Emotional Intelligence

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INTERPERSONAL SKILLS Membangun Kecakapan Sosial (Bagian 1)
Advertisements

3 P E R T E M U A N KERJA, SIFAT DASAR DAN MOTIVASINYA
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KIP / K
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
Perilaku organisasi sebagai variabel dependen
DINAMIKA PERILAKU DALAM ORGANISASI
Bab 3 Kecerdasan emosi.
Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
STRESS DALAM PEKERJAAN
Psikologi Dunia Kerja Diri, Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya
PERILAKU ORGANISASI POSITIP
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
STRESS DALAM PEKERJAAN
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
BODY IMAGE 02 Maret 2009 Tim.
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
BURNOUT PERAWAT Sumijatun.
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
STRESS DAN CARA MENGATASINYA
MENERAPKAN INDIVIDU PERILAKU DALAM ORGANISASI DI SUSUN OLEH :
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
KERJA, SIFAT DASAR DAN MOTIVASINYA
STREsS.
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
STRESS KERJA.
Menulis Aitem Kecerdasan Emosional
R BAYU KUSUMAH N KESEHATAN.
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
Sikap dan Kepuasan Kerja (Pertemuan ke-3)
POKOK BAHASAN Pertemuan 04 MANAJEMEN DIRI
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI: MANAJEMEN STRES KERJA
7. Stress and Individual : Stress Work Model
Stress dan Individu Perilaku Organisasi.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
STRESS KERJA.
KESEHATAN, STRES, DAN COPING
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Kecakapan Antarpribadi
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
Health Psychology Sumber: King, 2008, Ch. 16.
Pemberdayaan Diri Suksma Ratri.
STREsS.
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
Mengapa Manajer perlu memahami PO ?
(Life Skills) Keterampilan Hidup Moh. Tohirin Hasan &
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
STREsS.
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
STRESS DALAM PEKERJAAN
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dinda Ayu Dwi Madinna Nindi Shadrina Pritha Rahmadanty
STRESS KERJA.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
JOB SATISFACTION. KEPUASAN KERJA Kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu.
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Transcript presentasi:

Emotional Intelligence By: zarius rusli Emotional Intelligence & Stress Management

Emotional Intelligence Framework The Intrapersonal Realm The Interpersonal Realm The General Mood Realm

The Intrapersonal Realm

The Intrapersonal Realm menyangkut kemampuan anda untuk mengetahui dan mengelola diri anda sendiri. Hal ini mencakup : Kesadaran diri Assertiveness Kemandirian Respek pada diri sendiri Aktualisasi diri

Kesadaran Diri Kemampuan untuk mengenali bagaimana perasaan anda dan mengapa perasaan anda demikian serta pengaruh perilaku anda terhadap orang lain

Kesadaran diri - Tugas: Catat kekuatan emosi yang anda alami setiap hari sampai minggu berikutnya. Untuk setiap emosi yang anda rasakan, catat pula sensasi fisik dan pemikiran yang menyertainya. Pada kolom terakhir, catat bagaimana anda menyadari perasaan tersebut. Yaitu, apakah anda mengenali emosi yang terjadi, menyadari sensasi anda secara fisik, atau menyadari pemikiran yang anda lalui?

Assertiveness Kemampuan untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan anda dengan jelas. Tidak ragu, tidak pasif, dan tidak segan untuk menyampaikan pendapat secara jelas

Assertiveness - Tugas: Catatlah sejumlah peristiwa dimana anda bersifat ragu atau enggan menyampaikan sesuatu/pendapat kepada rekan kerja/bawahan/atasan anda……..pikirkan mengapa anda bersikap seperti itu, mengapa anda bersikap pasif dan enggan menyampaikan sesuatu dengan tegas dan jelas.

Kemandirian Kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri serta bebas dari ketergantungan emosional. Orang yang mandiri memiliki kepercayaan diri dalam merencanakan dan membuat keputusan penting.

Respek dengan diri sendiri (self – regard) Kemampuan untuk menghargai aspek positif dalam diri anda. Pada sisi lain, dapat menerima dengan lapang dada aspek negatif yang mungkin ada dalam diri anda, and still feel good about yourself

Menghormati diri sendiri - Tugas: Seberapa besar anda menyukai diri anda sendiri? Apa kekuatan terbesar anda? (sebagai contoh, setia, sense of humor, kemampuan bernegosiasi dengan baik, mudah berteman atau jujur) Apa kelemahan terbesar anda? (sebagai contoh, bertemperamen buruk, sering menunda atau ketidakmampuan mengatur keuangan) Apa yang anda anggap sebagai kekuatan terbesar dalam diri anda?

Aktualisasi diri Kemampuan untuk merealisasikan kapasitas potensial anda. Komponen kecerdasan emosional ini diwujudkan dalam pencarian ke arah kehidupan yang penuh makna, “kaya” dan full life

Aktualisasi diri Tugas: Berapa jam perminggu anda menyediakan waktu untuk area : bekerja? bersama keluarga? aktivitas sosial? sendirian? Dalam area apa, anda paling ingin meningkatkan kualitas waktu anda? Apa hobi dan minat anda? Aktivitas apa yang ingin anda kejar dengan lebih aktif?

The Inter-Personal Realm

The Inter-personal Realm menyangkut "people skills" anda — kemampuan anda untuk berinteraksi dan bergaul dengan orang lain. Hal ini terdiri atas tiga faktor Empati Tanggung jawab sosial Hubungan antar personal (interpesonal relationship)

Empati Kemampuan untuk memahami apa yang mungkin dirasakan dan dipikirkan orang lain. Merupakan kemampuan untuk melihat dunia sekitar melalui sudut pandang orang lain

Empati - Tugas: Tanyakan kepada seseorang yang anda kenal dengan baik bagaimana perasaan dia tentang topik tertentu — sesuatu yang sederhana seperti film apa yang terbaru, atau peristiwa penting yang pernah dia alami. Kemudian biarkan dia berbicara tentang topik tersebut, dan anda mendengarkan dengan intens. Lalu, jelaskan kepadanya versi anda tentang apa yang dia pikirkan dan rasakan. Anda mungkin akan terkejut dengan perbedaan antara versi yang anda sampaikan dengan yang dia rasakan/pikirkan. Membangun empati pada intinya adalah “berhenti untuk bicara terlalu banyak” dan “dengarkan lebih banyak cerita orang lain”.

Tanggung Jawab Sosial Kemampuan untuk menunjukkan bahwa anda ikut berperan dan memberikan kontribusi bagi aktivitas sosial atau bagi aktivitas yang terjadi dalam lingkungan sekitar anda.

Tugas untuk Tanggung Jawab Sosial Dalam buku catatan anda, tuliskan tiga hal yang dapat anda lakukan, yang mungkin akan dihargai dan diapresiasi oleh orang lain yang membutuhkannya Kemudian pikirkan satu hal yang dapat anda lakukan minggu ini untuk membantu orang lain tanpa pamrih

Relasi Interpersonal Kemampuan untuk mengembangkan, menjaga dan membina relasi yang produktif dan saling menguntungkan

The General Mood Realm

The General Mood Realm menitikberatkan apa sudut pandang anda dalam memandang kehidupan. General mood realm memiliki dua dimensi : Happiness Optimisme

Happiness Kemampuan untuk merasakan kepuasan dengan hidup dan bahagia dengan kehidupan yang kita jalani. Kebahagiaan juga berkaitan dengan sudut pandang kita dalam memaknai rasa syukur. Kebahagiaan tidak hanya mencakup aspek material semata, namun juga mencakup kebahagiaan spiritual.

Happiness Happiness merupakan salah satu indikator kunci untuk mengukur level kecerdasan emosional kita.

Optimism Kemampuan untuk selalu melihat sisi yang lebih terang dari kehidupan. Kecakapan untuk memelihara sikap positif bahkan ketika tengah menghadapi musibah. Optimism menunjukkan “ level harapan” dari seseorang dalam mensikapi realitas kehidupan.

Managing Stress Effectively

Model Stress Mengalami Stress Perbedaan Individu Faktor Lingkungan Faktor Organisasi Faktor Individu

Faktor Lingkungan Ketidakpastian ekonomi Ketidakpastian politik/regulasi Ketidakpastian teknologi

Faktor Organisasi Tuntutan Tugas Tuntutan Peran/Posisi Tuntutan Interpersonal Struktur Organisasi Kepemimpinan Organisasi

Faktor Individu Permasalahan Keluarga Permasalahan Ekonomi

Experience Stress Gejala Fisiologis Sakit kepala Tekanan darah tinggi Penyakit jantung Gejala Psikologis Gelisah Depresi Penurunan kepuasan kerja Experience Stress Gejala Behavior Produktivitas Ketidakhadiran Resign dari pekerjaan

Beberapa orang berhasil dalam mengelola stress, beberapa lainnya gagal Beberapa orang berhasil dalam mengelola stress, beberapa lainnya gagal. Mengapa ada perbedaan dalam mengendalikan stress? Sedikitnya ada empat variabel yang menjadi faktor pembeda, yakni : persepsi, pengalaman kerja, dukungan sosial, dan locus control.

Faktor Pembeda Persepsi Pengalaman Kerja Dukungan Sosial Locus of Control

Persepsi Potensi pemicu stress yang muncul dalam faktor lingkungan, organisasi, dan individu di-persepsi secara berlainan oleh tiap orang. Orang yang memiliki persepsi yang cenderung negatif akan mudah mengalami stress.

Pengalaman Kerja Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Orang yang telah memiliki pengalaman ekstensif atas suatu masalah ternyata tidak mudah terkena stress dibanding mereka yang belum berpengalaman.

Dukungan Sosial Riset empirik membuktikan bahwa dukungan sosial – yaitu hubungan secara kolektif dengan co-worker atau supervisor atau dukungan dari keluarga besar – ternyata dapat menurunkan level stress yang dialami seseorang.

Locus Control Orang dengan “internal locus of control” percaya bahwa mereka paling bertanggungjawab dalam mengendalikan nasib mereka – bukan pihak/orang lain. Orang dengan “external locus of control” percaya bahwa nasib mereka lebih ditentukan dan dikendalikan oleh kekuatan dari luar.

Locus Control Bukti-bukti mengindikasikan bahwa orang yang memiliki “internal locus of control” cenderung lebih kebal terhadap tekanan stress dibanding mereka yang memiliki “external locus of control”.

Stress Management Strategy Pendekatan Individual Pendekatan Organisasional

Pendekatan Individu Manajemen Waktu Latihan Fisik Pelatihan Relaksasi Dukungan Sosial

Manajemen Waktu Memahami dan memanfaatkan prinsip manajemen waktu dapat membantu individu menjadi lebih baik dalam mengatasi tuntutan pekerjaan.

Latihan Fisik Latihan fisik nonkompetitif seperti aerobic, jalan cepat, jogging, berenang, dan bersepeda direkomendasikan oleh dokter sebagai cara yang ideal untuk mengatasi level stress yang berlebihan

Pelatihan Relaksasi Individu dapat mempelajari teknik relaksasi melalui latihan meditasi, yoga, hypnosis, dan biofeedback. Tujuannya adalah untuk mencapai kondisi deep relaxation, dimana seseorang merasa lebih relaks secara fisik dan psikis (hal ini dapat membantu orang untuk lebih tenang/tidak stress)

Dukungan Sosial Memiliki teman dekat, keluarga, atau rekan kerja untuk “curhat” membantu menurunkan level stress. Mengembangkan dukungan jaringan sosial anda merupakan hal penting dalam pola manajemen stress kita.

Pendekatan Organisasi Seleksi dan Penempatan Goal Setting Mendesain ulang pekerjaan Pengambilan Keputusan Partisipatif Komunikasi Organisasi Program Wellness (Fitness)

Seleksi & Penempatan Individu dengan “external locus of control” ternyata cenderung menjadi lebih mudah stress. Keputusan seleksi dan penempatan seharusnya menggunakan fakta ini sebagai pertimbangan.

Goal Setting Penetapan sasaran kinerja (goal setting) yang jelas akan membuat orang lebih paham apa yang diharapkan darinya. Selain itu, umpan balik kinerja yang reguler juga akan menurunkan ketidakpastian dalam bekerja. Hasilnya adalah lebih sedikit karyawan yang frustasi dan bingung dengan perannya, dan dapat menurunkan stress.

Mendesain Ulang Pekerjaan Mendesain ulang pekerjaan ditujukan untuk membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dan memberikan ruang otonomi yang lebih luas. Hal ini diharapkan dapat menurunkan level stress karyawan.

Pengambilan Keputusan secara Partisipatif Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan langsung dengan tugas mereka akan membuat karyawan akan lebih memiliki kendali atas pekerjaannya. Hal ini diharapkan dapat menurunkan stress.

Komunikasi Organisasi Persepsi memiliki peran penting dalam kemunculan stress. Pihak manajemen dapat melakukan proses komunikasi dua arah yang intensif sehingga bisa ikut membentuk persepsif positif mengenai keberadaan dan berbagai kebijakan perusahaan.

Program Wellness Melalui program ini, perusahaan memberikan fasilitas wellness yang lengkap untuk menjaga kondisi kesehatan fisik dan psikis karyawan. Sebagai contoh, diberikan workshop untuk membantu karyawan berhenti dalam merokok, mengendalikan penggunaan alkohol, menurunkan berat badan, makan dengan lebih pola gizi yang lebih baik, atau mengembangkan program fitness regular.

Bacaan yang Direkomendasikan: Steven Stein and Howard Book, The EQ Edge: Emotional Intelligence and Your Success, Jossey-Bass Stephen Robbins, Organizational Behavior, Prentice Hall International