TEKNIK MEKANIKA Study kasus AKAMIGAS - BALONGAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar dinamika, dan mengaplikasikannya dalam persoalan-persoalan dinamika sederhana.
Advertisements

GAYA DALAM (INTERNAL FORCESS)
1. STATIKA DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
BAB III. STATIKA BENDA TEGAR DALAM DUA DIMENSI
Dinamika Rotasi Hubungan Gerak Translasi dan Rotasi
1. Azaz Mekanika.
KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR
KULIAH II STATIKA BENDA TEGAR.
PESAWAT SEDERHANA.
Kesetabilan benda terapung
1.MENYUSUN GAYA SEJAJAR DAN SEARAH
1 Pertemuan Dinamika Matakuliah: D0564/Fisika Dasar Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
5. USAHA DAN ENERGI.
Pertemuan 9 Portal Dan Kerangka Batang
12. Kesetimbangan.
SISTEM GAYA 2 DIMENSI.
7. TUMBUKAN (COLLISION).
7. TUMBUKAN (COLLISION).
5. USAHA DAN ENERGI.
METODE CROSS Pustaka: SOEMADIONO. Mekanika Teknik: Konstruksi Statis Tak Tentu. Jilid 1. UGM.
GAYA PADA BATANG DAN KABEL
METODE CLAPEYRON Pustaka: SOEMADIONO. Mekanika Teknik: Konstruksi Statis Tak Tentu. Jilid 1. UGM.
Physics 111: Lecture 6 Today’s Agenda
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Kuliah VI Konstruksi Rangka Batang
GERAK HARMONIK SEDERHANA
FISIKA DASAR BESARAN DAN SATUAN.
Hukum Coulomb Gaya (F) yg dilakukan oleh satu muatan titik pada muatan titik lainnya bekerja sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut.
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Pengantar MEKANIKA REKAYASA I.
Konsep Dasar Tumpuan Akamigas-Balongan.
Kuliah III KONSEP KESEIMBANGAN.
KESETIMBANGAN STATIKA
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
GETARAN HARMONIK SEDERHANA
KONSTRUKSI BALOK GERBER
Bab 1 Muatan dan Medan Listrik
STATIKA.
Pertemuan 5 GAYA-MOMEN DAN KOPEL
Beban lenturan Mekanika Teknik.
Medan dan Dipol Listrik
MENGHITUNG LENTURAN DENGAN METODE BALOK-BALOK KECIL
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
CONTOH SOAL (SINGULARITY METHODE)
TEORI CASTIGLIANO UNTUK MENGHITUNG DEFLEKSI
Kuliah IV Aplikasi Konsep Keseimbangan
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
LENTURAN (DEFLECTION)
GETARAN HARMONIK SEDERHANA
DINAMIKA PARTIKEL Pertemuan 6-8
USAHA DAN ENERGI Pertemuan 10
USAHA.
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Bab 1 Muatan dan Medan Listrik
MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN
Usaha dan energi Oleh : Anggraeni Ayu Dewantie Alifian Maulidzi A
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
D I N A M I K A Teknik Mesin-Institut Sains & Teknologi AKPRIND.
KESETIMBANGAN DAN TITIK BERAT
Matakuliah : D0164/ PERANCANGAN ELEMEN MESIN Tahun : 2006
MEKANIKA TEKNIK Tgl 28 0kt 2015.
KONSEP DASAR TUMPUAN, SFD, BMD, NFD PERTEMUAN II.
PESAWAT SEDERHANA Made Nuryadi.
Hubungan Gerak Translasi dan Rotasi Energi Kinetik Rotasi dan Momen Inesia Momen Inersia dan Momen Gaya.
PENGERTIAN SISTEM STATIS TERTENTU DAN STATIS TAK TERTENTU Suatu konstruksi terdiri dari komponen-komponen berupa : BENDA KAKU  BALOK BATANG / TALI TITIK.
Kuliah V Sistem Pembebanan Portal
GERAK HARMONIK SEDERHANA
Kesetimbangan (Equlibrium)
Menguraikan gaya F1 F F2.
Transcript presentasi:

TEKNIK MEKANIKA Study kasus AKAMIGAS - BALONGAN

Kasus 1 Diketahui suatu benda dengan gaya-gaya seperti terlihat pada Gambar. Ditanyakan : Tentukan besar resultan gaya dari empat gaya tarik pada besi ring.

Misal: 1 cm = 1kN Jadi: 1,51 cm = 1,51 kN

Metode Lain: R1 R R2

Kasus 2 Diketahui dua orang seperti pada Gambar, sedang berusaha memindahkan bongkahan batu besar dengan cara tarik dan ungkit. Ditanyakan: Tentukan besar gaya resultan yang bekerja pada titik bongkah batu akibat kerja dua orang tersebut.

Penyelesaian:

Latihan1: kg kg Tentukan besar resultan gaya dari Gambar tersebut dengan menggunakan metode grafis dan analisis

Kasus 3: Konstruksi balok sederhana dengan tumpuan sendi dan roll, menerima beban F1, F2, dan F3 vertikal ke bawah. Cari reaksi di tumpuan A dan B.

Penyelesaian: Σ MA = 0 -RvB (40) + 16 (32) + 15 (20) + 20 (10) = 0 RVB = 25,3 kN ( ↑ ) Σ MB = 0 RvA (40) – 20 (30) – 15 (20) – 16 (8) = 0 RVA = 25,7 kN ( ↑ ) Σ FH = 0 RHA = 0 karena tidak ada beban horisontal.

Kasus 4: Konstruksi balok sederhana dengan tumpuan sendi dan roll, menerima beban F1, dan F2 vertikal ke bawah yang posisinya miring dengan perbandingan 3,4,5. Cari reaksi di tumpuan A dan B.

Penyelesaian: Gaya F2 posisi miring, sehingga harus dicari gaya sumbu x dan y. 16 9,6 kN Σ MB = 0 RvA (9) – Fy (3) – 20 (7) = 0 RvA (9) – 12,8 (3) – 20 (7) = 0 RvA.9 – 178,4 = 0 RvA = 19,82 kN ( ↑ ) 16 12,8 kN Σ MA = 0 -RvB (9) + Fy (6) + 20 (2) = 0 -RvB (9) + 12,8 (6) + 40 = 0 -RvB.9 +116,8 = 0 RvB = 12,978 kN ( ↑ ) Σ FHA = 0 RHA-Fx = 0 RHA = 9,6 kN

Kasus 5 Hitung Momen dititik O (Mo)? Solusi Mencari gaya pada x dan y Menghitung Mo

Penyelesaian Mencari Gaya Fx dan Fy Fx = F sin 20°  40*0,342= -13,68 N Fy = F cos 20°  40*0,939= -37,56 N Mo = Fx*l + Fy*l = (13,68N* 30mm)-(37,56N*200mm) = -7101,6 Nmm

Kasus 6: Dari gambar tersebut diberikan gaya 400N dengan θ = 20o. Hitung Besarnya Momen dititik A (MA)? Solusi Mencari gaya pada x dan y Menghitung MA

Penyelesaian Mencari Gaya Fx dan Fy Fx = F sin 20°  -400*0,342 Fy = F cos 20°  -400*0,939 Mo = Fx*l + Fy*l = (400N*sin 20* 3m)+(400*cos 20*2m) = 1162,17 Nm

Kasus 7: Konstruksi balok sederhana dengan tumpuan sendi dan roll, menerima beban terdistribusi vertikal ke bawah sebesar Q = 5 kN/m. Cari reaksi di tumpuan A dan B.

Penyelesaian: Beban terdistribusi dapat diwakili satu beban titik yang merupakan resultan dari beban terdistribusi tersebut dan posisinya berada di tengah-tengah panjang beban. Beban total dari beban terdistribusi diperoleh dari perkalian beban dengan panjang balok yang terkena beban. Ftotal = Q x L = 5 kN x 20 = 100 kN

Σ MA = 0 -RvB (44) + Q (22) = 0 -RvB (44) – 100 (22) = 0 RVB = 50 kN ( ↑ ) Rva (44) – Q (22) = 0 Rva (44) – 100(22) = 0 RVA = 50 kN ( ↑ ) Σ FHA = 0 RHA = 0 karna tidak ada beban horisontal.

Latihan1: Konstruksi balok sederhana dengan tumpuan sendi dan roll, menerima beban F1, dan F2 serta beban terdistribusi merata Q=10 kN/m vertikal ke bawah. Cari reaksi di tumpuan A dan B.

Latihan 2: Sebuah gaya 300 N bekerja pada ujung tuas yang panjangnya 3 m. Tentukan momen gaya tersebut terhadap O.