Askep Pada Pasien Alzheimer

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Space Occupying Lession
Advertisements

STANDAR PROSES KEPERAWATAN JIWA
Oleh: dr. Djoko Wiyono SpKJ..
ASKEP WAHAM.
PENJAS ADAPTED BAGI TUNAGRAHITA
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
Ns. SATRIA GOBEL, M.Kep SpKom
STROKE (CVD).
KELOMPOK 9 KEPERAWATAN GERONTIK.
Richard P. Halgin Susan Krauss Whitbourne University of Massachusetts at Amherst slides by Travis Langley Henderson State University Abnormal Psychology.
KONSEP DASAR PATOLOGI FAUZUL HAYAT,SKM,MKM.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
Diagnosa keperawatan Oleh: Riwayati
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Patologi Umum.
dr. FX. Sutedjo Widjojo, Sp.S (K)
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
PROSES KEPERAWATAN MENU UTAMA
Traumatik Hidrosefalus
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Dissociative disorder
PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
PERUBATAN DEMENTIA (SISTEM SARAF)
Demensia Vs Pikun.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL
Oleh : Ners Anang Satrianto
Penelitian di Bidang Neuroscience
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DIMENSIA
Ninis Indriani,M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TALASEMIA
PENATALAKSANAAN KLIEN DENGAN GANGGUAN ISI PIKIR: WAHAM OLEH: NI MADE CANDRA YUNDARINI ( ) MULAI.
Gangguan Kesadaran dan Kognitif pada Lansia (Konfusio dan Dimentia)
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” R” DENGAN MASALAH
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
Gangguan pusat perhatian dan hiperaktif
ASKEP ANAK DENGAN FEBRIS KONVULSI
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
“harga diri rendah (hdr)
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
3 1 2.
Nursing Care of tromboangitis obliterans
HIPERTIROID By Ninis Indriani.
Sindrom Guillain–Barré
ALZHEIMER Aloysia Martha Dessy Nadia Ermelinda Soares Grace Ludji Leo
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
Ganguan Fungsi Hati Relin Yesika
Asuhan keperawatan hipoglikemia
Karsinoma Gaster.
Penyakit alzheimer dan parkinson
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
ASKEP EFUSI PLEURA By. Nurul Laili, S Kep. Ns.
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Baiq Reski Setiagarini
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kanker Nasofaringeal
DEMENSIA.
TRAUMA ABDOMEN.
STROKE (CVD).
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Stroke Fira Azkiya ( ) Nur Rohmawati ( ) Qurrota Aini ( )
Trauma Kepala Nikmatullah Ridha. Definisi Cedera kepala merupakan cedera kepala yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak, dan otak (Morton, 2012).
Transcript presentasi:

Askep Pada Pasien Alzheimer & Askep Pada Pasien Alzheimer www.feripadri.wordpress.com FERI PADRI

Definisi Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan kelumpuhan, yang terutama menyerang orang berusia 65 tahun keatas. Alzheimer Juga merupakan penyakit dengan gangguan degenarif yang mengenai sel-sel otak dan menyebabkan gangguan fungsi intelektual, penyakit ini timbul pada pria dan wanita dan menurut dokumen terjadi pada orang tertentu pada usia 40 tahun

Penyakit Alzheimer Merupakan penyakit neurodegeneratif yang paling sering terjadi , bersifat irreversible Penyebab dua pertiga dari keseluruhan gejala pikun (42 sampai 81%) Penyebab pikun lain adalah penyakit jantung dan neurodegeneratif yang lain seperti Pick’s dan diffuse Lewy-body dementia

Tanda-tanda umum Hilangnya neuron Pikun Adanya peptida β amyloid pada cairan ektraselluler . Kusutnya neurofibrill Hiperfosforilasi dari mikrotubular protein

Akibat Kerusakan Ingatan Penilaian Pengambilan Keputusan Orientasi Fisik secara keseluruhan Cara berbicara.

Alzheimer brain

Gambaran Umum Akibat Alzheimer Pada Otak

ETIOLOGI Penyebab yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi flament, predisposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit Alzheimer terdiri dari degerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kongnitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron

Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calcium intraseluler, kegagalan metabolism energy, adanya formasi radikal bebas atau terdapat produksi protein abnormal yang non spesifik. Penyakit Alzheimer adalah penyakit genetika, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa peran faktor genetika dan peran faktor non-genetika (lingkungan) juga ikut terlibat, dimana faktor lingkungan hanya sebagai pencetus faktor genetika.

MANIFESTASI KLINIS Gejala Ringan (lama penyakit 1-3 tahun) Gejala sedang (lama penyakit 3-10 tahun) berat (lama penyakit 8-12 tahun)

PATOGENESIS Faktor Genetik Faktor Infeksi Faktor Lingkungan Faktor Imunologis Faktor Trauma Faktor Neurotransmiter

Pemeriksaan penunjang Neuropatologi : Neurofibrillary tangles (NFT) Senile plague (SP) Degenerasi neuron Perubahan vaskuler Lewy body

Pemeriksaan neuropsikologis Fungsi pemeriksaan neuropsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak adanya gangguan fungis konginitif umum dan mengetahui secara rinci pola deficit yang terjadi. Test psikologis ini juga bertujuan untuk menilai fungsi yang ditampilkan oleh beberapa bagian otak yang berbeda-beda seperti gangguan memori, kehilangan ekspresi, kalkulasi, perhatian dan pengertian berbahasa.

CT Scan dan MRI Merupakan metode non invasif yang berevolusi tinggi untuk melihat kwantifikasi perubahan volume jaringan otak pada penderita Alzheimer antemortem. Pemeriksaan ini berperan dalam menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab demensia lainnya selain Alzheimer seperti multiinfark dan tumor serebri.

EEG Berguna untuk mengidentifikasi aktifitas bangkitan yang suklinis. Sedang pada penyakit Alzheimer didapatkan perubahan gelombang lambat pada lobus frontalis yang non spesifik.

PET (Positron Emission Tomography) Pada penderita Alzheimer, hasil PET ditemukan penurunan aliran darah, metabolisme 02, dan glukosa didaerah serebral. Up take I.123 sangat menurun pada regional parietal, hasil ini sangat berkorelasi dengan kelainan fungsi kognisi dan selalu dan sesuai dengan hasil observasi penelitian neuropatologi.

SPECT (Single Photon Emission Computet Tomography) Aktivitas I.123 terendah pada refio parieral penderita Alzheimer. Kelainan ini berkorelasi dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit kogitif. Kedua pemeriksaan ini (SPECT dan PET) tidak digunakan secara rutin 

Laboratorium darah Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik pada penderita Alzheimer. Pemeriksaan laboratorium ini hanya untuk menyingkirkan penyebab penyakit demensia lainnya seperti pemeriksaan darah rutin, B12, Calcium, Posfort, BSE, fungsi renal dan hepar, tiroid, asam folat, serologi sifilis, screening antibody yang dilakukan secara selektif.

PENATALAKSANAAN Inhibitor kolinesterase Thiamin Nootropik Klonidin Acetyl L-Carnitine (ALC)

PROGNOSA Dari pemeriksaan klinis 42 penderita probable alzheimer menunjukkan bahwa nilai prognostik tergantung pada 3 faktor yaitu: 1. Derajat beratnya penyakit 2. Variabilitas gambaran klinis 3. Perbedaan individual seperti usia, keluarga demensia dan jenis kelamin Ketiga faktor ini diuji secara statistik, ternyata faktor pertama yang paling mempengaruhi prognostik penderita alzheimer. Pasien dengan penyakit alzheimer mempunyai angka harapan hidup rata-rata 4-10 tahun sesudah diagnosis dan biasanya meninggal dunia.

ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN Adapun pengkalian yang dilakukan pada penyakit Alzheimer Aktifitas istirahat Sirkulasi Integritas ego Eliminasi Higene  Neurosensori Kenyamanan Integritas social

Diagnosa Keperawatan 1. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan: 2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan: 3. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan : 4. Perubahan pola tidur berhubungan dengan : 5. Resiko terhadap perubahan pola nutrisi kurang/lebih dari kebutuhan berhubungan dengan : 6. Perubahan pola eliminasi konstipasi/inkontinensia berhubungan dengan : 7. Resiko tinggi terhadap disfungsi seksual berhubung dengan : 8. Koping keluarga tidak efektif berhubungen dengan :

Diagnosa dan Intervensi 2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan : a. Degenerasi neuro irreversible b. Kehilangan Memori c. Konflik psikologis d. Deprivasi tiduran

Intervensi Kaji tingkat gangguan kognitif seperti perubahan orientasiterhadap orang, tempat dan waktu, rentang, perhatian, kemampuan berpikir. Bicarakan dengan orang terdekat mengenai perubahan tingkah laku yang biasa /lamanya masalah yang telah ada Pertahankan lingkungan yang tenang menyenangkan Tatap wajah ketika berbicara dengan pasien Panggil pasien dengan namanya Gunakan suara yang agak rendah dan berbicara perlahan pada pasien

Memberikan dasar untuk evaluasi/perbandingan yang akan dating dan mempengaruhi pilihan terhadap intervensi Kebisingan, keramaian, orang banyak biasanya merupakan sensori yang berlebihan dan dapat meningkatkan gangguan neuron Menimbulkan perhatian, terutama pada orang-orang dengan gangguan perceptual Nama merupakan bentuk identitas diri dan menimbulkan pengenalan terhadap realita dan individu Meningkatkan kemungkinan pemahaman

Ayo Download Materi ini hanya di TERIMAKASIH Ayo Download Materi ini hanya di http://feripadri.wordpress.com