Teknik Pengemasan Limbah B3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Advertisements

PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
GUDANG BAHAN PELEDAK.
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair

PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
Perancangan sistem pembuangan dan vent
IN HOUSE KEEPING PABRIK GULA
PENENTUAN DAN TECHNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH B3
SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi
Reuse, Recycle , Recovery
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Sanitasi dan Keamanan.
Good Manufactory Practices
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
Asam Anorganik dan ahidritnya, Temu. 9
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
BANGUNAN DAN FASILITAS
Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi FKIK Unsoed
PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA (B3)
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Peralatan instalasi.
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
RUMAH SEHAT.
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
PLAMBING DAN INSTRUMENTASI
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SOSIALISASI KANTIN SEHAT SEKOLAH
Pascapanen Cabe Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303
M2 Desain, Perlengkapan, Tata Ruang dan Pengelolaan Lab IPA
JENIS-JENIS KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN
Limbah Padat dan Limbah Berbahaya
Sanitasi Pada Pengolahan Limbah Industri
PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI INDUSTRI
Kriteria Penilaian PROPER Pengelolaan Limbah B3
Defnisi Limbah DAN RUANG LINGKUP
PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA BAHAN KIMIA
SANITASI DAN KEAMANAN.
PERENCANAAN FASILITAS
PEDOMAN PENYIMPANAN HANDAK DI BIDANG PERTAMBANGAN UMUM
PENDAHULUAN Sistem penyediaan makanan nasional di Indonesia salah satu di antaranya dipenuhi oleh industri pangan. Dalam penyediaan makanan tersebut, Industri.
BAHAN HABIS DAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
Penyimpanan Limbah B3.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
BANGUNAN DAN FASILITAS
BAHAN BERACUN BERBAHAYA (B3)
Tata Cara Pengemasan Dahak
PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3
AKMALIAH NURLAELI APRIYANI RENY KURNIAWATI SITI ROBIATUL ALAWIAH USWATUN ROBIATUL A.
Penyimpanan Obat harus disimpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian, terhindar pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya. Obat yang mudah menguap.
Pengelolaan limbah B3 Kegiatan Penghasil dan Pemanfaat LB3
“BANGUNAN DAN FASILITAS” RIYANDA Sfarm.,Apt.
SANITASI PASAR Pasar sehat.
GUDANG BAHAN PELEDAK.
Kebutuhan air Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yg dipergunakan baik oleh penghuninya ataupun oleh keperluan2 lain yg ada kaitannya dg fasilitas.
PENGELOLAAN LIMBAH B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan LIMBAH MEDIS
By Ahmad Irfandi, SKM., MKM
Tugas Biologi Kelompok 6 Nama anggota: Aditya desty ningtias
Penggudangan Dalam Industri Modern
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
PENERAPAN K3 DI LABORATORIUM By: Komarul Fausiyah.
Presented By: Jimmy Juwaidi Noor Juliawitaridayah Latifah M. Abdy Agoes M M. Aqasah SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM (KOLAM RENANG)
Bondan Setiawan Eva Rustiani Ilham Rizky Miftahul Zoga D
Diskusi Draft Permen Pengganti Kepmen 1211k/1995
PENGENDALIAN LIMBAH RUMAH SAKIT Disampaikan Pada Acara Pelatihan Pencegahan & Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Pertamina Cirebon Tanggal 30 Juli 2019 Tim.
PERMENKES RI NO. 37 TAHUN 2012 dr. Melinda Wilma Dinas Kesehatan Kota Padang 17 Oktober 2019 KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS.
Transcript presentasi:

Teknik Pengemasan Limbah B3

Penyimpanan limbah B3 harus dilakukan apabila tidak dapat dilakukan pengolahan B3 dengan segera Tujuan dari kegiatan penyimpanan adalah untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat dihindarkan

Sebelum disimpan, limbah B3 perlu dikemas terlebih dahulu Tujuan pengemasan adalah agar setiap jenis limbah sebelum disimpan telah ditandai dengan sistem label yang sesuai dengan jenis karakteristik limbah, serta telah ditempatkan dalam kontainer yang sesuai pula

Dengan pendekatan ini, memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kesalahan dalam penanganan limbah B3 Pengemasan yang baik akan mempermudah pengawasan oleh petugas yang diserahi tanggung jawab

Pihak yang Melakukan Pengemasan Ketentuan dalam bagian ini berlaku bagi kegiatan pengemasan/ pewadahan limbah B3 di fasilitas: a. Penghasil, untuk disimpan sementara di dalam lokasi penghasil; b. Penghasil, untuk disimpan sementara di luar lokasi penghasil tetapi tidak sebagai pengumpul c. Pengumpul, untuk disimpan sebelum dikirim ke pengolah; d. Pengolah, sebelum dilakukan pengolahan dan atau penimbunan

Persyaratan pra pengemasan Setiap penghasil/pengumpul limbah B3  mengetahui karakteristik bahaya dari setiap limbah B3 yang dihasilkan/ dikumpulkannya. Ragu-ragu ??

Persyaratan pra pengemasan 2. Bagi penghasil yang menghasilkan limbah B3 yang sama secara terus menerus, maka pengujian karakteristik masing-masing limbah B3 dapat dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali. berubah??

Persyaratan pra pengemasan 3.Bentuk kemasan dan bahan kemasan dipilih berdasarkan kecocokannya terhadap jenis dan karakteristik limbah yang akan dikemasnya

Persyaratan umum kemasan Kondisi baik, tidak rusak, dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran. Disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang akan dikemasnya  segi keamanan dan kemudahan dalam penanganannya. Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau bahan logam (teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS440) dengan syarat bahan kemasan yang dipergunakan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3 yang disimpannya.

Prinsip pengemasan limbah B3 Tidak saling cocoktidak boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu kemasan; Jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau terjadinya kenaikan tekanan. Kondisi yang tidak layak (misalnya terjadi pengkaratan, atau terjadi kerusakan permanen) atau jika mulai bocor ganti!!

Prinsip pengemasan limbah B3 4. Isi limbah  beri penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi ketentuan tentang tata cara dan persyaratan bagi penyimpanan limbah B3.

Prinsip pengemasan limbah B3 5. Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh dengan limbah B3 harus: a). ditandai dengan simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan mengenai penandaan pada kemasan limbah B3-1 b). selalu dalam keadaan tertutup rapat dan hanya dapat dibuka jika akan dilakukan penambahan atau pengambilan limbah dari dalamnya, c). disimpan di tempat yang memenuhi persyaratan untuk penyimpanan limbah B3 serta mematuhi tata cara penyimpanannya.

Prinsip pengemasan limbah B3 6. Terhadap drum/tong atau bak kontainer yang telah berisi limbah B3 dan disimpan di tempat penyimpanan harus dilakukan pemeriksaan kondisi kemasan sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu satu kali. a). apabila diketahui ada kemasan yang mengalami kerusakan (karat atau bocor), maka isi limbah B3 tersebut harus segera dipindahkan ke dalam drum/tong yang baru, sesuai dengan ketentuan butir 1 di atas. b). apabila terdapat ceceran atau bocoran limbah, maka tumpahan limbah tersebut harus segera diangkat dan dibersihkan, kemudian disimpan dalam kemasan limbah B3 terpisah.

Prinsip pengemasan limbah B3 7. Kemasan bekas mengemas limbah B3 dapat digunakan kembali untuk mengemas limbah B3 dengan karakteristik : a). sama dengan limbah B3 sebelumnya, atau b). saling cocok dengan limbah B3 yang dikemas sebelumnya. Jika akan digunakan untuk mengemas limbah B3 yang tidak saling cocok, maka kemasan tersebut harus dicuci bersih terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai kemasan limbah B3

Prinsip pengemasan limbah B3 Kemasan yang telah dikosongkan apabila akan digunakan kembali untuk mengemas limbah B3 lain dengan karakteristik yang sama, harus disimpan di tempat penyimpanan limbah B3. Jika akan digunakan untuk menyimpan limbah B3 dengan karakteristik yang tidak saling sesuai dengan sebelumnya, maka kemasan tersebut harus dicuci bersih terlebih dahulu dan disimpan dengan memasang "label KOSONG" sesuai dengan ketentuan penandaan kemasan limbah B3.

Prinsip pengemasan limbah B3 Kemasan yang telah rusak (bocor atau berkarat) dan kemasan yang tidak digunakan kembali sebagai kemasan limbah B3 harus diperlakukan sebagai limbah B3.

Gambar Kemasan untuk Penyimpanan Limbah B3 (a) Kemasan Drum Penyimpan Limbah Cair Domestik (b) Kemasan Drum untuk Limbah B3 Sludge atau Padat

Apa Beda SIMBOL dengan LABEL ?

Simbol adalah gambar yang menyatakan karakteristik limbah B3. Label adalah tulisan yang menunjukkan antara lain karakteristik dan jenis limbah B3.

SIMBOL Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk belah ketupat. Pada keempat sisi belah ketupat tersebut dibuat garis sejajar yang menyambung sehingga membentuk bidang belah ketupat dalam dengan ukuran 95 persen dari ukuran belah ketupat bahan. Warna garis yang membentuk belah ketupat dalam sama dengan warna gambar simbol. Pada bagian bawah simbol terdapat blok segilima dengan bagian atas mendatar dan sudut terlancip berhimpit dengan garis sudut bawah belah ketupat bagian dalam. Panjang garis pada bagian sudut terlancip adalah 1/3 dari garis vertikal simbol dengan lebar 1/2 dari panjana garis horizontal belah ketupat dalam

SIMBOL Simbol yang dipasang pada kemasan minimal berukuran 10 cm x 10 cm, sedangkan simbol pada kendaraan pengangkut limbah B3 dan tempat penyimpanan limbah B3 minimal 25 cm x 25 cm. Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap goresan dan atau bahan kimia yang kemungkinan akan mengenainya. Warna simbol untuk dipasang di kendaraan pengangkut limbah B3 harus dengan cat yang dapat berpendar (fluorescence).

Gambar Bentuk dasar simbol

Gambar Simbol untuk limbah B3 karakteristik mudah meledak

Gambar Simbol limbah B3 klasifikasi mudah terbakar

Gambar Simbol limbah B3 klasifikasi reaktif

Gambar Simbol limbah B3 klasifikasi beracun

Gambar Simbol limbah B3 klasifikasi korosif

Gambar 7. Simbol limbah B3 klasifikasi menyebabkan infeksi

Gambar Simbol limbah B3 karakteristik campuran

LABEL Label merupakan penandaan lengkap yang berfungsi memberikan informasi dasar mengenai kondisi kualitatif dan kuantitatif dari suatu limbah dalam kemasan suatu kemasan limbah B3. Label identitas Limbah berukuran minimum 15 cm x 20 cm atau lebih besar, dengan warna dasar kuning dan tulisan serta garisan tepi berwarna hitam, dan tulisan “PERINGATAN !” dengan huruf yang lebih besar berwarna merah

Gambar Label Identitas Limbah

Gambar Label untuk penandaan kemasan limbah B3 kosong

Gambar Label penandaan posisi tutup kemasan limbah B3

Foto Pengemasan dan Penyimpanan Limbah B3

PENYIMPANAN SEMENTARA Rancang bangun tempat penyimpanan Sesuai dengan karakteristik limbah; Lantai kedap dan landai ke arah pit pengumpul; Minimisasi potensi leachate Ventilasi yang memadai (atap);; Pit pengumpul. Persyaratan lokasi: Lokasi bebas banjir, tidak rawan bencana, di luar kawasan lindung dan sesuai dengan RTR;

Pengumpulan Pada dasarnya persyaratan menyerupai penyimpanan sementara; Hanya dapat menyerahkan limbah kepada pengelola yang telah memiliki izin pengelolaan limbah B3 atau ekspor; Single waste – Multiple waste characteristics Single waste lebih sederhana : UKL/ UPL Multiple waste: AMDAL; Laboratorium; Rancang bangun tempat penyimpanan.

Syarat Lokasi Pengumpul Bebas banjir Jarak : - 150 m dari jalan utama - 300 m dari fasilitas umum - 300 m dari perairan - 300 m dari kawasan lindung.

Gambar Penyimpanan kemasan limbah B3 dengan menggunakan rak

Gambar Tempat penyimpanan limbah B3 cair dalam jumlah besar

Gambar Sirkulasi udara dalam ruang penyimpanan limbah B3

Gambar Tata ruang gudang penyimpanan limbah B3

Gambar Tata ruang fasilitas penyimpanan sementara limbah B3 di luar lokasi pabrik penghasil atau di pengumpul dan atau di pengolah