Obat tradisional yang rasional Seminar nasional IAI gorontalo 6 november 2012
Prinsip penggunaan obat tradisional Promotif, untuk penyegar badan Preventif, untuk pencegahan penyakit Kuratif, untuk penyembuhan penyakit Rehabilitatif, untuk memulihkan kondisi tubuh Paliatif, untuk mengurangi penderitaan pasien ketika penyakitnya tidak mungkin disembuhkan
Prinsip penggunaan obat tradisional Promotif, untuk penyegar badan Preventif, untuk pencegahan penyakit Kuratif, untuk penyembuhan penyakit Rehabilitatif, untuk memulihkan kondisi tubuh Paliatif, untuk mengurangi penderitaan pasien ketika penyakitnya tidak mungkin disembuhkan
Ketepatan penggunaan obat tradisional 1. Tepat Bahan (Kebenaran Bahan) Lempuyang emprit dan lempuyang gajah berkhasiat untuk menambah nafsu makan, sedangkan lempuyang wangi untuk pelangsing 2. Tepat dosis Buah mahkota dewa hanya boleh dikonsumsi dengan perbandingan 1 buah dalam 3 gelas air Daun Mindi hanya berkhasiat kalau direbus sebanyak 7 lembar dalam takaran air tertentu Daun seledri sebagai penurun tekanan darah jika diminum berlebihan menyebabkan tekanan darah turun secara drastis 3. Tepat waktu penggunaan Kunyit untuk mengurangi nyeri haid baik dikonsumsi pada saat datang bulan, jika diminum pada awal masa kehamilan beresiko menyebabkan keguguran
Ketepatan…. 4. Tepat cara penggunaan Daun kecubung jika dihisap seperti rokok bisa bersifat sebagai bronkhodilator dan digunakan sebagai obat asma, tetapi jika diseduh dan diminum dapat menyebabkan keracunan “mabuk kecubung” 5. Tepat telaah informasi Informasi di media massa menyebutkan bahwa biji jarak (ricinus comunis) mengandung risin yang jika dimodifikasi dapat digunakan sebagai anti kanker. Risin bersifat sebagai racun/toksik sehingga jika biji jarak dikonsumsi secara langsung dapat menyebabkan keracunan/diare
Ketepatan… 6. Tepat pemilihan bahan herbal untuk indikasi tertentu Mempertimbangkan ratio antara keberhasilan terapi dengan efek samping yang timbul Contoh : Daun tapak dara mengandung alkaloid untuk pengobatan diabetes, akan tetapi daun tapak dara juga mengandung vinkristin dan vinblastin yang dapat menyebabkan penurunan leukosit hingga 30%, akibatnya penderita menjadi rentan terhadap penyakit infeksi. Padahal pengobatan diabetes memerlukan waktu yang lama sehingga daun tapak dara tidak tepat digunakan sebagai anti diabetes melainkan lebih tepat digunakan untuk pengobatan leukimia
Efek kombinasi obat tradisional 1. Efek Komplementer (efek saling melengkapi) Herba Thymi sebagai obat batuk mengandung 3 komponen senyawa aktif yang saling mendukung : minyak atsiri thymol (ekspektoran) dan karvakrol (antibakteri penyebab batuk) akan tetapi perlu pertimbangan flavonoid polimetoksi (penekan batuk) 2. Efek Sinergisme (efek yang sama) Daun Kumis Kucing memiliki kandungan flavonoid polimetoksi (sinensetin dan eupatorin) serta saponin dan garam kalium yang semuanya berefek sebagai diuretik 3. Efek Kontra Indikasi Klembak mengandung senyawa golongan antrakinon yaitu Rhein yang mempunyai efek laksansia, tapi juga mengandung senyawa tanin yang mempunyai efek antidiare (Dua efek yang saling berlawanan)
Efek kombinasi 4. Faktor hambatan absorbsi Kopi lebih kuat memacu susunan syaraf pusat dibandingkan dengan teh,padahal kandungan kafein dalam teh lebih besar daripada kopi.Hal ini karena adanya senyawa tanin dalam teh dan tidak terdapat pada kopi yang menghambat stimulan susunan syaraf pusat 5. Peningkatan Ketersediaan Hayati Kurkumin memiliki ketersediaan hayati yang jelek dalam darah. Dengan penambahan piperin akan meningkatkan ketersediaan hayati kurkumin. Hal ini disebabkan karena adanya hambatan terhadap aktifitas enzim Glutation Sistein Transferase
Rasionalisasi formula Formula obat tradisional yang rasional bisa disusun berdasarkan klaim empir secara rasional sehingga sediaan OT yang diproduksi memiliki khasiat dan keamanan sesuai tujuan Formulasi Obat Tradisional terdiri dari : R/ Bahan aktif utama berkhasiat Bahan aktif pendukung berkhasiat Bahan penyedap rasa (Corrigens soporis) Bahan penyedap bau (corrigens odoris) Bahan pewarna (corrigens coloris) Bahan pengisi Bahan penghantar (stabilizer, solubilizer, suspending agent)
Contoh formula Penurun tekanan darah : R/ seledri sebagai vasodilator kumis kucing sebagai diuretika Biji pala sebagai penenang Kunyit sebagai analgesik Pelangsing R/ kulit kayu rapet untuk pengelat daun jati belanda untuk pengelat jungrahab untuk diuretika kunyit dan temulawak untuk stomakik dan pencahar
ARAH PENGEMBANGAN KOMPOSISI & KLAIM PRODUK Market Penetration Strategy • Komposisi sama • Klaim sama Produk “me too” • Terlalu banyak produk serupa • Market leader sangat dominan • Produk tidak diminati konsumen Penetrasi produk sulit Resiko gagal saing Product Development Strategy • Komposisi tdk harus sama • Pertimbangan pembuktian ilmiah • Belum banyak produk serupa • Produk berpotensi diminati konsumen Daya saing meningkat
Faktor penyebab jamu digunakan Faktor psikologi individu meliputi pengetahuan, sikap, kbiasaan, ksukaan pribadi & pengalaman masa lalu Faktor sosbud : produk budaya, jamu produk asli Indonesia, lingkungan konsumen jamu & tradisi keluarga minum jamu. Sebanyak 81% responden memilih konsumsi jamu produk Indonesia Faktor usaha produsen strategi produk, promosi, distribusi & penentuan harga jual produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi TIDAK mempengaruhi konsumen dlm mkonsumsi jamu
Faktor penyebab jamu kurang diminati Bentuk sediaan kurang menarik dan praktis Keterangan dalam insert brosur yang kurang spesifik Banyaknya pemalsuan dan jamu BKO Bau dan rasa yang tidak tertutupi oleh formulasi Dosis pemakaian yang tidak jelas Kajian terhadap keamanan produk meliputi efek samping akut maupun sub kronis, LD50, interaksi,kontra indikasi, masih minim bukti ilmiah Klaim khasiat umumnya empirik Uji klinis masih jarang dilakukan Promosi yang alakadarnya dan sangat dibatasi
solusinya Buat kemasan yang praktis dan menarik Inovasi dibidang formulasi Pabrik sesuai standar cpotb Lakukan uji dengan kaidah ilmiah yang terstandarisasi Lakukan uji klinis Promosi yang efektif dan efisien Upaya pengembangan dilakukan bersama sama ABCG