BALADA TAMBAK UDANG TRADISIONAL DI PANTAI LAMPUNG TIMUR Dosen Pembimbing :Priyambodo, M.Sc. Desi Nurjannah (1517011142) Tiara May Rosita (1517011114) Tri Agus Wijayanti (1517011100) Tosa Kusmijayanto (1517011092) Sandi Firdaus (1517011118) Rizki Gilang Gumelar (1517011044) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2015
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem pesisir yang sangat potensial bagi kesejahteraan masyarakat di daerah Lampung Timur. Namun, semakin hari semakin krisis ketersediaannya di daerah tersebut, bahkan sudah terlihat pendegradasian untuk wilayah tersebut. Hal tersebut disebabkan karena penebangan mangrove yang dilakukan secara terus-menerus. Mangrove kini diubah menjadi beberapa bangunan dan tentunya hal itu akan mempercepat kerusakan lingkungan, yaitu mengganggu ekosistem yang ada. Selain itu, banyak dari penduduk sekitar yang memanfaatkan mangrove sebagai tempat persawahan. Terlebih lagi mangrove kini di alih fungsikan sebagai tempat tambak udang. akibatnya ribuan hektar mangrove (hutan bakau) menjadi rusak serta dapat menyebabkan abrasi. Setelah kejadian tersebut tak ada lagi tambak udang rakyat yang dapat berproduksi. Akhirnya lahan tambak pun banyak di tinggalkan begitu saja dan terpaksa para masyarakat sekitar beralih mata pencaharian sebagai budidaya perikanan non udang untuk menyambung hidup.
Rumusan Masalah - Apa dampak penggundulan hutan mangrove terhadap lingkungan sekitar ? - Bagaimana cara menanggulangi dampak negative dari tambak udang di Lampung Timur Tujuan Adapun tujuan dari pembahasan tentang Balada Tambak Udang di Lampung Timur yaitu : 1. Untuk mengetahui dampak pengundulan hutan terhadap lingkungan sekitar 2. Untuk mengetahui cara menanggulangi dampak negative dari tambak udang di Lampung Timur Manfaat Adapun manfaat yang dapat diambil dari pembahasan tentang Balada Tambak Udang di Lampung Timur yaitu dapat mengetahui cara menanggulangi dampak negative dari tambak udang di Lampung Timur.
II. PEMBAHASAN 2.1 Mangrove (Hutan Bakau) Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa spesies hutan mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daera yang pasang surut. Baik di teluk-teluk yang yang terlindung dari gempuran ombak maupun disekitar muara sungai dimana air melambat dan mengendapkan lumpur yang di bawanya dari hulu. Secara ekologis, tanaman mangrove berfungsi antara lain sebagai tegak dan kokohnya pohon dan akar untuk melindungi daratan dengan menjebak lumpur sehingga terjadi sedimentasi lalu hutan mangrove menahan intrusi air laut yang meluas ke daratan. Hutan mangrove di kawasan pasang surut menjadi tempat hidup berbagai habitat laut. Kanopinya yang hebat mampu mengikat CO2 dan menjadi tempat hidup satwa seperti lebah, kupu-kupu dan berbagai jenis burung.
Menurunnya produksi udang di Pantai Timur Lampung dapat dilihat dari kondisi fisika, kimia dan biologi sebagai berikut : 1. Pada kondisi kimia yang kita ketahui bahwa hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat banyak salah satunya dapat membantu dalam perputaran siklus karbon , nitrogen dan sulfur, serta perairan mangrove kaya akan nutrient organic dan anorganik. Dengan rata-rata produksi primer yang tinggi mangrove dapat menjaga populasi ikan, kerang dan lainnya. 2. Pada kondisi biologi, secara biologi fungsi dari pada hutan mangrove antara lain sebagai daerah asuhan bagi biota yang idup pada ekosistem mangrove, fungsi lain sebagai daerah mencari makan karena mangrove sebagai produsen primer yang mampu mengasilkan sejumlah besar detritus dari daun dan pohon mangrove dimana dari sana banyak makanan untuk biota-biota. 3. Pada kondisi fisika yang menyebabkan produksi udang menurun karena tidak adanya pohon mangrove di sekitar sana karena di sekitar sana karena fungsi mangrove pada kondisi fisika adala melindungi tambak dan badai dari gelombang air laut. Bisa kita bayangkan bila utan mangrove ini kita alih fungsikan sebagai lahan pertambakan maka perkebunan dan permukiman penduduk sekitar akan lenyap di empas gelombang karena tidak adanya lagi pelindung lokasi dari erosi air laut dan abrasi.
2.2 Cara efektif mengembalikan Hutan Mangrove Pasti setelah kejadian yang menimpa penduduk disekitar pantai, mereka pasti sangat menginginkan kondisi seperti semula. Ada cara efektif murah dan cepat untuk mengembalikan kondisi tersebut yaitu dengan membuat pupuk buatan untuk menanam kembali pohon mangrove disekitar pantai, dipasangnya kincir air untuk menjaga konsentrasi oksigen di perairan tambak dan melakukan bioremediasi. Saat bioremediasi terjadi maka enzim-enzim yang diproduksi ole mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan menguba struktur kimia polutan atau fungsinya yaitu memasukkan bakteri-bakteri kedalam perairan tambak udang untuk menghasilkan senyawa beracun. 2.3 Kandungan Senyawa pada Udang Udang mengandung berbagai macam senyawa seperti kitin dan kitosin yang terkandung pada kulitnya. Kitin sebagai precursor kitosan sebagai hasil isolasi dari jamur. Kitin merupakan polimer terbesar kedua dibumi setela selulosa. Senyawa ini tidak dapat disintesis secara kimia dan tersusun ole saluran molekul N-aseetil-D-glukosamin. Jika bagian asetil ini dibuang maka kita akan memperoleh kitosan. Struktr ini memiliki fungsi yang lebi bervariasi. Kitin terutama terdapat pada invertebrata laut, serangga, kapang dan beberapa jenis khamir. Kitin biasanya banyak di temukan dalam keadaan bergabung dengan protein (Rismana, 2006). Dalam industry pangan, kitin dan kitosan bermanfaat sebagai pengawet dan penstabil warna produk.
Beberapa contoh aplikasi kitin dan kitosin dalam bidang : Nutrisi (suplemen dan sumber serat) Pangan (pembentuk tekstur, penjernih minuman) Media (mengobati luka membrane untuk dialysis darah, antitumor) Kesehatan kulit dan rambut (pelembab) Lingkungan pertanian, peternakan (penjernih air, penyimpan benih, fungisida dan pakan ternak) Lain-lain (proses finishing kertas, menyerap warna pada produk cat). 2.4 Sistem Ekskresi dan Cara Membuat Kualitas yang baik pada Udang System ekskresi pada udang contonya Crustacea yaitu makanannya berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Didalam perut crustacea terdapat gigi gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal. Selain gigi kalsium ini terdapat juga batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi mengeraskan eksoskeleton (rangka luar) setelah terjadi eksdisis (pengelupasan kulit). Ada beberapa cara membuat kualitas udang di tambak lebih baik yaitu : Persiapan tambak meliputi pengeringan dasar tambak, pegapuran dan pemupukan. Management pakan segar dan penumbuhan plankton pemberian suplemen seperti vitamin, immonostimulan, mineral, asam lemak, karotenoid, astaxantin, probiotik, vitamin C, fucoida.
3. Management kualitas air 3. Management kualitas air. Kualitas perairan tambak berkaitan erat dengan kondisi kesehatan udang. 4. Hutan mangrove mempunyai manfaat ganda dan merupakan mata rantai yang sangat penting dalam memelihara keseimbangan biologi di suatu lingkungan perairan. 2.5 Dampak Hilangnya Hutan Mangrove Terdapatnya logam logam berat seperti Pb dan Cu yang terus terakumulasi seiring hilangnya mangrove yang berfungsi sebagai penyerap bahan-bahan organic dan anorganik yang berasal dari tambak maupun laut. Hilangnya hutan mangrove juga menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas air mengingat fungsi mangrove sebagai penyaring atau filter yang menyerap bahan-bahan organic dan anorganik yang berasal dari tambak maupun sawah yang menjadi bermanfaat untuk kelangsungan hidup udang. Beberapa dampak pembuatan tambak udang meliputi dampak positif dan negative antara lain : 1. Dampak positif Dampak positif dibuatnya tambak udang yaitu dari penggunaan lahan untuk para petani yang mempunyai lahan perkebunan dan pertanian untuk mengali fungsikan lahan mereka yang kurang produktif menjadi lahan-lahan pertambakan yang produktif.
Dari segi ekonomi dan social yaitu pembangunan proyek tambak sangat banyak seperti membuka peluang baru di bidang investasi, menghidupkan kualitas pelayanan umum, mengembangkan daerah pesisir, meningkatkan pendapatan nasional non-minyak, dan memberi kesempatan pelatihan dan pekerjaan baik bagi pria maupun wanita. 2. Dampak Negatif Sedangkan dampak negative dibuatnya tambak udang yaitu dari segi penggunaan lahan seperti perubahan fungsi lahan dari utan yang selama ini dimanfaatkan sebagai tempat mencari nafka masyarakat menguntungkan idupnya secara social, ekonomi dan budaya kepada utan adat. Dampak desentralisasi yang menyigkirkan masyarakat adatkonversi mangrove menjadi tambak. Akses masyarakat pada asil utan berkurang. Pertambakan udang menimbulkan ketegangan social Supaya abrasi dapat dihindari, maka perlu dilakukan upaya penanggulangan akibat ludesnya hutan bakau di pesisir timur Lampung, baik dilakukan ole pemerintah ataupun masyarakat sekitar. Upaya penanggulangannya sebagai berikut :
Menanam hutan mangrove Menanam hutan mangrove. Hal ini dapat memberikan banyak manfaat, antara lain : Menjaga, melestarikan serta memelihara ekosistem sekitar pantai Mencega abrasi dan erosi Mengurangi dampak tsunami Menjaga kualitas air laut Sumber oksigen bagi para makhluk idup Membangun alat pemeca gelombang ombak, tembok laut secara bertahap untuk meminimalisir erosi pantai. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari pembahasan tentang Balada Tambak Udang di Lampung Timur antara lain : 1. Pumbukaan lahan untuk membuat tambak udang menyebabkan rusaknya hutan mangrove. 2. Pada udang khususnya mengandung senyawa kitin dan kitosin membantu pertumbuhan pada udang 3. Cara efisien dan murah untuk mengembalikan kondisi tambak seperti semula dengan cara membuat kincir, penanaman kembaali pohon mangrove dan lain sebagainya.
Sekian dan Terima Kasih