etika dalam organisasi
1. Good Corporate Governance prinsip yang mengarahkan dan mengendalilkan perusahan agar mencapai keseimbangan anatara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawaban kepada para shareholders khususnya, dan stakeholders pada umunya. Tentu saja hal ini dimaksudkan pengetahuan kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu.
Hubungan GCG dengan Perusahaan masalah akuntabilitas dan tanggung jawab/ mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menunjuk perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.
Inti dari kebijakan tata kelola perusahaan adalah agar pihak-pihak yang berperan dalam menjalankan perusahaan memahami dan menjalankan fungsi dan peran sesuai wewenang dan tanggung jawab. Pihak yang berperan meliputi pemegang saham, dewan komisaris, komite, direksi, pimpinan unit dan karyawan.
Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (Code of Corporate and Business Conduct)” merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kode etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etik bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Apabila prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan (corporate culture), maka seluruh karyawan & pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi “mana yang boleh” dan “mana yang tidak boleh” dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas Kode Etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum.
hubungan perusahaan & karyawan Etiket hubungan perusahaan dengan karyawan 1. Recruitment (Penarikan) 2. Training (latihan) 3. Promosi / Kenaikan pangkat 4. Transfer 5. Demosi/penutunan pangkat 6. Layoff (Pemutusan hubungan kerja/PHK) Etiket hubungan dengan investor Posting Perusahaan berbentuk PT harus memberikan informasi yang baik dan jujur kepoada para investornya
isu keberagaman karyawan 1. Diversity/Keberagaman manajer dan organisasi harus memandang karyawan memiliki kualitas yang sama serta perbedaan yang memisahkan mereka. Ini tidak berarti bahwa perbedaan itu kurang penting, tetapi fokus kami sebagai manajer adalah menemukan cara untuk mengembangkan hubungan yang kuat dengan dan melibatkan seluruh tenaga kerja.
"apa itu" keberagaman di tempat kerja adalah: Karakteristik demografi yang muncul saat kita cenderung berpikir tentang keberagaman – usia, ras, jenis kelamin, etnis, dll – hanyalah sebagian kecil dari pemahaman apa itu keberagaman. Perbedaan demografi tersebut mencerminkan keberagaman pada tingkat permukaan, yang mana perbedaan tersebut mudah dirasakan. a. Perbedaan tingkat permukaan tersebut dapat mempengaruhi cara orang memandang orang lain. Namun, seiring dengan semakin kenalnya orang-orang tersebut satu sama lain, perbedaan-perbedaan ini menjadi kurang penting b. keberagaman tingkat dalam – yakni perbedaan dalam nilai, kepribadian, dan sifat kerja – menjadi lebih penting. Perbedaan – perbedaan tingkat dalam ini dapat mempengaruhi cara orang melihat manfaat kerja organisasi, berkomunikasi, bereaksi terhadap pemimpin, bernegosiasi, dan umumnya berperilaku di tempat kerja .
jenis jenis keberagaman Usia Jenis kelamin Ras dan Etnis Kecacatan dan kemampuan Agama Orientasi seksual Fisik status sosial
Penilaian kinerja karyawan Penilaian kinerja adalah kegiatan menajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijakan selanjutnya. Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, loyalitas, dedikasi, dan partisipasi karyawan. Menilai perilaku ini sulit karena tidak ada standar fisiknya, sedangkan untuk penilaian hasil kerja relatif lebih mudah karena ada stndar fisik yang dapat dipakai sebagai tolak ukurnya, seperti meter, liter, dan kilogram. Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Menetapkan kebijakasanaan berarti apakah karyawan akan dipromosikan, dan atau balas jasanya dinaikkan.
Tujuan dan Keguanaan Penilaian kinerja Karyawaan • sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan uuntuk promosi, demosi, perberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa • untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses dalam pekerjaannya. • Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektiitas seluruh kegiatn di dalam perusahaan • Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja. • Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawaan • Sebagaiakat ybtyj mendorong atau membiasakan para atasan untuk mengobervasikan perilaku bawahan supaya diketahui minat dan kebutuhan bawahannya • Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan • Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan karyawaan.