BAB VII TINJAUAN AKHIR: MUNDURNYA SEKTOR PENANGKAPAN IKAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

USAHATANI DI iNDONESIA
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
PERTANIAN DAN INDUSTRI
Teori Pengantar Mikro Ekonomi.
Kelembagaan Dalam Pembangunan Pertanian
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
POLA KEGIATAN EKONOMI.
CIRCULAR FLOW.
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pola Kegiatan Perekonomian
Proses pembangunan Ekonomi dengan Kelebihan tenaga Kerja
PELAKU EKONOMI PERTEMUAN 10.
Pertemuan 1 PENGANTAR ILMU USAHA TANI
Pola Kegiatan Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
SEKTOR PERTANIAN.
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
MASALAH DAN ISUE-ISUE PEMBANGUNAN PERTANIAN (1)
Pengantar bisnis PENGERTIAN BISNIS
STIE DEWANTARA ASPEK EKONOMI & SOSIAL Studi Kelayakan Bisnis, Sesi 8.
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Tipologi perkembangan daerah pantai/pesisir
BAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES, DAN PENDEKATAN MASA KINI.
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
1. Tahap perburuan dan perikanan 2. Peternakan 3. Pertanian
Buku : Menyisir Pantai Utara
Usaha Perikanan dan Organisasi Penangkapan Ikan
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Materi EKONOMI bab 4 tentang pelaku ekonomi dan interaksinya
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
BANGKIT DAN RUNTUHYA SUATU PELABUHAN DI JAWA CILACAP
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
Restrukturalisasi Usaha: Mundurnya Perikanan Laut Jawa
Peran Kegiatan Pelaku Ekonomi
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Persoalan-persoalan Ekonomi Pertanian
ERI SULISTYONO SMA LABSCHOOL KEBAYORAN JAKARTA SELATAN
POLA KEGIATAN EKONOMI.
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
KELOMPOK KONSTATINOPEL
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian (1981)
Teori Pengantar Mikro Ekonomi.
SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEMBANGUNAN DI INDONESIA
PENATAAN RUANG DESA PANTAI
Pertanian A. Pengertian
Konsep Pertanian dari berbagai sudut pandang
IPTEK DAN DINAMIKA MASYARAKAT NELAYAN
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
GLOBAL WARMING NAMA ANGGOTA KELOMPOK : RIKI JUNI KRISMIADI
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
AKTIFITAS PETERNAKAN,PERIKANAN, PERTAMBANGAN,DAN KEHUTANAN
PTE MIKRO - PELAKU EKONOMI
PEMBANGUNAN PERIKANAN
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
Peran Ekonomi Sektor Perikanan
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
Indra Lesmana, S.Pi, M.Si MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN-FP USU.
Transcript presentasi:

BAB VII TINJAUAN AKHIR: MUNDURNYA SEKTOR PENANGKAPAN IKAN By: Sigit Putra R. 12040284054 Aisyah Syafiera 12040284064 Dwi Widianto 12040284074 Galih Fajar Padmasana 12040284079

MENYISIR PANTAI UTARA USAHA DAN PEREKONOMIAN NELAYAN DI JAWA MADURA 1850-1940 PENGARANG : MASYHURI PENERBIT : YAYASAN PUSTAKA NUSATAMA TAHUN : 1996 TEBAL BUKU : 393 HALAMAN

Sektor Penangkapan Ikan Di Pulau Jawa Madura Before 19th century Sektor perikanan mengalami ledakan pertumbuhan In the 19th century Mengalami de-industrialisasi

Proses De-Industrialisasi Sektor Penangkapan Ikan di Pulau Jawa dan Madura Pada abad ke-19 1. Bergeser ke Dekat Pantai 2. Lokalisasi Sektor Penangkapan Ikan 3. Kurangnya Penumpukan Modal 4. Keterbatasan Skala Usaha 5. Kontinuitas Sektor Penangkapan Ikan

Bergeser ke Dekat Pantai Berlaku sistem sewa Pachter sebagai penanam modal. Nelayan memperoleh keuntungan. Pendapatan pada sektor perikanan mengalami peningkatan. >1880s Perubahan struktural pada usaha penangkapan ikan. Sistem sewa tanah dihapuskan. Pachter kehilangan peran. Terjadi isu “overfishing” di perairan dekat pantai. Pendapatan pada sektor penangkapan ikan mengalami penurunan.

Lokalisasi Sektor Penangkapan Ikan Dihapuskannya sistem sewa tanah yang berdampak: Peran pachter digantikan oleh pelepas uang, secara tidak langsung membuat sektor ini tidak lagi menarik bagi nelayan. Terbatasnya modal bagi sektor penangkapn ikan. Kurang lancarnya pemasaran ikan. Terjadinya liberalisasi ekonomi Indonesia Berbagai sektor usaha lain terbuka luas.

Runtuhnya industri pengasinan ikan Impor ikan asin meningkat tajam Memperburuk keadaan para nelayan lokal.

Kurangnya Penumpukan Modal Selama periode sejak akhir perempat pertama abad ke-19 sampai akhir paruh pertama abad ke-20, pendapatan nelayan terus mengalami penurunan. Sehingga penumpukan modal dengan sendirinya tidak terjadi, dan nelayan tidak mempunyai modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya.

Pendapatan Pekerja di Jawa Pada Tahun 1870-an Jenis Pekerjaan Upah Nelayan ± 29,5 sen/hari Pertanian ± 19,33 sen/hari Pabrik Gula ± 30 sen/hari Pendapatan Pekerja di Jawa Pada Tahun 1900-an Jenis Pekerjaan Upah Nelayan ± 15,43 sen/hari Pertanian ± 22,56 sen/hari Pabrik Gula ± 40 sen/hari

Keterbatasan Skala Usaha Teknologi sektor penangkapan ikan yang ada di Jawa dan Madura umumnya masih berskala kecil dengan teknologi yang masih sederhana. ≥ 1970-an Jaring trawl dan purse seine mulai digunakan dan kemudian meluas di kalangan nelayan Indonesia.

Sebelum dihapusnya sistem sewa tanah Pengolahan ikan dilakukan dalam perusahaan-perusahaan pengolahan ikan yang dimiliki oleh pachter, dan terdapat satu kesatuan struktur organisasi produksi dengan para pachter, sebagai pusatnya. Setelah dihapusnya sistem sewa tanah Pengolahan ikan beralih menjadi industri rumah tangga, dengan tenaga kerja bertumpu pada anggota keluarga. Spesialisasi pekerjaan, atau pembagian pekerjaan makin terpola.

Sampai tahun 1960-an, usaha perikanan rakyat di Jawa dan Madura sering disebut-sebut sebagai usaha perikanan rakyat yang bercorak subsisten. Baru menjelang akhir 1970-an, disebutkan bahwa usaha penangkapan ikan rakyat di Jawa secara perlahan-lahan mengalami pertumbuhan kembali ke arah bentuk ekonomi yang semi subsisten atau semi komersial.

Kontinuitas Sektor Penangkapan Ikan Kecenderungan pertumbuhan yang membalik sektor penangkapan ikan berakibat sektor ini masih tetap bertumpu pada corak usaha yang telah mapan. Bagi nelayan, sektor penangkapan ikan tetap merupakan sektor usaha yang labil, tidak sebagaimana sektor pertanian. Dalam sektor penangkapan ikan terdapat dua faktor yang sangat berpengaruh, yaitu : faktor alam dan faktor keberuntungan. Terciptanya pola hubungan hutang-piutang di kalangan masyaakat nelayan.

Tingkat Pelapisan Sosial 1. Juragan Darat 2. Juragan Laut 3. Kelompok Pandega

THANKS