DASAR-DASAR BIOLOGIS PERILAKU PERTEMUAN 2 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI PSIKOLOGI
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan keterkaitan antara faktor biologis dalam mengendalikan tingkahlaku dan emosi manusia
PENGANTAR DASAR-DASAR BIOLOGIS PERILAKU Perilaku mulai dari mengedipkan mata s/d ber- main tennis sangat tergantung pada integrasi berbagai proses dalam tubuh Integrasi dilakukan oleh sistem syaraf dengan bantuan sistem endokrin (kelenjar) Banyak aspek perilaku & fungsi mental manusia tidak dapat dipahami secara utuh tanpa adanya dasar pengetahuan mengenai proses biologis Adanya sistem syaraf, organ indera, otot dan ke- lenjar memungkinkan manusia menyadari kea- daan lingkungannya & menyesuaikan diri thd lingkungannya.
Lanjutan …. Sebagaian besar perilaku manusia didorong oleh KEBUTUHAN (lapar, haus, sex) dan usaha untuk menghindari diri dari rasa sakit /kegagalan Kemampuan berbahasa, berpikir dan problem solving sangat tergantung pada struktur otak yang sangat rumit. Tubuh manusia terdiri dari banyak sel-sel yang memiliki fungsi menerima stimulus (receptor), kemudian stimulus diteruskan oleh adjustor, dan akhirnya stimulus ditanggapi oleh sel (affector)
SISTEM SYARAF SISTEM SYARAF PUSAT Otak Sumsum Tulang Belakang SISTEM SYARAF TEPI (PERIFER) Sistem Somatik Sistem Otonom Sistem syaraf Simpatetik Sistem syaraf Parasimpatetik
NEURON Sistem Syaraf memiliki unit dasar berupa sel khusus yang disebut NEURON yg berfungsi menghantarkan impuls : Neuron Sensorik/Afferent, menghantarkan impuls dari sistem syaraf tepi menuju ke sistem syaraf pusat dari otot, kulit atau sendi menuju otak atau sumsum tulang belakang Neuron Motorik/Efferent, menghantarkan impuls dari sistem syaraf pusat ke sistem syaraf tepi, dari otak atau sumsum tulang belakang menuju otot atau kelenjar
Lanjutan …. Sistem Syaraf Pusat berfungsi mengkoordinasi perilaku yg kompleks dikoordinasikan oleh otak, sedangkan perilaku yg sederhana (mis.reflek) dikoordinasikan oleh sumsum tulang belakang Sistem Syaraf Tepi berfungsi menyalurkan rangsang, menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan organ-organ tubuh lain.
OTAK Otak manusia terdiri dari 10 milyar lebih sel-sel khusus, jumlah tsb lebih kurang 90% dari selu- ruh sel syaraf yang ada Otak berbentuk seperti jamur keriput, berwarna abu-abu kemerahan. Otak manusia terdiri dari 3 (tiga) lapisan konsentrik dan tiap lapisan tsb berkembang berdasarkan tahapan evolusi yg berbeda, na- mun kesemua lapisan tsb saling berhubungan
OTAK CENTRAL CORE Mencakup sebagian besar Batang Otak, dan pada lapisan ini terdapat : 1.CEREBELLUM (otak kecil) Menempel pada bagian belakang batang otak, berfungsi untuk mengkoordinasikan gerak tubuh agar tepat & halus 2.THALAMUS Terletak diatas Batang Otak, merupakan stasiun “pemancar” dan berfungsi meneruskan info yang masuk dari reseptor indra sensory (penglihatan,pendengaran, pengecapan, sentuhan) ke Cerebrum
OTAK 3.HYPOTHALAMUS Terletak di bawah thalamus, merupakan pusat integrasi tertinggi dari susunan syaraf otonom. Berperan penting dalam berbagai aspek motivasi dan emosi; mengatur kegiatan endokrin dan mempertahankan homeostatis, mengendalikan reaksi horman terhadap rasa takut & stress 4.SISTEM RETIKULAR Membentang dari otak bagian bawah sampai ke thalamus. Sistem retikular berperan mengenda- likan keadaan terangsang atau keadaan sadar, membantu dalam memfokuskan perhatian
OTAK SISTEM LIMBIK Sistem ini berkaitan erat dng Hypothalamus, berperan dalam pengontrolan beberapa perilaku “instingtif” (makan,minum,melarikan diri dari bahaya).Salah satu bagian yg disebut hypocampus berperan dalam hal menyimpan informasi baru dan sistem ini juga mengontrol perilaku emosional.
OTAK 6. CEREBRUM (otak besar) Lapisan teratas tebalnya lebih kurang 0,5 inchi, merupakan kumpulan berjuta-juta syaraf yg disebut Cerebral Cortex.Juga merupakan pusat pengelolaan segala hal yg kita pikir, rasa dan lakukan,serta pusat bicara,penglihatan, penci- uman & pengecapan.
Bagian Cortical dan fungsinya : Bagian Motorik, berfungsi mengendalikan ge-rakan tubuh yg disadari Bagian Somatosensorik, mengendalikan rasa panas,dingin,sentuhan,rasa sakit & pengindraan gerak tubuh. Bagian Visual, berhubungan dengan penglihatan manusia. Daerah pendengaran,bagian yg terutama terlibat dlm pembentukan pola suara tepat pd waktunya.
OTAK Bagian yg berasosiasi, adalah bagian yg tidak langsung berhubungan dengan proses sensorik maupun motorik Berasosiasi FRONTAL, berperan penting dalam proses berpikir yg membutuhkan problem solving Daerah berasosiasi POSTERIOR, terdiri dari sub bagian masing2 punya fungsi indra ttt, contoh , fungsi yg melibatkan bentuk & membedakan bentuk
BELAHAN OTAK Otak terbelah menjadi 2 bagian : Belahan OTAK KIRI Belahan otak kiri mengendalikan motorik sisi ka- nan tubuh, letak kemampuan bahasa, menulis & matematika.Belahan ini bekerja dalam suatu ca- ra yg logis, analitis,fokus pada detil/rincian & mengamati ciri-ciri individualis Belahan OTAK KANAN Mengendalikan motorik sisi kiri tubuh, memegang peranan khusus dlm kemampuan musik, artistik, dlm berkhayal,bermimpi, dlm mengamati pola geometrik yg rumit, persepsi menyeluruh/global
BELAHAN OTAK Khususnya untuk tugas2 yg membutuhkan visualisasi hubungan.Belahan otak kanan memperlihatkan lebih banyak peran “warna” emosidan impulsivitas , bila dibandingkan dng belahan otak kiri
SUMSUM TULANG BELAKANG (Medulla Spinalis) Merupakan penghubung antara otak dengan semua bagian tubuh.Disini juga disalurkan impuls2 dari dan ke otak dng melalui jalur sensoris dan motoris Sumsum tulang belakang juga mengkoordinasi-kan refleks, yaitu suatu perilaku untuk mem-pertahankan diri yg terjadi jauh lebih cepat dari-pada gerak sadar.
SISTEM SOMATIK Sistem Somatik mengendalikan otot2 skeletal Syaraf sensorik menghantarkan info mengenai rangsangan yg datang dari luar (kulit,otot,sendi) ke sistem syaraf pusat, sehingga kita menyadari akan adanya rasa sakit, tekanan dan suhu. Syaraf motorik mengangkut impuls dari sistem syaraf pusat ke otot.
SISTEM SYARAF OTONOM Mengendalikan kelenjar2 dan otot2 halus termasuk jantung,pembuluh darah & lapisan pe- rut serta usus. Tugasnya mengendalikan kegiatan yg bersifat otonom(otomatis),mengatur pencernaan & sirku- lasi scr terus menerus meskipun seseorang sedang tidur ataupun dalam keadaan tidak sa- dar
SISTEM SYARAF OTONOM Syaraf Simpatetik Cenderung bergerak sbg satu unit selama terkena rangsangan emosional.Syaraf ini akan mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah di otot skeletal & jantung, mempersempit pembuluh darah kulit & organ pencernaan, misal : saat ketakutan jantung berdebar keluar keringat Syaraf Para Simpatetik Cenderung mempengaruhi 1 macam organ setiap saat.Pengatur kerja organ-organ terutama dlm keadaan santai, aktif dlm kegiatan pencernaan, mempertahankan setiap fungsi organ dari kerusakan & melindungi sumber jasmaniah.
Biasanya bekerja BERLAWANAN, tetapi ada beberapa pengecualian : Simpatetik dominan/ aktif saat ada rangsangan (keadaan) takut dan selanjutnya Parasimpatetik, dalam kedaan luar biasa menakutkan buang air kecil/besar se- cara tidak sengaja. Contoh lain : saat kegiatan seksual, pada laki-laki saat ereksi (Parasimpatetik) aktif dan saat ejakulasi (simpatetik) aktif JADI meskipun, kedua sistem sering bekerja secara berlawanan namun juga saling berinterak- si dengan cara yg rumit Gangguan PSIKOMATIS terjadi karena kurang seimbangnya koordinasi tugas antara kedua syaraf tsb.
SISTEM ENDOKRIN Terdiri dari rangkaian kelenjar (glandula) Kelenjar Endokrin menghasilkan hormat yg diang- kut keseluruh tubuh oleh aliran darah hormon tsb dapat mempengaruhi tingkah laku Beberapa kelenjar endokrin dikendalikan oleh sistem syaraf, yg lainnya ada yg berespon terha- dap badian dalam tubuh. Beberapa Kelenjar penting : Kelenjar PITUITARY Mengendalikan pertumbuhan badan, berperan mengatur reaksi emosional (mencari pasangan, perilaku reproduksi)
Kelenjar ADRENAL Menentukan ‘mood’, ukuran energi, coping terha- dap stress (atas pengaruh hormon pituitary meng- hasilkan hormon adrenalin saat stress) Kelenjar THYROID (Gondok) Mengeluarkan hormon tiroksin yg membantu me-ngatur metabolisme tubuh. Kelenjar GONAD (kelamin) Menghasilkan hormon-hormon yg mempengaruhi perilaku seksual. Kelenjar PANKREAS Menghasilkan hormon insulin yg berfungsi mengatur kadar gula dalam darah
PENGARUH GENETIK PADA PERILAKU Untuk mengerti dasar2 biologis psikologi perlu me- ngetahui pengaruh hereditas/keturunan Bidang PSIKOGENETIK (genetik perilaku)meng- gabungkan metode genetik & psikologi untuk me- mahi setiap karakteristik perilaku (behavior) yg diwariskan, karakteristik psikologis seperti kemam- puan, temperamen,stabilitas emosi yg diturunkan orangtua kepada anaknya. Bidang Psikogenetik meneliti juga, bagaimana faktor genetik membatasi potensi individu & se-berapa jauh kondisi lingkungan dapat mengubah potensi faktor keturunan