TESTING DAN IMPLEMENTASI PERTEMUAN 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Testing & Implementation System
Advertisements

@upnjatim #digirefs #nheq © 2013 Analisa Proses Bisnis Pengantar.
Proses Testing & Standar Internasional
Rekayasa Perangkat Lunak dan Proses Software
DASAR-DASAR PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
Testing dan Implementasi Sistem
Testing dan Implementasi Sistem
Pengujian Sofware – strategi
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (Software Engineering) Eka Ismantohadi
Testing.
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat Lunak
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
Testing dan Implementasi Sistem
TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM
TESTING DAN QA SOFTWARE PERTEMUAN 9
Testing & Implementation System
Testing Pertemuan ke 2.
Proses Testing System Testing Acceptance Testing
Testing dan Implementasi Sistem
# T ESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dosen : Yulistia
Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak
Kriteria Rekayasa Perangkat Lunak (lanjutan)
TEKNIK TESTING DAN STRATEGI TESTING
# P ENJELASAN UMUM P ENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Pertemuan 1.
Pengujian dan Implementasi Sistem Informasi
Systems Development Life Cycle
Testing dan implementasi sistem
AUDIT SISTEM INFORMASI dan TUJUANNYA
PriNciples That Guide Practice
Dasar-Dasar Testing.
Tim RPL Teknik Informatika 2017
TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM (Pertemuan Ke-1)
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Testing dan implementasi sistem
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
Rekayasa Perangkat Lunak Metode Pengujian Perangkat Lunak
TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Testing dan Implementasi Sistem
Strategi Testing Rika Harman, S.Kom.,M.S.I.
Testing dan Implementasi Sistem Informasi
Testing dan Implementasi
Dasar – dasar pengujian perangkat lunak
Database Change Management source : Database Administration the complete guide to practices and procedures chapter 7 by. Craig S. Mullins.
Testing dan Implementasi Sistem [3-sks (3-0)]
Testing dan Implementasi
Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak
TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM
PERTEMUAN 2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak
Testing & Implementasi
Testing dan Implementasi SI220A
Testing dan implementasi si
Implementasi Sistem (SI)
Validasi dan Verifikasi Software
TESTING DAN IMPLEMENTASI PERTEMUAN 7
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
TESTING DAN QA SOFTWARE PERTEMUAN 14
FIKES – MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
TESTING DAN QA SOFTWARE PERTEMUAN 18
Testing dan Implementasi
Pengujian Perangkat Lunak
TESTING DAN QA SOFTWARE PERTEMUAN 9
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
TESTING DAN QA SOFTWARE PERTEMUAN 13
Tim RPL Teknik Informatika 2018
Fathiah, S.T.,M.Eng Universitas Ubudiyah Indonesia
PENGANTAR Testing dan implementasi sistem. Definisi testing Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara.
Transcript presentasi:

TESTING DAN IMPLEMENTASI PERTEMUAN 2 DASAR – DASAR TESTING

TUJUAN TESTING Testing/pengujian adalah pengeksekusian program dengan tujuan untuk menemukan error. Test case yang bagus adalah test case yang memiliki kemungkinan terbesar untuk menemukan error yang tersembunyi. Test yang sukses adalah test yang berhasil menemukan error yang belum tersembunyi. Kesimpulan: Tujuan kita adalah mendesain pengujian/test yang secara sistematis akan membuka berbagai macam jenis error, dengan waktu dan tenaga yang seminimum mungkin.

OBYEKTIFITAS TESTING Meningkatkan kepercayaan bahwa sistem dapat digunakan dengan tingkat resiko yang dapat diterima. Menyediakan informasi yang dapat mencegah terulangnya error yang pernah terjadi. Menyediakan informasi yang membantu untuk mendeteksi error secara dini.

OBYEKTIFITAS TESTING (lanjutan) Mencari error dan kelemahan atau keterbatasan sistem. Mencari sejauh apa kemampuan dari sistem. Menyediakan informasi kualitas dari produk software.

MISI TIM TESTING Misi dari Tim Testing tidak hanya untuk melakukan testing, tapi juga untuk membantu meminimalkan resiko kegagalan proyek. Tester mencari masalah yang potensial dan kehadiran dari masalah. Tester mengeksplorasi, mengevaluasi, melacak dan melaporkan kualitas produk, sehingga personil project lainnya dapat membuat keputusan terhadap pengembangan produk.

MISI TIM TESTING (lanjutan) Tester tidak melakukan pembenahan/perbaikan atau pembedahan kode. Tester tidak mempermalukan atau melakukan komplain kepada suatu individu atau tim, hanya menginformasikan. Tester adalah individu yang memberikan hasil pengukuran dari kualitas produk.

PSIKOLOGI TESTING Testing dilakukan secara destruktif. Seorang pengembang bertugas membangun, sedangkan tester justru berusaha untuk menghancurkan. Tester harus mempunyai keinginan yang mendasar untuk membuktikan kegagalan kode, dan melakukan apa saja untuk membuatnya gagal. Bila seorang tester hanya ingin membuktikan bahwa kode beraksi sesuai dengan fungsi bisnisnya, maka tester tersebut telah gagal dalam menjalankan tugasnya.

PRINSIP-PRINSIP TESTING Testing yang komplit tidak mungkin Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit Alasan yang penting diadakannya testing adalah untuk mencegah terjadinya errors. Testing berbasis pada resiko Testing harus direncanakan. Testing membutuhkan independensi

Testing yang komplit tidak mungkin Testing yang komplit secara menyeluruh tidak mungkin, karena jumlah kemungkinan kombinasi test case yang amat besar. Oleh karena itu digunakan prioritas dalam memilih kondisi yang akan dites. Yang mungkin dilakukan adalah testing logika dari program dan yakinkan semua kondisi dari semua level komponen telah diperiksa.

Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit Untuk melakukan testing secara efektif, harus mengetahui keseluruhan sistem. Sedangkan sistem itu tidak sederhana atau tidak mudah dipahami. Untuk dapat sukses melakukan testing dibutuhkan hal-hal sbb: Kreatifitas Pengetahuan Bisnis Pengalaman testing Metodologi Testing

Alasan yang penting diadakannya testing adalah untuk mencegah terjadinya errors Salah satu obyektifitas dari testing adalah memperbaiki error. Semua testing harus dapat dilacak dan memenuhi kebutuhan konsumen. Hal-hal yang tidak sesuai menurut pandangan konsumen (karena tidak sesuai kebutuhan) adalah sebuah kesalahan (fault)

Testing berbasis pada resiko Walaupun testing secara keseluruhan tidak mungkin, namun tidak berarti bahwa testing yang efektif tidak dapat dilakukan. Oleh sebab itu testing adalah hasil pertimbangan dari resiko dan ekonomi.

Testing berbasis pada resiko (lanjutan) Testing merupakan hasil pertimbangan tarik ulur dari empat faktor: Sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan testing berdasarkan pada skala prioritas, kompleksitas dan kesulitan testing. Biaya yang diakibatkan keterlambatan pengiriman produk (dimana salah satu kemungkinan penyebabnya adalah testing) Kemungkinan adanya suatu defect. Biaya yang disebabkan oleh defect.

Testing harus direncanakan Rencana Tes (Test Plan): Dokumen yang mencakup keseluruhan dari tujuan testing dan pendekatan testing. Disain Tes (Test Design): Dokumen yang mendefinisikan apa yang telah dipilih untuk dites dan menjelaskan hasil yang diharapkan. Rencana Tes Disain Tes Pernyataan tujuan testing Spesifikasi tes yang dikembangkan Deskripsi pendekatan tes Deskripsi pengelompokan tes Sekumpulan tugas untuk mencapai tujuan testing

Testing membutuhkan independensi Testing yang paling efektif harus dilakukan oleh pihak ketiga. Tester yang independen (tak tergantung/bebas): Pengamat yang tidak bias (tidak subjektif). Orang yang bertujuan untuk mengukur kualitas software secara akurat.

Kesimpulan dari prinsip-prinsip tesing Kunci yang mempengaruhi kinerja testing adalah sebagai berikut: Wawasan dan kreatifitas tiap individu yang terlibat. Pengetahuan dan pemahaman terhadap aplikasi yang dites. Pengalaman testing. Metodologi testing yang digunakan. Usaha dan sumber daya yang dipakai.

MOTO TESTING Moto Testing - Myers (1976): Test case yang bagus adalah test case yang mempunyai kemungkinan tinggi dalam mendeteksi defect yang sebelumnya belum ditemukan, bukan yang dapat memperlihatkan bahwa program telah bekerja dengan benar. Satu dari banyaknya permasalahan dalam testing adalah bagaimana mengetahui kapan saatnya untuk berhenti melakukan testing. Tidak mungkin mengetes program sendiri Bagian yang dibutuhkan dari tiap test case adalah deskripsi keluaran (output) yang dikeluarkan

MOTO TESTING (lanjutan) Hindari testing yang tidak produktif atau diawang- awang Tulis test case untuk kondisi yang valid dan tidak valid Inspeksi hasil dari tiap tes Semakin meningkatnya jumlah defect yang terdeteksi dari suatu bagian program, kemungkinan dari keberadaan defect yang tak terdeteksi juga meningkat. Tunjuklah programer terbaik untuk melakukan testing Pastikan bahwa testabilitas adalah suatu objective penting dalam desain software.