membuka file tersebut.

CORE MESSAGE: Sebaran F. garis vertikal (biru) menunjukkan posisi nilai F yang didapat dari Tabel berdasarkan nilai alpha atau selang kepercayaan bersama db dari masing-masing sample. Jika nilai F perhitungan berada di sebelah kanan, kesimpulan ialah tolak H0 atau terima H1. Sedangkan jika nilai F hitung berada di sebelah kiri, kesimpulan ialah menerima H0 atau menolak H1

Contoh Identifikasi Stok Ikan: Uji beda [1] Berdasarkan Data Stok-Bindus-Probolinggo-Lamongan sheet Data_Bindus, salah satu variabel yang digunakan adalah W=berat ikan (g) Ujilah apakah stok ikan di Mayangan (Probolinggo) sama dengan di Brondong (Lamongan) berdasarkan ciri berat ikan

Contoh Identifikasi Stok Ikan: Uji beda [2] Populasi 1 : Mayangan (n1= 79) Populasi 2 : Brondong (n2=168) Hipotesis yang diuji Ho : berat ikan di Mayangan dan Brondong sama H1 : berat ikan di Mayangan dan Brondong berbeda

Contoh Identifikasi Stok Ikan: Uji beda [3] Jika σ diketahui Jika σ tidak diketahui diketahui (n1+n2 >30) Karena dalam contoh ini σ tidak diketahui dan n1+n2 > 30, maka digunakan uji Z

Contoh Identifikasi Stok Ikan: Uji beda [4] Informasi dari data yang dikumpulkan

Contoh Identifikasi Stok Ikan: Uji beda [5] Tolak H0 Tolak H0  = 0.05 Titik kritis: Z-tabel = Z0.025± 1.96 Statistik Uji: .025 .025 -1.96 1.96 Z -0.085 Keputusan: Kesimpulan: Terima H0 pada a = 0.05 Belum ada cukup bukti untuk menyatakan bahwa berat ikan di Mayangan dan Brondong berbeda