Data Link Layer: Protokol High level Data Link Control (HDLC)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kelompok X / X3J : Arni Setiyani Dwi Novia Lestari Tri Sumpono PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2013.
Advertisements

Pengenalam Lapisan Network dan Lapisan Transport OSI
•Memastikan pengiriman tidak overwhelm pengiriman – Preventing buffer overflow • Waktu pengiriman – Waktu yang diperlukan untuk memancarkan semua bit.
Data Link Control.
Data Link Protokol Dasar KELOMPOK 12
Konsep Dasar Protokol Jaringan
Data link control Beberapa hal yang diperlukan untuk mengefektifkan komunikasi data: Sinkronisasi frame Kendali Aliran Kendali kesalahan Pengalamat Kendali.
CIRCUIT SWITCHING AND PACKET SWITCHING
Dosen: Nahot Frastian, M.Kom
Budi Apriyanto, S.Kom Object-Oriented Programming Komunikasi Data Budi Apriyanto, S.Kom
Struktur Bingkai (Frame HDLC)
KOMUNIKASI SISTEM.
William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7
Pertemuan-2 Referensi OSI
Data Link Layer BAB 3.
User Datagram Protocol (UDP)
Network Software (Perangkat Lunak Jaringan)
REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER
Data Link Layer.
Jaringan Komputer Data Link Control.
OSI LAYER.
KOMUNIKASI SISTEM. Tujuan Setelah perkuliahan ini selesai mahasiswa dapat: menjelaskan cara system jaringan berkomunikasi menjelaskan anatomi frame ethernet.
Dosen: Nahot Frastian, S.Kom, M.Kom
Data Link Layer: Protokol High level Data Link Control (HDLC)
Data Link Layer: Framing dan Deteksi Error
DATA LINK CONTROL.
OSI Model Data Link Layer
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
MODEL OSI LAYER Oleh : Danny Kurnianto, S.T., M.Eng.
PENGANTAR TELEKOMUNIKASI S. Indriani L, M.T
Common Channel Signalling
Standar Komunikasi Data
Error-Correcting Codes
Pengantar Sistem Telekomunikasi
KOMUNIKASI SISTEM.
KOMUNIKASI SISTEM.
LAPIS DATALINK.
Point to Point Protocol (PPP)
Jaringan Komputer I Materi 9 Protokol WAN.
Pertemuan-2 Referensi OSI
PROTOCOL MEDIUM ACCESS CONTROL
Data Link Layer Arni Setiyani /X3L Teknik Informatika.
LAYER FISIK.
OSI MODEL.
Pertemuan II Referensi Model OSI.
Pertemuan II Referensi Model OSI.
Data Link Layer.
PERTEMUAN KE 3 P'HES OSI REFERENCE.
Referensi OSI (Open System Interconection )
Data Link Protocol Data Link Protocol / Data Link Control adalah bab yang membahas tentang pengiriman signal melalui transmisi link dalam sebuah jaringan.
Pertemuan 16 Layer Data Link - Lanjutan
DESIGN & LAYOUT BY TIRTA PUTRA
TRANSPORT LAYER PROTOKOL
William Stallings Data and Computer Communications 7th Edition
Struktur Bingkai (Frame HDLC)
Referensi Model OSI.
Modul 1b Pengantar Telekomunikasi
WIDE AREA NETWORK (WAN)
DATA LINK CONTROL.
Pertemuan II Referensi Model OSI.
OSI LAYER.
ARSITEKTUR DAN PROTOKOL
Jaringan Komputer Week 2-Protocol Jaringan -TCP/IP Reference Model.
Standar Komunikasi Data
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Datalink Protokol Dasar
Bahan Ajar Semester VI – 2011 / Kelas R4A, R4E, S4I, S4J
Pertemuan II Referensi Model OSI.
OSI Model Data Link Layer
Pertemuan II Referensi Model OSI.
Transcript presentasi:

Data Link Layer: Protokol High level Data Link Control (HDLC)

Data Link Services Connection-oriented services: memberikan pengiriman paket terurut bebas error setting-up koneksi: setting up variables dan alokasi buffer transfer paket: paket ‘dikemas’ dlm frame data link penutupan koneksi Connectionless service acknowledged service unacknowledged service

Sejarah DLL Protocols SDLC - Synchronous Data Link Control (IBM) HDLC - High-level Data Link Control (ISO & CCITT) ADCCP - Advanced Data Communications Control Protocol (ANSI) LLC - Logical Link Control (IEEE 802.2) ISO 33009, ISO 4335 Data Link Control

Tipe Station HDLC Primary station Secondary station Combined station mengontrol operasi link frame yg dibangkitkan disebut command menjaga link logik terpisah ke masing-masing station secondary Secondary station dibawah kontrol primary station frame yg dibangkitkan disebut respons Combined station dapat membangkitkan command dan respons

Mode Transfer HDLC Normal Response Mode (NRM) Konfigurasi unbalanced Primary menginitialisasi transfer ke secondary Secondary hanya boleh transmit data sebagai respond thd command dari primary Digunakan pada multi drop lines Host computer sebagai primary Terminal sebagai secondary

Mode Transfer HDLC Asynchronous Balanced Mode (ABM) Konfigurasi balanced Kedua macam station dapat menginisiasi transmisi tanpa menerima persetujuan Paling luas digunakan Tidak ada overhead polling

Mode Transfer HDLC Asynchronous Response Mode (ARM) Konfigurasi unbalanced Secondary dapat menginisiasi transmisi tanpa izin dari primary Primary bertanggung jawab thd saluran Jarang digunakan

Konfigurasi HDLC Unbalanced Point-to-point link Primary Secondary Commands Responses Unbalanced Point-to-point link Unbalanced Multipoint link Balanced Point-to-point link between Combined Stations

Format Frame HDLC Flag (8 bit) : 01111110 Address Control Information FCS Flag (8 bit) : 01111110 Address (8 bit extendable 16 bit): Konfigurasi unbalanced  address secondary Konfigurasi balanced Frame command  address receiving station Frame response  address dari station pengirim Control field (8 extendable 16 bit) Information field (variabel): berisi informasi user FCS: CRC 16 bit atau 32 bit dikalkulasi pd field control, address dan informasi

Bit Stuffing Bit stuffing digunakan untuk mencegah kemunculan pola flag didalam frame HDLC Pengirim akan menyisipkan ekstra “0” setiap ditemui lima deretan “1” yg berturutan Penerima mencari lima deretan biner “1” berturutan, jika diiukuti “0” berarti bit stuffing  bit dihilangkan Contoh: Deretan data informasi: 0110111111111100 Setelah bit stuffing: 011011111011111000

Control Field HDLC Information Frame Supervisory Frame N(S) N(R) P/F 1 2-4 5 6-8 Information Frame Supervisory Frame S Unnumbered Frame M

Frame-Frame HDLC

Operasi HDLC Pertukaran frame-frame: informasi, supervisory dan unnumbered Tiga phase: Inisialisasi Transfer data Penutupan SABM UA DISC Data transfer

Operasi pada Normal Response Mode Primary A Secondaries B, C B, RR, 0, P B, I, 0, 0 B, I, 1, 0 B, I, 2, 0,F X B, SREJ, 1 C, RR, 0, P C, RR, 0, F B, SREJ, 1,P B, I, 3, 0 B, I, 4, 0, F B, I, 0, 5

Operasi pada Asynchronous Balanced Mode Combined Station A Combined Station B B, I, 0, 0 A, I, 0, 0 B, I, 1, 0 B, I, 2, 1 A, I, 1, 1 A, I, 2, 1 X B, REJ, 1 B, I, 3, 2 B, I, 4, 3 B, I, 1, 3 B, I, 2, 4 B, I, 3, 4 A, I, 3, 1 B, RR, 2 B, RR, 3

Protocol DLC Lainnya Link Access Procedure, Balanced (LAPB) Bagian dari X.25 (ITU-T) Subset dari HDLC (ABM) Link point-to-point antara sistem dan node packet switching Link Access Procedure, D-Channel (LAPD) ISDN (ITU-T) ABM Sequence number selalu 7 bit (tidak 3 bit) Field address 16 bit terdiri dari dua sub-addresses satu utk device dan satu lagi utk user (layer diatas)

Protocol DLC Lainnya Logical Link Control (LLC): umumnya utk “shared medium networks” (broadcast media) IEEE 802 Frame format berbeda Link control dibagi dua antara medium access layer (MAC) dan LLC (di atas MAC) Tidak ada primary dan secondary (semua station adalah peer) Dua addresses diperlukan: pengirim dan penerima

Protocol DLC Lainnya PPP (Point-to-Point Link Protocol) Layout frame utk PPP: Flag flag Address Control Information CRC Protocol 01111110 1111111 00000011 Unnumbered frame Specifies what kind of packet is contained in the payload, e.g., LCP, NCP, IP, OSI CLNP, IPX All stations are to accept the frame

In-Class Excersise Pd gb di bawah, primary station A berkomunikasi dengan secondary station B, C dan D menggunakan protokol data link standar (misalnya HDLC) pada saluran dua-arah half-duplex. Gambar (b) memperlihatkan urutan transmisi data antara A dan B, C serta D dengan menggunakan notasi singkat A Y N(S) N(R) P/F (A:Address, Y:Command/Response, N(S): Sequence number pengirim, N(R):Sequence number penerima, P/F:Poll/Final). Pada gambar isi harga A,YN(S)N(R),P/F

In-Class Excersise 2. Kejadian (event) berikut terjadi antara primary station A dan dua secondary station B dan C pada saluran multidrop half-duplex bebas error menggunakan protokol HDLC. Event e1, e2, e3, e4 adalah: e1 = A mengaktifkan link dg B dan C menggunakan normal response mode e2 = A mem-pool B utk trafik, B merespons dg mengirimkan 4 frame I, kemudian A meng-aknowledge B tanpa memberikan tambahan hak utk transmit e3 = A mem-poll C untuk trafik dan C hanya meng-acknowledge A e4 = A mengirimkan 3 frame ke B dan memberikan hak B untuk transmit. B merespons dg mengirimkan 5 tambahan frame dan A meng-acknowledge a. Perlihatkan pertukaran frame antara primary station A dan dua secondary station B dan C. b. Sekarang asumsikan terjadi transmsisi error pada frame pertama dari 5 frame yang dikirimkan oleh B ke A pada event e4. Perlihatkan dua kemungkinan prosedur untuk error recovery. Juga asumsikan bahwa ukuran window adalah 7. (Cat. Gunakan notasi A,YN(S)N(R),P/F)