Review Rekayasa Perangkat Lunak Novalia indah sari XI RPL 1 37
Review Rekayasa Perangkat Lunak
Definisi Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak adalah disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Perekayasa Perangkat Lunak memakai pendekatan yang sistematis dan terorganisir untuk menghasilkan pearangkat lunak berkualitas tinggi.
Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak Meningkatkan keakuratan, performance & effciency produk secara keseluruhan dalam pengembangan. Menerapkan metodologi yang terdefinisi dengan baik untuk resolusi software
Perbedaan Rekayasa Perangkat Lunak dan Ilmu Komputer Ilmu Komputer berhubungan dengan teori dan metode yang mendasari sistem komputer dan perangkat lunak. Teori ini merupakan suatu model fisik dan analitik untuk menyelesaikan kasus yang spesifik. Rekayasa Perangkat Lunak berhubungan dengan masalah-masalah praktis untuk menghasilkan sutu perangkat lunak. Pendektan dilakukan dengan model bisnis dan strategi bisnis atau perangkat lunak.
Perbedaan Rekayasa Perangkat Lunak dan Rekayasa Sistem Rekayasa Sistem berhubungan dengan semua aspek pengembangan sistem berbasis komputer, termasuk perangkat keras, perangkat lunak dan rekayasa proses. Rekayasa Perangkat Lunak adalah bagian dari Rekayasa Sistem.
Proses Perangkat Lunak Proses perangkat lunak adalah serangkaian kegiatan yang tujuannya untuk mengembangkan atau evolusi perangkat lunak. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah : Spesifikasi perangkat lunak, Pengembangan perangkat lunak, Validasi perangkat lunak, Evolusi perangkat lunak.
Model Pengembangan Sistem Model proses perangkat lunak adalah reperesentasi yang disederhanakan dari proses perangkat lunak yang dipresentasikan dari sudut pandang tertentu. Paradigma pengembangan model sistem : Wterfall Development Model, Evolutionary Development Model, Spiral Development Model, Incremental Development Model.
Waterfall Development Model
Pendekatan Waterfall Model Development activiter are performed in sequential order, with possibly minoroverlap, and minimal or no iteration between activities. User needs are determined, requirements are defined, and the full system is designed, built, and tested for ultimate delivery at one point In time. sSome people refer to this as a stage-wise model.
Evolutionary Development Model Pengembangan Eksplorasi: Sistem berubah dengan adanya fitur-fitur tambahan dari user. Prototype yang dapat dibuang (Throw-Away): Memahami peryaratan user untuk mendapatkan definisi persyaratan yang lebih baik.
Evolutionary Development Model
Evolutionary Development Model Masalah-masalah dalam Pengembangan Evolusioner. Proses tidak dapat dilihat Sistem seringkali mempunyai struktur yang tidak baik Mungkin diperlukan alat bantu khusus. Model pengembangan evolusioner ini cocok untuk aplikasi yang kecil dan life cycle yang pendek.
Spiral Development Model
Spiral Development Model Spiral Model Description The development spiral consists of four quadrants Quadrant 1: Determine objectives, alternatives, and constraints. Quadrant 2: Evaluate alternatives, identifity, resolverisk. Quadrant3: Develop, verrify, next-level product. Quadrant 4: Plan next phases
Evolusi Perangkat Lunak
Spiral Development Model
Spiral Development Model Spiral Model Description The development spiral consists of four quadrants a. Quadrant 1 : Determine objectives, alternatives, and constraints. b. Quadrant 2 : Evaluasi alternatives, identify, resolve risks. c. Quadrant 3 : Develop, verify, next-level product d. Quadrant 4 : Plan next phases
Spiral Development Model
Incremental Development Model Proses perangkat lunak dibagi menjadi serangkaian increment yang dikembangkan secara bergantian. Keuntungan Pengembangan Incremental a. user tidak perlu menunggu seluruh sistem dikirimkan, karena increment pertama mempunyai persyaratan kritis dan perangkat lunak segera dapat digunakan. b. user dapat memakai increment pertama sebagai prototype c. resiko kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah d. pengujian paling ketat diberlakukan pada increment pertama.
Fase Utama Persyaratan Perangkat Lunak Studi Kelayakan Elisitasi dan Analisis Persyaratan Spesifikasi Persyaratan Validasi Persyaratan
Spesifikasi Persyaratan Perangkat Lunak
Kegiatan Perancangan Perangkat Lunak Perancangan Arsitektural Spesifikasi Abstrak Perancangan Interface Perancangan Komponen Perancangan Struktur Data Perancangan Algoritma
Perancangan dan implementasi perangkat lunak
Validasi Perangkat Lunak
Evolusi Perangkat Lunak
PEMODELAN PERANGKAT LUNAK
Pemodelan Perangkat Lunak Pemodelan dan analisis dapat dianggap sebagai akar konsep dari semua disiplin teknik karena keutamaanya dalam mendokumentasikan dan mengevaluasi alternatif serta pilihan desain. Pemodelan dilakukan pada awal analisa, spesifikasi dan validasi persyaratan. Persyaratan yang dimaksud adalah semua kebutuhan pengguna, kustomer dan stakeholder yang harus dipenui oleh sistem. Dalam pembuatan peryaratan melibatkan : a. Analisa studi kelayakan dari sistem yang akan dibuat. b. Memperoleh dan menganalisa kebutuhan dari stakeholder c. Pembuatan gambaran yang akurat terhadap sistem tentang apa yang harus dilakukan d. Validasi terhadap dokumen atau spesifikasi oleh stakeholder
Types of Models Information modeling (e.g. entity-relationship modeling, class diagrams, etc.) Behavioral modeling (e.g. structured analysis, state diagrams, use case analysis, interaction diagrams, failure models and effects analysis, fault tree analysis etc.) Stucture modeling (e.g. architectural, etc.) Domain modeling (e.g. domain engineering approaches, etc.) Functional modeling (e.g. component diagrams, etc.) Enterprise modeling (e.g. business processes, organizations, goals, ets.) Modeling embedded systems (e.g. real – time schedulability analysis, external interface analysis, etc.)
Modeling CASE Tool Rational Rose UML PowerDesigner Data Modeling