PERENCANAAN LOKASI FASILITAS Materi ke-6
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN LOKASI PABRIK
METODE PEMILIHAN LOKASI FASILITAS Penentuan lokasi fasilitas dengan pendekatan diskrit Penentuan lokasi fasilitas dengan pendekatan kontinyu
Penentuan Lokasi Fasilitas Dengan Pendekatan Diskrit
2. Penentuan Lokasi Fasilitas Dengan Pendekatan Kontinu
Teknik Analisis Faktor Teknik ini menggunakan metode skoring dan didasarkan pada keputusan yang bersifat subjektif. Metode ini relatif lebih mudah untuk digunakan.
Teknik Analisis Faktor Langkah-langkah dalam menyelesaikan analisis faktor : Catat semua faktor yang dianggap penting dan dapat mempengaruhi dalam perencanaan fasilitas. Berikan bobot yang sesuai (antara 0 sampai 1) tiap faktor berdasarkan pada kepentingan relatif. Berikan skor (antara 0 sampai 100) tiap rencana fasilitas terkait dengan tiap faktor. Hitung bobot skor tiap lokasi fasilias dengan mengalikan bobot tiap faktor dengan skor tiap rencana fasilitas. Jumlahkan bobot skor tiap rencana fasilitas dan pilih fasilitas yang berdasarkan pada bobot skor.
Teknik Analisis Faktor Contoh : Sebuah perusahaan akan mengembangkan usahanya. Ada tiga lokasi yang akan dipertimbangkan dalam pengembangan usaha yaitu Jogjakarta, Solo dan Semarang. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi adalah kedekatan dengan pasar, harga tanah dan bangun-an, tingkat upah (tenaga kerja), pajak usaha, transportasi, infra struktur, dan faktor lainnya. Bobot tiap faktor dan skor tiap lokasi adalah sebagai berikut.
Bobot Tiap Faktor dan Skor Tiap Lokasi Jogjakarta Solo Semarang 0.3 Kedekatan dengan pasar 90 95 0.2 Harga tanah dan Gedung 70 60 0.15 Tingkat upah 85 0.10 Pajak Usaha 80 Transportasi Infra struktur 0.05 Faktor lainnya
Hasil Perkalian antara Bobot dan Skor Faktor Skor Jogjakarta Solo Semarang Kedekatan dengan pasar 27 28.5 Harga tanah dan Gedung 14 18 12 Tingkat upah 12.75 10.5 Pajak Usaha 8 9 7 Transportasi 6 8.5 Infra struktur Faktor lainnya 4 Jumlah bobot skor 81.25 83 78
KESIMPULAN : Hasil dari teknik analisis faktor untuk menentukan lokasi fasilitas yang terpilih adalah Solo dengan nilaI terbesar
Matrik Prioritas Metode ini digunakan untuk mempertimbangkan kepentingan relatif tiap kriteria penilaiaan, dengan membuat pembandingan berpasangan. Elemen-elemen dibandingkan berpasangan terhadap suatu kriteria yang ditentukan. Bobot yang digunakan untuk membandingkan kepentingan relatif dari tiap pasangan kriteria pada umumnya digunakan skala banding.
Matrik Prioritas Skala banding adalah: 1 = Keduanya sama pentingnya 5 = Elemen yang satu lebih penting dari lainnya 10 = Elemen yang satu sangat leblh penting dari lainnya 1/5 = Elemen yang satu kurang penting dari lainnya 1/10 = Elemen yang satu sangat kurang penting dari lainnya.
Contoh Matrik Prioritas Suatu perusahaan akan mengembangkan usaha. Ada tiga lokasi yang dipertimbangkan sebagai alternatif lokasi yaitu Jogjakarta, Solo, dan Semarang. Kriteria yang digunakan untuk bahan pertimbangan adalah:
A = Kedekatan dengan pasar B = Harga tanah & gedung C = Tenaga Kerja D = Pajak usaha E = Transportasi F = Infra struktur
Dari kriteria tersebut, dilakukan perbandingan secara berpasangan seperti pada matrik di Tabel 1. Sebagai contoh kita bandingkan antara kriteria A dan B. Dari hasil perbandingan maka A lebih penting dari pada B, begitu sebaliknya B kurang penting dibandingkan A. Di samping melakukan perbandingan berpasangan untuk kriteria, juga dilakukan perbandingan berpasangan untuk setiap alternatif lokasi untuk setiap kriteria.
Tabel 1. Matrik prioritas dari kriteria penilaian C D E F 1 5 10 27 0,3539 0,2 3,6 0,0472 18,2 0,2385 0,1 3,3 0,0433 0,1311 14,2 0,1861 2,7 18 8,3 33 5,2 9,1 76,3
Tabel 2. Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria A Jogjakarta Solo Semarang 1 5 7 0,4545 0,2 1,4 0,0909 15,4
Tabel 3. Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria B Jogjakarta Solo Semarang 1 0,2 2,2 0,1429 5 11 0,7143 15,4
Tabel 4. Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria C Jogjakarta Solo Semarang 1 0,2 5 6,2 0,2638 10 16 0,6809 0,1 1.3 0,0553 23.5
Tabel 5. Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria D Jogjakarta Solo Semarang 1 5 7 0,4545 0.4545 0,2 1,4 0.0909 15.4
Tabel 6. Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria E Jogjakarta Solo Semarang 1 5 7 0.4545 0,2 1.4 0,0909 15.4
Tabel 7. Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria F Jogjakarta Solo Semarang 1 5 0.2 6,2 0.2638 0,2 10 11.2 0.4766 0,1 6,1 0.2596 23.5
Hasil perbandingan berpasangan untuk kriteria dan alternatif lokasi dilakukan perhitungan rangking fasilitas untuk semua kriteria. Perhitungan dan hasil selengkapnya ditunjukkan Tabel 8 dan 9 berikut.
TABEL 8. CONTOH PERHITUNGAN D E F Jogjakarta 0,4545 x 0,0433 = 0.0197 Solo 0,4545 x 0.0433 = 0.0197 Semarang 0.0909 x 0.0433 = 0.0039
TABEL 9. RANKING FASILITAS C D E F Jogja 0.1608 0.0067 0.0629 0.0197 0.0596 0.0491 0.3589 Solo 0.0322 0.0337 0.1624 0.0887 0.3962 Smr 0.0132 0.0039 0.0119 0.0483 0.2449 0.3539 0.0472 0.2385 0.0433 0.1311 0.1861 1
KESIMPULAN : Berdasarkan perhitungan di atas, maka lokasi yang dlpilih adalah Solo