BAB 4 ETIKA BISNIS 1. ETIKA DALAM ORGANISASI 2. PEMBENTUKAN NILAI ETIKA 3. ETIKA DALAM ORGANISASI 4. ARGUMEN PRO DAN KONTRA TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL 5. PENDEKATAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL 6. MANAJEMEN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA DALMA ORGANISASI Etika dapat didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang mengenai perilaku yang baik atau jelek. Definisi yang lain etika didefinisikan sebagai studi bagaimana suatu keputusan mempengaruhi orang lain. Dari dua definisi tersebut, etika didefinisikan sebagai studi mengenai hak dan kewajiban seseorang, mengenai aturan moral yang digunakan orang dalam pengambilan keputusan, dan karakteristik hubungan antar manusia.
Dalam suatu organisasi, pertanyaan etika jauh ke dalam satu atau lebih tingkatan etika. Tingkatan tersebut adalah individu, kebijaksanaan internal, stadeholders, dan masyarakat. Keempatnya saling terkait sehingga masing-masing tak bisa dipisahkan sepenuhnya.
Kebijaksanaan Internal Tingkatan Etika Tingkat 4 Individu Tingkat 3 Kebijaksanaan Internal Tingkat 2 Stakeholders Tingkat 1 Masyarakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi Etika Individu Keluarga Faktor Situasional Nilai, Moral, dan Agama Pengalaman Pengaruh Teman Etika Individu
Pengaruh Keluarga Individu akan berperilaku mencontoh perilaku orang tuanya atau keluarga dekat, atau berperilaku seperti yang disuruh oleh orang tuanya. Pengaruh Faktor Situasional Situasi akan menentukan etika individu, contoh jika seseorang mencuri karena untuk membiayai anaknya yang sakit. Situasi semacam itu membantu memahami kenapa seseorang dapat melakukan tindakan yang tidak etis.
Nilai, Moral, dan Agama Keputusan dan perilaku manajer seringkali dipengaruhi oleh kepercayaannya,contoh manajer yang percaya pada nilai kebersamaan tidak akan memberhentikan karyawan meskipun perusahaan sedang mengalami kesulitan. Pengalaman Hidup Pengalaman merupakan proses yang normal dalam kehidupan seseorang, bisa pengalaman baik atau buruk pengalaman tersebut akan membentuk etika seseorang.
Pengaruh Teman Teman akan berpengaruh terhadap pembentukan etika seseorang. Jika lingkungan mempunyai standard etika yang tinggi, seorang individu akan cenderung mempunyai etika yang tinggi juga.
ETIKA DALAM ORGANISASI Wilayah Perhatian: Contoh isu yang relevan: Hubungan organisasi dengan karyawan Penarikan tenaga kerja, penggajian, pemberhentian kerja, kebebasan pribadi Hubungan karyawan dengan organisasi Konflik kepentingan, kerahasiaan organisasi, kejujuran Hubungan organisasi dengan pihak luar Pelanggan/konsumen, pesaing, pemegang saham, pemeringah, pemasok, masyarakat sekitarnya
ARGUMEN PRO DAN KONTRA TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pada dasarnya menganggap bahwa perusahaan merupakan bagian dari masyarakat. Kemudian, perusahaan memiliki kukuasaan yang cukup besar, seperti dapat menentukan jumlah tenaga kerja yang ditarik. Kekuasaan harus disertai dengan kewajiban, program sosial yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan, paling tidak dalam jangka panjang.
Argumen Kontra Jika perusahaan diharuskan menjalankan tanggung jawab sosial, maka akan ada konflik antara tujuan ekonomi dan tujuan sosial. Salah satu tokoh yang mendukung adalah Milton Friedman, ekonom dari Amerika Serikat. Friedman berpendapat bahwa tanggung jawab sosial bahkan menjadi sesuatu yang tidak etis, karena manajer dipaksa untuk mengeluarkan uang yang seharusnya menjadi milik pemegang saham.
PENDEKATAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL Penghindaran Sosial Kewajiban Sosial Respons Sosial Kontribusi Sosial
Penghindaran Sosial Kewajiban Sosial Respon Sosial Beberapa organisasi berusaha meminimalkan keterlibatan mereka pada masalah-masalah sosial. Jika berbadapan dengan masalah sosial, organisasi ini akan mencoba membantah atau menutupi permasalahan yang ada. Kewajiban Sosial Dimana organisasi berusaha memenuhi kewajiban sosialnya, terutama yang secar legal diharuskan, misal memenuhi peraturan pemerintah. Respon Sosial Organisasi berusaha memenuhi kewajiban minimalnya, ditmbah lebih sekedar kewajiban minimal tersebut. Perusahaan bersedia berpartisipasi dalam program sosial, tetapi mereka harus diyakinkan bahwa program tersebut bermanfaat untuk organisasi tersebut.
MANAJEMEN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pendekatan yang ideal akan mencakup: Menggabungkan tujuan sosial ke dalam proses perencanaan tahunan Menentukan standar industri yang dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pencapaian program social Melaporkan kemajuan program sosial kepada anggota organisasi Melakukan perbaikan, cara mencapai tujuan sosial, meskipun barangkali dengan trial and error Berusaha menghitung biaya dan manfaat dari program sosial yang dijalankan.
Tahapan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Peramalan Lingkungan Sosial Ekonomi Politik Teknologi Perencanaan Strategis Tujuan Kebijaksanaan Strategi Perencanaan Taktis Program Prosedur Anggaran
Perencanaan tanggung jawab sosial mencakup dua hal: Menentukan bagaimana perencanaan kegiatan tanggung jawab sosial berkaitn dengan proses perencanaan organisasi Menerjemahkan kebijakan tanggung jawab sosial ke dalam tindakan/aksi yang diperlukan. Tahap pengendalian sosial Dapat dilakukan terhadap beberapa wilayah yang spesifik, ataupun untuk tujuan yang lebih umum.
Ada empat wilayah pengukuran tujuan sosial dimana setiap wilayah diperlukan pengukuran yang spesifik: Wilayah ekonomi: apakan organisasi melaksanakan tugas ekonomi yang dasar. Misal memproduksi barang, memberi gaji yang wajar, menciptakan kondisi kerja yang baik Wilayah kualitas hidup: apakah organisasi menigkatkan kualitas hidup secar umum. misal memproduksi barang yang berkwalitas, menjaga kelestarian lingkungan Wilayah investasi sosial: sejauh mana investasi sumberdaya (uang dan manusia) dilakukan organisasi untuk membantu persoalan yang dihadapi komunitas, seperti pendidikan Wilayah pemecahan masalah: sejauh mana organisasi berhasil memecahkan masalah sosial.
DISKUSI KELOMPOK Baca halaman 2.40 – 2.41 dan berikan jawaban saudara !! Berikan contoh bentuk penerapan etika pada organisasi/perusahaan
Beberapa contoh penerapan etika bisnis berikut 1. Jujur dan tidak berbohong 2. Bersikap Dewasa dan tidak kekanak-kanakan 3. Lapang dada dalam cara berkomunikasi 4. Menggunakan panggilan atau sebutan nama orang dengan baik 5. Menggunakan pesan bahasa efektif dan efisien 6. Tidak mudah emosi atau emosional 7. Berinisiatif sebagai pebisnis pembuka dialog 8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan 9. Menggunakan pakaian yang pantas dan menyesuaikan keadaan 10. Bertingkah laku yang baik