RANGKA KONSEPTUAL PROMOSI KESEHATAN Definisi WHO: “… sebuah proses yang memungkinkan pada individu dan masyarakat untuk meningkatkan kontrol tentang determinan-determinan kesehatan, sehingga kesehatannya dapat diperbaiki …”
Lima Bidang Pokok Promosi Kesehatan Mencapai kesehatan(masyarakat) Perkembangan lingk. yg berdampak pada kesehatan Menguatkan jaringan-jaringan sosial dan dukungan-dukungan sosial Promosi perilaku kesehatan yg positif dan siasat-siasat penanggulangan yg tepat-kunci dalam promosi kesehatan Menambah pengetahuan dan menyebarkan informasi yg bertalian dg kesehatan
Model-model Promosi Kesehatan Model kesehatan terapan: HBM, TRA, Health Fielf Concept Model perencanaan promosi/pendidikan kesehatan, P.R.E.C.E.D.E (Predisposing, Reinforcing, and Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evaluation)
Kerangka P.R.E.C.E.D.E (Schmidt dkk dalam Smet, 1994) Phase 6 Phase 4-5 Phase 3 Phase 1-2 Administrative diagnosis Predisposing factors Non Behavioral Causes Non Health Factors Health Education Components Of Health Program Enabling Factors Behavioral Causes Health problems Quality Of Life Reinforcing Factors
KONSEP-KONSEP YG BERHUBUNGAN DENGAN PROMOSI KESEHATAN Pencegahan kesehatan: bertujuan menghindari kegelisahan, masalah, atau penyakit tertentu. Ada 3 hal penting dalam pencegahan adalah primary prevention (bagaimana menghindari kesakitan atau luka), secondary privention (bagaimana mengenal dan mengobati kesakitan secepat mungkin), dan tertiary prevention (bagaimana memperkecil konsekuensi-konsekuensi kerugian kesehatan dan cacat). Pendidikan kesehatan: fungsi pendidikan kesehatan seharusnya membangkitkan keinsyafan dalam masyarakat tentang aspek-aspek kerugian kesehatan lingkungan dan sumber-sumber sosial penyakit, yang secara ideal diikuti oleh keterlibatan masyarakat dengan giat (De Leeuw, dalam Smet 1994).
HAMBATAN-HAMBATAN PADA PROMOSI KESEHATAN Struktur dan sikap ‘medical establishment’ yg dari dahulu sampai sekarang lebih mendorong untuk menyembuhkan daripada mencegah. Hambatan-hambatan individual, mengakibatkan kegagalan program-program promosi kesehatan (mis. Kebiasaan kesehatan dipelajari semasa kanak-kanak dan kadang-kadang sukar diubah). Memerlukan jaringan koperasi dan perencanaan yang rumit. Hal ini mencakup para pelaku riset dan kaum praktisi dari disiplin-disiplin ilmu yg berbeda, ‘policy makers’ pada masing-masing tingkat, dari unit sebuah desa kecil sampai pemerintahan nasional. Hambatan-hambatan dalam bidang psikologi yg telah ikut serta menyebabkan pengembangan ilmu kesehatan yg tidak efektif.
KELOMPOK SASARAN UNTUK PROMOSI KESEHATAN SEKOLAH: pendidikan kesehatan efektif di sekolah mengajar anak-anak perilaku sehat dan tidak sehat serta konsekuensi melaksanakan tindakan ini (Sarafino, 1990). Mis.: program pencegahan merokok. TEMPAT KERJA: di AS hampir 70% kalangan dewasa dipekerjakan. MASYARAKAT: promosi kesehatan dan kesejahteraan mengacu pada usaha-usaha untuk mengurusi orang-orang sehat daripada orang-orang yang sakit untuk maksud mempetinggi dan memuncakkan kesehatan baik mereka.