BAB 10 ORGANISASI MORALITAS DAN TANGGUNG JAWAB

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Konsep Dasar Manajemen
Advertisements

KODE ETIK BAGI PEJABAT KEUANGAN PUBLIK
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
BAB V PUSAT LABA.
OPINI PUBLIK DAN POLLING OPINI PUBLIK
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Andi alfian alipaisal ( )
KEKUASAAN DAN PENGARUH
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
MENJADI SEORANG PEMIMPIN
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
OTORITAS, PENDELEGASIAN WEWENANG, SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
TUGAS PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER
ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Supervisi dan Pembaharuan Sekolah serta Sumber Kewenangan
Hak-hak Serikat Buruh Dalam Pengorganisasian
HALLO APA KABAR??.
Bab 7 Manajemen dan Strategi Pemasaran
PERILAKU DALAM ORGANISASI
ETIKA BISNIS purwati.
BISNIS DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
KEKUASAAN DAN PENGARUH
By : DEVI SILVIA dan ERNI SUHERNI
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
PERTEMUAN KE- 5 LANJUTAN PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
MANAJEMEN STRATEGIS.
KONSELING KELOMPOK.
PEMBELAJARAN TIM ( TIM Learning) kuliah minggu 6
SISTEM, PENDEKATAN , DAN FUNGSI MANAJEMEN
Sessi 3 PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
BAB V ETIKA BISNIS.
KOMUNIKASI MEDIA MASSA & ANTAR PRIBADI Buku 1 bab 10 hal
PENGORGANISASIAN Ambillah semua modal saya – tetapi tinggalkanlah organisasi saya, maka dalam waktu lima tahun saya akan mendapatkan kembali semua modal.
ETIKA BISNIS Hary Sulaksono, SE, MM.
Pertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern
Pertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
BAB XII BUDAYA ORGANISASI
BAB V PUSAT LABA.
Konflik Dalam Organisasi
ETIKA PROFESI.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Power, Authority and Leadership
organization morality and responsibility
BAB III. PENDEKATAN EKONOMI TERHADAP HUKUM
Nama : Ratna Dhammena Santika NPM : Kelas : 4EA10
PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului.
PROSES PERENCANAAN Pengertian Perencanaan
KOMBINASI DAN KOORDINASI ANTARA BERBAGAI RANAH
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
NAMA KELOMPOK 3 : DIMAS ANGGIE LORENZA ( )
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
Etika Perencanaan. Latar Belakang Perencanaan merupakan proses yang menerus dan dilakukan secara sadar dan terorganisir yang menyangkut pengambilan keputusan.
Supervisi dan Pembaharuan Sekolah serta Sumber Kewenangan
Oleh : Mohamad Rizal Nur Irawan
Prepared by: Reni Dyanasari
FILOSOFI PEMBELAJARAN
PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului.
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
KEKUASAAN DAN PENGARUH
ETIKA PROFESI.
“SHARED VISION” Oleh Kelompok V : 1.Muhammad Effendy 2.Rahmat 3.Legabina Adzkia TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM DOSEN PENGAMPU: DR.
ETIKA BISNIS & TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
Etika, etiket, dan respect
BAB III PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
Hukum dan Etika Profesi Public Relations Pertemuan 4
Transcript presentasi:

BAB 10 ORGANISASI MORALITAS DAN TANGGUNG JAWAB

Disusun oleh Kelompok 10 1. Adhi Dwi Isman (115030100111066) 2. Devi Sri Budianti (115030101111051) 3.Ragil Tri Indah (115030101111046)

Pendahuluan: Di era pencerahan ilmiah ini, seorang administrator berpedoman terhadap filsafat yang disebut kesuksesan. Hal ini berdasarkan pengalaman individual bahwa filosofi ini merupakan pencerminan dari segala kebenaran tentang dunia. Disisi lain, seseorang cenderung menggunakan filosofi mengadopsi hal yang sudah ada. Adopsi merupakan kurangnya keberanian untuk menghadapi kenyataan yang bertentangan.

PENG-ORGANISASI-AN YANG BURUK Organisasi mengkombinasikan prosedur rasional dan irrasional untuk mencapai tujuan Administrator dapat menjadi tidak bertanggung jawab jika tidak memiliki dasar psikologis dan filosofis Organisasi mengkombinasikan prosedur rasional dan irrasional untuk mencapai tujuan Administrator menganggap organisasi itu reifikasi dan deifikasi

Perwakilan dan Tanggung Jawab Agen disusun dalam rangka mencapai tujuan utama organisasi. Salah satunya adalah untuk mencapai kolektivitas lebih tinggi dari yang lain. Organisasi membuat keputusan sosial yang bersifat kolektif dan administrator diperhitungkan dalam organisasi. Administrator harus terseleksi sehingga sesuai dengan kepentingan kolektif agar tidak melawan nilai sosial.

Titik Pemikiran Ladd Untuk alasan logis tidak pantas untuk mengharapkan perilaku organisasi agar sesuai dengan prinsip-prinsip moralitas biasa. Kita tidak bisa dan harus tidak berharap kepada organisasi formal, atau perwakilan mereka bertindak dalam kapasitas resmi mereka seperti, jujur​​, berani, perhatian, simpatik, atau untuk memiliki jenis integritas moral. Konsep seperti ini tidak ada dalam kosa kata, sehingga untuk berbicara, dari permainan bahasa organisasi.

KOMPLEKSITAS MORAL Kepentingan Pribadi Tanggung Jawab Moralitas individu dan kepentingan sosial harus disatukan, namun kedua hal ini sangat rumit disatukan. Barnard mengatakan bahwa proses ini merupakan dua konsep yang sulit untuk digabungkan, yaitu : 1 Kepentingan Pribadi 2 Tanggung Jawab

Kepentingan Pribadi Administrator harus mendapatkan kejelasan tentang kepentingan pribadi dan mengerti di mana mereka harus berbohong dalam banyak hal. Untuk melakukan hal ini memerlukan banyak wawasan, intuisi tertentu, visi yang berupa kebaikan, visi yang berasal dari diri sejati orang itu.

Tanggung Jawab Hukum Moral Formal Manusia dan badan hukum bertanggung jawab atas tindakan mereka untuk sistem aturan permainan yang ditetapkan dalam sistem hukum lokal, nasional, atau internasional Tanggung jawab seseorang untuk dirinya sendiri karena kesetiaannya kepada seluruh jangkauan tentang nilai-nilai Tanggung jawab mengacu pada akuntabilitas sanksi sesuai aturan organisasi. Tindakan tersebut dibatasi oleh sebuah sistem penghargaan dan hukuman.

CONTOH ! HUKUM MORAL FORMAL Dalam suatu perusahaan, terdapat bagian marketing suatu barang dan jasa. Pegawai mendapat tugas dari pimpinan bahwa penjualan bulan ini harus mencapai 100%. Jika mereka mencapat target, maka akan mendapatkan bonus dari pimpinannya atas keberhasilan tersbut, namun jika gagal mereka akan mendapatkan teguran Pelayanan Busway di Jakarta. Aturan Hukum tersebut telah di tetapkan di BLU(Badan Layanan Umum) mengenai pelayanan dan aturannya, petugas dan masyarakat penggunanya harus bertanggungjawab dalam keamanan dan kenyamaan Busway tersebut. Seorang anggota suatu organisasi di bidang keuangan dia mempunyai tanggung jawab untuk mendapatkan dana dari luar untuk mendanai organisasinya, dan cara untuk mendapatkan dana tersebut sesuai dengan aturan atau nilai-nilai yang telah diatur dalam organisasinya.

MORALITAS, MORAL, KOMPLEKSITAS, DAN KEPEMIMPINAN kesadaran akan loyalitas pada tugas-tanggungjawab yang berasal dari dalam kepribadian manusia itu sendiri Moral suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran - ukuran tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu Kompleksitas mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi. hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan Kepemimpinan yang saat ini dipahami memiliki tiga dimensi : pertimbangan, penekanan produksi, dan faktor situasional

4. melakukan semua ini dalam batasan yang dikenakan oleh nilai – nilai 1. merancang dan menciptakan peran, untuk dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Tugas Administrator dalam Kompleksitas Moral 3. menentukan, sebagian atau sementara, nilai-nilai organisasi 2. memiliki muatan keseluruhan mendamaikan aspek nomotetis dan idiografis organisasinya

Barnard Moral adalah kekuatan pribadi atau kecenderungan yang bersifat umum dan halus pada individu yang cenderung menghambat, mengontrol, atau memodifikasi keinginan konsisten spesifik langsung, impuls, atau kepentingan dan untuk mengintensifkan mereka yang konsisten dengan kecenderungan tersebut.

Thank You !