PENGANTAR ILMU EKONOMI Dosen : Drs. Octo Rianto, MM S-1 : Jurnalistik (1989, IISIP Jakarta) S-2 : Manajemen Keuangan (1998, STIE IPWI Jakarta) Kasubbag. Kemahasiswaan FIP UNJ. Dosen Tidak Tetap FIS UNJ. Dosen Paruh Waktu FISIP USNI Jakarta Dosen Paruh Waktu FE URINDO Jakarta Dosen Tidak Tetap FE Univ. Surapati Jakarta (Kampus Bandara Suta)
? Mengapa ada Ilmu Ekonomi Kebutuhan manusia tak terbatas : Pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan hiburan. 2. Sumber daya ekonomi, terbatas : sumber daya alam, tenaga kerja dan kapital (modal).
Latar Belakang Masalah Ekonomi Fundamental Sumberdaya produktif, langka dan mempunyai penggunaan alternatif Masalah apa dan berapa yang diproduksi, Bagaimana memproduksi, dan untuk siapa atau Bagaimana distribusinya ? Kebutuhan manusia tak terbatas
Penjelasan : A. Pertanyaan : 1. Ada daftar barang yang diproduksi, lalu apa yang diproduksi ? 2. Misal : rumah, mobil, beras, tahu, baju, dan komputer. Berapa banyak dari masing-masing barang tersebut diproduksi ? B. ? 1. Bagaimana menarik berbagai sumberdaya ekonomi ke dalam industri barang dan jasa. ? 2. Perusahaan mana yang akan memproduksinya. Bagaimana mereka memperoleh sumberdaya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut. ? 3. Bagaimana kombinasi sumberdaya yang paling efisien bagi perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa tersebut (teknologi).
Sistem Ekonomi Sistem perekonomian adalah sistem sosial atau kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan untuk mencapai kemakmuran. Dalam pengertian sistem sosial terkandung unsur : tujuan bersama, seperangkat nilai, sikap dasar tentang hak dan kewajiban, dan otoritas yang mengarahkan masyarakat. (Tono Gunadi).
Sistem Ekonomi Orde Ekonomi ialah bangun organisasi dari kehidupan ekonomi yang sifatnya relatif lestari. Ada 6 faktor yang memberikan bentuk pada orde ekonomi, yaitu : 1. Kebutuhan hidup manusia. 2. Sumber daya alam. 3. Tenaga kerja. 4. Persediaan barang. 5. Pengetahuan teknik (penguasaan teknologi). 6. Organisasi yuridis dan sosial yang dapat memberikan arah kepada tindakan-tindakan subyek ekonomi dan juga menentukan batasnya. (Muhammad Hatta)
Sistem Ekonomi Sistem perekonomian sebenarnya merupakan suatu kehidupan ekonomi yang mencakup seluruh kegiatan dan proses yang diarahkan agar anggota masyarakat dapat tercukupi kebutuhan kebendaan. Kegiatan ekonomi sebenarnya merupakan salah satu aspek kehidupan masyarakat, karena itulah sistem perekonomian yang terikat pada kaidah-kaidah yang berlaku bagi semua tindakan manusia, yaitu kaidah-kaidah moral yang dapat melahirkan ekonomi normatif. Sistem ekonomi tidak terlepas dari yang hidup (segala macam). Sistem perekonomian akan berhadapan dengan permasalahan yang mendasar, yaitu tentang produksi, distribusi dan konsumsi. Sedang bentuk dari sistem perekonomian sangat tergantung elemen pendukungnya, sehingga elemen-elemen tersebut dapat memberi warna pada sistem ekonomi. (Abdul Majid dan Sri Edi Swasono : 1985). Elemen-elemen tersebut (menurut Van der Valk) adalah : (1) kebutuhan manusia, (2) jumlah, sifat serta susunan penduduk, (3) konstelasi alamiah negara ybs, (4) jumlah barang modal yang tersedia, (5) pengetahuan teknik, dan (6) organisasi yuridis dan sosial masyarakat.
DEFINISI (ILMU) EKONOMI Kata Ekonomi berasal dari Bahasa Yunani kuno “oikonomos” yang berarti “rumah-tangga”. Pengurus rumah tangga harus menjaga supaya ada cukup makanan, pakaian, dan perumahan, supaya rumah diatur beres, supaya kewajiban-kewajiban yang perlu dapat dilaksanakan oleh anggota-anggota rumah tangga yang tepat dan supaya apa yang mereka hasilkan dibagi-bagikan menurut keperluan dan adat istiadat. (Marshal Green, 1997)
DEFINISI (ILMU) EKONOMI Menurut Adam Smith (The Wealth of Nations, 1776) : Ekonomi adalah studi tentang kegiatan produksi dan peraturan antara anggota masyarakat. Menganalisis perilaku variabel-variabel ekonomi : harga, output atau produksi serta kesempatan kerja. Ilmu tentang pilihan, yaitu bagaimana masyarakat memilih menggunakan sumberdaya produktif yang terbatas jumlahnya berupa tanah, tenaga kerja, peralatan produksi, teknologi dan lain-lain untuk memproduksi berbagai komoditi, misalnya : padi, telur, daging, pakaian, rumah, jalan, jembatan, dll. Studi tentang uang, suku bunga, kapital, dan kekayaan
DEFINISI (ILMU) EKONOMI Kamus Ekonomi (Winardi, 1992) : 1. Studi mengenai prinsip-prinsip yang menyebabkan disalurkannya alat-alat yang terbatas jumlahnya antara tujuan-tujuan yang bersaingan. 2. Studi mengenai aktivitas-aktivitas manusia dalam hal memenuhi kebutuhannya. Sloan and Zurcher : ilmu ekonomi adalah keseluruhan pengetahuan yang mempersoalkan penciptaan dan penggunaan barang-barang serta jasa-jasa untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
DEFINISI (ILMU) EKONOMI Paul Samuelson : Studi tentang bagaimana orang-orang atau masyarakat memilih menggunakan berbagai sumberdaya produktif yang langka dan mempunyai alternatif penggunaan dalam memproduksi berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk konsumsi masa sekarang maupun yang akan datang.
DEFINISI (ILMU) EKONOMI Suatu ilmu sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menghadapi sumberdaya yang terbatas dengan pilihan yang tidak terbatas. Untuk suatu tingkat kepuasan, dipilih yang paling murah, atau dengan kegunaan yang paling besar. (Farida S. Tokan). Sasaran utama dari sistem perekonomian adalah memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa. Faktor-faktor produksi : - sumberdaya alam - tenaga kerja - modal - kewirausahaan. (Farida S. Tokan).
DEFINISI (ILMU) EKONOMI Menurut Nellis dan Parker : Inti dari permasalahan studi ilmu ekonomi adalah bagaimana negara-negara berusaha menyesuaikan permintaan dan penawaran atas sumberdaya yang tersedia. Keinginan manusia tidak ada batasnya, padahal sumberdaya yang tersedia untuk memuaskan keinginan tersebut jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, semua masyarakat mempunyai permasalahan ekonomi yang sama, yaitu alokasi sumberdaya yang langka untuk memenuhi kebutuhan serta permintaan para konsumen dan produsen.
Pertanyaannya ? Bagaimana seharusnya sumberdaya dialokasikan ketika sekelompok keinginan dapat terpenuhi sedangkan yang lain tidak terpenuhi ? Orang yang membeli sebuah rumah yang lebih besar, mungkin harus membatalkan liburan tahunan ke luar negeri. Perusahaan yang menaikkan gaji karyawan, mungkin harus mengurangi investasinya untuk membangun pabrik baru. Ketika pemerintah memutuskan membeli lebih banyak buku sekolah di luar anggaran pendidikan, mungkin akan mengurangi pengangkatan guru. Dengan kata lain setiap keputusan yang menyangkut pemuasan keinginan dengan menggunakan sumberdaya yang langka, melibatkan suatu pilihan. Setiap penggunaan sumberdaya berarti keputusan untuk tidak menggunakan sumberdaya lain.
Opportunity cost (biaya kesempatan) Bila membicarakan penggunaan sumberdaya, para ahli menggunakan istilah opportunity cost (biaya kesempatan) untuk menjelaskan pilihan terbaik yang harus dikorbankan untuk memproduksi barang atau jasa. Konsep biaya ekonomi digambarkan dalam diagram berikut.
Ekonomi Moneter Definisi : Menurut M. Manullang : Ekonomi Moneter adalah Ilmu Ekonomi yang mengkhususkan perhatiannya untuk mempelajari uang dengan hubungan-hubungannya. Teori Moneter adalah teori yang melulu mempelajari uang dengan hubungan-hubungannya.
Sejarah Uang Masyarakat primitif : Orang membuat barang untuk dirinya sendiri dengan keluarga. Orang melakukan barter, yaitu tukar menukar barang antara 2 orang. Misalnya periuk ditukar dengan pacul, ikan ditukar dengan buah-buahan. Masyarakat tingkat 2, orang sudah membuat barang untuk ditukar dengan barang orang lain.Pertukaran barang secara langsung. Tapi itu hanya mungkin bila ada dua orang di mana orang yang satu membutuhkan barang yang dimiliki orang kedua, dan dia sendiri memiliki barang yang dibutuhkan orang kedua. Misal, si A mempunyai beras dan membutuhkan ayam. Si B membutuhkan jagung dan mempunyai ayam, sedang beras tidak dimilikinya. Antara kedua orang ini pertukaran tidak mungkin terjadi. Apa yang dibutuhkan oleh B tidak dipunyai A, sekalipun B memiliki apa yang dibuthkan oleh A. Pertukaran antara mereka hanya mungkin terjadi jika kebetulan ada orang ketiga C yang mempunyai jagung dan membutuhkan beras. A dapat menukarkan beras yang dimilikinya dengan jagung yang dipunyai C dan C kemudian dapat menukarkan jagung itu dengan beras yang dimiliki oleh B.
A punya beras, butuh ayam. B punya ayam butuh jagung. C punya jagung, butuh beras. Jika semakin banyak kebutuhan akan semakin menyulitkan pertukaran. Oleh karena itu masyarakat perlu : alat tukar yang disepakati bersama. Alat tukar itu dinamakan “uang”. Saat itu disebut “uang-barang”, antara lain : tembakau, kulit, bulu, minyak, alkohol, besi, tembaga, kerang dan batu-batu besar. Dengan meningkatnya organisasi masyarakat, alat penukar tersebut berubah. Saat itu dirasa perlu ada badan yang mengeluarkan uang dalam bentuk, ukuran dan berat tertentu yang terbuat dari benda yang sangat jarang. Kemudian muncullah uang yang terbuat dari logam, biasa disebut uang logam yang menggantikan uang-barang. Kemudian, oleh karena uang logam dianggap tidak praktis, akhirnya dibuat uang kertas. Namun uang logam tetap mendampingi uang kertas.