Asesmen alternatif
Background
Sebutkan warna berikut ini
MERAH
BIRU
KUNING
HIJAU
COKLAT
GAYA MENGAJAR I
GAYA MENGAJAR II
Latar Belakang Asesmen Alternatif Tes tertulis hanya dapat mengukur sebagian dari kemampuan siswa yaitu aspek kognitif dan keterampilan sederhana Tes dilakukan terpisah dengan PBM Asesmen Alternatif Pengembangan asesmen alternatif adalah untuk mengatasi kekurangan pada asesmen tradisional
Perbedaan asesmen Tradisional dan Alternatif Menurut Grant Wiggins (1998) Asesmen Alternatif Penilaian dilakukan untuk menilai kekampuan siswa dalam memberikan jawaban yang benar Tes yang diberikan tidak berhubungan dengan realitas kehidupan siswa Tes terpisah dari PBM Dapat diskor dengan realibilitas tinggi Hasil tes diberikan dalam bentuk skor Penilaian dilakukan untuk menilai kualitas produk dan unjuk kerja siswa Tugas yang diberikan berhubungan dengan realitas kehidupan siswa Ada integrasi antara pengetahuan dengan kinerja Sulit diskor dengan realibilitas tinggi Hasil asesmen alternatif diberikan dengan bukti kenerja
ISTILAH-ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN ASESMEN TRADITIONAL ASSESMENT PERFORMENCE ASSESMENT (demonstrasi kemampuan) AUTHENTIK ASSESMENT (mampu menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari) PORTFOLIO ASSESMENT ACHIVEMENT ASSESMENT (semua usaha untuk mengukur kemapuan siswa) ALTERNATIF ASSESMENT
Teori-teori belajar Teori fleksibilitas kognitif dari R Spiro (1990) Teori belajar Bruner (1966) Generative learning model dari Osborne dan Wittrock (1983) Experiental learning theory dari C Rogers (1969) Multiple inteligent thory dari Howard Gardner (1983)
8 Kemampuan individu menurut Gardner Linguistic Logical mathematic ( kemamp guna logika) Visual-spasial (memahami konsep ruang) Bodily kinesthetic (bahs tubuh) Musical Interpersonal inteligent (memahami diri) Intrapersonal inteligent ( krja sama) Naturalist (mengenal dan mengklasifikasi spesies di sekitarnya)
Keunggulan asesmen alternatif Dapat menilai hasil belajar yang kompleks Menyajikan penilaian yang hakiki, langsung dan lengkap Meningkatkan motivasi siswa Memdorong pembelajaran dalam situasi yang nyata Memberi kesempatan kepada siswa untuk selfevaluation Membantu guru menilai efektifitas pembelajaran Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar
Kelemahan asesmen alternatif Membutuhkan waktu lebih banyak Adanya unsur subyektivitas dalam pensekoran Ketetapan pensekoran rendah Tidak tepat untuk kelas besar
Bentuk asesmen kinerja Task (tugas) 1. Computer adaptive testing 2. Tes pilihan ganda diperluas 3. Tes uraian terbuka 4. tugas individu 5. tugas kelompok 6. proyek 7. inerview 8. pengamatan
Rubrik terdiri dari 2 jenis Holistic rubric Analytic rubric B. Rubrik Rubrik terdiri dari kriteria yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek yang akan dinilai disertai gradasi mutu untuk setiap kriteria mulai dari tingkat paling sempurna dampai tingkat yang paling buruk Rubrik terdiri dari 2 jenis Holistic rubric Analytic rubric
Asesmen Portofolio Kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan upaya, proses, hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu Tujuan penggunaan penilaian portofolio : Menunjukkan hasil perkembangan siswa Menunjukkan kemampuan siswa secara langsung Menilai secara keseluruhan pencapaian hasil belajar siswa
Pelaksanaan Portofolio Mendorong dan memotovasi siswa Memonitor pelaksanaan tugas Memberikan umpan balik Memamerkan hasil portifolio siswa
Penilaian Ranah afektif Level pada ranah afektif Receiving Responding Valuing Organization Characterization
Karakteristik afektif Sikap Minat Konsep diri Nilai
Cara menilai afektif Pengamatan langsung Wawancara Angket Teknik proyektil (tugas yang obyeknya belum dikenal siswa) Pengukuran terselubung (siswa tidak tahu jika sedang diamati)