DASAR-DASAR BIOLOGIS PERILAKU PERTEMUAN 2 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
Advertisements

SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI
Regensi Melati Mas Blok B 14 Serpong Utara - Tangsel
Ruang Lingkup Fisiologi Hewan Air
Pokok Bahasan 4 Sistem susunan syaraf dan pengindraan
SISTEM SARAF PADA MANUSIA Omega Tahun, SKM, M.Kes
Unit 3 Sistem Koordinasi Learning More Biology 3.
STRES DAN PENYAKIT Sarita Candra Merida.
PERTEMUAN IV : DASAR-DASAR BIOLOGIS PERILAKU Oleh : Sulis Mariyanti
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN – 2
Dasar-dasar Biologis Perilaku
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM SARAF.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
BAB 9 SISTEM KOORDINASI.
SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA PADA MANUSIA
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
SISTEM KOORDINASI Standar Kompetensi:
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Sistem Saraf Pusat.
Oleh : Mathilda Claudia Dwi Subakti P
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
SISTEM SARAF.
Hubungan antara otak dan fikiran
PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA
Dasar-Dasar Biologis Perilaku
TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
ANATOMI OTAK DAN FUNGSI OTAK
Oleh Rezqi Handayani, S.Farm., M.P.H., Apt
BIOLOGI DASAR MANUSIA SISTEM ENDOKRIN
ANATOMI SISTEM SARAF BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng
Sistem Saraf Alat Indera Sistem Hormon
TIM HISTOLOGI FKP 2016 JARINGAN SARAF.
SISTEM KOORDINASI DAN INDRA

DIENCEPHALON Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus.
Kelainan pada sistem saraf
Kompetensi Dasar Ke 9 SUSUNAN SISTEM SYARAF.
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
Sistem Koordinasi Sistem saraf pusat
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
Fungsi sistem saraf pada manusia
Perkembangan fisik adalah Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembanagan individu.
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
SISTEM EKSKRESI KULIT.
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Om Swastyastu.
NEUROLOGI BY : VIOLITA MAGDALENA NANGOY.
SARAF & HORMON.
Etiologi dan Model Penyebab
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
SISTEM SARAF DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU MANUSIA
Naufal Muntaaza Waliy H CI-BI 2 SMAN 1 SUMEDANG
Hormon Hormon adalah senyawa kimia yang membantu mengatur proses-proses metabolisme tubuh. Hormon beredar di dalam darah sepanjang pembuluh darah untuk.
BAB 9 Sistem Koordinasi.
Aisyah Maulina, SKM, M.Si. Biopsikologi Aisyah Maulina, SKM, M.Si.
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Perifer Bagian Aferen Organ RESEPTOR
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
1 JARINGAN SARAF Kelompok 4 Ines Gusti Pebri Gressha Vionalle Ademi Hidayati Hariska Andriani Fitria Sasmita Yezi Gita Rahayu Lisa Sya’baniar Rahma Erlis.
OLEH ZAENAL ARIFIN S.KEP.NS.M.KES
HORMON.
OLEH ZAENAL ARIFIN S.KEP.NS.M.KES
Sistem Koordinasi (Sistem Saraf). Suatu pengaturan kerja sama atau urutan kerja organ dan sistem organ. Sistem Koordinasi Sistem Koordinasi.
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

DASAR-DASAR BIOLOGIS PERILAKU PERTEMUAN 2 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI PSIKOLOGI

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan keterkaitan antara faktor biologis dalam mengendalikan tingkahlaku dan emosi manusia

PENGANTAR DASAR-DASAR BIOLOGIS PERILAKU Perilaku mulai dari mengedipkan mata s/d ber- main tennis sangat tergantung pada integrasi berbagai proses dalam tubuh Integrasi dilakukan oleh sistem syaraf dengan bantuan sistem endokrin (kelenjar) Banyak aspek perilaku & fungsi mental manusia tidak dapat dipahami secara utuh tanpa adanya dasar pengetahuan mengenai proses biologis Adanya sistem syaraf, organ indera, otot dan ke- lenjar memungkinkan manusia menyadari kea- daan lingkungannya & menyesuaikan diri thd lingkungannya.

Lanjutan …. Sebagaian besar perilaku manusia didorong oleh KEBUTUHAN (lapar, haus, sex) dan usaha untuk menghindari diri dari rasa sakit /kegagalan Kemampuan berbahasa, berpikir dan problem solving sangat tergantung pada struktur otak yang sangat rumit. Tubuh manusia terdiri dari banyak sel-sel yang memiliki fungsi menerima stimulus (receptor), kemudian stimulus diteruskan oleh adjustor, dan akhirnya stimulus ditanggapi oleh sel (affector)

SISTEM SYARAF SISTEM SYARAF PUSAT Otak Sumsum Tulang Belakang SISTEM SYARAF TEPI (PERIFER) Sistem Somatik Sistem Otonom Sistem syaraf Simpatetik Sistem syaraf Parasimpatetik

NEURON Sistem Syaraf memiliki unit dasar berupa sel khusus yang disebut NEURON yg berfungsi menghantarkan impuls : Neuron Sensorik/Afferent, menghantarkan impuls dari sistem syaraf tepi menuju ke sistem syaraf pusat dari otot, kulit atau sendi menuju otak atau sumsum tulang belakang Neuron Motorik/Efferent, menghantarkan impuls dari sistem syaraf pusat ke sistem syaraf tepi, dari otak atau sumsum tulang belakang menuju otot atau kelenjar

Lanjutan …. Sistem Syaraf Pusat berfungsi mengkoordinasi perilaku yg kompleks dikoordinasikan oleh otak, sedangkan perilaku yg sederhana (mis.reflek) dikoordinasikan oleh sumsum tulang belakang Sistem Syaraf Tepi berfungsi menyalurkan rangsang, menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan organ-organ tubuh lain.

OTAK Otak manusia terdiri dari 10 milyar lebih sel-sel khusus, jumlah tsb lebih kurang 90% dari selu- ruh sel syaraf yang ada Otak berbentuk seperti jamur keriput, berwarna abu-abu kemerahan. Otak manusia terdiri dari 3 (tiga) lapisan konsentrik dan tiap lapisan tsb berkembang berdasarkan tahapan evolusi yg berbeda, na- mun kesemua lapisan tsb saling berhubungan

OTAK CENTRAL CORE Mencakup sebagian besar Batang Otak, dan pada lapisan ini terdapat : 1.CEREBELLUM (otak kecil) Menempel pada bagian belakang batang otak, berfungsi untuk mengkoordinasikan gerak tubuh agar tepat & halus 2.THALAMUS Terletak diatas Batang Otak, merupakan stasiun “pemancar” dan berfungsi meneruskan info yang masuk dari reseptor indra sensory (penglihatan,pendengaran, pengecapan, sentuhan) ke Cerebrum

OTAK 3.HYPOTHALAMUS Terletak di bawah thalamus, merupakan pusat integrasi tertinggi dari susunan syaraf otonom. Berperan penting dalam berbagai aspek motivasi dan emosi; mengatur kegiatan endokrin dan mempertahankan homeostatis, mengendalikan reaksi horman terhadap rasa takut & stress 4.SISTEM RETIKULAR Membentang dari otak bagian bawah sampai ke thalamus. Sistem retikular berperan mengenda- likan keadaan terangsang atau keadaan sadar, membantu dalam memfokuskan perhatian

OTAK SISTEM LIMBIK Sistem ini berkaitan erat dng Hypothalamus, berperan dalam pengontrolan beberapa perilaku “instingtif” (makan,minum,melarikan diri dari bahaya).Salah satu bagian yg disebut hypocampus berperan dalam hal menyimpan informasi baru dan sistem ini juga mengontrol perilaku emosional.

OTAK 6. CEREBRUM (otak besar) Lapisan teratas tebalnya lebih kurang 0,5 inchi, merupakan kumpulan berjuta-juta syaraf yg disebut Cerebral Cortex.Juga merupakan pusat pengelolaan segala hal yg kita pikir, rasa dan lakukan,serta pusat bicara,penglihatan, penci- uman & pengecapan.

Bagian Cortical dan fungsinya : Bagian Motorik, berfungsi mengendalikan ge-rakan tubuh yg disadari Bagian Somatosensorik, mengendalikan rasa panas,dingin,sentuhan,rasa sakit & pengindraan gerak tubuh. Bagian Visual, berhubungan dengan penglihatan manusia. Daerah pendengaran,bagian yg terutama terlibat dlm pembentukan pola suara tepat pd waktunya.

OTAK Bagian yg berasosiasi, adalah bagian yg tidak langsung berhubungan dengan proses sensorik maupun motorik Berasosiasi FRONTAL, berperan penting dalam proses berpikir yg membutuhkan problem solving Daerah berasosiasi POSTERIOR, terdiri dari sub bagian masing2 punya fungsi indra ttt, contoh , fungsi yg melibatkan bentuk & membedakan bentuk

BELAHAN OTAK Otak terbelah menjadi 2 bagian : Belahan OTAK KIRI Belahan otak kiri mengendalikan motorik sisi ka- nan tubuh, letak kemampuan bahasa, menulis & matematika.Belahan ini bekerja dalam suatu ca- ra yg logis, analitis,fokus pada detil/rincian & mengamati ciri-ciri individualis Belahan OTAK KANAN Mengendalikan motorik sisi kiri tubuh, memegang peranan khusus dlm kemampuan musik, artistik, dlm berkhayal,bermimpi, dlm mengamati pola geometrik yg rumit, persepsi menyeluruh/global

BELAHAN OTAK Khususnya untuk tugas2 yg membutuhkan visualisasi hubungan.Belahan otak kanan memperlihatkan lebih banyak peran “warna” emosidan impulsivitas , bila dibandingkan dng belahan otak kiri

SUMSUM TULANG BELAKANG (Medulla Spinalis) Merupakan penghubung antara otak dengan semua bagian tubuh.Disini juga disalurkan impuls2 dari dan ke otak dng melalui jalur sensoris dan motoris Sumsum tulang belakang juga mengkoordinasi-kan refleks, yaitu suatu perilaku untuk mem-pertahankan diri yg terjadi jauh lebih cepat dari-pada gerak sadar.

SISTEM SOMATIK Sistem Somatik mengendalikan otot2 skeletal Syaraf sensorik menghantarkan info mengenai rangsangan yg datang dari luar (kulit,otot,sendi) ke sistem syaraf pusat, sehingga kita menyadari akan adanya rasa sakit, tekanan dan suhu. Syaraf motorik mengangkut impuls dari sistem syaraf pusat ke otot.

SISTEM SYARAF OTONOM Mengendalikan kelenjar2 dan otot2 halus termasuk jantung,pembuluh darah & lapisan pe- rut serta usus. Tugasnya mengendalikan kegiatan yg bersifat otonom(otomatis),mengatur pencernaan & sirku- lasi scr terus menerus meskipun seseorang sedang tidur ataupun dalam keadaan tidak sa- dar

SISTEM SYARAF OTONOM Syaraf Simpatetik Cenderung bergerak sbg satu unit selama terkena rangsangan emosional.Syaraf ini akan mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah di otot skeletal & jantung, mempersempit pembuluh darah kulit & organ pencernaan, misal : saat ketakutan  jantung berdebar  keluar keringat Syaraf Para Simpatetik Cenderung mempengaruhi 1 macam organ setiap saat.Pengatur kerja organ-organ terutama dlm keadaan santai, aktif dlm kegiatan pencernaan, mempertahankan setiap fungsi organ dari kerusakan & melindungi sumber jasmaniah.

Biasanya bekerja BERLAWANAN, tetapi ada beberapa pengecualian : Simpatetik dominan/ aktif saat ada rangsangan (keadaan) takut dan selanjutnya Parasimpatetik, dalam kedaan luar biasa menakutkan  buang air kecil/besar se- cara tidak sengaja. Contoh lain : saat kegiatan seksual, pada laki-laki saat ereksi (Parasimpatetik)  aktif dan saat ejakulasi (simpatetik)  aktif JADI meskipun, kedua sistem sering bekerja secara berlawanan namun juga saling berinterak- si dengan cara yg rumit Gangguan PSIKOMATIS terjadi karena kurang seimbangnya koordinasi tugas antara kedua syaraf tsb.

SISTEM ENDOKRIN Terdiri dari rangkaian kelenjar (glandula) Kelenjar Endokrin menghasilkan hormat yg diang- kut keseluruh tubuh oleh aliran darah  hormon tsb dapat mempengaruhi tingkah laku Beberapa kelenjar endokrin dikendalikan oleh sistem syaraf, yg lainnya ada yg berespon terha- dap badian dalam tubuh. Beberapa Kelenjar penting : Kelenjar PITUITARY Mengendalikan pertumbuhan badan, berperan mengatur reaksi emosional (mencari pasangan, perilaku reproduksi)

Kelenjar ADRENAL Menentukan ‘mood’, ukuran energi, coping terha- dap stress (atas pengaruh hormon pituitary meng- hasilkan hormon adrenalin saat stress) Kelenjar THYROID (Gondok) Mengeluarkan hormon tiroksin yg membantu me-ngatur metabolisme tubuh. Kelenjar GONAD (kelamin) Menghasilkan hormon-hormon yg mempengaruhi perilaku seksual. Kelenjar PANKREAS Menghasilkan hormon insulin yg berfungsi mengatur kadar gula dalam darah

PENGARUH GENETIK PADA PERILAKU Untuk mengerti dasar2 biologis psikologi perlu me- ngetahui pengaruh hereditas/keturunan Bidang PSIKOGENETIK (genetik perilaku)meng- gabungkan metode genetik & psikologi untuk me- mahi setiap karakteristik perilaku (behavior) yg diwariskan, karakteristik psikologis seperti kemam- puan, temperamen,stabilitas emosi yg diturunkan orangtua kepada anaknya. Bidang Psikogenetik meneliti juga, bagaimana faktor genetik membatasi potensi individu & se-berapa jauh kondisi lingkungan dapat mengubah potensi faktor keturunan