RUAYA Forcep Rio Indaryanto

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Siklus Air Praktikum Bahan Ajar Biologi http//:ltps.uad.ac.id
Advertisements

Kegiatan Akuakultur (Pembenihan, Pendederan dan Pembesaran)
FOOD HABITS AND FEEDING HABITS
PERTUMBUHAN & PENENTUAN UMUR IKAN Oleh: DR. Windarti, MSc.
MIGRASI IKAN Julia E. Astarini
oleh : LENI HANDAYANI, S.PI, MP
SUBKELAS HIRUDINEA.
Populasi Lingkungan Populasi :
Hujan dan Proses terjadinya
Hewan sebagai organisme heterotrof
ADAPTASI FISIOLOGIS BATASAN :
DASAR – DASAR BUDIDAYA FAKTOR LINGKUNGAN.
Siklus air By:Zidane h.s.
POPULASI,SUB POPULASI DAN UNIT STOK
PERTUMBUHAN IKAN Kelompok 2 Endah Trilestari
FEKUNDITAS KELOMPOK 4 Jian Saputra
BIOLOGI PERAIRAN Gilang Nurhadiansah Elisah Fiyanih Cyntia Kurniawati Hana Junita S M. Yogi Andhika
STATISTIKA DASAR Uji Hipotesis Beda Dua Nilai Tengah Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng.
TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares)
EKOLOGI VERTEBRATA Sukiya.
ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI
PEMANASAN GLOBAL.
Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.
----Perubahan Sosial----
ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI
Spesiasi dan biogeografi
SIKLUS HIDROLOGI Disusun oleh: Nama : Rina Murtafi’atun
بســم الله الرحـمن الرحـيم
ARLINDO Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
TINGKAH LAKU IKAN (IKN )
Pengaruh Habitat Terhadap Hery Sutrawan Nurdin, S.Pi, M.Si
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PEMIJAHAN (SPAWNING).
Bioma Akuatik.
Tahapan pada budidaya ikan
REKRUITMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
EL NINO LA NINA.
TERUMBU KARANG.
F E K U N D I T A S Forcep Rio Indaryanto
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
6. PERILAKU REPRODUKSI Tahap-tahap perilaku reproduksi
presipitasi evaporasi infiltrasi
FEKUNDITAS DIPELAJARI DARI ASPEK NATURAL HISTORY & DINAMIKA POPULASI, SIFAT RASIAL, PRODUKSI & STOK – REKRUITMEN SECARA TIDAK LANGSUNG DAPAT: (1) MENAKSIR.
METODE PENANGKAPAN IKAN GILLNETS
PERTUMBUHAN IKAN Prof.Dr.Ir.Arief Prajitno, MS 22 oktober 2012
Kelompok 4 Raras Laksitorini (22) Risma Putri A (24)
3. KEMORESEPSI Memainkan peran penting atau vital dalam perilaku ikan
PERSAINGAN DAN PEMANGSAAN BIOLOGI PERIKANAN
BIOLOGI OSEANOGRAFI Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
Sucipto Hariyanto Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Airlangga
CRINOIDEA.
Sucipto Hariyanto Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
2 Fisiologi pernafasan Spons melakukan respirasi secara aerobik biasa, yaitu melalui difusi oleh sel-sel individu dalam tubuh spons tersebut. Hyman (1990)
SUMBER-SUMBER AIR MINUM
Musim dan Perubahannya
LALAT By : HAJIMI, SKM, M.Kes..
TUGAS GEOGRAFI DI S U S U N OLEH : NAMA: SITI NURHALIZA : DINDA BAHTIAR : JUMRIANI PUTRI : ANDI MALLARANGENG ARHAM KELAS: Xi MIPA 3 SMA NEGERI 5 BULUKUMBA.
Sucipto Hariyanto Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
SUMBER DAYA ALAM BAGI HEWAN
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
TM-02 Beta Indi Sulistyowati. Outline Definisi TLI Hal yang mendasari TLI Fisiologi Ikan.
ARLINDO. O Posisi Indonesia spesial karena terletak di dua benua dan dua samudera disamping posisinya di khatulistiwa O Selain itu juga perairan Indonesia.
PEMANASAN GLOBAL.
----Perubahan Sosial----
Bionomik Vektor : Nyamuk
PERSAINGAN DAN PEMANGSAAN BIOLOGI PERIKANAN
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 Ciri Kelamin Primer Contoh : Testes dan Ovari.  Ciri Kelamin Sekunder 1. Dikromatisme 2. Dimorfisme  Tujuan : 1. Memudahkan Pengenalan Jenis Kelamin.
PEMBANGKITAN DAN STATISTIK GELOMBANG. PENGERTIAN GELOMBANG Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah tegak lurus permukaan air.
Transcript presentasi:

RUAYA Forcep Rio Indaryanto Jurusan Perikanan - Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Migrasi dalam dunia perikanan lebih dikenal dengan istilah RUAYA Ruaya ikan adalah adalah pergerakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya Ruaya merupakan satu mata rantai daur hidup bagi ikan untuk menentukan habitat dengan kondisi yang sesuai bagi keberlangsungan suatu tahapan kehidupan ikan.

Ikan tuna sirip biru selatan bergerak musiman mengikuti arah arus angin ke timur Australia, ke timur Selandia Baru, dan lepas pantai Afrika Selatan. Ikan-ikan yang tumbuh dewasa akan kembali ke perairan asalnya pada bulan September – Maret untuk memijah di sana dan daur hidup ikan ini akan kembali berulang terus menerus (Sumadiharga, 2009).

Tidak semua ikan melakukan ruaya Tidak semua ikan melakukan ruaya. Ada ikan bukan peruaya yaitu ikan yang tidak pernah meninggalkan habitatnya Ikan peruaya pada waktu tertentu meninggalkan habitatnya untuk melakukan aktivitas tertentu Studi mengenai ruaya ikan merupakan hal yang fundamental untuk dunia perikanan karena dengan mengetahui lingkaran ruaya ikan akan diketahui daerah dimana stok atau sub populasi itu hidup

(Amfibiotik) Ikan yang melakukan Ruaya Diadrom Katadrom Anadrom Fluvial Lakustrin Amfidrom Diadrom = ikan beruaya untuk berpijah Amfidrom = ikan beruaya untuk mencari makanan Katadrom (ikut aliran) = ikan yang beruaya dari air tawar ke laut Anadrom (menentang aliran)= ikan yang beruaya dari laut ke air tawar Fluvial = penghuni perairan mengalir Lakustrin = penghuni perairan tergenang

(Holobiotik) Ikan yang tidak melakukan Ruaya Potamodrom Fluvial Adfluvial Lakustrin Batidrom Brakheadrom Oseanodrom

(Holobiotik) Ikan yang tidak melakukan Ruaya Holobiotik = ikan yang tidak melakukan ruaya selama hidupnya tinggal di air tawar atau di air laut saja Oseanodrom = ikan yang hidup di laut dan beruaya di laut. Batidrom : ikan yang beruaya di perairan dalam Brakheadrom : ikan yang beruaya di perairan dangkal Potamodrom : ikan yang hidup dan beruaya di perairan tawar saja termasuk sungai dan danau Fluvial = seluruh hidupnya menghuni perairan mengalir Adfluvial (ke air mengalir) = hidup di danau, melawan arus untuk berpijah Lakustrin = penghuni perairan tergenang

Ikan mengadakan ruaya dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya

Ruaya Pemijahan Pergerakan ruaya ikan ke daerah pemijahan mengandung tujuan penyesuaian dan peyakinan tempat yang paling menguntungkan untuk perkembangan telur dan larva. Sejak telur dibuahi sampai menetas. Terus menjadi larva merupakan saat yang kritis karena mereka tidak dapat menghindarkan diri dari serangan predator. Salah satu bagian dari ruaya pemijahan ialah ”reproductive homing” yaitu kembalinya ikan ke daerah asal kelahiran sebelum mengadakan reproduksi. Hal ini sangat menentukan untuk kelangsungan hidup individu atau populasi serta menambah keberhasilan proses perkawinan karena sangat memungkinkan untuk bertemunya pasangan yang sejenis dan proses reproduksi.

Ruaya ke daerah pembesaran dan mencari makanan. Ruaya ke daerah pembesaran dan pencarian makanan dilakukan oleh anak ikan atau oleh ikan dewasa secara vertikal atau horizontal Anak ikan atau larva ikan laut dan air tawar melakukan ruaya denatant (berasal dari pemijahan dan searah arus) secara positif dari daerah pemijahan ke daerah pembesaran atau ke daerah makanan Ikan oseanik umumnya mempunyai telur yang lebih berat dari air laut dan tenggelam. Pada kedalaman tertentu telur tadi akan menetas yaitu kira-kira di daerah yang banyak makanannya dan aman dari predator. Larva ikan oseanik yang melakukan ruaya nocturnal vertikal secara aktif mencari makanan di daerah permukaan pada waktu malam hari dan pada pagi harinya akan kembali ke bagian dalam

Ruaya pengungsian Ruaya pengungsian adalah ruaya untuk menghindarkan diri dari tempat yang kondisinya tidak baik, atau meninggalkan tempat daerah makanan beruaya ke tempat yang kondisinya buruk tetapi diperlukan untuk melengkapi daur hidupnya sebagai awal ruaya pemijahan Di daerah yang bermusim empat ada ikan yang melakukan ruaya overwintering yaitu pada musim dingin pergi meninggalkan tempat daerah makanannya menuju ke daerah tempat lain selama musim dingin Misalnya ikan Salmon yang mengadakan ruaya overwintering pada awal musim dingin pergi ke sungai yang agak dalam dimana selama musim dingin mereka itu dalam keadaan tidak aktif dan biasanya tidak makan Ikan tawar setelah menyelesaikan masa makannya di daerah makanan yang baik dengan kondisi tubuh yang baik akan beruaya overwintering

Faktor yang mempengaruhi Ruaya Proses ruaya pada ikan merupakan respon fisiologis terhadap input eksternal maupun internal yang diterima. Respon ikan terhadap suatu rangsangan yang diterima dapat berbeda walau yang diterima sama Peran hormon sangat penting dalam mempengaruhi respon ikan

Faktor internal yang mempengaruhi proses ruaya adalah: Faktor genetik dan ontogeni => tingkah laku ruaya sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan ontoheni memberikan respon pada insting dan fisiologis ikan kecil untuk melakukan ruaya menuju feeding ground dan ikan dewasa akan melakukan ruaya ke area pemijahan (spawning ground) Faktor keseimbangan metabolik => pemenuhan isi lambung Faktor Homing => kemampuan ikan dewasa untuk kembali ke tempat asalnya untuk kematangan gonad dan reproduksi

Faktor internal yang mempengaruhi proses ruaya adalah: Faktor genetik dan ontogeni => tingkah laku ruaya sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan ontoheni memberikan respon pada insting dan fisiologis ikan kecil untuk melakukan ruaya menuju feeding ground dan ikan dewasa akan melakukan ruaya ke area pemijahan (spawning ground) Faktor keseimbangan metabolik => pemenuhan isi lambung Faktor Homing => kemampuan ikan dewasa untuk kembali ke tempat asalnya untuk kematangan gonad dan reproduksi

Title Faktor eksternal yang mempengaruhi proses ruaya adalah: Cahaya atau Lunar. Berkaitan dengan intensitas cahaya dan pengincaran predator secara visual Temperatur atau suhu. Salinitas Arus

Proses Fisiologi selama Ruaya .

Title .

Title .