Materi Pertemuan ke 23 : Mahasiswa dapat menguasai lighting sistem dan dapat menerapkannya pada gambar kerja/bestek bangunan.
Pencahayaan / lighting dan Plafond Penerangan / Pencahayaan : Penerangan Utilitas untuk pencahayaan/penerangan harus dikoordinasikan antara Perancangan arsitektur dan Elektrikal untuk memperoleh cahaya alami dan buatan yang efisien dan seimbang. Pada umumnya cahaya matahari yang masuk ke dalam bangunan bisa merupakan cahaya yang langsung jatuh pada bidang kerja, regleksi cahaya matahari dari luar, masuk melalui bukaan jendela, pemanfaatan ruang-ruang terbuka/void dalam upaya memasukkan sinar matahari yang jatuh ke lantai dan dipantulkan melalui langit-langit.
Intensitas cahaya yang masuk dipengaruhi oleh jenis bahan bukaan yang digunakan (seperti kaca polos, kaca timah, sandblasting dll); luas bidang bukaan, warna bidang pantulan (semakin berwarna cerah semakin banyak memantulkan cahaya)
Penerangan buatan bisa bervariasi tergantung dari arah dan penyebaran cahaya yang diinginkan. Accent, task atau ambience lighting.
Perilaku Cahaya Sebelum kita membahas mengenai kaca, terlebih dahulu kita perlu mengetahui perilaku cahaya ditentukan oleh sifat-sifat permukaan yang dijumpai cahaya. Cahaya masuk dipantulkan, diserap atau ditransmisikan, dalam konteks arsitektural; cahaya biasanya sebagian dipantulkan, sebagian diserap, sebagian ditransmisikan, tergantung pada karakteristik permukaan.
Adalah penting untuk dicatat disini bahwa persepsi warna ditentukan oleh pemantulan, penyerapan, atau transmisi yang selektif, dari cahaya masuk. Cahaya dapat juga difokuskan, dibelokkan dan disebarkan yang juga tergantung karakteristik permukaan.