<<Sistem Kependudukan>> Pertemuan <<2>>

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
Advertisements

Kebijakan Pendudukan Jepang di Indonesia
KELUARGA DAN SOSIALISASI POLITIK
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI INDONESIA
ISLAM, WAWASAN KEBANGSAAN DAN NASIONALISME
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
 Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah provinsi yang berdasarkan wilayah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan.
Liberalisme Demokrasi Sosialisme Pan Islamisme
IDENTITAS NASIONAL.
BUDAYA MASSA DAN BUDAYA POPULER
Gaya Seni Rupa Indonesia Modern Pertemuan 10
1 Seminar Administrasi Kepolisian Indonesia 2009 Garis Besar Kepolisian Prefektur Fukuoka 1.Letak Pref. Fukuoka 2.Populasi Pref. Fukuoka 3.Susunan organisasi.
Pertemuan 3 TANGGUNG JAWAB MORAL PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Sastra Korea dapat dibagi menjadi :
<<Roujin Mondai>> Pertemuan <<3>>
ASPEK KEPENDUDUKAN.
Orang Tua Hebat : Inisiasi Revolusi Mental Bangsa Indonesia
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “Bela Negara “
Budaya Politik di Indonesia
MANUSIA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
Aktualisasi Revolusi Mental dalam Inovasi Pelayanan Publik
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
Adanya umat beragama Munculnya budaya baru
<Sistem Perhubungan dan Telekomunikasi> Pertemuan <12>
TUGAS PANCASILA Oleh Nurita Armiddina (A1D515024) Administrasi Pendidikan Universitas Jambi.
NEGERI MATAHARI TERBIT NEGERI SAKURA MACAN ASIA
Masyarakat Jepang.
Sistem ekonomi internasional Pasca PD II  liberalisme dan sosialisme- komunis Indonesia  melakukan upaya perbaikan ekonomi Kondisi ekonomi Indonesia.
<Wanita Jepang Modern> Pertemuan <8>
Lingkungan Pemasaran Pertemuan 3 Buku 1 Hal:
RESUME PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
RESUME PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Dampak pendudukan jepang
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
BAB II HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Pertemuan 3 TANGGUNG JAWAB MORAL PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
ANTROPOSFER.
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB V
Pertemuan 12 IDEOLOGI Matakuliah : O0032 – Pengantar Ilmu Politik
LATAR BELAKANG SEJARAH HUBUNGAN INTERNASIONAL
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
RESUME PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Pertemuan kesepuluh Nihon no kodomo no uta ( warabe uta/douyou)
WAWASAN NUSANTARA & KETAHANAN NASIONAL
REVIEW Ch. III : Detin Novitasari Indah Kumalasari Meliawati Ayu C
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
PANCASILA NILAI KARAKTER BANGSA
TEORI ISU PEMBANGUNAN OKTIVA ANGGRAINI
MUNCULNYA NEGARA MODEREN
Dosen ; Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si.
Zaman Feodal Akhir Pertemuan ke-6
NEGARA MAJU NEGARA BERKEMBANG.
RESUME PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Dosen ; Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si.
<Soshika/Penurunan angka kelahiran > Pertemuan <4>
<Dunia Kerja&Bisnis> Pertemuan <10>
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
Profil negara maju jepang “negeri matahari terbit”
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
DIVERSITY DALAM MASYARAKAT
Perkembangan Perencanaan
KOMPLESITAS MASYARAKAT INDONESIA Oleh
MAHASISWA PEDULI KEPENDUDUKAN
PROGRAM PENATAAN KEPENDUDUKAN
3.1 Trend Pertumbuhan Penduduk Dunia 3.2 Faktor Pertumbuhan Penduduk
GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL SOSIOLOGI KELAS XII OLEH E. TAMBUNAN, S.Pd.
Transcript presentasi:

<<Sistem Kependudukan>> Pertemuan <<2>> Matakuliah : <<N0582>>/<<Masyarakat Jepang Kontemporer>> Tahun : 2007 <<Sistem Kependudukan>> Pertemuan <<2>>

Keragaman Generasi Generasi Masa Perang Generasi Pasca Perang Generasi Sejahtera  3 Bina Nusantara

Generasi Masa Perang Generasi masa perang mengalami sistem pendidikan sebelum perang dan masa perang yang militeristik. Mereka sangat memuja kaisar dan memiliki nasionalisme yang ekstrim. Bina Nusantara

Generasi Pasca Perang Menjalani masa kanak-kanak pada tahun-tahun yang penuh gejolak setelah PD II. Yang paling senior memulai kehidupan sekolah pada masa perang Kelompok termuda lahir pada periode yang dikenal sebagai “tahun lonjakan kelahiran” (baby boom) pada akhir tahun 1940-an Tumbuh dewasa dalam lingkungan yang kritis terhadap nilai-nilai tradisional. Mendukung liberalisme yang diilhami oleh nilai-nilai demokrasi Aktif dalam gerakan dan protes sosial Mereka kemudian menjadi pegawai perusahaan dan birokrasi pemerintah yang berjuang untuk mencapai karir Dikenal sebagai“prajurit perusahaan” Generasi workaholics (kecanduan kerja) Bina Nusantara

Generasi Sejahtera Tumbuh dewasa dalam konteks tiga kecendrungan: Revolusi informasi, konsumerisme, dan posmodernisme. Mereka berada dalam lingkungan informasi yang sangat maju, yang didominasi peralatan elektronik dan gaya hidup yang terotomatisasi. Mereka berada dalam lingkungan ekonomi yang telah bergeser dari orientasi produksi ke konsumerisme. Mereka menandai turunnya orientasi terhadap (perkembangan dan radikalisme) politik. Mereka menandai perubahan etika kerja orang Jepang Cendrung pilih-pilih pekerjaan. Loyalitas yang rendah terhadap perusahaan. 6 Bina Nusantara

Dimensi-Dimensi dari Keragaman Generasi Uang dan Waktu Sikap Terhadap Monarki Keyakinan Keagamaan Minat terhadap Lagu-lagu Populer Bina Nusantara

Keragaman Wilayah Bina Nusantara

1. Keragaman Sub-bangsa Luas kepulauan Jepang 378 ribu Km2, dengan jumlah penduduk ± 126 juta (1997). Terdiri dari 4 pulau besar: Honshu, Hokkaidō, Kyushu, Shikoku, dan ± 7 ribu pulau kecil. Terdiri dari 8 wilayah:Hokkaidō, Tōhoku, Kantō, Chūbu, Kinki, Chūgoku, Shikoku, dan Kyūshū Secara umum, administrasi pemerintahan dibagi dalam prefektur (-ken, -fu, -do atau -to), kota besar (-shi), kotamadya (-cho/-machi), dan desa (-son/-mura). Bina Nusantara

Peta Jepang Bina Nusantara