Fisioterapi K3 & K3 Fisioterapi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendekatan Situasional
Advertisements

Mursiti Sistem Informasi Industri  Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling berintegrasi untuk menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses.
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KESEHATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS
Administrasi Perkantoran
SAFETY ggggggggggg PROSEDUR K3.
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Keselamatan Kerja Syarat-syarat Keselamatan Kerja
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DASAR TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DENGAN SIKAP KRITIS TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN VERAWATI WIKUNA
Penerapan Telemedicine:Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pemerintahan
Pengendalian Dan Penjamin Mutu
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN INSIDEN SERTA PENYEBAB-PENYEBABNYA
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Kebijakan K3 Nasional Disampaikan pada: Pembinaan Bagi calon Ahli K3
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERAN, FUNGSI, TANGGUNG JAWAB PERAWAT
Kelembagaan K3 Dewan K3 Nasiomal
ILMU KEDOKTERAN KERJA.
Konsep Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
INTRODUCING PSIKOLOGI INDUSTRI.
MENERAPKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN
Materi Tutorial Tatap Muka
INTRODUCING PSIKOLOGI INDUSTRI.
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Ditempat kerja, terdapat beberapa faktor yang memperngaruhi lingkungan
EMPLOYEE HEALTH AND SAFETY
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pendahuluan Pertemuan 1
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Audit Lingkungan Ardaniah Abbas.
Pengantar Kesehatan Kerja
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA
Disusun oleh: I Dewa Putu Leo Parlin
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3)
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Merumuskan Solusi Masalah
BAB I PENDAHULUAN Disampaikan pada:
BAHAYA DAN RESIKO KESEHATAN
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
TIPS HIDUP SEHAT Annisa Nurul H. (A ).
ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH BERDASARKAN METODE Ucy Apriyani /
Muhammad Maftuh R PENGARUH BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI.
H I SYAFRIANI.
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kinerja Operator Kinerja operator mrpk komponen ke-3 dlm kinerja ekonomis suatu sistem mesin Seorang manajer hrs memperhitungkan tipe, jumlah, nilai tenaga.
ANALISA TATA RUANG KANTOR
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Kristen Maranatha
HAZARD MANAGEMENT Keselamatan Kerja.
II. DASAR-DASAR K3 Oleh : Ir. Soedarjanto.
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS) EDISI 1
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3)
Konsep Dasar Keselamatan Kerja
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA Nama Kelompok : 1.Desy Dwi Cahyani 2.Evi Liana 3.Siti Nur Azizah 4.Hilda Yunita.
Abdul latieff HSE Officer. Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia.
disampaikan oleh: Drs. Herman Prakoso Hidayat, MM
INTRODUCING PSIKOLOGI INDUSTRI.
INTRODUCING PSIKOLOGI INDUSTRI.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA ATTENTION PLEASE.
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK). 1.. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; 2.. Memperoleh informasi tentang.
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) NASIONAL
Definisi dan Ruang Lingkup K3
Oleh : Siti Lailatul M KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
“ SISTEM PENJUALAN KOMPUTER DAN SUKU CADANG PADA Audi Syahrul / /
“Membuat Ide Kreatif ” Disusun Oleh : SRI WAHYUNI NIM UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN.
DASAR-DASAR K3 Reny Nugraheni. S.KM.,MM. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Secara Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan.
Transcript presentasi:

Fisioterapi K3 & K3 Fisioterapi Modul 11

Tujuan Umum : Mahasiswa memahami latar belakang dan sejarah peran fisioterapi dalam K3. Tujuan Khusus : Mahasiswa memahami bahwa fisioterapis dapat melakukan perannya lebih besar pada menajemen industri, khususnya dalam K3, selain peran klinis yang selama ini telah dikenal luas.

A. Fisioterapi K3 Peran besar fisioterapis dalam penanganan/pengobatan (treatmen) pasien sudahlah dikenal luas. Akan tetapi, peran fisioterapis dalam keselamatan kerja industri (Occupational Health) sesungguhnya lebih signifikan. Untuk sebagian besar, ide Fisioterapi Kesehatan Kerja adalah konsep baru, akan tetapi fakta menunjukkan bahwa telah ada fisioterapis yang bekerja dibidang industri sejak tahun 1923.

Angka fisioterapis industri meningkat perlahan hingga berdirilah Association of Chartered Physiotherapist in Industry (ACPI) tahun 1947, yang berubah menjadi Association of Chartered Physiotherapist in Occupational Health (ACPOH) pada tahun 1985. Perusahaan pertama yang mempekerjakan fisioterapis industri adalah Arthur Guinnes, pembuat bir di Dublin, tahun 1923 (Hayne, 1977). Lalu Mark & Spencer Departement Store, Unilever, dan lain-lain. Fisioterapis dipekerjakan untuk menghemat waktu kerja, dengan cara perusahan menyediakan fasilitas pengobatan.

Fisioterapis (Fisioterapi K3), sebagai sebuah profesi yang pro aktif dibidang pencegahan pada gangguan muskuloskeletal, merupakan tempat yang tepat untuk melakukan pemeriksaan dan analisa bahaya atau resiko dari cidera/kecelakaan kerja. Secara umum, peran dari seorang fisioterapis K3 adalah untuk efisiensi produksi dari suatu organisasi kerja. Bahkan, sangat mungkin, fisioterapis dapat memberikan opini/saran dalam hal kebutuhan tenaga, menyangkut soal kebugaran calon pegawai. B. Peran Fisioterapi K3

Melalui penelitian yang cermat dan deskripsi aktivitas kerja, ahli fisioterapi dapat melakukan penaksiran untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang bisa meningkatkan stress otot rangka pada tenaga kerja, sehingga dapat ditemukan indikasi pendekatan/intervensi apa yang tepat untuk pencegahannya. Idealnya, sistem kerja mempunyai resiko fisik yang rendah, seperti tidak memicu stress otot rangka. Tantangannya, bagaimana menemukan faktor-faktor resiko utama, dan menghilangkan/menguranginya melalui misal, manipulasi sistem, mengubah tempat kerja, dan sebagainya, agar tercapai sebuah sistem kerja yang aman.

C. K3 Fisioterapi Sebagaimana tempat kerja lainnya, lingkungan/tempat kerja fisioterapi membutuhkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3), karena baik dari segi jenis pekerjaannya maupun tempat kerjanya, memunculkan berbagai faktor resiko untuk terjadinya gangguan kesehatan atau kecelakaan kerja. Umumnya, faktor resiko yang ada pada lingkungan kerja fisioterapi adalah faktor fisika dan psiko-sosial, meskipun tidak tertutup kemungkinan faktor-faktor lain, seperti kimia dan biologis.