Antonius Wahyu Sudrajat, M.T.I Sistem Basis Data Antonius Wahyu Sudrajat, M.T.I
Outline Pentingnya Data dalam Sistem Informasi Definisi Basis Data Sistem Basis Data Komponen Sistem Basis Data Basis Data vs Sistem Berkas Karakteristik Pendekatan Basis Data Pengguna Basis Data Penerapan Sistem Basis Data Kapan Memakai Basis Data?
Pentingnya Data dalam Sistem Informasi
Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi adalah pengelolaan Data, Orang/Pengguna, Proses dan Teknologi Informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. (Jeffery L. Whitten dkk, 2004 )
Nilai dan keuntungan sistem informasi Peningkatan keuntungan perusahaan Pengurangan biaya bisnis Biaya dan keuntungan sistem Peningkatan pangsa pasar Perbaikan relasi pelanggan Peningkatan efisiensi Perbaikan pembuatan keputusan Pemenuhan peraturan lebih baik Kesalahan lebih sedikit Perbaikan keamanan Kapasitas lebih besar
Input-Proses-Ouput Input Data Data Formulir Proses Informasi SBD
Definisi Basis Data
Berbagai Definisi Basis Data Silberschatz, dkk (2002), -Kumpulan data berupa Informasi Stephens dan Plew ;2000 Menyimpan Informasi dan data Definisi Basis Data Mc Leod, dkk (2001), - kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer Ramakrishnan dan Gehrke (2003) -Kumpulan data yg mendiskripsikan aktivitas
Apa itu Basis Data ? Basis Data, adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan. (Stephens dan Plew ;2000), Dengan basisdata pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil. Cara data disimpan dalam basisdata menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data pun harus mudah ditambahkan ke dalam basisdata, dimodifikasi, dan dihapus.
Apa itu Basis Data ? Silberschatz, dkk (2002), mendefinisikan basisdata sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan. Menurut Mc Leod, dkk (2001), basisdata adalah kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisasi.
Apa itu Basis Data ? Ramakrishnan dan Gehrke (2003), menyatakan basisdata sebagai kumpulan data, umumnya mendiskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan. Misalnya, basisdata universitas mungkin berisi informasi mengenai hal berikut : Hubungan antar entitas seperti registrasi mahasiswa dalam matakuliah, fakultas yang mengajarkan matakuliah dan pengguna ruang kuliah. Entitas seperti mahasiswa, fakultas, mata kuliah, dan ruang kuliah.
Database Administrator Apa itu Basis Data ? Database Administrator file1 file2 MODUL QUERY file4 file3 Sistem Basis Data End User
Apa itu Basis Data ? Kesimpulan : Basis data didefinisikan sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan, disimpan dengan minimum redundansi untuk melayani banyak aplikasi secara optimal.
Sifat Basis Data Merepresentasikan sejumlah aspek dalam miniworld Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan mengandung makna tertentu Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik
Peran Basis Data Basis data adalah penting dalam pengolahan data menggunakan komputer, karena beberapa alasan, yaitu : Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi. Menentukan kualitas informasi : yaitu cepat, akurat, dan relevan. Sehingga informasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System /DBMS)
Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System /DBMS) Kumpulan program yang memungkinkan pengguna (user) untuk membuat dan memelihara basis data.
Sistem Basis Data Sistem basis data merupakan perpaduan antara basis data dan sistem manajemen basis data (SMBD). Database yang kompleks dan disertai dengan teknik pendokumentasian dan prosedur manipulasinya akan membentuk Sistem Manajemen Basis Data/SMBD (DataBase Management System /DBMS). Singkatnya DBMS adalah database dan program untuk mengaksesnya.
SISTEM BASIS DATA Basis data dan sistem manajemen basis datanya. Berisi : database, DBMS, dan program aplikasi.
Sejarah DBMS 1960, Produk database pertama muncul, teknologi yang digunakan model jaringan dan hirarki 1970, Relational database, muncul oracle, informix, sybase, dll. Mulai menggunakan Entity Relationship Model 1980, Distributed database, SQL standar (ANSI,ISO), Object Oriented Database. 1990, Client/Server Application, First Object DB Product, SQL-92, SQL-99, Decision Support System, Datawarehouse, dan Data Mining. 2000, Three-Tier Application, Object Relation Model, Mobile DB.
Komponen Sistem Basis Data Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan. Hardware Operating System Database DBMS User Optional Software Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan. Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data. (Database Management System). Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MySQL, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase. Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir. Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
Komponen Sistem Basis Data Komponen-komponen sistem basis data adalah : Hardware, sebagai pendukung operasi pengolahan data. Seperti CPU, Memori, Disk, terminal, dan sebagainya. Software Sistem operasi, ( Windows 9x, Windows 2000/XP, Linux, Unix). Software Pengelola Basis Data (DBMS) (MS-Access, SQL, Oracle). Software Program Aplikasi (Visual Basic, Delphi, Visual Foxpro). Basis data (semua data yang diperlukan, dipelihara, dikelola oleh sistem BasisData). Pemakai /pengguna basis data (users).
Tujuan DBMS (1) Kecepatan dan kemudahan (Speed) Basis data memiliki kemampuan untuk mengelompokkan, mengurutkan bahkan perhitungan matematis, sehingga pengguna dapat melakukan penyimpanan, perubahan/manipulasi, dan menampilkan data secara cepat dan mudah / meningkatkan performance. Efisiensi ruang penyimpanan Dengan basis data kita dapat meminimalisasi redundansi atau menghilangkan redundansi data yang tidak penting, baik dengan menerapkan pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan
Tujuan DBMS (2) Kebersamaan pemakaian (Sharability) Suatu basis data dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi. Contoh : misalnya data mahasiswa pada suatu perguruan tinggi dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya bagian : akademik, keuangan, kemahasiswaan dan perpustakaan, maka tidak harus semua bagian memiliki catatan data mahasiswa, data cukup disediakan oleh sebuah basis data dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluan. Menangani data dalam jumlah yang besar
Tujuan DBMS (3) Meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data Dengan adanya sharability, maka akan meniadakan duplikasi dan menjaga konsistensi data. Keamanan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen user. User dapat diberikan password dan hak akses yang berbeda sesuai dengan keperluan dan posisinya. Mengurangi waktu pengembangan aplikasi Pembuatan aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuat aplikasi tidak perlu menangani masalah penyimpanan data, tetapi cukup mengatur antarmuka (interface) untuk user.
Keuntungan DBMS (1) Integritas data sehingga memudahkan mengontrol dan meminimalkan duplikasi data serta data yang konsisten. Tidak tergantung terhadap program aplikasi dengan menyimpan data secara seragam – standarisasi. Data sharing - sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi.
Keuntungan DBMS (2) Backup dan Recovery Security dan Privacy Berbagai cara pandang terhadap data Basis data menyediakan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap user. Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak di bidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan dan pembelian. Ada beberapa jenis user yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tersebut. Misalnya pelanggan, kasir, bagian gudang,bagian keuangan dan juga manager. Pelanggan diperbolehkan melihat data barang, tetapi tidak boleh melihat data keuangan hasil penjualan barang. Sedangkan bagian keuangan diperbolehkan melihat data keuangan hasil penjualan barang.
Basis Data vs Sistem Berkas
Sistem Berkas Pendekatan basis data berkembang karena kelemahan pendekatan sistem berkas (file system) yang berkembang sebelumnya Pada sistem berkas, program-program aplikasi menyimpan data masing-masing pada file Satu file berhubungan dengan satu program atau lebih Pengaksesan file dilakukan dengan berbagai metode (random, berurutan, dengan indeks)
Masalah pada Sistem Berkas Adanya ketergantungan antara program dan data Duplikasi data Data kurang terstruktur (berupa flat file) Biaya pemeliharaan tinggi Sulit/lama untuk dikembangkan Sulit untuk berbagi data
Ketergantungan Program dan Data Setiap program aplikasi harus memiliki data sendiri – memungkinkan duplikasi data Setiap program aplikasi harus memiliki fasilitas pengolahan metadata (implisit maupun eksplisit) untuk setiap file yang digunakan Setiap program aplikasi harus memiliki fungsi untuk membaca, menulis, mengubah dan menghapus data Tidak ada koordinasi data yang sama antar aplikasi Sulit membakukan format-format file
Duplikasi Data Pemborosan ruang penyimpanan untuk menyimpan duplikat data. Sangat menyulitkan pemeliharaan (duplikasi kerja) Permasalahan terbesar: Perubahan data di salah satu file menimbulkan inkonsistensi Merusak integritas data
Solusi: Pendekatan Basis Data Pusat repositori data bagi seluruh organisasi. Data dikelola oleh suatu sistem pengendali. Data disimpan dalam format yang baku dan mudah dimengerti.
Pendekatan Basis Data DBMS Basis data sebagai pusat data organisasi DBMS mengelola sumber daya data sebagaimana operating system (OS) mengelola sumber daya perangkat keras
Karakteristik Pendekatan Basis Data
Karakteristik Pendekatan Basis Data
Pengguna Basis Data Aktor ‘di depan layar’ Database administrator Database designer End Users Casual end user Naïve/parametric user Sophisticated user Stand-alone user Software engineers Sofware analyst Application programmer
Pengguna Basis Data Aktor ‘di belakang layar’ DBMS system designers & implementers Tool developers Operators & Maintenance Personnels
Kapan Memakai Basis Data?
Kapan Perlu Menggunakan Basis Data? Data berupa data ‘bisnis’: jumlahnya besar, perlu di-update. Banyak bagian data yang homogen Data relevan untuk jangka waktu yang cukup lama Data digunakan secara simultan oleh banyak pengguna
Kapan Kita Tidak Perlu Basis Data? Jika basis data dan aplikasi sangat sederhana, terdefinisi dengan baik, tidak akan berubah Adanya kebutuhan real time tertentu yang rigid, yang tidak dapat dipenuhi karena DBMS overhead Akses bersama ke suatu data tidak diperlukan
Kapan Basis Data Tidak Dapat Digunakan? Jika sistem basis data tidak dapat menangani kompleksitas data karena keterbatasan pemodelan Jika pengguna perlu operasi khusus yang tidak dapat dipenuhi oleh DBMS
Terima Kasih Palembang, 8 Agustus 2011