Agama dan Keberagaman Budaya Materi diskusi Lokakarya Pendidikan Agama “Membangun Wawasan Bhinneka Tunggal Ika Melalui Penanaman Nilai-nilai Agama” Institut DIAN/Interfidei Kab. Sleman dan Kab. Bantul, Yogyakarta, 4 -6 dan 10-12 Agustus 2009 Anna Marie Wattie Dosen, Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya Peneliti, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Ketua Pengelola, Program Studi Magister Studi Kebijakan Universitas Gadjah Mada
Agama dan Negara Negara sekuler: pemisahan total negara dan agama Negara agama: menjadikan agama sebagai dasar kekuasaan dan kedaulatan negara Negara Pancasila: memberi peran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (bukan negara agama dan bukan negara sekuler)
Agama dan Pancasila Pancasila: Sumber dari segala sumber hukum dan UUD 1945, sebagai alat pemersatu bukan pemecah belah dan tidak berpihak Mengandung nilai-nilai moral universal yang diajarkan oleh seluruh agama Nilai etik dan moral berasal dari nilai-nilai tradisi dan agama dan humanisme modern sesuai dengan HAM
Agama dan Budaya Agama bagian dari budaya Budaya bagian dari agama Budaya adalah seperangkat sistem nilai, norma,etika, keyakinan dan perilakunya (bersumber dari banyak hal termasuk agama) Pola dari Budaya bagian dari agama Budaya adalah penuntun perilaku, pandangan hidup bagi pengembannya Pola bagi Aspek mana yang paling menentukan arah hidup pemeluknya? Agama? Budaya (seperangkat ide)?
Agama dan Budaya Konteks ruang dan waktu dalam kemunculan suatu doktrin agama menjelaskan kemampuan doktrin tersebut untuk bertemu dan beradaptasi melalui proses negosiasi dan akulturasi sehingga memunculkan karakter-karakter agama tertentu dengan tetap mempertahankan nilai-nilai universal Deskripsi (tafsir) budaya terhadap doktrin agama telah melahirkan warna–warni agama sesuai dengan keragaman budaya: Islam Jawa, Kristen Batak, Hindu Bali, …. Hidup manusia secara individual maupun kolektif menjadi ajang pertemuan antara agama dan budaya. Dalam hal ini agama tidak dapat dipisahkan dari budaya sehingga setiap agama akan memiliki nuansa budaya yang berasal dari lokalitas tertentu
Agama dan Keberagaman Internal vs Eksternal Internal: Terkait dengan doktrin agama yang pemahamannya berada di bawah tanggung jawab masing-masing tokoh dan umat agama yang bersangkutan. Dalam lingkup ini ada aspek iman, keyakinan, dan klaim kebenaran yang membedakan agama yang satu dengan yang lain Eksternal: Terkait dengan hubungan antar umat beragama, yang berada di satu wilayah/konteks ruang dan waktu yang mempertemukan doktrin agama dengan doktrin-doktrin lain baik yang bersumber dari agama (yang berbeda) atau nilai-nilai budaya lain. Dalam lingkup ini ada nilai-nilai universal yang menjadi anutan, yaituPancasila dan UUD 1945
Komunikasi, Interaksi, Akulturasi Manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial yang mengemban sistem budaya dan agama masing-masing Manusia hidup dalam komunitas (sesamanya) dan ekosistem (bersama alam dan mahluk lain) Komunikasi: pertukaran ide secara individual maupun kolektif untuk kesepakatan bersama Kesepakatan bersama: pertemuan unsur-unsur budaya pembentuk sistem budaya Akulturasi danperubahan budaya Akulturasi agama dan budaya
Praktek Beragama Dalam konteks kehidupan beragama antar sesama umat beragama, agama tidak bisa diposisikan sebagai dogma baku yang justru akan mengalihkan fungsi agama sebagai solusi masalah hidup manusia baik secara individual maupun kplektif , menjadi akar masalah yang menyengsarakan manusia Relevansi dan signifikansi agama dalam kehidupan umat manusia adalah ketika perilaku umat atau praktek beragama mampu menghadirkan perasaan, sikap dan situasi yang ideal: penghargaan, kasih, persaudaraan, persahabatan