Masa dimana dalam kehidupan manusia belum mengenal tulisan/aksara. MASA PRA-AKSARA Masa dimana dalam kehidupan manusia belum mengenal tulisan/aksara.
Sumber yang digunakan untuk merekontruksi masa pra aksara: Artefak : alat-alat bantu yang digunakan untuk membantu kehidupan manusia. Fosil : tulang belulang yang membatu hasil dari penggalian.
Artefak
Fosil
Periodisasi Masa Pra aksara: Zaman batu : masa kehidupan manusia dimana batu menjadi alat utama yang digunakan. Zaman Logam : dimana alat yang digunakan berasal dari logam baik perunggu maupun besi.
Penggunaan alat dari batu
Zaman batu tua (Paleolitikum): Kehidupan dari berburu dan mengumpulkan makanan. Hidup nomaden di gua-gua dan dekat sungai Batu belum diasah
Masa berburu
Zaman batu madya (Mesolithikum): Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Telah mengenal api Mulai mengenal pertanian tingkat sederhana Semi nomaden Batu sudah diasah tetapi masih kasar
Zaman Batu Muda (neolitikum): Alat-alat terbuat dari batu yang diasah halus Mengenal sistem pertanian Masyarakat sudah menetap Hidup dalam masyarakat
Periodisasi bumi : Arkhaikum : terjadi 2.500 juta tahun lalu, bumi masih panas Palaeozoikum : terjadi 340 juta tahun lalu, muncul binatang bersel satu diakhir zaman ini muncul reptil Mesozoikum: terjadi 140 juta tahun lalu,pada zaman ini reptil mencapai puncaknya Neozoikum: terjadi 60 jt tahun lalu, manusia mulai muncul
Manusia kera bertubuh besar. Meganthropus: Manusia kera bertubuh besar.
Persebaran manusia purba
Ciri-ciri meganthropus: Bertubuh besar Gerahamnya masih bersifat kera Tonjolan kening mencolok Memakan tumbuh-tumbuhan Tonjolan kepala bagian belakang yang tajam
Manusia kera, diteliti E. Dubois. PITHECANTHROPUS Manusia kera, diteliti E. Dubois.
Ciri-ciri pithecanthropus: Volume otaknya sekitar 900 cc Bentuk tubuh dan badan tegap Tulang kening menonjol Bentuk hidung tebal Memakan tumbuh-tumbuhan Tidak memiliki dagu
Pithecanthropus
Jenis-jenis Pithecanthropus : Pithecanthropus erektus : manusia kera yang dapat berjalan tegak. Pithecanthropus mojokertensis: manusia kera yang berasal dari mojokerto. Pithecanthropus Robustus : Manusia kera berjalan tegak yang besar dan kuat. Pithecanthropus Soloensis : Manusia kera berasal dari Solo.
Homo Sapiens Jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh dan sifat seperti manusia sekarang.
Homo sapiens
Ciri-ciri Homo Sapiens: Volume otak antara 1000-1200 cc Tulang dahi sudah datar Memiliki dagu Kening tidak menonjol Tinggi badan 130-210 cm Telah mengenal memasak Mengenal penguburan
Kehidupan masyarakat Indonesia masa pra sejarah Kebudayaan : hasil dari pikiran /akal manusia baik yang abstrak maupun konkret.
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana: (food gathering) Masih bersifat nomaden, belum memiliki tempat tinggal. Perkakas yang digunakan masih sederhana, kasar dan belum diasah. Alat- alat yang dipakai: chopper, flakes dan alat dari tulang. Telah mengenal sistem penguburan pada masa ini.
Alat-alat manusia purba
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut: Manusia sudah mulai menetap tingkat sederhana (semi sedenter) Telah mendirikan rumah panggung untuk tempat tinggal. Telah mengenal sistem ladang berpindah. Mulai mengenal peternakan sederhana. Telah mengenal kesenian. Alat-alat: peable, hachecourte, pipisan.
Alat-alat manusia purba
Masa bercocok tanam / food producing: Manusia telah mengenal sistem bercocok tanam di sawah. Telah tinggal menetap di dalam rumah. Telah mengenal dan membuat alat-alat yang dibutuhkan. Hidup dalam masyarakat, dan telah ,mengenal api. Telah mengenal perhiasan dan kepercayaan Alat-alat : kapak persegi, kapak lonjong, gerabah.
Alat-alat manusia purba
Masa Perundagian (zaman logam): Ada dua tehknik cara pembuatan alat dari logam.
2 tehknik pembuatan alat dari logam: A cire perdue: membuat alat dengan terlebih dahulu membentuk cetakan dari lilin dan tanah liat. Bivalve: menggunakan 2 cetakan dari tanah liat yang telah dibentuk sebelumnya.
Contoh-contoh alat pada masa perundagian: Kapak corong Candrarasa Nekara Mokko Bejana Yang mendukung kebudayaan logam adalah bangsa melayu muda (deutro melayu).
Nekara
Kebudayaan Batu Besar (Megalithikum) Kebudayaan yang dihasilkan dengan ciri terbuat dari batu yang besar, berhubungan dengan sistem kepercayaan.
MENHIR
Dolmen dan Waruga
Arca
Hasil-hasil kebudayaan batu besar: Menhir: tugu batu untuk memuja roh nenek moyang. Dolmen: meja terbuat dari batu untuk sesaji. Sarkofagus: keranda mayat terbuat dari satu batu Waruga: peti jenasah terbuat dari batu bulat/kubus.
Hasil-hasil kebudayaan batu besar: Kubur batu: peti jenasah terbuat dari batu pipih empat buah. Punden berundak: bangunan bertingkat untuk pemujaan roh nenek moyang. Arca: patung sederhana menyerupai manusia atau binatang.
Proses masuknya nenek moyang bangsa Indonesia Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, RRC bagian selatan, mereka bermigrasi untuk mempertahankan hidup.
Peta kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
Nenek moyang bangsa Indonesia Interglasial: Yang mendiami wilayah Indonesia adalah bangsa Melanesia (Papua Melanesoide): kulit hitam, rambut keriting, badan kekar, mulut lebar, hidung tidak mancung. Austronesia: mendesak bangsa melanesia untuk tinggal di Indonesia, cirinya: kulit sawo matang, rambut lurus, badan ramping, mulut dan hidung sedang.
Pembagian bangsa Austronesia
Local genius Kebudayaan asli yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia dan tidak terpengaruh budaya asing.
10 Local genius yang dimiliki: Kemampuan berlayar, membuat perahu bercadik dan digunakan mengarungi samudra. Bersawah: nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal sistem bersawah, berarti telah mengenal irigasi dan pemupukan. Astronomi: Ilmu perbintangan digunakan sebagai panduan untuk berlayar.
10 Local Genius yang dimiliki: Mengatur masyarakat: dipergunakan untuk menjaga keharmonisan masyarakat dalam kehidupan mereka. Macapat: sesuatu yang didasarkan pada jumlah empat, misalnya: istana raja dll. Wayang: seni pertunjukkan yang diwujudkan dalam boneka terbuat dari kayu atau kulit binatang. Gamelan: intrumen musik untuk mengiringi wayang.
10 local genius yang dimiliki: Membatik: hasil kerajinan dari kain, berupa gambar yang tercetak pada kain. Perdagangan: tukar menukar barang kebutuhan baik dengan barang maupun uang. Perundagian : seni kerajinan barang terbuat dari logam/perunggu/besi.
10 local genius yang dimiliki: Membatik: hasil kerajinan dari kain, berupa gambar yang tercetak pada kain. Perdagangan: tukar menukar barang kebutuhan baik dengan barang maupun uang. Perundagian : seni kerajinan barang terbuat dari logam/perunggu/besi.
Local genius
2 sistem kepercayaan : Animisme: kepercayaan yang memuja roh/arwah nenek moyang, karena mereka percaya roh nenek moyang tetap ada untuk menjaga keturunannya. Dinamisme: memuja kekuatan gaib, kekuatan gaib dapat terjadi di batu, pohon besar, sungai, laut dan lain-lain.
KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA HINDU DAN BUDHA Sebelum masuknya Hindu-Budha Indonesia sudah memiliki kebudayaan yang maju (10 lokal genius) Teori Proses masuknya agama Hindu-Budha 1. Teori Brahmana (FDK. Bosch) 2. Teori Ksatria (CC. Berg) 3. Teori Waisa (NJ. Krom) 4. Teori Sudra (Yan Fuber) 5. Teori Nasional (Dr. Van Leur) Kebudayaan Hindu-Budha dari India mengalami proses penyesuain dengan budaya asli Indonesia
PENINGGALAN –PENINGGALAN SEJARAH PADA MASA HINDU-BUDHA KEAGAMAAN masuknya agama Hindu- Budha menggantikan sistem kepercayaan kuno yaitu animisme dan dinamisme POLITIK munculnya kerajaan kerajaan yang bercorak Hindu-Budha seperti Kutai, Tarumanegara, Kalingga, Sriwijaya, Majapahit, Mataram, Singhasari, Kanjuruhan dll SOSIAL munculnya sistem kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra, Paria
PENDIDIKAN munculnya lembaga lembaga pendidikan dalam bentuk asrama, biasanya mempelajari agama SASTRA DAN BAHASA digunakannya bahasa sansekerta dan huruf pallawa . Kitab kitab sastra yang ditulis : 1. Kitab Bharatayuda (Mpu Sedah dan Mpu Panuluh) 2. Kitab Arjunawiwaha (Mpu Kanwa) 3. Kitab Smaradhahana (Mpu Darmaja) 4. Kitab Negarakertagama (Mpu Prapanca) 5. Kitab Sutasoma (Mpu Tantular) 6. Kitab Pararaton 7. Kitab Sundayana dll
ARSITEKTUR candi yang bercorak Hindu-Budha ARSITEKTUR candi yang bercorak Hindu-Budha. Candi adalah perpaduan dari punden berundak dengan arsitektur India. Fungsi Candi : 1. bangunan suci tempat upacara/ pemujaan 2. makam raja raja 3. pertemuan rakyat dgn nenek moyangnya Contoh candi bercorak Hindu :Prambanan, Dieng, Gedong Songo, Sambisari dan Gunung Wukir Contoh candi bercorak Budha : Borobudur, Mendut, Pawon, Sewu dan Plaosan
KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ISLAM PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA 1. Perdagangan 2. Perkawinan 3. Politik 4. Pendidikan 5. Kesenian 6. Tasawuf
PENGARUH MASUKNYA ISLAM DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA BIDANG POLITIK :berdirinya kerajaan yang bercorak Islam, raja mendapat julukan sultan/sunan. Contoh Kerajaan Islam : 1. Samudra Pasai 2. Aceh 3. Demak 4. Pajang 5. Mataram Islam 6. Cirebon 7. Banten 8. Makasar
Bidang Sosial : dihapuskannya sistem kasta, munculnya istilah istilah Arab contoh : rahmat, Allah, barokah, sejarah, rezeki dll. Perpaduan kalendar saka dengan kalender hijriyah yg dibuat oleh Sultan Agung. Bidang Pendidikan : berdirinya pesantren- pesantren yaitu asrama pendidikan islam tradisional Bidang Sastra dan Bahasa : berkembangnya huruf dan bahasa Arab. Berkembangnya Sastra Islam : 1. Hikayat adalah cerita/dongeng tentang tokoh tokoh sejarah seperti Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Melayu, Hikayat raja-raja Pasai. Hikayat Panji dan Hikayat jauhar Manikam
2.Babad adalah kisah/sejarah yang ditulis pujanggaa keraton contoh : Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon. 3. Suluk adalah kitab yang menceritakan soal soal Tasawuf contoh : Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, Suluk Malang Sumirang 4. Syair kisah yang dinyanyikan , Contoh Syair Perahu, syair Abdul Muluk, Syair Gurindam Dua Belas. SENI KALIGRAFI menulis indah dengan huruf Arab. KESENIAN / SENI PERTUNJUKAN Contoh seni tari, gamelan , permainan debus
ARSITEKTUR 1. Bangunan Masjid , contoh : masjid Demak, masjid, Kudus, Masjid, banten, masjid Cirebon, Masjid Aceh 2. Bangunan Keraton , contoh : Keraton Yogyakarta, Istana Mangkunegaran, Keraton Cirebon, Istana Raja Gowa, Istana Keraton surakarta, Istana Maimon, Sultan ternate dll 3. Bangunan nisan/ makam contoh : Batu nisan Fatimah binti Maimun, batu nisan Maulana Malik Ibrahim, makam sunan Kudus, Makam Sunan Muria, makam raja di Imogiri Yogyakarta dll